11 research outputs found

    ANTIBACTERIAL ASSAY OF 2’-HYDROXY-4’,6’,4-TRIMETHOXYCHALCONE AND 4-METHOXYCHALCONE AGAINST GRAM POSITIVE AND GRAM NEGATIVE BACTERIA

    Get PDF
    Blood transfusion is currently one of the most important health care treatments. Unfortunately, the prevalence of transfusion reactions caused by the use of blood products is still quite high although blood products have been tested in terms of infectious diseases using 4 parameters, namely hepatitis B, hepatitis C, HIV and syphilis. The results of the analysis of blood products produced by UTD (Blood Transfusion Unit) Surabaya showed bacterial contamination of blood products, starting from normal skin flora to pathogens. Bacterial contamination is also believed to be one of the causes of transfusion reactions. Therefore, it is necessary to make efforts to prevent bacterial contamination of blood products. One of the efforts is to find chemical compounds that have good antibacterial activity. In this study, the antibacterial activity of 2ˈ-hydroxy-4ˈ,6ˈ,4-trimethoxychalcone and 4-methoxychalcone was tested against gram positive and gram negative bacteria. The test method was agar diffusion at various concentrations of chalcone, namely 0.625; 1.25; 2.5 and 5.0%. The results showed that both chalcones had good antibacterial activity against gram-positive and gram-negative bacteria

    PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PUBLIKASI ILMIAH DI BIDANG PENELITIAN PENDIDIKAN

    Get PDF
    ABSTRAKDalam rangka untuk meningkatkan profesionalitas guru sebagai tenaga pendidik, maka penting bagi guru untuk cakap melakukan penelitian di bidang pendidikan sebagai bentuk evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan kepada peserta didik. Selain itu, kegiatan penelitian yang dilaksanakan wajib dilaporkan dan ditulis menjadi suatu artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah untuk membentuk budaya akademis bagi guru dan meningkatkan profesionalisme guru dengan peningkatan jabatan fungsional. Hasil observasi pada mitra didapatkan bahwa pengalaman guru untuk melakukan penelitian dan publikasi artikel ilmiah masih tergolong rendah, sehingga penting dilakukan pelatihan dan pendampingan penulisan artikel serta publikasi ilmiah bagi guru di SMAN 1 Grabag dan SMAN 2 Grabag. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan dengan metode in house training dan pendampingan secara daring. Adapun kegiatan terdiri dari persiapan, pelatihan publikasi artikel ilmiah, dan pendampingan penulisan artikel ilmiah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta kegiatan sebanyak 5% pada kategori baik sekali, sebanyak 19,52% pada kategori baik, dan 22,19% pada kategori cukup setelah dilakukan paparan materi mengenai metode penelitian pendidikan dan publikasi artikel ilmiah yang diukur melalui nilai pre test dan post test. Selain itu, kegiatan terus berlanjut dengan melakukan pendampingan penulisan artikel ilmiah dan publikasi artikel ilmiah di jurnal nasional melalui sistem open journal system secara daring dan intensif pada guru yang betul-betul berkomitmen. Kata kunci: artikel ilmiah; profesionalisme guru; publikasi; penelitian pendidikan ABSTRACTIn order to improve the professionalism of teachers as educators, it is important for teachers to be competent in conducting research in the field of education as a form of evaluating learning that has been delivered to the students. In addition, research activities must be reported and written into scientific articles published in scientific journals to form an academic culture for teachers and increase the teacher professionalism. The results of observations showed that teachers' interest in conducting research and publishing scientific articles is still relatively low, so it is important to provide workshop and assistance in writing articles and scientific publications for teachers at SMA N 1 Grabag and SMA N 2 Grabag. The method of this activity consists of preparation, workshop for publication of scientific articles, and assistance in writing scientific articles. The results of the activity showed that there was an increase in the understanding of activity participants by 5% in the very good category, 19.52% in the good category, and 22.19% in the sufficient category after exposure to material regarding educational research methods and publication of scientific articles as measured by grades pre test and post test. Apart from that, activities continued by providing assistance in writing scientific articles and publishing scientific articles in national journals through an open journal system online and intensively for teachers who are truly committed. Keywords: scientific articles; teacher professionalism; publications; educational researc

