28 research outputs found

    Efektivitas Penggunaan Strategi Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Nilai Kognitif Dan Keaktifan Siswa Pada Materi Fungi (Eksperimen pada siswa kelas X SMAN 2 Sukoharjo T. A. 2011/2012)

    Get PDF
    Banyaknya strategi pembelajaran aktif yang hampir sama (misalnya: strategi card sort dan index card match), yang terkadang membuat guru enggan menerapkan dalam proses belajar mengajar sehingga lebih memilih metode ceramah, serta kurangnya kesadaran siswa untuk belajar dan kendala dalam memahami materi pelajaran Biologi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi card sort dan index card match serta mengetahui efektivitas antara strategi card sort, index card match dan metode ceramah pada pembelajaran Biologi, materi Fungi. Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimen pendidikan. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Sampel penelitian menggunakan 3 kelas, yaitu kelas X.1 (kelas kontrol), X.2 (kelas eksperimen I dengan strategi card sort), dan X.5 (kelas eksperimen II dengan strategi index card match). Teknik sampling penelitian menggunakan tipe probability sampling dengan cara cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, tes, dan angket evaluasi pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat berupa uji normalitas (dengan Kolmogorov- Smirnov) dan uji homogenitas (dengan uji Levene’s), serta uji hipotesis (dengan uji nonparametrik TwoIndependent Samples Test tipe Mann Whitney). Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa: 1) strategi card sort dan index card match lebih efektif diterapkan pada materi pelajaran Fungi dibandingkan dengan metode ceramah (kelompok kontrol); 2) terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai kognitif siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol; 3) strategi card sort lebih efektif daripada strategi index card match terhadap nilai kognitif siswa pada materi Fungi, meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan; 4) nilai keaktifan siswa antara strategi card sort dengan strategi index card match tidak ada perbedaan yang signifikan, tetapi minat belajar, keseriusan, kerjasama, partisipasi serta kemampuan siswa dalam bertanya dan berpendapat semakin meningkat dan berpengaruh sama terhadap kelas eksperimen

    ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN PADA KUALITAS APLIKASI TICBOX ONLINE SURVEY PT. INOVASI CIPTA ABADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL

    Get PDF
    Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menuntut perusahaan mengatur strategi bisnis yang terus berevolusi, salah satunya yang dikenal dengan internet marketing. Internet marketing memungkinakan perusahaan untuk tetap memasarkan produknya secara bebas tanpa dibatasi ruang dan waktu. PT Inovasi Cipta Abadi adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi piranti lunak membuat produk online riset (TICBOX) sebagai pencari solusi yang terbaik dan komunikasi dua arah antara Produsen dan Konsumen agar tetap terjalin dengan baik. Salah satu cara yang digunakan untuk mempertahankan kualitas dari TICBOX adalah dengan mengukur kepuasan konsumen terhadap website tersebut, Kualitas TICBOX diukur dengan menggunakan metode WebQual 4.0 yang mempunyai 4 variabel yaitu usability, information quality, interaction quality dan overall impression dilakukan dengan melalui uji korelasi dan regresi berganda yang diperuntukkan untuk melihat hubungan ada tidak nya pengaruh veriabel tersebut terhadap kepuasan konsumen,diperoleh nilai R adalah 0.798 atau lebih besar dari pada nilai R tabel yaitu 0.637 hal ini menunjukan bahwa antara variable bebas dan variable terikat mempunyai pengaruh, besarnya pengaruh antara variable tersebut dilihat dari nilai Adjusted R Square yaitu 0.625, yang berarti antara variable bebas (Usability, Quality Information, Quality Interaction) memiliki pengaruh 62.5% terhadap kepuasan pelanggan

