8 research outputs found

    Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Pembelajaran SPLDV Berbasis STEM

    Get PDF
    Salah satu dari tujuan dalam proses pembelajaran adalah pemecahan masalah. Namun berbagai penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang menuntut suatu penyelesaian. Pendekatan STEM merupakan salah satu pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Karena itu penelitian dilakukan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap lembar kerja Sistem Persamaan Linier Dua Variabel berbasis STEM. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana data diperoleh dari analisis hasil lembar kerja yang dikerjakan siswa dan observasi saat pelaksanaan pembelajaran. Analisis kemampuan pemecahan masalah siswa dinilai berdasarkan indikator pemecahan masalah yakni (1) menuliskan fakta apa yang diketahui (2) menuliskan apa yang perlu diketahui (3) mengidentifikasi masalah (4) membuat rancangan tindakan dan (5) membuat penyelesaian yang tepat. Ke lima indikator ini kemudian dibuat menjadi delapan buah deskriptor. Hasil analisis yang dilakukan didapat bahwa sebanyak  97,78% siswa yang dapat menentukan fakta apa yang diketahui, 88,89% siswa dapat menentukan apa yang diketahui, 95,56% siswa dapat mengidentidikasi masalah, 88,89% siswa dapat membuat rancangan tindakan dan sebanyak 85,55% siswa dapat membuat penyelesaian dengan tepat. Sehingga rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa adalah 91,334%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa setelah mengerjakan lembar kerja berbasis STEM adalah sangat bai

    MATEMATIKA DALAM BUKU TEMATIK BAKUL BERKISAH : SUDAHKAH SISWA BERNALAR MATEMATIS?

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran matematis siswa dalam mengerjakan soal matematika pada buku pembelajaran tematik bakul berkisah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil nilai TIMSS siswa Indonesia pada ranah penalaran (reasoning) dan belum ada buku tematik yang dapat melatih penalaran siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan terhadap 33 siswa kelas III SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Pengumpulan data didapat dari hasil jawaban dan pengamatan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika pada buku tematik bakul berkisah materi penjumlahan dan pengurangan. Kemudian jawaban dianalisis untuk melihat penalarann matematis siswa. Terdapat enam buah indikator penalaran matematis yang dilihat dalam penelitian ini. Indikator penalaran yang paling tinggi dilakukan oleh siswa adalah menarik kesimpulan,dengan kata lain siswa dapat menemukan jawaban dengan benar. Sementara siswa masih kesulitan dalam menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi. Hal ini sebetulnya disebabkan karena siswa belum terbiasa mengerjakan soal lengkap dalam setiap pengerjaan. Namun rerata hasil penalaran matematis siswa adalah 68,18% dan dikategorikan baik. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan buku tematik bakul berkisah, sudah baik dalam memacu penalaran matematis siswa.   Abstract This research aims to describe the mathematical reasoning’s students doing math problems in the bakul berkisah thematic book. This research because of the low result of Indonesian students in TIMSS score especially for reasoning and there aren’t thematic book in their school. This research is a qualitative descriptive research with 33 student for sample. The data collection from the answer of student thematic book and observing of student learning in addition and subtraction material. The answer student is analyzed the student's reasoning.  There are six indicators of mathematical reasoning ability. The highest reasoning indicator is drawing conclusions or can find answers correctly. While students still have difficulty in finding patterns or properties of mathematical phenomena to make generalizations. This is actually because students are not used to working on complete questions in each work. However, the average result of students' mathematical reasoning is 68.18% and it is categorized as good. The results of the research showed that learning mathematics using the thematic book based was good in students' mathematical reasoning

    Pengembangan Buku Saku Relasi dan Fungsi Berbasis CTL

    Get PDF
    Peserta didik pada usia remaja seringkali mengeluh dengan buku yang terlalu besar untuk dibaca. Sementara hasil penelitian didapat bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah  matematis peserta didik. Sehingga penelitian dilakukan untuk menghasilkan sebuah buku saku CTL (Contextual Teaching and Learning) materi relasi dan fungsi yang valid dan praktis. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas X salah satu MAN di Pangkalpinang pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau development research yang terdiri dua tahap yaitu tahap preliminary yang meliputi persiapan dan desain kemudian formative evaluation yang meliputi self evaluation, expert reviews, one-to-one, small group, dan field test. Hasil penelitian diperoleh bahwa buku saku yang dikembangkan sudah seusai dengan pembelajaran CTL dengan rata-rata tiap kategori sebagai berikut; kategori konten bernilai 4 dengan kriteria sangat valid, kategori konstruk bernilai 3,88 dengan kriteria sangat valid, dan kategori bahasa bernilai 3,33 dengan kriteria valid. Sehingga rerata hasil validasi didapat nilai 3,73 dan buku saku dinyatakan valid. Berdasarkan hasil penerapan pada siswa kelas X didapat bahwa buku saku yang dikembangkan praktis dan sangat baik digunakan untuk siswa SMA serta mempunyai efek potensial terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah kontekstual dilihat dari sikap, pengetahuan dan keterampilan yang secara umum dikategorikan baik

