29 research outputs found

    DINAMIKA PENGELOLAAN RADIO SUARA SIKKA DALAM MELAKSANAKAN FUNGSINYA SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL

    Get PDF
    Berlakunya UU 32/2002 tentang penyiaran mengamanatkan lembaga penyiaran milik pemerintah menjadi lembaga penyiaran publik (LPP) pada tingkat nasional dam Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) pada tingkat provinsi atau kabupaten/pemerintah kota. Transformasi ini membawa perubahan yang signifikan, salah satunya padafungsi media. Lembaga penyiaran pemerintah berfungsi sebagai corong pemerintah, sementara LPP/LPPL berfungsi sebagai media milik publik. Radio Suara Sikka yang berlokasi di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, adalah salah satu LPPL yang ikut mengalami transformasi Radio Pemerintah Daerah menjadi LPPL. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimanakah Radio Suara Sikka menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyiaran publik. Penelitian ini menggunakan metode Studi Kasus K. Yin dikarenakan peneiltian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang berfokus pada pertanyaan “Bagaimana”, dimana penelitian ini tidka memerlukan kontrol terhadap peristiwa dan fenomena permasalahan masih berlangsung serta keunikan yang terdapat pada penelitian ini yakni objek yang diteliti adalah LPPL yang berlokasi di Kabupaten Sikka, NTT. Peneliti menggunakan enam atribut penyiaran publik ideal yang dirumuskan oleh Erick Barendt dalam menganalisa pelaksanaan fungsi lembaga penyiaran publik lokal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari tata kelola radio, Radio Suara Sikka masih belum melaksanakan fungsinya sebagai lembaga penyiaran publik lokal dikarenakan lemahnya netralitas, independensi, penerapan manajemen penyiaran yang sebenarnya dan minimnya keterlibatan publik yang disebabkan oleh aspek manajemen dan juga kepatuhan terhadap regulasi perundangan yang menjadi dasar berdirinya LPPL Radio Suara Sikka

    Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VII-E SMP Negeri 23 Pekanbaru

    Get PDF
    Perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM) siswa dengan menerapkan model problem based learning (PBL) menjadi tujuan utama dari penelitian ini. Penelitian yang diterapkan ialah PTK dengan dua siklus yang dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2022/2023. Siswa kelas VII-E SMP Negeri 23 Pekanbaru merupakan subjek penelitian ini dengan jumlah 36 orang siswa. Perangkat pembelajaran yang digunakan terdiri atas silabus, RPP, dan lembar kerja siswa (LKS). Instrumen pengumpul data dilakukan melalui lembar pengamatan dan tes KPMM. Data dianalisis berdasarkan pengamatan dan tes KPMM siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menerapkan model PBL mampu meningkatkan KPMM siswa. Peningkatan skor rerata tes KPMM siswa dari siklus 1 yaitu 63,61 menjadi 85,83 pada siklus II. Dengan demikian, penerapan model PBL dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan KPMM siswa kelas VII-E SMP Negeri 23 Pekanbaru

    Pengembangan Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Matematis pada Materi Barisan dan Deret Kelas XI SMA/MA

    Get PDF
    Kemampuan Penalaran Matematis (KPM) merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki peserta didik dalam pembelajaran matematika. Akan tetapi KPM peserta didik masih dalam kategori rendah dikarenakan kurangnya instrumen tes yang dapat digunakan guru sebagai referensi dalam melatihkan soal tes yang dapat melatih KPM peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes KPM pada materi barisan dan deret yang valid, reliabel, serta memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik. Jenis penelitian adalah model pengembangan tipe development studies yang terdiri dari tahap preliminary dan formative evaluation. Tahap formative eveluation mengadaptasi langkah Tessmer yakni self evaluation, experts review, one-to-one, small group, dan field test. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yang menggambarkan setiap pengolahan data yang terkumpul dengan menggunakan instrumen lembar validasi, lembar respon peserta didik, dan lembar tes KPM. Subjek penelitian ini adalah 30 peserta didik kelas XI MS 2 SMAN Plus Provinsi Riau. Data diperoleh dari hasil validasi tiga orang validator dan uji coba soal tes KPM kepada subjek penelitian pada tahap field test. Skor rata-rata validasi internal adalah 97,67% dengan kategori sangat valid. Dari 15 butir soal yang valid secara internal, dilakukan uji coba diperoleh 13 butir soal yang valid secara eksternal, nilai reliabilitas 0,86 kategori sangat tinggi, 8 butir soal sedang dan 5 butir soal sukar, serta 6 soal dengan daya pembeda cukup, 5 soal dengan daya pembeda baik, dan 2 soal dengan daya pembeda sangat baik. Maka diperoleh 13 soal KPM dengan yang valid, reliabel, serta memiliki tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik

    Similarity Virtual Community and Local Civil Society Empowerment (Study on Virtual Community in Maumere, Sikka District, East Nusa Tenggara)

    Get PDF
    Social media has changed the way of people to communicate. The similarity of attractions (hobby, idealism, study, culture, religion,faith, etc.) creates virtual community. Online networking presence will actually be used as a tool for joint action as well as empowerment. Sikka District is one of area in East Nusa Tenggara. In this study, the researchers show how people in Sikka through online discussion forums use the media community to participate in local development. Furthermore, this research also shows how the role of virtual communities is used as tools for joint action as well as empowerment as to strengthen the government and society. The role of virtual communities in community empowerment and development has been demonstrated by the average virtual communities in Sikka. Discourses of empowerment and development in discussions delivered through virtual communities are generally followed up in concrete activities that have a positive impact both to the community members and the wider community. Cohesiveness between members of virtual communities in Sikka is one factor of involvement of these communities on community empowerment. In addition, the ability to access, analyze, evaluate, and use of the media that has been owned by members of the community remain conducive in helping maintain both online and offline activities. This condition helps create a public sphere that is the crucial element in either national or local development

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PARA WANITA UNTUK MENJADI WOMEN ENTREPRENEUR (STUDI PADA ANGGOTA ASOSIASI PEMASAR PRODUK UKM JAWA BARAT YANG BERDOMISILI DI KOTA BANDUNG)

    Get PDF
    Dalam upaya mendukung peningkatan jumlah wirausaha di Jawa Barat, sejak tahun 2015 wirausaha wanita yaitu Dra. Mutia Oktaviana dan Disperindag Jawa Barat mendirikan Asosiasi Pemasar Produk UKM (APPU) Jawa Barat. Asosiasi ini telah memiliki 200 orang anggota dengan komposisi 180 orang (90%) women entrepreneur dan jumlah tersebut berpotensi untuk terus bertambah. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong para wanita anggota APPU Jawa Barat yang berdomisili di Kota Bandung untuk menjadi women entrepreneur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan eksploratif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Nonprobability sampling dan metode sampling insidental dengan jumlah responden 106 orang. Dengan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis faktor untuk menganalisis setiap faktor pendorong berwirausaha. Berdasarkan teknik analisis faktor dengan menggunakan 21 faktor, maka hasil penelitian ini adalah terbentuknya 7 faktor baru, yaitu Family Oriented, Family Background and Friends, Income Stability, Hobby and Facility Support, Public Existency, Challenges and Risks, dan Phisycal Limitation. Sedangkan faktor yang paling dominan yaitu faktor Family Oriented yang terdiri dari variabel menjalankan usaha sekaligus melakukan pekerjaan rumah tangga, memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga, menciptakan kesempatan kerja bagi anggota keluarga, dan adanya kemungkinan keuntungan yang besar. Kata Kunci : Women Entrepreneur, Analisis Faktor, APPU Jawa Bara

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Core untuk Memfasilitasi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran matematika yang valid dan praktis untuk memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis  siswa  pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel untuk kelas VII SMP/MTs Pekanbaru. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan, yang menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dengan instrumen penelitiannya lembar validasi silabus, RPP, LKPD dan soal tes kemampuan komunikasi matematis. Teknik analisis data  diperoleh dari penilaian tiga validator yang kemudian dianalisis. Penerapan skor yang digunakan menggunakan skala likert dan skala guttman.  Hasil analisis data validasi perangkat pembelajaran untuk silabus diperoleh 3,68 dengan kategori sangat valid, untuk RPP diperoleh 3,62 dengan kategori sangat valid dan soal kemampuan komunikasi matematis diperoleh 3,44 dengan kategori sangat valid, untuk LKPD diperoleh 3,52 dengan kategori sangat valid serta kepraktisan LKPD diperoleh 86% dengan kategori sangat valid

    Kelayakan Finansial Dan Nilai Tambah Produk Olahan Ikan (Amplang Kuku Macan Al-Izza)