    VALIDATION OF PCR-RFLP TESTING METHOD TO DETECT PORCINE CONTAMINATION IN CHICKEN NUGGET

    Get PDF
    PCR-RFLP technique to detect porcine contamination in chicken nugget has been developed and validated in this research. Various concentrations of pork were fortified during preparation of the nugget. DNA was then isolated from the nugget followed by PCR employed primers which targeted a 359 bp cytB gene fragment of mitochondrial DNA. For RFLP, the PCR product was digested by means of BamHI and BseDI enzymes. Cutting DNA fragments from nugget containing pork using BseDI enzyme produced DNA fragment with size 228 and 131 bp, while cutting with BamHI enzyme produce DNA fragments with sizes 244 and 115 bp. All of these fragments were not present in RFLP analysis of pork-free nugget. The method shows good specificity and precision and could detect porcine contamination in the nugget up to 5%. The method has been applied to test commercial nugget. Four brand of Halal-labeled commercial nugget as well as four brand of non labeled one gave negative porcine contamination

    GUBUG “PUZCARAYA” (Puzzle Hanacaraka Berbudaya) SEBAGAI USAHA PEMAKSIMALAN KREATIVITAS MAHASISWA MENJADI BISNIS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN YANG BERKELANJUTAN

    Get PDF
    Gubug PUZCARAYA adalah program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan yang aktivitasnya memproduksi dan memasarkan PUZCARAYA (Puzzle Hanacaraka Berbudaya), sebuah alat permainan berupa puzzle bertema kebudayaan jawa yaitu huruf Jawa hanacaraka yang dirancang untuk anak usia sekolah TK-SD, berguna untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang aksaraaksara Jawa dari mulai pasangan aksara tersebut, sandhangan aksara Jawa yang ada, sampai dengan tanda-tanda baca pada aksara Jawa tersebut. Kurang pahamnya dan kurang mengetahuinya siswa-siswa tentang aksara Jawa di mana dijadikan sebagai mata pelajaran muatan lokal ini lah yang memotivasi kami untuk memproduksi puzzle PUZCARAYA ini. Tujuannya adalah untuk memasarkan alat permainan yang dapat membantu guru untuk memperkenalkan aksara Jawa pada mata pelajaran bahasa Jawa dan memeperkenalkan aksara Jawa kepada generasi muda sejak dini melalui alat permainan yang kami pasarkan. Selain itu, dengan adanya Gubug PUZCARAYA juga akan memaksimalkan keahlian rekan-rekan kami berupa penghasilan yang dapat meningkatkan kemandirian ekonomi anggota kami. Dalam perjalanannya sehingga nanti Gubug PUZCARAYA bisa benarbenar menjadi badan usaha resmi, sebagai produsen PUZCARAYA yang telah dipatenkan, maka beberapa hal yang menjadi point untuk mencapai target utama dalam marketing adalah dengan pembuatan website Gubug PUZCARAYA dan membangun jaringan sales distributor yaitu rekan-rekan salah satu anggota kami yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Jurusan PG PAUD di Universitas Sebelas Maret baik yang sudah, sedang, ataupun yang akan melaksanakan PPL (Praktek Pengajaran Lapangan) ke sekolah-sekolah khususnya wilayah Jawa Tengah yang memiliki mulok tentang pengenalan bahasa Jawa pada kurikulumnya. Selain itu, juga dengan menjadikan para customer potensial untuk menjadi agen pemasaran dimasing-masing wilayahnya. Dengan demikian, pelaksanaan aktivitas marketing akan menjadi lebih luas dan ringan, yang kemudian dalam bidang produksi kami akan bisa menyerap tenaga kerja yang dalam kata lain juga tetap bisa memberikan manfaat berupa lapangan pekerjaan bagi rekan mahasiswa yang lain. Pada akhirnya PKM K ini bisa menjadikan kami menjadi mahasiswa yang mandiri dan berjiwa wirausaha dan bisa menjadi bisnis yang berkelanjutan. Kata kunci: PUZCARAYA, aksara, jawa, permintaa

