490 research outputs found

    Perawatan dan Perbaikan Sistem Pendingin Mesin Mitsubishi Galant 2500 Cc

    Full text link
    Fungsi pendinginan pada mesin Mitsubishi Galant adalah untuk menurunkan temperatur suhu yang terjadi akibat pembakaran bahan bakar yang berada di dalam mesin tersebut. Kerusakan yang sering terjadi adalah panas berlebih (over heat), kehilangan tenaga dan sampai menyebabkan kepala silinder retak. Penelitian ini tentang cara perawatan dan perbaikan sistem pendingin beserta komponennya. Sistem pendingin pada radiator terbagi menjadi 2 bagian yaitu: sistem pendingin dengan udara (air cooling engine) dan sistem pendingin air (water cooling). Sistem pendingin dapat terganggu bila ada kerusakan pada komponen sistem pendingin tersebut, hal ini dapat diidentifikasikan melalui pemeriksaan kerusakan yang terjadi. Kerusakan yang sering terjadi pada sistem pendingin Mitsubishi Galant 2500 cc antara lain: rusaknya thermostat, kerusakan pada kipas, popa air, tutup radiator, dan kerusakan selang saluran pendingin. Sistem pendingin dapat berfungsi dengan baik apabila komponen-komponen tersebut dirawat dan diperbaiki secara rutin dan dapat menambah umur panjang komponen sistem pendingin tersebut

    Mediating Effect of Earnings Management on Financial Performance: The Importance of Good Corporate Governance

    Get PDF
    Purpose: This study investigates the effect of corporate governance on financial performance by taking into account the mediating effect of earnings management. Design: By using a structural equation modeling and partial least squares approach and a sample of listed banks in Indonesia observed between 2010 and 2015, this research proves that good corporate governance has a significant effect on earnings management and, in turn, that earnings management has an adverse impact on a company’s financial performance. Findings: An increase in managerial and institutional ownership leads to a decrease in earnings management, which can improve a company’s financial performance. Originality: This research shows that by applying good corporate governance mechanisms, a company can avoid agency conflicts, minimize earnings manipulation by managers, and obtain reliable company performance valuations

    Analisis Kualitas Puding dengan Penggunaan Ekstrak Wortel sebagai Pewarna Alami

    Full text link
    This research was designed to analize the quality of the pudding made from carrot extract of 0% (X1), 25% (X2), 50% (X 3), 75% (X4) and 100% (X5) viewed from color, flavor, texture, and taste. This was a real experimental research which applied complete random design method and was done in three repetitions. To conduct the research, 5 experts were involved. Based on the result of the organoleptic test on the five treatments given, it was revealed that the quality of the color (orange) was in adequate category in which the highest score achieved was 3,87 on the use of 100% carrot extract. The quality of the flavor (carrot) was in adequate category in which the highest score gotten was 3,93 on the use of 100% carrot extract. The quality of the texture (soft) was in adequate category in which the highest score achieved was 3,00 on the use of 0% and 25% carrot extract. The quality of the taste (carrot) was in adequate category in which the highest score achieved was 3,80 on the use of 100% carrot extract and the taste of sweet was in adequate category in which the highest score achieved was 3,33 on the use of 25% carrot extract

    Potensi Campuran Spodoptera Exigua Nucleopolyhedrovirus (SeNPV) dengan Insektisida Botani untuk Meningkatkan Mortalitas Ulat Bawang Spodoptera Exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae) di Laboratorium

    Full text link
    [Potential Mixtures Between SeNPV with Botanical Insecticides to Increase Larvae Mortality of Spodoptera exigua (Hubner) (Lepidoptera: Noctuidae) in Laboratory]Hama Spodoptera exigua (Hübner) (Lepidoptera: Noctuidae) merupakan hama penting pada tanaman bawang di Indonesia. Pengendalian hama ini dengan insektisida kimia sintetik tidak memuaskan, bahkan telah menyebabkan hama menjadi resisten. SeNPV bila diaplikasikan secara tunggal untuk pengendalian hama S. exigua hasilnya masih kurang memuaskan. Namun, diharapkan SeNPV bila dicampurkan dengan insektisida botani dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk mengendalikan hama S. exigua. Penelitian bertujuan mengetahui potensi campuran SeNPV dengan insektisida botani terhadap mortalitas larva S. exigua instar 3 di laboratorium. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang ( ± 1.250 m dpl.), mulai bulan Juli sampai Oktober 2014. Larva S. exigua dikumpulkan dari pertanaman petani bawang merah di daerah Cirebon, Jawa Barat dan diperbanyak di Rumah Kasa Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap kegiatan, yaitu (1) uji pendahuluan dosis SeNPV dan empat jenis ekstrak tumbuhan, yaitu legundi (Vitex trifolia Linn.), serai wangi (Cymbopogon nardus), daun jeruk purut (Citrus hystrix DC), ubi gadung (Dioscorea hispida) dan (2) uji campuran beberapa dosis SeNPV dengan dosis sublethal dari ekstrak daun legundi (Vitex trifolia Linn.). Rancangan percobaan yang digunakan ialah rancangan acak lengkap yang terdiri atas enam perlakuan dan empat ulangan. Mortalitas larva S. exigua diamati mulai 24 jam sampai dengan 168 jam setelah perlakuan. Data mortalitas larva diolah menggunakan analisis probit untuk menetapkan nilai LC50. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai LC50 SeNPV sebesar 424,67 ppm dan dari empat ekstrak insektisida botani yang terendah diperoleh dari insektisida daun legundi, yaitu 2.199, 277 ppm. Berdasarkan nilai LC50 campuran SeNPV dengan insektisida botani daun legundi menunjukkan efektivitas sinergistik dan meningkatkan efikasi 12,24 kali lipat jika dibandingkan dengan SeNPV secara tunggal. Kombinasi SeNPV dengan ekstrak daun legundi konsentrasi sublethal dapat meningkatkan efikasi virus SeNPV dalam mengendalikan S. exigua.KeywordsSpodoptera exigua; SeNPV; Vitex trifolia; Sinergisme; Mortalitas larv