    Pengembangan Bahan Ajar Materi Aturan Pencacahan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah di SMA

    Get PDF
    This study aims to produce teaching materials of enumeration rules were valid and practical based on the characteristics of problem-based learning and curriculum 2013 and to determine the potential effects of teaching materials on student’s ability to solve problems. The method used was the development of research which consists of two stages: a preliminary stage that includes the preparation and design then the formative stages of evaluation that includes self evaluation, expert reviews, one-to-one, small group, and a field test. The subjects were students of class XI MIA 6 SMAN 10 Palembang. Data collected by walkthrough, observation and tests. This research has produced teaching materials were valid and practical based on the characteristics of problem-based learning and curriculum 2013. Valid drawn from suggestions validator which states that teaching materials good based content in accordance with curriculum 2013, construct in accordance with the characteristics of problem-based learning and language according to the EYD, and have a potential effect on student’s ability to solve problems seen from the attitude, knowledge and skills in general was good and the results of the final evaluation test where the average student scores were categorized either

    Pelatihan pembuatan bahan ajar untuk pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik Indonesia

    Get PDF
    [Bahasa]: Salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah peningkatan mutu pendidikan. Namun kenyataannya guru kurang mengembangkan kreativitas untuk merencanakan, menyiapkan, dan membuat bahan ajar secara matang yang kaya inovasi sehingga menarik bagi siswa. Kebanyakan aktivitas pembelajaran matematika hanya menyajikan permasalahan dan rumus-rumus saja tanpa memperhatikan penanaman konsepnya. Melihat banyaknya CPNS calon guru pada tahun 2019 ini, terdapat peluang untuk merubah sistem belajar di sekolah agar lebih bervariatif. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengalaman bagi calon guru tentang pembuatan bahan ajar mengunakan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam pembelajaran matematika dan mengahasilkan bahan ajar menggunakan konteks kehidupan sehari-hari. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan (workshop) yang mengedepankan praktik dengan metode on the job training dimana peserta pelatihan langsung bekerja di bawah bimbingan narasumber. Hasil kegiatan ini adalah produk bahan ajar berupa LKS menggunakan konteks kehidupan sehari-hari yang kemudian dibukukan dan diajukan Hak Ciptanya sehingga dapat digunakan oleh guru sekolah Dasar (SD). Setelah diadakan pelatihan diperoleh bahwa calon guru CPNS 2019 memiliki kemampuan yang sangat baik dan memilki berbagai ide kreatif dalam menyusun bahan ajar dengan konteks kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: pelatihan; bahan ajar; PMRI; CPNS 2019 [English]: One of the essential aspects to improve the quality of human resources is to improve the quality of education. But in reality, the teachers are less creative in planning, preparing, and make rich and innovative teaching contents which attract the students. Mostly, mathematics learning activities only present problems and formulas without regard to the inculcation of the concepts. Considering the number of prospective teachers in 2019, there is an opportunity to change the learning approach in schools to be more varied. The purpose of this community service activity is to provide an understanding and experience for prospective teachers about making teaching materials using the Indonesian Realistic Mathematics Approach (PMRI) in learning mathematics and producing teaching materials using the context of everyday life. This community service is carried out in the form of workshops that prioritizes practice, employing the on the job training method in which the training participants directly work under the guidance of experts. The results of this activity are teaching material in the form of student worksheets using the context of daily life which are then recorded and submitted for copyright so that they can be used by elementary school teachers widely. After the training, it was found that pre-service teachers had very good abilities and a variety of creative ideas in compiling teaching materials in the context of daily life. Keywords: training; learning material; PMRI; CPNS 201

    Pendampingan Penulisan Karya Tulis PTK Bagi Guru SD Dan SMP Muhammadiyah Sungailiat

