32 research outputs found

    Hubungan Asupan Energi, Lemak, Serat, dan Aktivitas Fisik dengan Visceral Fat pada Pegawai UIN Walisongo Semarang

    Get PDF
     This study aims to determine the relation between energy intake, fat, fiber, and physical activity to visceral fat in Universitas Islam Negeri Walisongo employees. This study involved 165 educational employees using simple random sampling technique. Data collection was conducted directly using a physical activity questionnaire, 3x24 hour food recall, and anthropometric data. The data was then statistically processed using Microsoft Excel, Nutrisurvey, and the SPSS. The data analysis were carried out using the Kolmogorov-Smirnov test, Pearson Product Moment Correlation analysis, and Spearman Rank Correlation. Based on the results of the Pearson correlative test, it was found that there was a relationship between energy intake and visceral fat (p value 0.05), while for fat intake, fiber, and physical activity did not have a significant relationship with visceral fat (p 0.05). The results of this study indicate that energy intake is positively correlated with the visceral fat while intake of fat, fiber, and physical activity is not correlated with the visceral fat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi, lemak, serat dan aktivitas fisik dengan visceral fat pada pegawai Universitas Islam Negeri Walisongo. Responden pada penelitian ini adalah 165 pegawai tenaga kependidikan dengan menggunakan simple random sampling. Pengambilan data dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner aktivitas fisik, food recall 3x24 jam, dan pengukuran data antropometri. Data kemudian diolah secara statistik menggunakan Microsoft Excel, Nutrisurvey, dan Statistical Program for Social Science (SPSS). Analisis statistika yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji korelasi. Uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov, kemudian dilanjut uji analisa Korelasi Product Moment Pearson. Berdasarkan uji korelatif Pearson didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan visceral fat yang dibuktikan dengan nilai p 0,05. Adapun untuk asupan lemak, serat, dan aktivitas fisik tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan visceral fat (p 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya asupan energi yang berkorelasi positif dengan visceral fat sedangkan asupan lemak, serat, dan aktivitas fisik tidak berkorelasi. 

    Pengaruh Corporate Governance, Rasio Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Makroekonomi Terhadap Financial Distress (Studi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahu 2012-2016)

    Get PDF
    Financial distress that happens continuously will make the company went bankrupt. This study aims to determine the factors that affect the financial distress companies in the Indonesian mining sector. This study uses corporate governance (board of commissioners, managerial ownership, institutional ownership, audit committee, and independent commissioner, financial ratios (profitability, leverage, liquidity and efficiency), firm size (Ln total assets) and macroeconomic (inflation and interest rate) to predict the companys financial distress condition. The sample of this research is 17 Indonesian mining sector companies selected using purposive sampling. This study uses data in the period 2012-2016. Data analysis technique used is logistic regression. The results show that profitability (return on assets) and efficiency (asset turnover) negatively affect on financial distress and other variables of board of commissioners, managerial ownership, institutional ownership, audit committee, independent commissioner, leverage, liquidity, firm size, inflation and interest does not affect on financial distress. Therefore, the mining sector companies are expected to pay attention to increase the value of return on assets and asset turnover so that companies can avoid financial distress. Keywords: financial distress, corporate governance, financial ratio, firm size, macroeconomic

    Hubungan Asupan Energi, Lemak, Serat, dan Aktivitas Fisik dengan Visceral Fat pada Pegawai UIN Walisongo Semarang