    Growth Kinetic Modelling of Efficient Anabaena sp. Bioflocculation

    Get PDF
    Bioflocculation is a harvesting technique that employs flocculant agents such as bacteria and microalgae. The benefit is the absence of a chemical-added flocculant. Because bacteria need a particular medium, microalgae flocculant agents are more effective. This study used Anabaena sp. to collect fat, protein, and carbohydrates from the Glagah consortium. Three replications of those microalgae were grown in 300 ml of Bold Basal Medium culture for eight days. On the day of harvest, flocculant microalgae (Anabaena sp.) and non-flocculant microalgae (Glagah) were combined to accomplish flocculation. On the day of harvest, parameters were observed by combining Anabaena sp. with the Glagah consortium in the ratios 1: 1, 0.5: 1, and 0.25: 1. There were three times of each parameter test. Utilizing a wavelength of 750 nm, the proportion of precipitation was calculated spectrophotometrically. Bligh and Dyer were used to measure the lipids. The phenol sulfate technique was used to calculate the amount of carbohydrates. By employing the Bradford method, proteins were quantified. Biofocculation percentages and carbohydrate content were optimum on a ratio of 0.25:1. Lipid and protein content were optimum on a ratio of 1:1

    COMPARATIVE EVALUATION OF CONVENTIONALVERSUS RAPIDMETHODS FOR AMPLIFIABLE GENOMIC DNA ISOLATION OF CULTUREDA zospirillum sp. JG3

    Get PDF
    As an initial attempt to reveal genetic information of Azospirillum sP. JG3 strain, which is still absence despite of the strains\u27 ability in producing valued enzymes, two groups of conventional methods: lysis-enzyme and columnkitand two rapid methods: thermal disruption and intact colony were evaluated. The aim is to determine the most practical method for obtaining high-grade PCR product using degenerate primers as part of routine-basis protocols for studying the molecular genetics of the Azospirillal bacteria. The evaluation includes the assessment of electrophoresis gel visualization, pellet appearance, preparation time, and PCR result of extracted genomic DNA from each method. Our results confirmed that the conventional methods were more superior to the rapid methods in generating genomic DNA isolates visible on electrophoresis gel. However, modification made in the previously developed DNA isolation ,protocol giving the simplest and most rapid method of all methods used in this study for extracting PCR-amplifiable DNA of Azospirillum sP. JG3. Intact bacterial cells (intact colony) loaded on electrophoresis gel could present genomic DNA band, but could not be completely amplified by PCR without thermal treatment. It can also be inferred from our result that the 3 to 5-min heating in dH20 step is critical for the pretreatment of colony PCR of Azospirillal cells. Sebagai langkah awal untuk mendapatkan informasi genetik strain bakteri Azospirillum sP. JG3 yang masih belum diketahui walaupun kemampuan strain tersebut dalam memproduksi enzim komersial telah teruji, dua kelompok metode konvensional : lisis-enzim dan kolom - kit, serta dua metode cepat: perlakuan termal dan koloni langsung dievaluasi. Tujuannya adalah untuk menentukan metode yang paling praktis untuk mendapatkan produk PCR berkualitas menggunakan primer degenerate sebagai bagian dari protokol dasar dan rutin untuk mempelajari genetika molekuler bakteri Azospirilla. Evaluasi yang dilakukan meliputi penilaian visualisasi gel elektroforesis, tampilan pelet, waktu eksperimen, dan hasil PCR terhadap DNA genom yang diekstraksi dari setiap metode. Hasil yang diperoleh mengkonfirmasi bahwa metode konvensional lebih unggul dibandingkan metode cepat dalam menghasilkan DNA genom isolat yang dapat tervisualisasi pada gel elektroforesis. Namun demikian, modifikasi yangldilakukan terhadap metode perlakuan termal yang telah ada sebelumnya menghasilkan protokol yang palinglsederhana dan paling cepat dari semua metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengekstraksi DNA Azospirillum sP. JG3 yang dapat diamplifikasi oleh PCR. Sel bakteri utuh (koloni langsung) yang dilewatkan pada gel elektroforesis dapat menampilkan pita DNA genom, namun tidak dapat sepenuhnya mengamplifikasi produk PCR tanpa perlakuan termal. Dapat disimpulkan juga dari penelitian ini bahwa pemanasan 3-5 menit dalam dH20 merupakan tahapan menentukan dalam pra-perlakuan PCR koloni untuk sel-sel Azospirillal.