    No full text
    Undang-undang No. 14 Tahun 2005 menuntut guru untuk memiliki kompetensi dan profesional. Salah satu bentuk profesional guru adalah melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). Namun di lapangan, masih sangat banyak guru yang belum paham bagaimana melaksanakan PTK. Hasil observasi di SD Muhammadiyah Sungailiat, didapat bahwa hampir semua guru belum pernah menerima pembelajaran maupun pelatihan penulisan PTK. Sehingga penulis tertarik untuk mengadakan kegiatan penulisan proposal PTK. Subjek pengabdian merupakan guru pada SD dan SMP Muhammadiyah Sungailiat berjumlah dua puluh lima peserta. Metode yang digunakan adalah pelatihan melalui ceramah dan diskusi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegaitan. Pengabdian menghasilkan proposal penelitian PTK yang dibuat oleh peserta serta hasil survei kepuasan menyatakan bahwa 97% peserta merasa senang dan mendapat pembelajaran menarik untuk mulai melaksanakan penelitian. Peserta berharap bahwa kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali.Undang-undang No. 14 Tahun 2005 menuntut guru untuk memiliki kompetensi dan profesional. Salah satu bentuk profesional guru adalah melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). Namun di lapangan, masih sangat banyak guru yang belum paham bagaimana melaksanakan PTK. Hasil observasi di SD Muhammadiyah Sungailiat, didapat bahwa hampir semua guru belum pernah menerima pembelajaran maupun pelatihan penulisan PTK. Sehingga penulis tertarik untuk mengadakan kegiatan penulisan proposal PTK. Subjek pengabdian merupakan guru pada SD dan SMP Muhammadiyah Sungailiat berjumlah dua puluh lima peserta. Metode yang digunakan adalah pelatihan melalui ceramah dan diskusi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegaitan. Pengabdian menghasilkan proposal penelitian PTK yang dibuat oleh peserta serta hasil survei kepuasan menyatakan bahwa 97% peserta merasa senang dan mendapat pembelajaran menarik untuk mulai melaksanakan penelitian. Peserta berharap bahwa kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali

    Implementasi Lintasan Belajar Menggunakan Cerita Dongeng pada Materi Pembagian di Sekolah Dasar

    No full text
    The aims of this study are to know the role of the learning path using fairy tales in mathematics learning in the division material. This study was using design research using the learning trajectory that was developed into a Worksheet where the research was conducted in three stages, namely the initial design, the teaching experiment (pilot experiment) and retrospective analysis. This research was conducted at SD Negeri 33 Pangkalpinang. The data were collected  through several things, namely by pre-test and post-test, video recording, collection of student results, interviews, and field notes. The results showed that with the context of the Tiger, Buffalo, and Elephant Fairy Tales, students could understand the concept of division. Students are more interested and motivated in solving problems related to division so that learning is more meaningful. PMRI can be used as an approach to learning angle measurement in elementary schools

    PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK RUMAH TANGGA UNTUK MEMUPUK JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KREATIVITAS REMAJA

    Get PDF
    Remaja harus siap bersaing tingkat global terutama pada masa industri 4.0 sekarang ini. Remaja perlu menjadi orang yang fleksibel dan serba bisa dalam segala hal. Dengan memahami adanya potensi diri remaja sejak awal ini mampu menciptakan dan menumbuhkan jiwa kreativitas. Mengajak remaja agar mempunyai jiwa kreatif dan lebih produktif dalam menciptakan lapangan kerja yaitu dengan mengenalkan konsep berhasil berwirausaha. Untuk mendukung kegiatan ini perlu diadakan pelatihan kreativitas dan memupuk jiwa kewirausahaan melalui hal sederhana yaitu pembuatan produk rumah tangga. Pelatihan ini dilakukan pada 20 peserta remaja yang tergabung dalam komunitas PIKR (Pusat Informasi Konseling Remaja) Mentari di Keluraha Ketapang, Kota Pangkalpinang. Kegiatan dilakukan selama 2 hari dengan tahap pemberian materi dan praktik pembuatan sabun cuci piring sederhana. Pada tahap akhir kegiatan ini dilakukan evaluasi dengan hasil peserta mampu membuat sabun cuci piring sederhana dan dapat membuat desain merk pribadi. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu remaja PIKR-Mentari mendapatkan materi dan pemahaman pengetahuan tentang jiwa kewirausahaan serta jiwa kreativitas, kemudian juga mendapat pemahaman tentang peluang produk rumah tangga sebagai alternatif wirausaha baru, dan berikutnya mereka mampu membuat desain kreativitas, selama kegiatan berlangsung, peserta merasa puas dan bangga pada hasil karya mereka
    corecore