    Analisis Perubahan Mata Pencaharian Petani Karet Menjadi Petani Singkong di Desa Sriwijaya

    Full text link
    This study aims to determined the cause of changed in the livelihood of rubber farmers to cassava farmers in Sriwijaya Blambangan Umpu Way Kanan district. The method was used descriptive method. The sampling technique used stratified random sampling technique with population of 102 head father and samples taken by 25% or 25 farmers. Technique of collecting researched data were observation technique, interviews, and documentations. The collected data was then analyzed in percentage by table. The result of the researched shows that : (1) with the same land area that cassava farmers had the highest then rubber farmers. (2) Production obtained by cassava farmers had highest than production by rubber farmers. (3) Price of cassava more high then rubber (4) The amount basic income of cassava farmers highest then basic income of rubber farmers.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab Perubahan mata pencaharian petani karet menjadi petani singkong di Desa Sriwijaya Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Stratified Random Sampling dengan populasi sebanyak 102 kepala keluarga dan diambil sampel sebesar 25% atau 25 petani. Teknik pengumpulan data penelitian yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam bentuk tabel persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dengan luas lahan yang sama petani singkong memiliki jumlah produksi lebih tinggi dibanding petani karet. (2) Produksi yang diperoleh petani singkong lebih tinggi dibandingkan dengan petani karet. (3) Harga jual singkong lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual karet. (4) Besarnya rata-rata pendapatan petani singkong lebih tinggi dibanding dengan rata-rata pendapatan petani karet

    STUDI REKAHAN ALAMI 2D BESERTA PEMODELANNYA DAN PERUBAHAN REKAHAN 3D AKIBAT PENGARUH SUHU TINGGI PADA BATUAN RESERVOIR PANAS BUMI

    Get PDF
    Rekahan memegang peranan penting dalam transpor fluida pada reservoir panas bumi. Rekahan yang dianalisis pada penelitian ini terbagi menjadi dua jenis yaitu rekahan alami 2D dan perubahan rekahan 3D akibat pengaruh suhu tinggi. Rekahan alami 2D diambil dari lapisan tipis (thin section) pada batuan panas bumi Kamojang dengan ukuran citra 3×5 cm. Dimensi fraktal rekahan alami 2D memiliki nilai yang hampir sama untuk setiap perubahan skala yaitu dengan rata-rata (1.861 ± 0.039). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa rekahan alami bersifat fraktal yaitu memiliki nilai dimensi fraktal yang sama untuk setiap skala yang berbeda atau self-similarity yang cukup tinggi. Sehingga pemodelan rekahan yang paling tepat adalah model fraktal IFS (Iterated Function System). IFS secara matematis adalah metode pembuatan model objek fraktal (Barnsley dan Andrew, 2011). Pemodelan fraktal IFS ini karena rekahan bersifat kompleks dan heterogen dalam skala yang besar, sedangkan penerapan upscaling dengan model fraktal bersifat bebas dari heterogenitas (Gueguen, dkk, 2006). Hasil analisis citra digital pada model IFS dan data rekahan rekahan alami memiliki kesamaan bentuk, yaitu pada densitas rekahan akan bernilai konstan pada pertambahan skala, intensitas rekahan bertambah secara eksponensial terhadap pertambahan skala, dan dimensi fraktal model IFS adalah (1.863 ± 0.021). Pada Rekahan sampel 3D diberikan kelakuan temperatur yang berbeda pada sampel, yaitu suhu ruang (24° C), 300° C, dan 600° C yang kemudian dilakukan pemindaian citra menggunakan alat Micro-Computed Tomography Scan (µ-CTScan). Besaran fisis rekahan yang didapat sebagai fungsi suhu bertambah secara eksponensial, baik itu parameter rekahan [aperture {e (T)}, densitas {F (T)}, dan intensitas {I (T)}], maupun besaran transpor rekahan [porositas {? (T)}, tortuositas {t (T)}, dan permeabilitas {k (T)}]. Perubahan sifat fraktal rekahan pada sampel 3D ini merupakan dampak dari berubahnya elemen mikrostruktur rekahan (Nfracture). Perubahan elemen ini menghasilkan persamaan yang menunjukkan dimensi fraktal sebagai fungsi dari suhu. Persamaan ini dihubungkan dengan besaran transpor fluida yaitu permeabilitas, sehingga akan diperoleh permeabilitas selain pada suhu ruang (24° C), 300° C, dan 600° C

