63 research outputs found
Developing Mathematical Reflektive Thinki NG Skills Through Problem Based Learning
Reflective thinking gives the opportunity to students the chance to assess believe. That means providing relevant information on the studentās belief and reflecting students' understanding of a given topic. In other words, reflective thinking provides the opportunity for student to solve a problem together with the reasons that logically, defend their opinions, analyze and reflect them. A process that facilitates student to re-think / think back when responding or choosing solutions that are useful in developing reflective thinking skills, that is a learning process which can encourage reflective thinking. One of which is a model of learning that can minimize these problems is by using problem based learning.
Key Word: Reflektive thinking skills, Problem based learnin
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Intuitif-Reflektif, Pembuktian Matematis, dan Disposisi Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Metode Hypnoteaching
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak mahasiswa yang kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan terutama pada kemampuan membuktikan dan menyelesaikan masalah yang tidak sederhana. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tersebut adalah Pembelajaran Berbasis Masalah dengan metode Hypnoteaching (PBMH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan dan pencapaian kemampuan berpikir intuitif-reflektif, disposisi, dan pembuktian matematis mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen dengan desain penelitian the pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan matematika salah satu universitas islam di Jakarta, sedangkan sampelnya mahasiswa semester IV sebanyak 86 orang yang terbagi ke dalam tiga kategori kemampuan awal matematis (KAM) rendah, sedang, dan tinggi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir intuitif-reflektif matematis (KBIRM) dan kemampuan pembuktian matematis (KPM), skala disposisi berpikir intuitif-reflektif matematis (dis. BIRM), lembar observasi, jurnal, serta respon mahasiswa terhadap PBMH. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalur, uji-t, Uji Mann-Whitney, Uji Kruskal-Wallis, dan Uji Chi-kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dan pencapaian KBIRM, KPM, dan dis. BIRM mahasiswa yang mendapat PBMH lebih tinggi dari mahasiswa yang mendapat pembelajaran konvensional (PKH) ditinjau secara keseluruhan dan KAM. Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal matematis mahasiswa terhadap peningkatan KBIRM dan dis. BIRM kecuali pada peningkatan KPM. Tidak terdapat asosiasi antara KBIRM, KPM, dan dis.BIRM kecuali antara KBIRM dan KPM pada PBMH
Strategi Digital Marketing dan Komunikasi Bisnis untuk Enterpreneur Pemula di Indonesia
Latar belakang penelitian ini melihat perkembangan UMKM yang memasuki masa pandemi peralihan dari pemasaran offline ke dunia digital, tidak semua UMKM siap dengan kompetensi yang serba baru menurut mereka, bahkan hal ini berdampak secara psikologis dengan imbasan pada penurunan perekonomian secara signifikan baik skala micro maupun skala nasional. Pada penelitian terdahulu beberapa mengupas tentang bagaimana upaya mengoptimasi penggunaan medisa sosial untuk meningkatkan pemasaran namun setelah program pelatihan tersebut perubahan yang dirasakan para pengusaha di tingkat UMKM tidak mengalami perubahan yang berarti dikarenakan pelatihan-pelatihan serupa hanya memberikan kelas-kelas tentatif tanpa bimbingan intensif yang terencana dan terjadwal. Peneliti yakin jika pengembangan kompetensi UMKM dibina secara optimal, terencana dan terjadwal melalui kelas-kelas dan metode planner yang syarat teknis akan membawa pengaruh pada optimalisasi penggunaan teknologi komunikasi bisnis dan digital serta peningkatan pemasaran UMKM. Adapun metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana para pelaku UMKM/IKM mendapat pemaparan informasi melalui kelas berbayar sangat murah dan paparan informasi rutin terjadwal, dan teknik penulisan iklan yang praktis dengan upaya tersebut diharapkan kompetensi UMKM akan meningkat. Dan penelitian ini bersinergi dengan program Kementerian Koperasi dan UMKM dimana salah satu program unggulannya yakni program unggulan keempat, pengembangan kapasitas manajemen dan usaha Koperasi dan UKM. Diwujudkan antara lain melalui pemberian konsultasi, pelatihan dan pendampingan oleh para ahli dalm hal ini peneliti sebagai akademisi mampu menjembatani program tersebut guna turut berkontribusi untuk kemajuan UMKM Indonesia
PROBLEM BASED AND METACOGNITIVE LEARNING TO IMPROVE MATHEMATICAL REFLECTIVE THINKING SKILLS
This study was conducted to determine the studentās reflective thinking skills who
are taught with problem-based learning and metacognitive; to know the
mathematical reflective thinking skills of students who are taught by conventional
learning; to identify the difference of increased reflective thinking skills among
students that taught with problem-based learning and metacognitive and students
who are taught by conventional learning. The analytical method used is the means
difference testing using the Mann Whitney test and t-test. Research subjects were
students of the fifth semester of mathematics education in the course Structure of
Algebra I and the seventh semester student in the course Mathematical Statistics II.