    Get PDF
    This research aims to address the issues faced by Al-Izza MSMEs, particularly regarding their tiger nail snack product, such as limited capital, availability of raw materials, and competitiveness against similar products. The objectives of this study are: 1) to analyze the financial feasibility of the tiger nail snack product, and 2) to analyze the value-added of the tiger nail snack product. The data obtained are quantitative and processed and presented in tabular form. The sample selection method used purposive sampling. The total monthly expenses incurred by the business owner amount to Rp. 4,371,028. The monthly revenue is Rp. 8,640,000, resulting in a monthly profit of Rp. 4,268,972, and the R/C ratio is greater than one, specifically 1.97, indicating that the business is viable. The Break Even Point (BEP) price is Rp. 6,071 < Rp. 12,000, BEP production is 28 < 720 packages, and BEP revenue is Rp. 330,939 < 8,640,000. Based on these BEP calculations, it can be concluded that the business is feasible. Meanwhile, the value-added of milkfish is Rp. 276,125 per kg, indicating a high value-added ratio of 76.70% > 40%. Considering the high value-added ratio of the milkfish raw material, the business is highly feasible. Therefore, it is advisable for the business owner to increase the production capacity of the tiger nail snack product to achieve greater profits

    Peningkatan Kapasitas Mekanisme Perlindungan Diri Jurnalis Melalui Pelatihan Dasar Keamanan Holistik di Kabupaten Sikka

    Get PDF
    The journalist profession is one of the professions that are vulnerable to personal security and safety. In recent years, threats and attacks, even killing journalists, have increased, including in Sikka Regency. This community service aims to encourage the achievement of increasing the basic capacity of journalists, especially in building self-protection mechanisms on the Internet. The methods given are in the form of lectures, sharing experiences, simulations, practice, and discussions. This training was attended by 10 journalists in Sikka Regency. From this training, it is known that all training participants have experienced violence in carrying out their journalistic work, whether physical, verbal, psychosocial or digital violence. The perpetrators of this violence come from the government, the community, sources, fellow journalists, and even the media where journalists work. This is due to journalists' lack of understanding of security itself and is exacerbated by the absence of a Standard Operation Procedure (SOP) at work. This shows that journalists work without being equipped with self-protection capabilities and without protection from institutions. This training is important considering that press freedom is one of the benchmarks for the quality of democracy in a country. This training then initiated the formation of the Safe Sikka Journalist Group

    Understanding The Driver Motivation of Women Entrepreneurs in Bandung

    Get PDF
    In order to support the increasing number of entrepreneurs in West Java, since 2015 Dra. Mutia Oktaviana as a woman entrepreneur and Disperindag of West Java have established Product Marketing Association (APPU) West Java. This is an association which has 200 members with the composition of 180 female entrepreneurs (90%); it has potential to rise by year to year. Therefore, this research aims to know the factors which could motivate the women who are members of APPU West Java to become women entrepreneurs especially in Bandung. This research used quantitative method with descriptive and explorative research. The sample collection utilizes a technique of Nonprobability sampling and insidental sampling with 106 respondents. In addition, the data were analyzed using a factor analyzing technique which could motivate each of the entrepreneurship supporting factors. Based on the factor analyses technique using 21 factors, the results produced the formation of 7 new factors, namely family oriented, family background and friends, income stability, hobby and facility support, public existency, challenges and risks, and phisycal limitation. The most dominant factor is family oriented consisting of the following variables: running business as well as doing housework, having more time with family, creating job opportunity for family member, and the possibility of getting big profit. Keywords: women entrepreneur motivations, factor analysis, APP

    PENETAPAN KADAR AMILOSA DAN PROTEIN PADA BERAS SOLOK JENIS ANAK DARO DAN SOKAN YANG DITANAM DENGAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK DAN SISTEM PERTANIAN KONVENSIONAL

    Get PDF
    The organic farming system is a holistic agricultural production management system for improving and developing agro-ecosystem health, including biodiversity, biological cycles, and soil biological activities. Organic farming systems use natural fertilizers and pesticides, while conventional farming systems still use chemical fertilizers and pesticides. Environmental conditions are expected to affect the chemical content of rice. One of the main chemical constituents in rice is amylose and protein. This research is a laboratory experimental study that aims to see the amylose and protein content of Solok rice types sokan and anak daro which grown with organic farming system and conventional farming system. From the result of the research, equation of calibration curve amylose is Y = 0,0246X + 0,0146 with correlation coefficient (r) = 0,9984. Amylose content of Solok rice type of anak daro organic 28,90%, anak daro conventional 28,04%, sokan organic 30,32% and sokan conventional 30,94%. Protein content of Solok rice type of anak daro organic 8,79%, anak daro conventional 8,15%, sokan organic 8,50% and sokan conventional 8,25%. T value of each group is smaller than the T table value, it can be concluded that the result is not significantly different
    corecore