1,221 research outputs found
VERBA BERENDONIM BERBICARA DALAM BAHASA INDONESIA
Penelitian ini difokuskan pada penggunaan verba berendonim berbicara dalam bahasa Indonesia. Banyaknya varian dalam verba berendonim berbicara yang hampir sama membuat pemakainya keliru dalam memberikan makna. Tidak hanya keliru dalam memberikan makna, tetapi dalam berbicara pun kita dapat keliru dalam mengambil diksi untuk kegiatan yang hampir sama. Sesuai dengan judulnya, masalah yang dikaji dalam penelitian ini meliputi (1) bentuk lingual varian verba berendonim berbicara dalam bahasa Indonesia, (2) komponen makna yang terdapat pada verba berendonim berbicara dalam bahasa Indonesia, (3) medan makna yang terdapat pada verba berendonim berbicara dalam bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan bentuk lingual, komponen makna dan medan makna yang terdapat pada verba berendonim berbicara dalam bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik catat. Teknik catat dilakukan untuk mencatat berbagai bentuk lingual verba berendonim berbicara dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2008) dan Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia (2007). Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui tahapan berikut: (1) memilih dan memilah data, (2) melakukan analisis, dan klasifikasi berdasarkan bentuk lingual, komponen makna dan medan makna, (3) mendeskripsikan bentuk lingual, komponen makna dan medan makna yang terdapat pada verba berendonim berbicara dalam bahasa Indonesia serta (4) membuat simpulan. Berdasarkan bentuk lingual dari 67 kata yang terdapat pada verba berendonim berbicara dalam bahasa Indonesia. Verba berendonim berbicara dalam bahasa Indonesia yang lebih sering digunakan, yaitu imbuhan ber-, meN-, dan meN-kan. Hal ini dikarenakan prefiks ber- memiliki makna umum ‘belum selesai’ atau ‘sedang berlangsung’, prefiks meN- dan kombinasi afiks meN-kan memiliki makna umum ‘perbuatan’, ‘proses’ dan ‘keadaan’, sehingga sering digunakan. Sebaliknya, VBB dalam bahasa Indonesia yang menggunakan kombinasi afiks meN-i jarang digunakan karena kombinasi afiks meN-i memiliki makna dasar ‘lokatif’ atau melakukan perbuatan di. Dalam menganalisis makna meN-i pun perlu ditekankan hubungan di antara verba yang bersufiks –i dengan objeknya. Dari 67 kata tersebut terdapat 17 kata yang bersinonim sehingga membuat pemakainya keliru dalam menggunakan diksi untuk kegiatan yang hampir sama pada saat berbicara. Berdasarkan komponen makna, data diklasifikasikan menjadi 10 komponen. Kemudian, berdasarkan medan makna data diklasifikasikan menjadi dua, yaitu berdasarkan kolokasi dan berdasarkan set.;--- This study focused on the use of the verbs of speak endonym in Indonesian. The number of variants of the verb of speak endonym almost the same makes the wearer erred in giving meaning. Not just wrong in giving meaning, but in speaking else we may err in taking diction for similar activities. As its title suggests, the problem examined in this study include (1) the form of lingual variant of the verbs of speak endonym in Indonesian, (2) a component of meaning contained in the verb of speak endonym in Indonesian, (3) field of meaning contained in the verb of speak endonym in Indonesian. The purpose of this study is to describe the shape lingual, meaning and field components contained in the verb of speak endonym in Indonesian. In this study, researchers used a qualitative descriptive method. The data collection was done by using log. Mechanical log was used to record various forms of the verb of speak endonym of Indonesian Dictionary Fourth Edition (2008) and Thesaurus Alphabetical Indonesian (2007). Data collection procedures through the following stages: (1) select and sort the data, (2) analysis, and classification based on the shape lingual, components of meaning and field of meaning, (3) describe the shape lingual, components of meaning and field of meaning contained in the verb berendonim spoke in Indonesian and (4) make the conclusion. Based lingual form of 67 words contained in the verb of speak endonym in Indonesian. Verb of speak endonym in Indonesian is more frequently used, that affixes ber-, meN-, and meN-kan. This is because the prefixes ber- have a common meaning of 'unfinished' or 'progress', meN- prefixes and affixes combination meN-kan has the general meaning 'action', 'process' and 'state', so often used. Instead, verb of speak endonym in Indonesian that uses a combination of affixes shortly meN-i rarely used due to the combination of affixes shortly meN-i have the basic meaning of 'locative' or acts in. In analyzing the meaning shortly meN-i also needs to be emphasized that the relationship between verbs suffixed with -i object. Of the 67 words that there are 17 synonyms that make the wearer erred in using diction for similar activities during the speech. Based on components of meaning, the data is classified into 10 components. Then, based on the meaning of the data fields are classified into two types based on collocation and based on the set
KEPUASAN KELUARGA PASIEN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT JIWA ACEH
ABSTRACTThis study entitled Patient Family Satisfaction In Services Provided By psychiatric hospital Aceh. The purpose of this study is to determine the customer satisfaction of services provided by the psychiatric hospital of Aceh. This research uses qualitative research method using qualitative descriptive research type. Data collection techniques used observation, interview and documentation techniques. A total of seven informants were selected with certain criteria who were the guardians of the patients who underwent treatment at Aceh psychiatric hospital and one supporting informant namely public relation in psychiatric hospital of Aceh. The results of this study indicate that services that have been given by the psychiatric hospital is maximal. The conclusions in this study prove that the aspects underlying the guidance indicators of satisfaction such as: Quality of service, Quality of service, emotional factors, Costs, and also indicators of services that include Tangibles, Reliability, Responsives, Assurance, Empaty proved to have been applied properly by the Aceh Mental Hospital to meet the satisfaction of the patient's family. Inhibiting factors are the