16 research outputs found

    DAMPAK ERUPSI GUNUNG SINABUNG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI HORTIKULTURA DI KABUPATEN KARO

    Get PDF
    Penelitian bertujuan mengetahui dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap kondisi sosial ekonomi petani hortikultura di Kabupaten Karo. Metode analisis data dengan skala semantic differential dan deskriptif. Berdasarkan penelitian disimpulkan; a) erupsi menyebabkan memburukya fasilitas umum meliputi; akses terhadap air bersih, akses energi listrik, layanan kesehatan serta pelayanan rumah ibadah, anak-anak petani terkendala dalam melanjutkan pendidikan. b) petani mengalami keterbatasan dalam mengakses pinjaman untuk pembiayaan usahatani, c) mobilitas pengungsi yang tinggi mengakibatkan menurunnya penawaran tenaga kerja, d) erupsi menyebabkan terjadinya peningkatan rata-rata biaya produksi per petani; usahatani wortel naik 23,01%, usahatani cabai naik 63,60% dan tomat naik 79,86%, e) erupsi mengakibatkan penurunan rata-rata pendapatan per petani; usahatani kol turun 18,34%, usahatani tomat turun 36,31% dan usahatani cabai turun 44,21%. Berdasarkan penelitian disarankan; a) pemerintah harus membantu petani dalam penyediaan; bibit unggul bersertifikat, pupuk subsidi, bantuan modal usahatani dan sarana produksi, b) pemerintah harus melakukan pelatihan dan penyuluhan untuk mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor produksi usahatani, c) pemerintah harus melakukan perbaikan fasilitas-fasilitas umum yang mendukung kegiatan usahatani seperti; saluran irigasi, jalan-jalan kesentra usahatani yang telah rusak, d) pemerintah harus melakukan perbaikan atas fasilitas sosial yang mengalami kerusakan seperti; sarana dan prasarana sekolah dan rumah ibadah.

    Kondisi Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah dan Nelayan Tradisional di Kawasan Pesisir Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi nelayan tradisional dan petani padi sawah di kawasan pesisir Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian dilakukan di Kecamatan Pantai Cermin yang ditentukan secara purposive, dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan; a) kondisi ekonomi nelayan tradisional lebih baik dibandingkan dengan petani padi sawah berdasarkan; indikator rata-rata pendapatan nelayan  yaitu Rp22.847.349,- per tahun lebih besar dari rata-rata pendapatan petani padi sawah Rp17.906.812,- per tahun, b) proporsi pengeluaran  konsumsi pangan  nelayan sebesar  51,31% lebih kecil dibandingkan dengan petani 64.36%, c) kondisi sosial nelayan tradisional tidak berbeda jauh dengan  kondisi sosial petani padi sawah berdasarkan indikator; rata-rata pendidikan anak, d) proporsi pengeluaran untuk kesehatan keluarga nelayan  0,93%  dari pendapatan per tahun, lebih kecil dibandingkan dengan petani 1.09%, dan pengeluaran keluarga nelayan untuk pendidikan  13,52% lebih kecil dari proporsi pengeluaran petani padi sawah sebesar 7,37%. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar;               a) pemerintah melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan peningkatan penghasilan petani dan nelayan, b)  pemerintah memberikan bantuan (beasiswa) kepada anak-anak petani dan nelayan melanjutkan pendidikan ke jenjang  yang lebih tinggi, c) pemerintah memberikan bantuan permodalan bagi petani dan nelayan agar kondisi sosial ekonominya lebih baik

    Analisis Pendapatan dan Strategi Pemberdayaan Petani Integrasi Usahatani Kopi-Ternak Kambing di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Indonesia

    Get PDF
    Optimalisasi pemberdayaan pada pertanian terintegrasi sangat penting dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani melalui penggunaan faktor produksi usaha yang diintegrasikan secara optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan dan peran pemberdayaan bagi petani integrasi kopi dan ternak kambing serta merumuskan strategi pemberdayaan petani integrasi kopi-ternak kambingbinaan. Penelitian dilakukan diKecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir dengan populasi 87 kepala keluarga (KK) dengan sampel  30 responden yang ditentukan secara sengaja.  Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dianalisisdengan menggunakan analisis pendapatan, skala likert dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan; a) rata-rata biaya produksi usahatani kopi Rp5.714.900,00/tahun, biaya produksi  ternak kambing Rp1.274.261,87/tahun;b)rata-rata pendapatan petani binaan untuk usahatani kopiRp14.894.933,30/tahun dan rata-rata pendapatan usaha ternak kambing  Rp. 4.685.738,13/tahun, dan rata-rata pendapatan integrasi Rp19.580.671,43/tahun; c) pemberdayaan yang dilakukan berperan bagi petani binaan yang mengembangkan sistem integrasi kopi-ternak kambing dengan indikator; bina manusia dengan nilai 86,3%, bina usaha sebesar 83,3%, bina lingkungan  83,0% dan bina lembaga dengan nilai 82%; d) strategiagresif merupakan strategi yang dapat digunakan untuk pemberdayaan petani integrasi kopi-ternak kambing; e) strategi yang dapat diimplementasikan adalah; i) memanfaatkan kelompok tani secara optimal sebagai wahana untuk meningkatkan kerjasama antar petani; ii) memanfaatkan pengalaman petani yang didukungtingkat pendidikan dan kondisi geografis wilayah mengoptimalkan usahatani kopi dan ternak kambing secara terintegrasi. Berdasarkan kesimpulan disarankan; a) agar penggunaan faktor produksi lebih dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan petani; b) agar menerapkan strategiagresif dalam pemberdayaan petani integrasi usahatani kopi-ternak kambingdi Kabupaten Samosir