    PENGARUH SUPLEMENTASI ISOLAT PROTEIN SORGHUM TERHADAP SIFAT KIMIA, BIOLOGIS DAN ORGANOLEPTIK BISKUIT SORGHUM

    Get PDF
    The aims of the research were to determine the potential of isolate sorghum protein as ingredient functional food which focused on the effect of supplementation isolate sorghum protein to chemical, biological and organoleptic properties of biscuits sorghum. First phase of the application was made biscuit formula with a mixture of various wheat flour and sorghum flour (0: 100, 0:75, 0:50 and 0:25). The best formula biscuit from organoleptic test was added isolate sorghum protein 5, 10 and 15%, then the biscuit were analyzed of the chemical, biological and organoleptic properties. The results showed that the panelists preferred the formula biscuits with 25% sorghum flour. Chemical analysis showed that biscuit with sorghum isolate protein increase protein, amino acid, phenolic, and antioxidant activity. There were characteristic of biscuits with 15% isolate sorghum protein 3.8% fiber, 11.87% protein, 7.96% amino acid, 0.808 mg TAE/mg phenolic and 40.675 g/g BHA antioxidant activity. Suplementation of isolate shorgum protein increase the fiber, antioxidants and proteins content. Further more could be applied in to functional food products, such as food products for hypoglycemic, antioxidant, diabetes mellitus or for KEP patients.Keywords: isolate sorghum protein, sorghum, biscuits, antioxidants, functional foo

    Antioxidant and cytotoxic activities of sulfated polysaccharides from five different edible seaweeds

    Get PDF
    In recent times, there has been a growing interest in the exploration of antioxidants and global trend toward the usage of seaweeds in the food industries. The low molecular weight up to 14 kDa sulfated polysaccharides of seaweeds (Portieria hornemannii, Spyridia hypnoides, Asparagopsis taxiformis, Centroceras clavulatum and Padina pavonica) were evaluated for in vitro antioxidant activities and cytotoxic assay using HeLa cell line and also characterized by FTIR. The high yield (7.74% alga dry wt.) of sulfated polysaccharide was observed in P. hornemannii followed by S. hypnoides (0.69%), C. clavulaum (0.55%) and A. taxiformis (0.17%). In the brown seaweed P. pavonica, the sulfated polysaccharide yield was 2.07%. High amount of sulfate was recorded in the polysaccharide of A. taxiformis followed by C. clavulaum, P. pavonica, S. hypnoides and P. hornemannii as indicative for bioactivity. The FTIR spectroscopic analysis supports the sulfated polysaccharides of S. hypnoides, C. clavulatum and A. taxiformis are similar to agar polymer whereas the spectral characteristics of P. hornemannii have similarities to carrageenan. The higher DPPH activity and reducing power were recorded in the polysaccharide of brown seaweed P. pavonica than the red seaweeds as follows: DPPH activities: S. hypnoides > A. taxiformis > C. clavulatum > P. hornimanii; Reducing power: A. taxiformis > P. hornimanii > S. hypnoides > C. clavulatum. The polysaccharide fractions contain up to 14 kDa from red seaweeds P. hornemannii and S. hypnoides followed by brown seaweed P. pavonica exhibit cytotoxic activity in HeLa cancer cell line (and are similar to structural properties of carrageenan extracted from P. hornemannii). The low molecular weight agar like polymer of S. hypnoides and alginate like brown seaweed P. pavonica showing better in vitro antioxidant activities that are capable of exhibiting cytotoxicity against HeLa cell line can be taken up further in-depth investigation for nutraceutical study.University of Algarve: DL 57/2016info:eu-repo/semantics/publishedVersio
    corecore