    ANALISIS VITAMIN C, SIFAT FISIK, DAN SIFAT ORGANOLEPTIK TEMPE BERBAHAN DASAR KEDELAI KUNING (Glycine max L), KEDELAI HIJAU (Glycin Max (L) Merrill), KEDELAI HITAM (Glycine soja (L) Merrit)

    Get PDF
    Tempe merupakan salah satu makanan sumber protein bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena tempe dibuat dari sumber protein nabati yaitu kedelai. Secara umum, jenis kedelai yang sering digunakan sebagai bahan baku adalah kedelai kuning (Glycine max L.), namun karena adanya peningkatan kebutuhan bahan baku, diperlukan sumber kedelai lain sebagai alternatif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C, sifat fisik dan sifat organoleptic tempe yang berbahan dasar kedelai hijau (edamame) (Glycine max (L) Merrill) dan kedelai hitam (Glycine soja (L) Merrit) yang dibandingkan dengan tempe berbahan dasar kedelai kuning (Glycine max L.). dengan menggunakan jamur Rhizopus sp sebagai inokulum. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni (true experiment) dengan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 sampel. Kedelai yang dianalisis adalah kacang kedelai kuning (Glycine max L), kedelai hijau (edamame) (Glycine max (L) Merrill), dan kedelai hitam (Glycine soja (L) Merrit).      Berdasarkan uji vitamin C dengan menggunakan iodine, warna ketiga tempe berubah menjadi lebih terang atau jernih yang menunjukkan tempe tersebut mengandung vitamin C. Sifat fisik ketiga tempe memiliki pertumbuhan miselium yang sama atau seragam. Pada uji organoleptik, ketiga tempe memiliki warna yang hampir sama yaitu putih dan tekstur padat. Rasa pada tempe kedelai kuning yaitu khas tempe pada umumnya, kedelai hijau  (edamame) terasa manis, dan kedelai hitam sedikit pahit. Pada tempe kedelai kuning dan hijau (edamame) memiliki aroma khas tempe, sedangkan tempe kedelai hitam memiliki aroma khas tempe yang lebih menyengat

    Aktivitas Antibakteri Senyawa 2’-hidroksi-4’,6’ dimetoksikalkon

    No full text
    Kalkon merupakan senyawa flavanoid rantai terbuka yang memiliki beragam aktivitas farmakologis diantaranya sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamatori dan antikanker. Senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon telah dilaporkan memiliki aktivitas antikanker yang sangat baik dan bersifat selektif, yaitu hanya aktif mematikan sel kanker namun tidak mematikan sel normal. Aktivitas senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon yang baik terhadap sel kanker diharapkan juga bekerja pada bakteri. Penggunaan alkohol sebagai desinfektan pada proses aftap memberi resiko lisis darah, sehingga diperlukan senyawa kimia yang efektif sebagai antibakteri namun minim resiko melisiskan darah. Aktivitas antibakteri senyawa kalkon diuji menggunakan metode difusi agar dengan sumuran, zona bening yang terbentuk disekitar sumuran menunjukan aktivitas senyawa kalkon dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Pada penelitian ini seluruh larutan kalkon dalam variasi konsentrasi 2;  4; 8; 10; dan 20 % tidak menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri, sedangkan pada sumuran yang diisi padatan kristal kalkon menunjukkan zona bening sekitar 1 mm sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon tidak memiliki aktivitas sebagai antibakteri.Kalkon merupakan senyawa flavanoid rantai terbuka yang memiliki beragam aktivitas farmakologis diantaranya sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamatori dan antikanker. Senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon telah dilaporkan memiliki aktivitas antikanker yang sangat baik dan bersifat selektif, yaitu hanya aktif mematikan sel kanker namun tidak mematikan sel normal. Aktivitas senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon yang baik terhadap sel kanker diharapkan juga bekerja pada bakteri. Penggunaan alkohol sebagai desinfektan pada proses aftap memberi resiko lisis darah, sehingga diperlukan senyawa kimia yang efektif sebagai antibakteri namun minim resiko melisiskan darah. Aktivitas antibakteri senyawa kalkon diuji menggunakan metode difusi agar dengan sumuran, zona bening yang terbentuk disekitar sumuran menunjukan aktivitas senyawa kalkon dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Pada penelitian ini seluruh larutan kalkon dalam variasi konsentrasi 2;  4; 8; 10; dan 20 % tidak menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri, sedangkan pada sumuran yang diisi padatan kristal kalkon menunjukkan zona bening sekitar 1 mm sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa 2’-hidroksi-4’,6’-dimetoksikalkon tidak memiliki aktivitas sebagai antibakteri

