406 research outputs found
REKAYASA TEKNOLOGI BUDIDAYA POLIKULTUR UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) BERBASIS PAKAN BUATAN YANG DIPERKAYA VITAMIN C UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN
Kondisi saat ini, budidaya perikanan di Indonesia permasalahan yang sering muncul adalah
produk perikanan yang semakin menurun, dengan mortalitas yang tinggi 60-90%, disebabkan antara lain
serangan penyakit, kurangnya asupan nutrisi pakan dan teknologi budidaya yang konvensional yang
kurang baik. Tujuan untuk mengkaji peran rekayasa teknologi budidaya polikultur udang vannamei dan
ikan nila merah dengan perbedaan kombinasi campuran udang vanamei dan ikan nila merah terhadap
pertumbuhan dan kelulushidupannya.
Materi dalam penelitian ini adalah udang Vanamei dengan bobot awal 1.25±0.025 gr dan nener
bandeng 2.75±0.025 gr. Pakan buatan yang digunakan dengan kandungan protein 35% diperkaya dengan
vit C dengan dosis 3% perbiomas perhari.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimental yang dilakukan di lapangan, dengan
menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu T1(diberi benih 10
ekor/m2 udang vanamei dan diberi benih nila merah 10 ekor/m2), T2 (diberi 20 ekor/m2 udang vanamei
dan diberi 10 ekor/m2 ikan nila merah), T3(diberi 10 ekor/m2 udang vanamei dan diberi 20 ekor/m2 nila
merah), T4(20 ekor/m2 udang vanamei dan diberi 20 ekor/m2 nila merah). Data yang diperoleh adalah data
pertumbuhan bobot mutlak, kelulushidupan, FCR, dan data kualitas air (suhu, salinitas, pH,O2,NO2,NH3)
Data dianalisis dengan analisis ragam (uji F) dan deskriptif. Penelitian dilakukan di media pemeliharaan
teknologi polikultur seluas ± 1200 m2, dengan masing-masing petakan penelitian luasnya 100 m2,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbadaan kepadatan udang vanamei dan ikan nila
merah memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan
udang vanamei dan ikan nila merah. Pertumbuhan bobot mutlak tertinggi pada udang vanamei dan ikan
nila merah diperoleh dari perlakuan T4 (udang vanamei 19.25±0.98g), ikan nila merah (dengan
pertumbuhan bobot mutlak berkisar 117.87±0.84g) dan kelulushidupan udang vanamei 95±0.33 dan ikan
nila merah 85±1.35%), FCR (food Conversion ratio) 1.28±0.07.
Kualitas air masih layak untuk kehidupan udang vanamei dan ikan nila merah
Kata Kunci: udang vanamei, ikan nila merah, pertumbuhan, kelulushidupan, polikultur
Karakteristik Metodologi Penelitian Bidang Ilmu Komputer (Ik) Berlandaskan Pendekatai\ Positivistik
---Belum adanya definisi secara baku mengenai IK, seringkali menimbulkanpandangan/persepsi yang kurang tepat tentang IK, demikian pula untuk kajian penelitian juga masih terdapatpresepsi yang berbeda-beda. Untuk ini dibutuhkan proses persam&rn presepsi mengenai definisi, area,metodologi, dan karakteristik penelitian IK. Penelitian IK dilakukan dengan pendekatan positivistik yangmemiliki karakteriktis analitik, nomotetik, dedikatif, laboratorik, pembuktian dengan logika, kebenmanuniversal, dan bersifat bebas nilai. Peneliatian IK dapat berbentuk penelitian rekayasa dan nonrekayasa.Penelitian rekayasa memiliki tahapan secara life cycle yang terdiri dari tahapan plan, aialysis, construct, danapplied. Hasil akhir penelitian rekayasa berbentuk model, formula, algoritma, struktur data, arsitektur, produk,maupun sistem yang telah teruji, sedangkan hasil penelitian nomekayasa dapat berupa teori dan keputusanyang telah teruji pula secara empiris
Sayap Burung Elang Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Karya Kriya Kulit
Sayap adalah bagian dari tubuh binatang yang digunakan untuk terbang. Yang mana berusaha menyampaikan maksudnya merentang membentan g memperluas kekuasaannya. Sedangkan burung adalah binat ang vertebrata (bertulang belakang) yang berkembang biak dengan bertelur. Didunia ini terdapat ribuan jenis (spesies) burung dengan segala bentu k, ukuran dan warna. Tetapi mereka semua mempunyai ciri yang sama yaitu mempunyai bulu , sepasang sayap, walaupun tidak semua buru ng dapat terbang. Selain itu juga mempunyai paruh yang keras se bagai pengganti gigi sesuai dengan spesies dan makananny a. Elang adalah hewan berdarah panas, mem punya i sayap dan tubu h yang dis el ubun gi bulu pelepah. Elang merupakan hewan pemangsa. Makana n utama nya hewan ma ma lia kecil seperti tikus, tupai dan ayam. Deformasi berati perubahan bentuk yang kuat atau besar sehingga sehingga kadang-kad ang tidak terwujud lagi, berwujud bentuk semula atau yang sebenarnya, sehingga hal ini dapat memu ncul kan bentuk atau karakter yang lain dari sebe lu mnya. Namun dar i bermacam -macam bentuk dan ungka pan mengenai ma kna deformasi, ada pula yang berpendapat bahwa deformasi adalah peru bahan bentuk atau wujud yang baik menjad i kurang baik. Dari uraian diatas penulis mend apat ide dan me ncoba sesua tu yang kreatif dan ingin berkreasi kedalam karya kriya kul it Mengg abungkan atau mendeformasi sayap dengan bentuk-bentuk mesin tekno seperti robot dan bentuk-bentuk mesin pada umumnya. Mesin adalah perkakas untu k mengerakan sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda yang digerakan ole h tenaga manusia sedan gkan robot adalah alat berupa orang-oran gan dan lain sebaga iny a yang bisa bergerak berbuat seperti ma nusia yang dikendal ikan oleh mesin dan diharapkan masyarakat dapat menerima , meni kmati dan mem aham i ide dan gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis
Disain unit pengurut berkecepatan tinggi
INTISARI
Telah dikeriakan rancangan awal suatu unit pengurut unruk
sistem Intelligent File Store. Intelligent File Store
tersusun atas beberapa sub-unit yang secara bersama-sama
menyediakan dukungan perangkat keras bagi sistem-sistem
berbasis pengetahuan yang besar(large knowledge-based
systems).
Telah dipilih algoritma pengurutan dengan penyisipan langsung (straight insertion sorting). Item yang hendak diurutkan
disebut lexeme. Lexeme adalah deretan karakter. Lexeme
ditransfer dart bagian IFS yang lain(Lexical Token Converter)
ke unit pengurut melalui VMEbus. Pemindahan lexeme
dapat berialan paralel dengan pengurutan. Unit pengurut tidak
ikut melaksanakan transfer lexeme. Pemindahan lexeme
dilaksanakan dengan bantuan Pengendali Akses Memori
Langsung(DMA Controller).
Keywords: intelegent file store, Unit Penguru
REKAYASA BUDIDAYA KEPITING BAKAU (S.paramamosain) MELALUI PENGKAYAAN PAKAN BUATAN DENGAN ENZYME FITASE DAN BIOFILTER SYSTEM TERHADAP PERCEPATAN PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN.
Perkembangan teknologi budidaya kepiting bakau melalui rekayasa pakan buatan dengan
menggunakan enzim fitase dan biofilter system saat ini belum banyak diketahui pembudidaya kepiting di
Indonesia, khususnya di Kota Semarang.
permasalahan yang sering terjadi khususnya pada budidaya intensif adalah mortalitas yang tinggi
90% disebabkan anatara lain dari pakan dan lingkungan budidaya, sehingga diperlukannya manipulasi
pakan dan lingkungan berbasis biofiltr system. Pakan buatan sebagai pakan sumber energi utama untuk
pertumbuhan kepiting bakau (S. paramamosain) dipekaya dengan enzim fitase. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Februari sampai Mei 2016 di pertambakan Desa Tugu, Kelurahan Tapak, Kecamatan /mangkang,
Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengakap (RAL) dengan 4 perlakuan dan
3 pengulangan. Perlakuan yang diujikan adalah persentase pemberian pakan buatan yang diperkaya dengan
enzim fitase pada dosis berbeda dan penggunaan biofiter system yang berbeda yang yaitu perlakuan
penambahan enzim fitase sebanyak 100 mg/kg pakan dan tanpa biofilter system (T1), 200 mg/kg pakan dan
tanpa biofilter system (T2) , 100 mg/kg pakan dan biofilter system (T3) dan 200 mg/kg pakan dan biofilter
system(T4) dengan pemberian pakan memakai metode at satiation (Olmos et al., 2011). Pemberian pakan
dilakukan selama empat kali sehari yaitu pukul 07.00, 11.00, 15.00 dan 19.00 WIB dengan jumlah pakan
yang diberikan 3% perbiomas/hari dengan kandungan protein pakan 35%. Hewan uji yang digunakan dengan
bobot rata-rata 100±1,05 g. Variable yang diukur yaitu pertumbuhan mutlak, pemanfaatan pakan,
kelulushidupan dan kualitas air. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan kandungan
enzim fitase pada pakan buatan dan penggunaan biofilter system berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
pertumbuhan dan pemanfaatan pakan, serta kelulushidupan kepiting bakau (S. paramamosain). Pakan
dengan perlakuan T3 (100 mg/kg pakan dan biofilter system (T3) memberikan pengaruh terbaik terhadap
pertumbuhan mutlak (42,25±5,75) dan efisiensi pakan (8,16±1,15) pada kepiting bakau
EFEK ENZIM FITASE PADA PAKAN BUATAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, LAJU PERTUMBUHAN RELATIF DAN KELULUSHIDUPAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO)
Pakan buatan dalam budidaya ikan mas (C. carpio) merupakan salah satu faktor penting
untuk meningkatkan produksi. Penggunaan bahan nabati pada pakan seperti tepung kedelai
memiliki kekurangan karena adanya kandungan zat anti-nutrisi berupa asam fitat. Oleh
karena itu diperlukan penambahan enzim eksogenus, salah satunya adalah enzim fitase
yang dapat menghidrolisis asam fitat menjadi inositol dan asam fosfat, sehingga
penyerapan nutrisi, efisiensi pemanfaatan pakan dan kecernaan menjadi maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim fitase dalam pakan
buatan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, laju pertumbuhan relatif dan kelulushidupan
ikan mas (C. carpio). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan
Rancangan Acak Lengkap,u 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini
adalah penambahan enzim fitase dalam pakan buatan dengan dosis berbeda yaitu A (0
mg/kg pakan), B (500 mg/kg pakan), C (1.000 mg/kg pakan) dan D (1.500 mg/kg pakan).