    Get PDF
     This study aims to determine the relation between energy intake, fat, fiber, and physical activity to visceral fat in Universitas Islam Negeri Walisongo employees. This study involved 165 educational employees using simple random sampling technique. Data collection was conducted directly using a physical activity questionnaire, 3x24 hour food recall, and anthropometric data. The data was then statistically processed using Microsoft Excel, Nutrisurvey, and the SPSS. The data analysis were carried out using the Kolmogorov-Smirnov test, Pearson Product Moment Correlation analysis, and Spearman Rank Correlation. Based on the results of the Pearson correlative test, it was found that there was a relationship between energy intake and visceral fat (p value 0.05), while for fat intake, fiber, and physical activity did not have a significant relationship with visceral fat (p 0.05). The results of this study indicate that energy intake is positively correlated with the visceral fat while intake of fat, fiber, and physical activity is not correlated with the visceral fat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi, lemak, serat dan aktivitas fisik dengan visceral fat pada pegawai Universitas Islam Negeri Walisongo. Responden pada penelitian ini adalah 165 pegawai tenaga kependidikan dengan menggunakan simple random sampling. Pengambilan data dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner aktivitas fisik, food recall 3x24 jam, dan pengukuran data antropometri. Data kemudian diolah secara statistik menggunakan Microsoft Excel, Nutrisurvey, dan Statistical Program for Social Science (SPSS). Analisis statistika yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji korelasi. Uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov, kemudian dilanjut uji analisa Korelasi Product Moment Pearson. Berdasarkan uji korelatif Pearson didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan visceral fat yang dibuktikan dengan nilai p 0,05. Adapun untuk asupan lemak, serat, dan aktivitas fisik tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan visceral fat (p 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya asupan energi yang berkorelasi positif dengan visceral fat sedangkan asupan lemak, serat, dan aktivitas fisik tidak berkorelasi. 

    KESIAPAN MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN KECAMATAN DONGKO SEBAGAI CULTURE HERITAGE CITY

    Get PDF
    Pembangunan berbasis potensi lokal dengan memanfaatkan sumber daya manusia dapat memberikan manfaat dan dampak yang lebih optimal. Perlu dilakukan penilaian terhadap kesiapan masyarakat terhadap keterlibatan pembangunan dan menjalankan berbagai program pembangunan Penilaian kesiapan masyarakat biasanya diukur melalui tingkat pengetahuan, kepemimpinan, bentuk upaya, dan sumber daya yang ada di masyarakat. Keberagaman seni, tradisi, ritual, dan produk kebudayaan menunjukkan Kecamatan Dongko memiliki potensi budaya yang besar sehingga layak untuk dikembangkan sebagai Culture Heritage City. Untuk mengimplementasikan pengembangan Kecamatan Dongko sebagai Culture Heritage City, dilakukan wawancara kepada responden kunci terhadap kesiapan masyarakat dengan menggunakan Community Readiness Model. Variabel yang digunakan meliputi usaha masyarakat, pengetahuan masyarakat mengenai usaha, kepemimpinan, kondisi masyarakat, pengetahuan masyarakat mengenai isu, dan sumberdaya terkait dengan isu. Hasil penilaian didapatkan skor rata-rata kesiapan masyarakat sebesar 4,16 yang berarti tingkat kesiapan di tahap confirmation/expansion. Tingkat kesiapan masyarakat ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat siap untuk mengembangkan wisata di desa dan siap untuk berpartisipasi aktif dengan memaksimalkan sumberdaya dan peran pemimpin

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN JERAMI PADI MENJADI KOMPOS

    Get PDF
    Program Pemberdayaan Desa Tambong ini sangat mendukung program pemerintah daerah yaitu pemulihan perekonomian berbasis UMKM, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Selain itu juga untuk mendorong peningkatan usaha pertanian dan perikanan, memberikan bantuan pupuk, bibit, pelatihan peningkatan kapasitas SDM petani, sektor lapang, hingga pengembangan start up usaha pertanian. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra saat ini adalah menumpuknya limbah pertanian padi yang berupa jerami padi serta kurangnya kesadaran para petani tentang sistem pertanian organic. Pemanfaatan limbah jerami padi menjadi kompos guna meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi khususnya pada kelompok tani Randu Agung Dusun Krajan Desa Tambong Kecamatan Kabat Kabupaten Banyuwangi. Teknis pelaksanaan program ini adalah dengan memberikan pelatihan teknis tentang cara pembuatan kompos jerami padi dan mendampingi implementasinya setelah berakhirnya program ini. Kata kunci: Banyuwangi, Desa Tambong, jerami, kompos, padi ABSTRACT Empowerment program tambong village it will support regional government programs that is based umkm economic recovery, agriculture, fisheries, and tourism. In addition to advance the effort agriculture and fisheries, giving fertilizer, seeds, building training capacity building human resources farmers, airy sector, until the development of start up agricultural businesses. Problems counterparts now is the mounting rice agricultural waste of rice straw and the lack of awareness farmers about the system organic farming. Utilization of waste rice straw become compost to bolster growth and rice production in particular the farmers the hamlet randu krajan tambong village in Kabat Banyuwangi district. The technical implementation of this program is to technical training about how composting rice straw and accompanies their implementation after the end of this program.  Keywords: Banyuwangi, compost, rice straw, Tambong Villag

