The Man Behind the Lady from Hancock

I have three pieces of advice if you decide to run for county representative. First, work hard at your job. Second, don\u27t get angry when you hear something you don\u27t like. And finally, if you lose - either the election or any issues in legislature - be a gracious loser

Teachers Abroad

Five Iowa State staff members will face a new challenge next summer. They will teach at the graduate level and establish research programs at Baroda University in India

The relationship between leadership communi cation style and employees’ performance at Metro TV Jawa Timur

Communication has an important role in running an organization. If an organization does not have communications, employees cannot know what their colleagues are doing, and the leadership cannot receive information input and can not give instructions. A leader has their own way to lead their employee. Communication style provided also have some differences. This is seen from how a leader can control and organize an organization. Furthermore to employee's performance and leadership communication style, relationships among colleagues are also very calculated, because if an organization doesn't have a good relationship, then the company or organization cannot run smoothly and prosperous. The purpose of this final report is to know the extent to which the relationship exists between the leadership and communication that is intertwined in media company Metro TV Jawa Timur. The result showed that every member of the organization could express their ideas or opinions in relaxed and informal atmosphere. In such an atmosphere it is possible for every member of the company to reach agreement and mutual understanding, and also this facilitated all the members of the company to work together and also maintain the harmony and integrity of good relationships within the company. This made delivering information within the company went smoothly without any obstacles and achieving a satisfactory target

PENGARUH KONSUMSI COKELAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PRAUJIAN

Latar Belakang: Kecemasan sering terjadi pada mahasiswa yang akan menghadapi ujian. Mahasiswa yang cemas akan mengalami peningkatan laju metabolisme tubuh. Tingkat kecemasan dapat dinilai dengan skor HARS, denyut nadi dan tekanan darah. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah mengonsumsi cokelat. Cokelat memiliki kandungan alkaloid dan protein seperti triptofan yang berkaitan dengan mood dan suasana hati. Tujuan: Membuktikan efektivitas cokelat dalam menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa Fakultas Kedokteran praujian. Metode: Penelitian eksperimental dengan pretest-posttest control group design. Sampel sebanyak 36 mahasiswa Universitas Diponegoro yang dibagi menjadi dua kelompok dengan simple random sampling, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang mengonsumsi cokelat 50gram selama 3 hari pada waktu seminggu sebelum ujian. Tingkat kecemasan dinilai dengan mengukur skor HARS, denyut nadi dan tekanan darah. Uji statistik menggunakan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Uji beda 2 kelompok menggunakan uji t tidak berpasangan dan uji Mann Whitney. Hasil: Uji statistik memberikan hasil penurunan yang bermakna setelah perlakuan untuk skor HARS (p<0,001) dan denyut nadi (p=0,003). Pengukuran tekanan darah didapatkan penurunan yang tidak bermakna untuk tekanan sistolik dan diastolik dengan nilai p>0,05. Uji perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan antar kedua kelompok memberikan hasil yang bermakna untuk skor HARS (p<0,001), denyut nadi (p=0,03) dan tekanan sistolik (p=0,02), namun tidak bermakna pada tekanan diastolik dengan nilai p=0,2. Kesimpulan: Terdapat penurunan tingkat kecemasan mahasiswa praujian yang mengkonsumsi cokelat dan terdapat peningkatan tingkat kecemasan pada kelompok yang tidak mengkonsumsi cokelat. Kata kunci: Cokelat, denyut nadi, diastolik, sistolik, skor HARS, tekanan darah, tingkat kecemasan

Hers

It\u27s safe to say that in the life of a co-ed, there is no adequate substitute for coordinated sweaters and skirts. The all-occasion ensemble is back this year, but with some changes. Pine green, sapphire blue, and garnet red are some of the choice colors, meant to brighten a Monday morning or to fit your happy-go-lucky feeling which signals the approach of another week-end

Velar Consonants Sound Production on the Pronunciation of English Education Departement Students

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bunyi konsonan velar pada mahasiswa pendidikan bahasa Inggris di universitas PGRI Semarang khususnya pada mahasiswa semester 4 yang biasanya memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang cukup yaitu kemampuan pengucapan bunyi konsonan velar, mengidentifikasi kesalahan dominan konsonan velar diucapkan oleh jurusan pendidikan bahasa Inggris, untuk mengetahui kontribusi yang diucapkan oleh mahasiswa Program Studi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dalam pembelajaran Pronunciation. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif. Objek penelitian adalah bunyi konsonan velar. Sampel penelitian ini adalah 40 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Instrumen yang digunakan adalah audio konsonan velar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan pengucapan konsonan velar yang paling dominan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris adalah /ɡ/ dengan persentase 49,20 %, diikuti oleh /k/ dengan persentase 32,26 % dan /ŋ / dengan persentase 18,53 %. Alasan /ɡ/ merupakan kesalahan konsonan velar yang paling dominan karena kata yang mengandung /ɡ/ lebih sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari daripada /k/ dan /ŋ/. Siswa sering meremehkannya sehingga pengucapan /ɡ/ tidak diperhatikan dan terkesan tidak terarah

Penyesuaian Diri (Self Adjusment) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling dalam Penyusunan Tugas Akhir di Universitas Nusa Cendana