limitations of communication and lack of counseling related to regulations established by the government regarding the requirements for the implementation of unpaid health programs provided by the psychiatric hospital Aceh.Keywords: Satisfaction, Service, Family Patient, Aceh Mental HospitalABSTRAKPenelitian ini berjudul Kepuasan Keluarga Pasien Dalam Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan keluarga pasien dalam pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Jiwa Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sebanyak tujuh orang informan dipilih dengan kriteria tertentu yang merupakan wali dari pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Aceh dan satu informan pendukung yaitu Humas Rumah Sakit Jiwa Aceh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pelayanan yang telah diberikan oleh Rumah Sakit Jiwa sudah maksimal. Kesimpulan dalam penelitian ini membuktikan bahwa aspek-aspek yang menjadi dasar pedoman indikator dari kepuasan seperti : Kualitas jasa, Kualitas pelayanan, Faktor emosional, Biaya , dan juga indikator dari pelayanan yang meliputi Tangibles, Reliability, Responsives, Assurance , Empaty terbukti telah diterapkan dengan baik oleh Rumah Sakit Jiwa Aceh untuk memenuhi kepuasan dari keluarga pasien. Faktor penghambat adalah keterbatasannya komunikasi dan kurangnya penyuluhan terkait peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai persyaratan dalam pelaksanaan program kesehatan tidak berbayar yang disediakan oleh Rumah Sakit Jiwa Aceh.Kata Kunci: Kepuasan, Pelayanan, Keluarga Pasien, Rumah Sakit Jiwa Ace
Peningkatan Kemampuan dan Minat Membaca Melalui Media Komik pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN Cakraningratan No 32 Laweyan Surakarta Tahun pelajaran 2011/2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan dan
minat membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media
komik. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN Cakraningratan No.32
Laweyan Surakarta yang berjumlah 24 siswa, dan obyek penelitian ini adalah
kemampuan dan minat membaca siswa. Metode pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, tes, wawancara, angket dan dokumentasi.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik analisis data dilakukan
secara diskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dan minat membaca. Penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa mengalami peningkatan pada
siklus I sebesar 13% dari pra siklus dan pada siklus II mengalami peningkatan
sebesar 21% dari siklus I. Penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan
indikator pencapaian minat membaca siswa pada siklus I dari pra siklus yaitu:
perasaan senang sebesar 25%, perhatian sebesar 21%, antusias sebesar 21%,
kemauan sebesar 21% dan kesadaran sebesar 21%. Pada siklus II mengalami
peningkatan dari siklus I yaitu: perasaan senang sebesar 25%, perhatian sebesar
17%, antusias sebesar 17%, kemauan sebesar 25% dan kesadaran sebesar 25%.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
kemampuan dan minat membaca melalui media komik pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Cakraningratan No.32 Laweyan Surakart
The effect of firm size, media exposure and industry sensitivity to corporate social responsibility disclosure and its impact on investor reaction
The purpose of this study is to examine the effect of firm size, media exposure and industry sensitivity to corporate social responsibility disclosure and its impact on investor reaction. This study population is a company listed on Indonesian Stock Exchange.Samples were taken by using purposive sampling method in order to obtain a sample of 53 companies.Data were analysed using partial least squares path modelling.The result reveals that firm size, media exposure and industry sensitivity have a significant effect on corporate social responsibility disclosure; firms size, media exposure and industry sensitivity does not directly effect on investor reaction; corporate social responsibility disclosure directly effect on investor reaction and mediates relationship between firm size, media exposure, industry sensitivity and investor reaction
PENERAPAN METODE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil kemampuan membaca pemahaman  siswa kelas IV yang masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar kemampuan membaca siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).  Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah metode CIRC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode CIRC dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa serta mendeksripsikan peningkatannya. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart, yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil tes serta peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM pada setiap siklus. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 70,21 dengan ketuntasan 56,67% dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 81,88 dengan ketuntasan 90%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa.;---This research background is the students’ reading comprehension ability in fourth grade which is still low. Based on observations, students have difficulty in understand the reading. The evidence was the learning achievement of students’ reading comprehension ability is still under predetermined criteria (KKM). One of the learning methods applied to solve the problem is the CIRC method. The purpose of this study is to describe the application of CIRC method in improving students’ reading comprehension ability and describe the improvement. This type of research is Classroom Action Research using the Kemmis and McTaggart model, consisting of four stages: planning, action, observation, and reflection. The results showed an increase of average score of test and increase in the number of students who achieve the determined criteria (KKM) at each cycle. The average value of the first cycle is 70.21 and 56.67% KKM achievement and the average value of second cycle is 81.88 and 90% KKM achievement. Based on these results, it can be conclude that the implementation of CIRC method can improve the students reading comprehension ability
Kualitas Alfalfa (Medicago sativa L.) pada Pemupukan Fosfat dan Umur Defoliasi Pertama yang Berbeda.