    Identifikasi Kendala Dengan Kolaborasi Theory Of Constraints Dan Supply Chain Management

    Get PDF
    This study aims to find out the collaboration between Theory of Constraints (TOC) and Supply Chain Management (SCM) at a manufacturing company, especially that produces infusions. This is a qualitative research with interpretive approach. The collaboration between TOC and SCM is to identify on overall company constraints such as internal constraints on production process as broken machine, power outage, and ineffective production process flow, and external constraints related to suppliers and customers such as defective raw materials, delays in the delivery of raw material, and delay transportation of shipping to customer. The company overcomes the constraints by providing solutions as quickly as possible. The solutions that are provided by the company are scheduling engine maintenance, power outage schedules, providing generators, and port schedules. They may require no small cost, but customers’ satisfaction is the most important thing. The factors that influence the constraints are human, time and technical. This research also explores the social values ​​adopted by the company by donating to victims of natural disasters and donated to the employees’ family. Based on the evaluation of all the aspects, it can be concluded that company efficiency is not the basis for being judged materially

    Ruang Lingkup Program Kegiatan Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 5 SDN 4 Karangrejo

    Get PDF
    Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh program dari Kemendikbud yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui kegiatan Kampus Mengajar. Kampus mengajar diperkenalkan dan dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga sekarang sudah sampai Angkatan 5. Tujuan adanya kegiatan kampus mengajar yaitu memberdayakan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan lintas disiplin ilmu dalam membantu proses pembelajaran dari berbagai sekolah diberbagai wilayah Indonesia baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Menegah Pertama yang berada pada daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Adapun sekolah yang menjadi fokus tempat pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 5 yaitu SDN 4 Karangrejo di Jln. Ikan Waderpari 49, Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Ruang Lingkup program yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa selama penugasan yaitu mengajar dalam membantu peningkatan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi serta membantu administrasi sekolah. Hasil yang diperoleh selama melaksanakan program kegiatan kampus mengajar angkatan 5 memberikan dampak positif terhadap kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, selain itu dewan guru di SDN 4 Karangrejo terbantu dengan kehadiran mahasiswa kampus mengajar

    Penataan Kampung Etnis dalam Upaya Memperkuat Sense of Place (Studi Kasus : Kampung Arab, Kota Malang)