    Isolasi Senyawa Fenolik Dari Fraksi Semipolar Ekstrak Daun Aglaia Speciosa

    Get PDF
    Two phenolic compunds have been isolated from ethyl acetate fraction of the crude metanolic extract from A. speciosa dried leaves. It was separated by column chromatography with gradient elution (n-hexane : ethyl acetate : methanol) then followed by precipitation from n-hexane : ethyl acetate. The first isolate was a non flavonoid, white amorphous solid (dec. 257 oC), UV spectra λmax (methanol) 235 nm, 275 nm (sh) and IR spectra vmax KBr 3200 cm-1, 1625 cm-1, 1465 cm-1 and 840 cm-1. The second isolate was a light yellow amorphous solid (dec. 227 oC) and suggested as 5,7,4'-trihidroxyflavone of vitexin type base on its UV and IR spectra. The exact structure of those two compounds could not be determined yet. Key words: Aglaia speciosa leaves, phenolic, flavonoid, vitexin

    Pengolahan Sampah Organik Perkotaan Menggunakan Larva Black Soldier Fly (Hermetia Illucens)

    Get PDF
    Black soldier fly (BSF) larvae (Hermetia illucens) can be used as insect based municipal organic waste recycling technology. The purpose of this research was to examine the utilization of BSF larvae as bio-processors of organic waste in order to produce compost and nutritious larvae biomass. Larvae feeds as treatments of experiment consist of restaurant organic waste mixed with fish silage 6% as treatment A, restaurant organic waste with dairy blood waste 6% as treatment B, and restaurant organic waste as treatment C. The result of this research showed that the highest larvae growth according to its length, width and body weigth was resulted by treatment B, followed by treatments A and C. Total metamorphic development time from egg to imago was 35 days; comprised of as larvae, prepupa, pupa, and imago for 12-13, 6, 6, and 15 days, respectively. Proximate analysis showed that BSF larvae had protein content 33.31 to 33.88%, and fat content 30.07 to 34.39%. Final solid residues of the three treatments was ranged from 90.3-90.6% after 10-11 days of bio-processing

    Variasi Ikan Sapu-Sapu (Loricariidae) Berdasarkan Karakter Morfologi di Perairan Ciliwung

    Full text link
    - Ikan sapu-sapu Genus Pterygoplichthys masih sulit dibedakan berdasarkan karakter morfologinya. Bentuk kepala ikan Ordo Siluriformes adalah “picak” atau depressed dengan bagian abdomen memiliki pola titik-titik putih besar dengan beberapa pola menyatu yang dilengkapi dengan mulut. Beberapa metode identifikasi dilakukan berdasarkan karakter morfologi yang meliputi bentuk kepala, silur pada bagian lateral dan melihat pola abdomen. Identifikasi berdasarkan pola abdomen dapat dilakukan dengan melihat literatur yang ada. Variasi morfologi ikan sapu-sapu Genus Pterygoplichthys asal sungai Ciliwung menunjukkan bahwa berdasarkan pola kepala dan pola lateral persentase individu P.pardalis lebih dominan dibandingkan spesies lain yaitu 76% dan 46%, sedangkan berdasarkan pola abdomen menunjukkan bahwa hybrid merupakan jenis yang dominan (78%). Kata kunci - Ikan sapu-sapu, Sungai Ciliwung, Karakter morfologi, Pola abdome

    Reversing conditional orderings

    Get PDF
    We analyze some specific aspects concerning conditional orderings and relations among them. To this purpose we define a suitable concept of reversed conditional ordering and prove some related results. In particular we aim to compare the univariate stochastic orderings ≤ st, ≤ hr, and ≤ lr in terms of differences among different notions of conditional orderings. Some applications of our result to the analysis of positive dependence will be detailed. We concentrate attention to the case of a pair of scalar random variables X, Y ​. Suitable extensions to multivariate cases are possible
    • …
    corecore