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sentra Produksi Komoditi Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan

    Get PDF
    This study aims to determine the factors that affect the coffee production center and government policy in the development of coffee production in Humbang Hasundutan Regency. Data analysis method in this research is multiple linear regression analysis and descriptive analysis. Based on the research results can be concluded; (1) the average coffee farming area in Humbang Hasundutan is 0.7 ha, with an average production of 558 kg/ ha and average income of Rp. 5,833,092.5/ year and R C ratio 2.769 so coffee farming in this area is efficient, (2) Value adjusted R2 is 0.832 can be interpreted 83.2% variable of coffee farming production explained variable; (3) Variable area of land and venture capital have positive and significant effect to coffee farming production in Humbang Hasundutan Regency, (4) Government policy in the field of land, capital, price of coffee, education, experience, fertilizer price, it is not enough to ensure the availability of fertilizer, especially subsidized fertilizer, 56% of respondents said that the training of farmers in the framework of human resource development is not sufficient and 55% of respondents said the extension policy to farmers has not supported the development of coffee farming. Based on the result of research suggested to; a) the government facilitates farmers to gain access to capital to develop coffee farming in Humbang Hasundutan Regency, b) the government improves training and extension for farmers and ensures the availability of fertilizers, especially subsidized fertilizers, c) the government undertakes the development of human resources and the development of breeding technology to obtain superior seeds in order to develop coffee farming in Humbang Hasundutan Regency

    PENINGKATAN PEMAHAMAN PETANI DALAM PENGELOLAAN USAHATANI SAWIT RAKYAT BERKELANJUTAN DI DESA SUMBUL KECAMATAN STM HILIR, DELI SERDANG, SUMATERA UTARA

    Get PDF
    Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pemahaman petani dalam mengelola usahatani kelapa sawit rakyat berkelanjutan, yang dilaksanakan bulan Nopember 2020 di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Kegiatan pengabdian diikuti 25 petani kelapa sawit rakyat sebagai partisipan. Metode kegiatan pengabdian ini adalah pemberdayaan partisipatif melalui penyuluhan yang meliputi, ceramah, diskusi dan evaluasi. Berdasarkan kegiatan disimpulkan; terjadi peningkatan petani yang paham bahwa faktor ekologi-biofisik konservasi merupakan indikator penting dalam pengelolaan usahatani kelapa sawit rakyat berkelanjutan; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa penanaman penutup lahan dapat memperbaiki tingkat kesuburan lahan; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa tumpang sari merupakan tindakan konservasi; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa penggunaan pupuk anorganik terus-menerus akan merusak struktur lahan usahatani; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa penggunaan pupuk organik pada lahannya merupakan  tindakan konservasi; terjadi peningkatan jumlah petani yang paham bahwa keikutsertaan dalam kelompok tani atau koperasi berperan dalam pengembangan dan pengelolaan usahatani kelapa sawit rakyat berkelanjutan. Berdasarkan kesimpulan disarankan; agar pemerintah melakukan penyuluhan secara rutin kepada petani kelapa sawit rakyat; agar pemerintah melakukan pelatihan kepada petani kelapa sawit rakyat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sektor pertanian dan membantu petani kelapa sawit rakyat  dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung usahatani secara berkelanjutan