    Sintesis Dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Kalkon (E)-3-(4-(Dimethylamino)Phenyl)-1-Phenylprop-2-En-1-One Terhadap Bakteri Kontaminan Produk Darah

    No full text
    Chalcone compounds and their derivatives are known to have various pharmacological activities, one of which is antibacterial activity. This activity is strongly influenced by the type of bound substituent and the location of the substituent on the structure of the chalcone compound. The purpose of this study was to synthesize chalcone compounds with the characteristics of the dimethylamino substituent on ring B at the para ((E)-3-(4-(dimethylamino)phenyl)-1-phenylprop-2-en-1-one) position and to test the activity of an antibacterial compound of chalcone against bacterial isolates of blood product contaminants. Antibacterial activity testing was focused on bacterial isolates derived from blood products, because the use of blood product bacterial isolates for antibacterial testing was still not widely used, generally the test bacteria used were ATCC bacterial isolates. The antibacterial activity test method used was the paper disc diffusion method, the antibacterial activity of chalcone compounds was known through the formation of a clear zone around the disc paper called the inhibition zone for bacterial growth. The chalcone compound (E)-3-(4-(dimethylamino)phenyl)-1-phenylprop-2-en-1-one was successfully synthesized through a condensation reaction, which obtained a yellow crystalline solid with a yield of 81.67%. The results of the activity test of chalcone compounds on several blood product contaminants showed that this compound had good enough activity in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria with an inhibition zone of 8.9 mm at a concentration of 25 ppm.Senyawa kalkon dan turunannya dikenal memiliki berbagai aktivitas farmakologis, salah satunya adalah aktivitas antibakteri. Aktivitas ini, sangat dipengaruhi oleh jenis subtituen yang terikat serta letak subtituen tersebut pada struktur senyawa kalkon. Tujuan penelitian ini adalah melakukan sintesis senyawa kalkon dengan karakteristik subtituen dimetilamino pada ring B di posisi para ((E)-3-(4-(dimethylamino)phenyl)-1-phenylprop-2-en-1-one) serta melakukan uji aktivitas antibakteri senyawa kalkon terhadap isolat bakteri kontaminan produk darah. Pengujian aktivitas antibakteri difokuskan terhadap isolat bakteri yang berasal dari produk darah, dikarenakan penggunaan isolat bakteri produk darah untuk pengujian antibakteri masih belum banyak digunakan, umumnya bakteri uji yang digunakan adalah isolat bakteri ATCC. Metode pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan adalah metode difusi kertas cakram, aktivitas antibakteri senyawa kalkon diketahui melalui terbentuknya zona bening di sekitar kertas cakram yang disebut zona hambat pertumbuhan bakteri. Senyawa kalkon (E)-3-(4-(dimethylamino)phenyl)-1-phenylprop-2-en-1-one berhasil disintesis melalui reaksi kondensasi, dimana diperoleh padatan kristal berwarna kuning dengan rendemen sebesar 81,67%. Hasil uji aktivitas senyawa kalkon pada beberapa bakteri kontaminan produk darah menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki aktivitas cukup baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat mencapai 8,9 mm pada konsentrasi 25 ppm

    SINTESIS SENYAWA 4’-HIDROKSI-4-METOKSIKALKON DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI KONTAMINAN PRODUK DARAH