Arrangement of Tourism Area Management to Achieve the Welfare of Indigenous Peoples of Papua
The purpose of this research is to know and understand the management of the tourism area to realize the welfare of the existing indigenous people. The results of the research indicate that the regulation of tourism area management to realize the welfare of the existing indigenous peoples in Jayapura city and district is only managed by indigenous peoples, so that the government and entrepreneurs are not involved in tourism management. This is not in accordance with tourism arrangements where in the management of tourism areas must be managed by indigenous peoples, government and business actors (entrepreneurs)
Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Powtoon pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di Kelas XI Sma/sederajat
This study is aimed to develop learning media by using PowToon on the subject of Hydrocarbon at SMA/MA. The result of this study is a product of learning media in the form of CD (compact disk) for Hydrocarbon subject which has contents as follows: the characteristic of carbon, alcana,alchene and alcuna, the application carbon in daily. This study used Research and Development (R&D) method with ADDIE model which has five stages of development; they are analysis, design, development, implementation, and evaluation. The development model was modified by the writer only until the development stage. The result of validation test showed that learning media on the subject of Hydrocarbon is valid with the result of validation by media experts and material experts 89,63%, so the developed learning media is properly used on the learning and teaching process. The result of the development has been limited test on 22 students and then 2 chemistry teacher in senior high school average score percentase obtained by 89,63
HUBUNGAN ANTARA KONTRAK PSIKOLOGIS DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN KONTRAK SALAH SATU PERUSAHAAN JASA KURIR DI KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kontrak Psikologis dengan Work Engagement pada karyawan kontrak salah satu perusahaan jasa kurir di kota Bandung. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode korelasional. Jumlah populasi karyawan kontrak di perusahaan tersebut berjumlah 73 karyawan, sehingga seluruh populasi digunakan sebagai subjek penelitian. Data diperoleh dengan kuisioner Psychological Contract Inventory (PCI) yang dibuat oleh Denise M. Rousseau (2000) dan kuisioner Utrecht Work engagement Scale (UWES) yang dibuat oleh Scaufelli (2003). Hasil penelitian berupa hasil uji korelasi kontrak psikologis dan work engagement yang menunjukkan bahwa dari empat tipe kontrak psikologis terdapat tiga tipe yang berkorelasi dengan work engagement pada karyawan kontrak yaitu relational contract (0,434); p=(0,000) 0,05 tidak berkorelasi dengan work engagement pada karyawan kontrak. Penelitian ini memperoleh temuan mayoritas karyawan kontrak tersebut memiliki tipe balance contract serta berada pada kategori tinggi. Penelitian  ini merekomendasikan pihak perusahaan agar dapat lebih memperhatikan serta memenuhi janji-janji yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan baik berupa pengembangan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan, ataupun kesempatan promosi seperti kenaikan jabatan atau perubahan status kepegawaian dari pegawai kontrak menjadi pegawai tetap.;---This study aims to determine the relationship between psychological contract with work engagement on employees contract one of the companies services courier in the greater Bandung. The design of this research is quantitative  with correlational method. Total population of the contract employees in the company amounted to 73 employees, so that the entire population is used as a research subject. The data were obtained by questionnaire Psychological Contract Inventory (PCI) made by Denise M. Rousseau (2000) and a questionnaire Utrecht Work Engagement Scale (Uwes) made by Scaufelli (2003). Results of research in correlation between psychological contract and work engagement which shows that four types of psychological contracts, there are three types that correlate with work engagement on the employees contract that is relational contract (0,434); p=(0,000)  0.05 is not correlated with work engagement on employees contract. This research findings that the most of employees contract have the balance contract type, and the level of employees contract at the high category. The study recommends the company to pay more attention and fulfill the promises given by the company to employees in the form of skills development through training or promotion opportunities as a promotion or a change in the employment status of contract workers into permanent employees
- …