Ikan uji yang digunakan adalah ikan mas (C. carpio) dengan bobot rata-rata 3,34 ± 0,16
g/ekor dengan padat tebar 4 ekor/m2 yang dipelihara dalam happa ukuran 1 m x 1 m x 0,6
m selama 42 hari. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00 dan
16.00 secara at satiation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim fitase
dalam pakan buatan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap RGR, PER,
EPP dan FCR namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR. Dosis terbaik enzim
fitase pakan buatan yang mampu menghasilkan EPP dan RGR tertinggi adalah 1000
mg/kg pakan
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPERSONA DALAM DIVISI PRODUKSI PROGRAM BERITA ISLAMI MASA KINI TRANS TV
The success of interpersona communication shown by intimacy factor and equal minded indelivering a message between communican and communicator. Likewise also happen in BeritaIslami Masa Kini team that is broadcasted by TransTV. Needs to understanding the process ofinterpersonal communication will devide the success and continuity work as a target that will beteam’s responsibility. In order to make an effective communication between the members of theteam, interpersona communication choosed as a better way to deliver a message. Collecting datadue to this research is mainly on role observation, interview and literature study. The resultobtained described that a factor of proximity, the use of verbal and non verbal communication andmedium communication is the key in the success of interpersona communication in a team
Pentingnya Komunikasi Keluarga: Menelaah Posisi Ibu Antara Menjadi Wanita Karir Atau Penciptaan Keluarga Berkualitas
Being career woman in Indonesia is not strange right now. They allowed to go out from their home simply. On the other situation, many husbands complain about unbalancing situation to create a certain quality family, particularly about the children education. In fact, is is very difficult to be career woman and creating a certain quality family. An effort in using appropriate communication in a family becomes the important thing right now. Every component in a family should realize how to connect each others. Every family need an appropriate channel and understand how to send message for all the family members. So, becomes career woman is not in the wrong situation now but those understanding about an appropriate communication using is also very important. Here is the urgent position to understand how to communicate among family members through appropriate interpersonal communication is needed
SUBTITUSI SILASE TEPUNG BULU AYAM DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN RELATIF, PEMANFAATAN PAKAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN NILA LARASATI (Oreochromis niloticus)
Tepung bulu ayam adalah salah satu solusi untuk pengganti tepung ikan karena memiliki
protein yang tinggi, namun tepung bulu ayam memiliki keratin yang sulit di cerna oleh
ikan sehingga dalam pengaplikasiannya tepung bulu ayam harus di fermentasi
menggunakan mikroba keratinoplilic agar menghasilkan enzim keratinase sehingga tepung
bulu ayam dapat lebih dicerna oleh ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji
pengaruh subtitusi tepung ikan dengan silase tepung bulu ayam pada pakan buatan
terhadap laju pertumbuhan relatif, pemanfaatan pakan dan kelulushidupan ikan nila larasati
(Oreochromis niloticus). Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila larasati dengan
bobot rata-rata 2,52±0,25g/ekor dan padat tebar 25ekor/m3. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental, Rancangan Acak Lengkap 5 perlakuan dan 3 kali ulangan.
Perlakuan dalam penelitian ini adalah subtitusi tepung ikan dengan tepung bulu ayam,
yaitu : A (0% tepung bulu ayam), B (25% tepung bulu ayam), C (50% tepung bulu ayam)
dan D (75% tepung bulu ayam), dan E (100% tepung bulu ayam). Data yang diamati
meliputi bobot mutlak, laju pertumbuhan relatif (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan
(EPP) dan Kelulushidupan (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa silase tepung bulu
ayam dalam pakan buatan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap RGR,
EPP dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan. Dosis terbaik
substitusi tepung bulu ayam sebesar 25% mampu menghasilkan RGR dan EPP
tertinggi.Kualitas air pada media pemeliharaan berada pada kisaran yang sesuai untuk
budidaya ikan nila larasati (Oreochromis niloticus)
- …