The results showed that the Structure of Algebra I course, studentās reflective
thinking skills with problem-based learning has implications for the development of
mathematical ideas to solve the problem: in the course of Mathematical Statistics II,
studentās reflective thinking skills has implication on efficiency and simplicity in a
solving problems, and mathematical reflective thinking skills approach to student
learning with problem-based learning in the Structure of Algebra I course is better
than mathematical reflective thinking skills of students in conventional learning
approach. Similarly, the mathematical reflective thinking skills that students are
learning the metacognitive approach the subject of Mathematical Statistics II better
than reflective mathematical thinking skills of students in conventional learning
approach
PROBLEM SOLVING LEARNING APPROACH USING SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) MODEL AND THE STUDENTāS MATHEMATICAL LOGICAL THINKING SKILLS
The purpose of this research is to analyze the mathematical logical thinking skill
who are taught by problem solving approach using search, solve, create and share
(sscs) model and conventional learning and to analyze the difference mathematical
logical thinking skill between students who are taught by problem solving approach
using search, solve, create and share (sscs) and students taught by conventional
learning. The research was conducted at SMPN 178 Jakarta. The method used in this
research is quasi experimental method with Randomized Control Group Posttest
Only design, involve 68 students as sample. The data collection after treatment
conducted with test of the studentsā mathematical logical thinking skill. The result of
research that the studentās mathematical logical thinking skills who are taught by
problem solving approach using search, solve, create and share (sscs) model is
higher than students taught by conventional learning. This matter visible from the
mean score of the results test studentsā mathematical logical thinking who taught
with problem solving approach using search, solve, create and share (sscs) model is
70,09 and who taught with conventional learning have mean score of the test
studentsā mathematical logical thinking is 54,9
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING NAMA LOKASI : SMP NEGERI 5 DEPOK ALAMAT : JALAN WELING KARANGGAYAM, CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN 15 JULI ā 15 SEPTEMBER
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah
merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling.
Kegiatan ini dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai
berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan
bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing,
dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang
bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional.
Pelaksanaan program PPL dimulai dari tanggal 15 Juli sampai dengan 15
September 2016. PPL dilaksanakan di SMP Negeri 5 Depok yang berloksi di Jalan
Weling, Karanggayam, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Selama kegiatan,
praktikan melaksanakan berbagai program kerja yang bertujuan untuk memfasilitasi
proses bimbingan dan pengoptimalan potensi siswa. Program yang dilaksanakan
antara lain layanan bimbingan klasikal yang sudah dilaksanakan sebanyak 8 materi
yang meliputi bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Layanan informasi berupa
leaflet mengenai perkembangan psikologi remaja dan video ā video motivasi.
Konseling individual yang sudah dilaksanakan sebanyak 5 kali dengan 2 konseli dan
konseling kelompok sebanyak 2 kali. Bimbingan kelompok sudah terlaksana
sebanyak 1 kali pertemuan dengan materi perkembangan diri. Praktikan juga telah
melaksanakan layanan orientasi, kegiatan aplikasi instrumen MLM dan administrasi
BK.