    No full text
    Despite of the blood products are crucial for health, it cannot be separated from the risks of bacterial contamination. The bacterial contamination obtained from collecting and processing blood processing. Various species of positive and negative Gram bacteria are known to be bacterial contaminants in blood products such as thrombocyte concentrate, packed red cell, dan whole blood. Therefore, it is essential to find an antibacterial compound that could inhibited the growth of bacterial contaminant in blood products. Chalcone compounds are known to become one of antibacterial since they have an unsaturated-ketone-group which acts as an antibacterial because it can damage the bacterial cell wall. The presence of hydroxyl group has important role for inhibiting bacterial contaminant growth as well. In this research, 4’-hydroxy-4-methoxychalcone was synthesized through the Claisen-Schmidt condensation reaction. The characterization of the chalcone compounds was carried out by mass spectroscopy using gas chromatography-mass spectroscopy (GC-MS) and identification of functional groups using Fourier transform infrared (FTIR). Bacterial contaminants from blood products that were used: Acinetobacter, Escherichia coli, Bacillus sp, and Staphylococcus aureus. In addition, Staphylococcus aureus from the American Type Culture Collection (ATCC) was used as comparing isolates. The antibacterial activity was analyzed by inhibition area method. The results showed that 4’-hydroxy-4-methoxychalcone successfully synthesized with the reaction product in yellow crystal formation with yield of 72,80%, relative purity 100%, and m/z 254. Antibacterial activity of chalcone compounds at various concentrations of 6.25 ppm; 12.5 ppm and 25 ppm against Gram-positive and Gram-negative bacteria are still relatively weak because the percentage of inhibition ability achieved is below 50%.Peran penting produk darah  dalam dunia kesehatan tidak terlepas dari risiko kontaminasi bakteri yang dapat diperoleh dari proses pengambilan dan pengolahan darah. Berbagai spesies bakteri Gram positif dan negatif diketahui menjadi bakteri kontaminan pada produk darah thrombocyte concentrate, packed red cell, dan whole blood. Oleh karena itu, penting untuk ditemukan senyawa antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri kontaminan pada produk darah. Senyawa kalkon memiliki gugus keton α, β tak jenuh yang berperan sebagai antibakteri karena dapat merusak dinding sel bakteri. Adanya gugus hidroksil juga berperan aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa 4’-hidroksi-4-metoksikalkon melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt. Karakterisasi senyawa kalkon tersebut dilakukan dengan uji spektra spektroskopi massa menggunakan gas chromatography-mass spectroscopy (GC-MS) dan identifikasi gugus fungsi menggunakan  fourier transform infrared (FTIR). Bakteri kontaminan dari produk darah yang digunakan adalah isolat Acinetobacter, Escherichia coli, Bacillus sp dan Staphylococcus aureus. Selain itu digunakan juga bakteri Staphylococcus aureus dari American Type Culture Collection (ATCC) sebagai pembanding. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 4’-hidroksi-4-metoksikalkon berhasil disintesis dengan produk reaksi berupa kristal berwarna kuning dengan rendemen 72,80%, kemurnian relatif 100% dengan m/z 254. Aktivitas antibakteri senyawa kalkon pada variasi konsentrasi 6,25 ppm; 12,5 ppm dan 25 ppm terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif masih tergolong lemah karena persentase kemampuan penghambatan yang dicapai di bawah 50%

    Identifikasi Bakteri Kontaminan Pada Produk Darah Thrombocyte Concentrate

    Get PDF
    Saat ini kontaminasi bakteri pada produk darah masih menjadi permasalahan serius karena memiliki resiko transfusi yang fatal. Kasus kontaminasi bakteri pada TC masih banyak terjadi karena kondisi penyimpanan TC yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri. Sumber kontaminasi bakteri diperoleh dari proses pengambilan dan pengolahan darah yang kurang aseptis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri kontaminan pada TC. Sampel yang digunakan merupakan kultur TC yang telah dinyatakan positif mengandung bakteri menggunakan Bact/Alert dan diperoleh dari UTD PMI Kota Yogyakarta. Sampel disubkultur pada media blood agar dan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Purifikasi dilakukan pada isolat bakteri yang diperoleh. Hasil identifikasi ditentukan berdasarkan bentuk sel, bentuk koloni dan sifat biokimia isolat bakteri. Berdarkan hasil yang diperoleh terdapat dua isolat bakteri (TC1 dan TC2) yang berhasil diisolasi dan dilakukan karakterisasi berdasarkan bentuk sel, sifat biokimia dan bentuk pertumbuhan. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat TC1 merupakan Staphylococcus epidermidis dan TC2 merupakan Bacillus sp. Pada penelitian ini didapatkan isolat bakteri Staphylococcus epidermidis dan Bacillus sp. yang merupakan bakteri kontaminan produk drahthrombocyte concentrate

    Pengaruh Frekuensi Mengkonsumsi Kopi Dengan Kadar Hemoglobin Calon Pendonor Laki-Laki Di PMI Kabupaten Sleman