    Get PDF
    Perkembangan yang cukup pesat di Indonesia saat ini mengakibatkan kawasan budaya yang perlu dilestarikan menjadi rawan untuk digantikan dengan kawasan lainnya yang lebih bersifat ekonomis-komersial. Salah satu kawasan yang rawan hilang adalah Kawasan Kampung Arab Kota Malang. Disamping telah mengalami perubahan pada karakter elemen fisiknya, perubahan juga terlihat pada bertambahnya aktivitas. Kondisi tersebut akan membuat Kawasan Kampung Arab Kota Malang yang menyimpan nilai kesejarahan semakin terkikis makna kawasannya. Fenomena ini menyebabkan penurunan sense of place Kampung Arab sebagai kampung etnis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kriteria dan konsep penataan sebagai upaya memperkuat sense of place Kampung Arab Kota Malang. Penelitian ini berkesesuaian dengan ciri-ciri paradigma intersubjective. Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus dan penelitian kualitatif. Hasil observasi morfologi kawasan dan pola persebaran aktivitas dianalisa menggunakan analisa tipo-morfologi dan analisa kualitatif. Hasil in-depth interview penelusuran makna ditriangulasikan dengan hasil morfologi kawasan dan pola persebaran aktivitas serta teori yang relevan dan menghasilkan pengaruh morfologi kawasan terhadap makna lingkungan fisik kawasan. Secara garis besar, penelitian ini menemukan bahwa sense of place di Kampung Arab Kota Malang cukup rendah sehingga diperlukan keterpaduan dari tiga unsur pokok kawasan yaitu aspek morfologi kawasan, behavioral dan makna. Untuk menunjang keterpaduan tersebut dapat dilakukan dengan memenuhi kriteria khusus : desain lingkungan harus memiliki kejelasan akses derajat privasi jalan; perlunya peningkatan image kawasan melalui penangkap visual ruang; desain lingkungan yang terbentuk harus meningkatkan identitas dan karakter Kawasan Kampung Arab sebagai kampung etnis dengan menonjolkan ciri khas budaya kampung arab yang tetap responsif; perlunya penataan fungsi bangunan sebagai atraktor kawasan; perlu adanya optimalisasi simpul ruang/ persimpangan; perlu penambahan RTH serta perlunya penambahan furniture publik. ========================================================================================================= Nowadays, rapid developments in Indonesia lead to a cultural-district that needs to be preserved. One of the areas prone to missing is Kampong Arab Malang. Besides having changed by the character of its physical element, the change is also seen in the increase of activity. Such conditions will make the Kampong Arab Malang, which contains the historical value, has decreased meaning. This phenomenon led to a decrease in the sense of place of the Kampong Arab as an ethnic kampong. Therefore, this study aims to formulate the criteria and concept of design to strengthen the sense of place Kampong Arab Malang. This study corresponds to intersubjective paradigm characteristics. This research includes case study research and qualitative research. The result of morphological observation of the area and the pattern of activity distribution were analyzed using morphological typology and qualitative analysis. The results of in-depth interview search the meaning are triangulated with morphological results and the pattern of the spread of activity as well as relevant theories and produce a morphological influence on the meaning of the physical environment of Kampong Arab Malang. This study found that the sense of place in Kampong Arab Malang is low so that the necessary integration of the three main elements of the morphology aspects, behavioral and meaning. To support such alignment can be done by meeting the specific criteria: environmental design must have clarity of access privacy degree of the road; the need to increase the image through the visual catcher of space; the design of the established environment must enhance the identity and character of the Kampong Arab Malang as an ethnic kampong with the characteristic feature of Arabian culture that remains responsive; the need for the arrangement of building functions; need to optimize the space / intersection node; need the addition of green open space and the need for additional public furniture

    Pengaruh Corporate Governance, Rasio Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Makroekonomi Terhadap Financial Distress (Studi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahu 2012-2016)

    Get PDF
    Financial distress that happens continuously will make the company went bankrupt. This study aims to determine the factors that affect the financial distress companies in the Indonesian mining sector. This study uses corporate governance (board of commissioners, managerial ownership, institutional ownership, audit committee, and independent commissioner, financial ratios (profitability, leverage, liquidity and efficiency), firm size (Ln total assets) and macroeconomic (inflation and interest rate) to predict the companys financial distress condition. The sample of this research is 17 Indonesian mining sector companies selected using purposive sampling. This study uses data in the period 2012-2016. Data analysis technique used is logistic regression. The results show that profitability (return on assets) and efficiency (asset turnover) negatively affect on financial distress and other variables of board of commissioners, managerial ownership, institutional ownership, audit committee, independent commissioner, leverage, liquidity, firm size, inflation and interest does not affect on financial distress. Therefore, the mining sector companies are expected to pay attention to increase the value of return on assets and asset turnover so that companies can avoid financial distress. Keywords: financial distress, corporate governance, financial ratio, firm size, macroeconomic
    corecore