Kemampuan mahasiswa program studi BK FKIP Undana dalam menyelesaikan tugas akhir berada pada kategori rata-rata. Hal ini berkaitan dengan kemampuan penyesuaian diri. Apabila mahasiswa mampu beradaptasi terhadap tuntutan-tuntutan penyusunan tugas akhir dengan baik, maka tulisan dapat terselesaikan tepat waktu dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian diri (self adjusment) mahasiswa/i Bimbingan dan Konseling dalam penyusunan tugas akhir di Universitas Nusa Cendana Kupang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasi dan dilaksanakan pada Kampus B Universitas Nusa Cendana Kupang. 74 mahasiswa/i menjadi sampel dari populasi sebanyak 288 mahasiswa/i prodi BK yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling serta data dikumpulkan dengan metode kuesioner yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi Product Moment. Tingkat penyesuaian diri (self adjusment) mahasiswa prodi BK dalam penyusunan tugas akhir berada pada kategori tinggi yaitu 53%. Namun, penyesuaian social mahasiswa masih menunjukkan kekurangan dibandingkan penyesuaian pribadi dalam penyusunan tugas akhir. Kata Kunci: Mahasiswa/i, Penyesuaian Diri (Self Adjusment), penyusunan tugas akhi

Analisa Finansial Tower Venetian Dan Caspian Grand Sungkono Lagoon Surabaya

Grand Sungkono Lagoon merupakan hunian superblock yang terdiri dari Tower Venetian dan Caspian. Grand Sungkono Lagoon berkonsep memadukan antara apartemen dan mall. Investasi pada pembangunan proyek ini memerlukan biaya yang besar, sehingga perlu dilakukan analisa kelayakan untuk mengetahui kelayakan pada proyek pembangunan apartemen ini. Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dengan menganalisa aspek finansial. Dalam perhitungan finansial dengan masa investasi selama 10 tahun menggunakan parameter NPV (Net Present Value), IRR (International rate of Return) dan PP (Payback Period). Setelah dilakukan perhitungan analisa finansial, pembangunan Tower Venetian dikatakan layak dengan MARR = 11,2% menghasilkan NPV Rp 203.606.016.401,00. Sedangkan Tower Caspian menghasilkan NPV Rp 258.266.862.593,00. Analisa sensitivitas dengan parameter harga jual unit dan tingkat suku bunga.. Harga jual unit apartemen Tower Venetian diturunkan hingga 40% akan menghasilkan NPV bernilai negatif dan pada tingkat suku bunga mencapai 39.16%. Sedangkan pada Tower Caspian harga jual unit apartemen diturunkan hingga 35% akan menghasilkan NPV bernilai negatif dan pada tingkat suku bunga mencapai 19.1%. ============================================================ Grand Sungkono Lagoon is a superblock estate that consist with two buildings, they are Tower Venetian and Tower Caspian. Grand Sungkono Lagoon’s concept is to combine between an apartment and a mall. To build these buildings, we need big investments, therefore properness analysis are needed to find out about the development of this project. This Final Project was made to anaylze financial aspects. For the financial aspect with 10 years investments are using NPV (Net Present Value) Parameter, IRR (International rate of Return) and PP (Payback Period). After the financial analyzing calculation is done, the Tower Venetian construction is proper with MARR = 11,2% and the result is NPV Rp 203.606.016.401,00. Meanwhile the Tower Caspian result is NPV Rp 258.266.862.593,00. The sensitivity analyzing with parameter is the result of the changing price for per unit and also the interest rates. The price for per apartment unit in Tower Venetian was decreased until 40% will produce negative NPV dan the interest rate is 39,16%. For the Tower Caspian price for per apartment unit was decreased until 35% will produce negative NPV dan the interest rate is 19,1%

A Retrospective Program Evaluation of Existing Quality Improvement Project Colorectal Cancer Screening

The United States Preventive Services Task Force (USPSTF) makes recommendations on preventive health screenings based on the level of evidence. Colorectal Cancer is the third most commonly diagnosed cancer. The practice problem for this DNP QI project, is that providers are not following the USPSTF Guidelines on colorectal cancer screening with the FQHC scores below the HRSA expectation of 80% showing only a 43% screening compliance rate for patients age 50 -75 years. The purpose of this DNP QI project was to evaluate the effectiveness of the existing QI initiative for provider colorectal screening of patients age 50-75 years, then provide recommendations to address the gap in practice based on the results. The project’s theoretical framework was based on the Model for Improvement and the Donabedian Model. Eleven providers were evaluated pre/post education to determine the impact interventions. A quantitative approach was used to conduct a retrospective review of de-identified data from a FQHC to evaluate the impact pre/post education interventions. The data were analyzed for six months before and after the education for proper ordering and electronic charting and the quick reference cards were issued to the providers. The goal was to determine whether an improvement in colorectal cancer screening performance occurred, therefore increasing early detection, and decreasing mortality from colorectal cancer. The data indicated that four of the 11 providers showed improvement post-education. The positive social change this project hopes to address is recommending interventions that increased colorectal cancer screening and decreasing deaths from colorectal cancer

Efectividad de un programa de ejercicio multicomponente en personas mayores de 65 años en Atención Primaria

La población mayor de 65 años está experimentando un crecimiento exponencial. Este grupo de población presenta con frecuencia el síndrome clínico de la fragilidad. Esta condición de vulnerabilidad aumenta el riesgo de sufrir eventos adversos y se considera un relevante factor predictor de presentación de discapacidad y dependencia. El principal factor de riesgo de la fragilidad y la aparición de caídas es la inactividad. Por estos motivos, es necesario promover, desde atención primaria, programas de ejercicios de movilidad para preservar la funcionalidad de nuestros mayoresThe population over 65 years of age is experiencing exponential growth. This population group frequently presents the clinical syndrome of frailty. This condition of vulnerability increases the risk of suffering adverse events and is considered a relevant predictor of disability and dependency. The main risk factor for frailty and the appearance of falls is inactivity. For these reasons, it is necessary to promote, from primary care, mobility exercise programs to preserve the functionality of our elderly