    PEMAHAMAN PETANI TENTANG ASPEK KONSERVASI DAN ASPEK SOSIAL-EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT RAKYAT BERKELANJUTAN DI KECAMATAN SINEMBAH TANJUNG MUDA (STM) HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuian petani tentang aspek konservasi dan sosial-ekonomi dalam pengembangan atau pembudidayaan usahatani sawit rakyat berkelanjutan. Pengabdian ini diadakan pada Nopember 2020  di Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, yang berlokasi di Desa Sumbul. Kegiatan pengabdian diikuti 20 petani partisipan. Metode yang adalah penyuluhan melalui; ceramah, focus group discussion (FGD) dilanjutkan proses evaluasi. Sesuai dengan kegiatan yang dilakukan diambil kesimpulan; a) Petani partisipan yang memahami konsep perkebunan berkelanjutan meningkat dan yang paham bahwa pengelolaan atau budidaya kelapa sawit berkelanjutan berdampak bagi peningkatan pendapatan petani juga meningkat; b) terjadi peningakan petani partisipan yang memahami aspek konservasi lingkungan penting  dalam pengembangan sawit rakyat  berkelanjutan; c) Terdapat peningkatan  petani partisipan yang paham bahwa penggunaan pupuk kimiawi berbahaya bagi kondisi usahatani dan lingkungan; d) Terjadi peningkatan partisipan yang memahami bahwa kondisi sosial dan ekonomi merupakan merupakan indikator penting pengembangan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan

    ANALISIS DAN STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN TRADISONAL DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

    Get PDF
    Nelayan tradisional dicirikan dengan kualitas sumber daya manusia, keterampilan dan produktivititas yang rendah. Nelayan tradisional di Kabupaten Serdang Bedagai juga memiliki karakteristik aset dan teknologi alat tangkap terbatas, turut menyebabkan rendahnya produksi yang berdampak pada rendahnya pendapatan nelayan. Rendahnya pendapatan dan tidak adanya strategi peningkatan pendapatan nelayan menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pendapatan nelayan tradisional dan merumuskan strategi peningkatan pendapatannya. Penelitian dilakukan di Kabupaten Serdang Bedagai pada bulan September - Desember 2020. Penelitian ini menggunaan data primer dan sekunder, yang dianalisis dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yaitu analisis pendapatan dan analisis SWOT. Berdasarkan penelitian disimpulkan: a) Pendapatan nelayan tradisional pada musim ikan rata-rata Rp65.398,00/hari atau Rp980.971,00/bulan. Pendapatan pada musim paceklik rata-rata Rp13.675,00/ hari, atau Rp205.121,00/bulan; b) Faktor kekuatan nelayan yang dominan adalah memiliki pengalaman dalam mengembangkan kelompok nelayan dan faktor kelemahan adalah waktu dan jangkauan melaut yang terbatas. c) Faktor peluang yang dominan adalah permintaan ikan yang sangat tinggi; d) Strategi peningkatan pendapatan nelayan adalah strategi agresif, dengan strategi prioritas; 1) pembentukan kelompok nelayan serta penggunaan alat tangkap modern, 2) Pelatihan dan penyuluhan nelayan, 3) Penggunaan teknologi informasi yang didukung pemerintah, 4) Pengembangan kerjasama dengan mitra. Berdasarkan penelitian direkomendasikan agar; a) Pemerintah memfasilitasi nelayan untuk membentuk kelompok untuk peningkatan kapasitas dan keterampilannya, b) Pemerintah memberikan dukungan dana untuk pengadaan sarana prasarana penangkapan ikan, c) Pemerintah rutin melakukan penyuluhan, pelatihan kepada nelayan untuk melakukan pengolahan ikan untuk meningkatkan nilai tambahnya serta cara melestarikan sumber daya laut dan pesisir yang berkelanjutan.Title: Analysis and Strategies to Increase Income of Traditional Fishers in Coastal Areas at District of Serdang Bedagai, North SumateraTraditional fishers are characterized by low of quality of human resources, lack of skills and low productivity. Traditional fishers in Serdang Bedagai are depicted as limited assets, technology and fishing gear, contributed to low production which impacted to low income of fishers. This study aims to determine the level of income and formulate strategies to increase fishers’s income. This study was conducted in September-December 2020, using primary and secondary data. Data were analyzed using qualitative and quantitative approaches with income analysis and SWOT analysis. The results conclude that average income of traditional fishers in fishing season is IDR65,398/day or IDR 980,971/month. The average income during the famine season is IDR13,675/day or IDR205,121/month. Furthermore, dominant factor of fishers strength is having experience in fishing groups. Dominant factor of opportunity is a high demand for fish. Some priority actions as aggressive strategies to increase income of fishers are needed such as forming groups of fishers and utilizing modern fishing gears, training and counseling for fishers, using information technology, and developing cooperation and network. Therefore, this paper suggests some recommendations: a) Governments need to facilitate fishers to form groups to increase their capacity and skills, b) Governments shall provide financial support to establish facilitates and infrastructure of fisheries activities, c) Governments should conduct assistance, guidance and training for fishers to implement fish processing to add values, and to sustain coastal resources

    Strategi Pengelolaan Usahatani Kelapa Sawit Rakyat Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia

    Get PDF
    Pandemi CoronaVirus Disease-2019 yang terjadi sejak tahun 2019 lalu membawa dampak serius pada berbagai sektor ekonomi. Pandemi covid-19 juga berdampak negatif pada sektor bisnis termasuk bisnis komoditi pertanian dan perkebunan termasuk usahatani kelapa sawit rakyat. Akibat pandemi covid-19 kehidupan petani kelapa sawit rakyat turut terdampak yang ditandai dengan penurunan tingkat pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi usahatani kelapa sawit rakyat pada masa pandemi covid-19, mengetahui kesiapan petani dalam mengelola usahataninya di masa pandemi covid-19, merumuskan strategi pengelolaan usahatani kelapa sawit rakyat masa pandemi covid-19. Penelitian dilakukan di Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang yang dipilih secara sengaja. Jumlah sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus slovin dengan jumlah 96 responden. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan; kondisi pengelolaan usahatani kelapa sawit rakyat pada masa pandemi covid-19 berada pada kondisi yang tidak menguntungkan bagi petani, yang ditandai dengan terjadinya peningkatan biaya produksi, peningkatan biaya tenaga kerja; terjadi penurunan produksi, terjadi penurunan penerimaan dan pendapatan petani. Petani responden siap untuk mengembangkan usaha taninya pada masa pandemi covid-19 dengan strategi khusus. Strategi agresif merupakan strategi yang relevan untuk diimplementasikan dalam pengelolaan usahatani kelapa sawit rakyat pada masa pandemi covid-19.

    Peran Guru Bidang Studi Ilmu Sosial Dalam Menguatkan Pendidikan Karakter Terhadap Generasi Z

    Get PDF
    Generasi Z merupakan peserta didik yang lahir pada tahun 1996-2009. Generasi Z merupakan generasi yang mahir terhadap kemajuan teknologi. Pendidikan karakter wajib berjalan dengan pandangan kognitif, afektif, ataupun psikomotorik dalam menyiapkan generasi muda untuk keberlangsungan kehidupan warga serta bangsa yang lebih bagus di era depan. Tujuannya dilakukan penelitian ini adalah mengetahui peran guru Bidang Studi Ilmu Sosial dalam membentuk karakter peserta didik generasi Z. Keteladanan guru Bidang Studi Ilmu Sosial dalam membentuk karakter peserta didik generasi Z. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan kajian berbagai literature yang diperoleh sesuai dengan pokok bahasan. Hasil kajian pembahasan menunjukkan bahwa keteladanan guru dapat dilakukan oleh seluruh guru dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah, sebab apa yang dilakukan ialah cikal akan guru yang bisa digugu dan ditiru. Guru yang baik kehadirannya selalu dinantikan dan dirindukan oleh anak didiknya. Kesimpulan dari hasil kajian adalah bahwa keteladanan berbentuk tutur, tindakan, watak, serta performa buat diaplikasikan yang mempunyai akibat positif yang amat besar untuk kemajuan kepribadian partisipan ajar. Guru menjadi role model kepada peserta didik di dalam mengajarkan pendidikan karakter

    Analisis Pendapatan Usahatani dan Strategi Peningkatan Pemahaman Petani Atas Biaya Lingkungan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Indonesia

    Get PDF
    Pengelolaan perkebunan usahatani kelapa sawit rakyat telah menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan, dengan demikian dituntut kepedulian petani dengan menyisihkan pendapatannya untuk biaya lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan usahatani dan strategi peningkatan pemahaman petani atas biaya lingkungan usahatani kelapa sawit rakyat.  Penelitian dilakukan bulan April - September 2022, di Kabupaten Batu Bara yang  ditentukan secara sengaja. Populasi penelitian adalah petani kelapa sawit rakyat sebanyak 16.435 kepala keluarga. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan formula Slovin yaitu sebanyak 44 responden. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, yang dianalisis secara deskriptif, dengan metode analisis biaya, analisis pendapatan dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan; a) rata-rata biaya produksi usahatani kelapa sawit sebesar Rp1.906.499/ bulan, dengan rata-rata pendapatan Rp1.554.990/bulan; b) rata-rata biaya lingkungan yang harus ditanggung petani sebesar Rp 449.430/bulan; c) 45,5% responden tidak paham tentang konsep biaya lingkungan. Responden yang tidak paham tentang; komponen biaya lingkungan, pentingnya biaya lingkungan, dan tidak paham menghitung biaya lingkungan masing-masing 54,5%; d) 52,3% responden tidak paham akan pengaruh biaya lingkungan terhadap pendapatan, serta 50,0% responden yang tidak mampu menyisihkan pendapatan untuk biaya lingkungan; e) Strategi yang dapat diterapkan meningkatkan pemahaman petani atas biaya lingkungan adalah strategi agresif. Berdasarkan kesimpulan disarankan agar petani diberikan pelatihan agar pemahaman petani terkait  biaya lingkungan meningkat, dan pemerintah hendaknya melakukan penyuluhan bagi petani tentang usahatani kelapa sawit ramah lingkungan.
    corecore