Praktikan dituntut untuk dapat terampil dan kreatif dalam memberikan
layanan bimbingan kepada peserta didik.Pada realisasinya kegiatan berjalan sesuai
dengan yang telah direncanakan. Praktikan mendapatkan banyak pengetahuan dan
pengalaman yang luar biasa melalui praktik pengalaman lapangan di SMP N 5
Depok
PENGARUH PERKEMBANGAN WILAYAH TERHADAP HARGA LAHAN DI DESA KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK TAHUN 2013, 2015, DAN 2017
AbstrakPertumbuhan penduduk di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 yakni sebanyak 102.851 jiwa semakin meningkat pada tahun 2017 menjadi 105.656 jiwa. Kebutuhan penduduk akan tempat tinggal juga akan bertambah sehingga terjadinya pembangunan perumahan yang semakin luas. Jumlah petani yang semakin menurun pada tahun 2013 sampai 2017 dari 556 jiwa menjadi 547 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perkembangan terhadap harga lahan di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik tahun 2013, 2015, dan 2017.Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitaif dengan metode survei yang menggunakan analisis keruangan yakni perbandingan dari tahun 2013, 2015, dan 2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling Jenuh (Sensus) yakni keseluruhan dari populasi. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis perubahan luas lahan terbangun dan tidak terbangun menggunakan teknik overlay. Teknik analisis kondisi ekonomi dan harga lahan responden menggunakan hasil jawaban responden melalui kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan wilayah berpengaruh terhadap harga lahan di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Perkembangan lahan tersebut terbukti menggunakan analisis citra google earth. Luas lahan dengan perubahan paling tinggi adalah perumahan tahun 2013 - 2015 bertambah 72298 mĀ². Tahun 2015 - 2017 bertambah menjadi 135838 mĀ². Perubahan penggunaan lahan mempengaruhi kondisi ekonomi responden yakni mata pencaharian dimana tahun 2017 angka responden yang tidak bekerja paling tinggi ialah 24.32%. Persentase tersebut, berkaitan dengan pendapatan terendah paling banyak yakni 35.14%. Perubahan penggunaan lahan juga mempengaruhi harga lahan di Desa Kedanyang dari tahun 2013, 2015, dan 2017 yang semakin meningkat. Berdasarkan penelitian, responden yang menjual lahan di Desa Kedanyang, dapat diketahui bahwa harga lahan tertinggi adalah tahun 2017 dengan harga Rp 960.000,-/mĀ² dan dekat dengan jalan utama. Status lahan yang dekat dengan jalan kolektor semakin mahal karena sarana dan prasarana yang sangat memadai serta aksesbilitasnya yang mudah.Kata kunci: Perubahan, Penggunaan Lahan, Kondisi Ekonomi, Harga Laha
Ų§ŁŲ¹ŁŲ§Ų·Ł ŁŁ Ų±ŁŲ§ŁŲ© ŁŲ§Ų¦ŲØ Ų¹Ų²Ų±Ų§Ų¦ŁŁ ŁŁŁŲ³Ł Ų§ŁŲ³ŲØŲ§Ų¹Ł
Emosi adalah suatu perasaan yang keluar dari dalam maupun luar seseorang, untuk penyesuaian terhadap lingkungannya, baik pada perasaan positif maupun negatif. Dalam sebuah novel emosi menjadi hal yang penting, karena dengan adanya emosi penceritaan dalam novel akan semakin menarik, serta mendorong action dan dialog antar tokoh. Emosi dalam novel Naib Izroāil akan menarik dibahas, karena emosi didalam novel tersebut dapat menggugah hati dan keimanan pembaca untuk selalu ingat tentang kematian, serta dunia hanyalah tempat persinggahan sementara. Dengan demikian, peneliti merasa perlu untuk menelaah emosi yang ada dalam novel ini. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini adalah, 1. Bagaimana bentuk Atifah Syakhsiyah dalam novel Naib Izroāil Karya Yusuf Sibaāi?. 2. Bagaimana bentuk Atifah Alimah dalam novel Naib Izroāil Karya Yusuf Sibaāi?. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori awatif yang berasal dari kata atifah yang mempunyai makna emosi yakni emosi yang terdapat pada diri tokoh tersebut baik dari dalam maupun luar. Atifah (emosi) ini dibagi menjadi dua yakni Emosi Syakhsiyah atau Halatu Ijabiyah (Emosi yang berdampak positif) yaitu perasaan atau emosi pribadi yang dirasakan tokoh-tokoh dalam novel naib izraāil ini meliputi bahagia, pujian, membela, cinta, berjuang, mendukung, rela dan kehormatan. Kemudian, Emosi Alimah atau Halatu Salbiyah (Emosi yang berdampak negatif) yakni perasaan atau emosi yang menimbulkan kesedihan yang ada pada tokoh-tokoh novel ini, meliputi, marah, sedih, komplain, gelisah, dengki, menindas, takut, takut kepada Allah, bingung, putus asa dan benci. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif (untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang penelitian ini), serta metode analisis (sebagai alat untuk mengkaji lebih dalam pada penelitian ini). Metode kualitatif ini dilakukan dengan cara membaca novel Naib Izroāil dengan seksama sehingga dapat menemukan data yang menunjukkan bentuk emosi syaksiyah dan emosi alimah yang berupa kata bukan angka. Setelah itu data dianalisis secara deskriptif. Setelah penelitian, peneliti menemukan Atifah (perasaan atau emosi) dalam novel Naib Izroāil ini terdapat Emosi Syakhsiyah yang memiliki 8 emosi antara lain, bahagia 5 data, pujian 4 data, membela 3 data, cinta 3 data, berjuang 2 data, mendukung 2 data, rela 2 data dan kehormatan 2 data. Sedangkan Emosi Alimah memiliki 11 emosi, diantaranya, marah 6 data, sedih 4 data, komplain 4 data, gelisah 1 data, dengki 1 data, menindas 2 data, takut 2 data, takut kepada Allah 2 data, bingung 5 data, putus asa 3 data dan benci 2 data
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : Studi Eksperimen Di Kelas III SMPN I Ciparay Kab. Bandung
Tesis dengan judul "Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan
Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik
Siswa Sekolah Menengah Pertama" ini lahir karena salah satu visi pembelajaran
matematika yaitu, mengarahkan siswa pada pemahaman konsep matematika yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah matematika dan masalah ilmu
pengetahuan lainnya serta memberikan kemampuan penalaran matematika kepada
siswa. Tetapi masih banyak siswa yang kurang menguasai pokok-pokok bahasan
dalam matematika karena mereka kurang memahami dan menggunakan nalar
yang logis dalam menyelesaikan masalah yang diberikan sehingga muncullah
suatu inovasi dalam pembelajaran yaitu menerapkan pendekatan pemecahan
masalah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan peningkatan
kemampuan pemahaman dan penalaran matematik siswa pada pokok bahasan
kesebangunan yang menggunakan studi eksperimen dengan desain penelitian the
randomizedpreetest-posttest control group design.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SMP Negeri I Ciparay
Kabupaten Bandung yang terdiri dari 9 kelas, sedangkan sampel dalam penelitian
ini diambil 2 kelas untuk kelompok eksperimen yaitu kelompok yang mendapat
pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dan kelompok kontrol yang
mendapat pembelajaran biasa.
Aspek yang diteliti adalah perbedaan peningkatan kemampuan
pemahaman dan penalaran matematik siswa antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, selain itu diteliti juga interaksi pendekatan pembelajaran
dengan jenis kelamin dan kategori kemampuan siswa.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes tertulis terkait dengan
pemahaman dan penalaran matematik, serta respon siswa untuk melengkapi data
yang tidak diperoleh pada tes tertulis yang diperuntukkan hanya untuk kelompok
yang menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajarannya.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan peningkatan
kemampuan pemahaman dan penalaran matematik antara siswa yang mendapat
pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dan siswa yang mendapat
pembelajaran biasa. Di mana peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran
siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah lebih
baik dari siswa yang mendapat pembelajaran biasa. Dari hasil penelitian juga
diperoleh bahwa secara umum tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran
baikdengan kategori kemampuan siswa maupun dengan jenis kelamin.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, sudah selayaknya kalau seorang guru
mencoba menggunakan pendekatan pemecahan masalah sebagai salahsatu
alternatif dalam pembelajaran dengan memperhatikan segala sesuatu yang dapat
menjadikan pendekatan ini menjadi maksimal dalam pembelajaran sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam pelajaran
matematika
- ā¦