    No full text
    ABSTRAK Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah yang kemudian digunakan untuk keperluan transfusi darah. Sebelum pelaksanaan pengambilan darah (aftap), calon donor terlebih dahulu diseleksi untuk mengetahui apakah memenuhi syarat/ kriteria yang ditentukan. Seleksi donor diantaranya adalah pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb). Kadar Hb setiap orang berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya minuman yang populer saat ini adalah kopi. Tujuan penelitian ini adalah  mengetahui pengaruh frekuensi minum kopi dengan kadar hemoglobin calon pendonor laki-laki.  Jenis penelitian ini bersifat deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 50 responden ditentukan dengan concecutive sampling.  Hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu frekunesi mengkonsumsi kopi responden 4 kali dalam seminggu memiliki kadar Hb normal 40,0%  lebih banyak dari kadar Hb rendah 2,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%, sedangkan responden dengan perilaku >4 kali minum kopi dalam seminggu memiliki kadar Hb normal 30,0% lebih banyak dari kadar Hb rendah 4,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%. Responden dengan perilaku 6 kali minum kopi dalam seminggu memiliki  kadar Hb normal 20,0% lebih banyak dari kadar Hb rendah 4,0% dan kadar Hb tinggi 0,0%. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh frekuensi konsumsi kopi dengan kadar hemoglobin calon pendonor laki-laki dengan nilai signifikasi 0.000

    Science learning assistance through animated learning videos for supporting transformation in special schools

    No full text
    [Bahasa]: Pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus perlu terus ditingkatkan agar mereka dapat menjawab kebutuhan dan tantangan global. Sayangnya, konsep sains menjadi topik yang sulit dipahami secara utuh di tengah keterbatasan daya tangkap informasi yang dipengaruhi oleh kondisi khusus siswa berkebutuhan khusus. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu guru dalam mengoptimalkan pembelajaran sains di era digital melalui pengembangan video pembelajaran animasi. Metode yang digunakan adalah difusi IPTEKS dengan menggunakan media pembelajaran IPA berbasis digital. Kegiatan dibagi menjadi empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini telah menghasilkan konten pembelajaran IPA berupa video pembelajaran berbasis animasi, serta peningkatan wawasan guru mengenai pentingnya mengintegrasikan teknologi pembelajaran digital yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah melakukan pendampingan dan pelatihan agar inovasi pembelajaran berupa aplikasi pembelajaran terintegrasi yang berisi media pembelajaran IPA berbasis video animasi dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kualitas layanan pembelajaran. Kata kunci: media pembelajaran digital, pembelajaran sains, siswa berkebutuhan khusus [English]: Education for special needs students requires continuous improvement to meet global needs and challenges. Unfortunately, science is difficult to understand due to limited information comprehension influenced by the special conditions of students with special needs. This community service aims to assist teachers in optimizing science learning in the digital era by developing animated learning videos. The method used was the diffusion of science and technology using digital-based science learning media. The service program was divided into four stages: preparation, implementation, evaluation, and follow-up. The results of the community service program have produced science learning content in the form of animation-based learning videos, as well as increased teacher insight regarding the importance of integrating digital learning technology that is interesting and appropriate to students' needs. The follow-up that needs to be taken is to carry out mentoring and training so that learning innovations in the form of integrated learning applications that contain animated video-based science learning media can be used by teachers to improve the quality of learning services. Keywords: digital learning media, science learning, students with special need

    Bioleaching Ability of Fungi Isolated from an Indonesian Sulfurous River Sediment

    Get PDF
    The unique characteristics of sulfurous river sediment located in Ungaran, Indonesia, are a reservoir of novel fungi with manganese bioleaching properties. Fungi are known to produce metabolic organic acids that have a potential for the industrial application of leaching metal from the ores. This application has high advantages, including low cost, low energy, and creates minimal environmental damage. Therefore, this research was performed to analyze the manganese bioleaching activities of two fungal isolates (KA2B2 and KB4B) from Indonesian sulfurous river sediment on pyrolusite and determine their phenotypic characters. These activities were investigated in terms of changes in fungal biomass, soluble manganese concentration, pH reduction, and organic acid production during 16 days of leaching. Soluble manganese concentrations were measured by atomic absorption spectrometry (AAS), whereas organic acid concentrations were analyzed by high-performance liquid chromatography (HPLC). According to bioleaching investigations, KA2B2 strain was more efficient than KB4B1 strain in extracting manganese from 0.02 g/cm3 pyrolusite. It also produced higher levels of organic acids, such as oxalic acid and citric acid, than KB4B1 strain, proving that strain of KA2B2 could be used to extract manganese from pyrolusite. Based on the phenotypic characters, both strains were identified as genus Penicillium
    corecore