8 research outputs found

    PENGEMBANGAN USAHA SAYURAN DAUN SINGKONG UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN DAPUR UNIDA DAN RUMAH MAKAN PADANG BAGI UPT AGROTEKNOLOGI

    Get PDF
    Abstract. The Technical Implementation Unit of agrotechnology as an entrepreneurial development for the student of agrotechnology at the University of Darussalam Gontor has a problem at the managerial level. The management indicator referred to is cultivation management, finance, and marketing. Therefore, this research emphasizes the program on improving students' managerial abilities for 4 months. The purpose of this study is as a means of learning for students in cultivating cassava plants for entrepreneurship. One thing that must be improved is the cultivation of cassava leaves and how to market them. Furthermore, the availability of cassava leaves (Manihot utilisima) refers to the production of cassava plants, and up until this point, there is no special cultivation for cassava leaves. The method used in this research is the practice of cultivating cassava and holding training in making Bhokasi and POC fertilizers, training in making vegetable pesticides, training for post-harvest and product packaging. This service activity will help to succeed in improving student skills as well as practicing cassava cultivation and building marketing networks in the UNIDA Gontor's business units and Padang restaurant as one of the restaurants that use cassava leaves the most.  Abstrak. UPT Agroteknologi sebagai lokasi pengembangan kewirausahaan mahasiswa prodi Agroteknologi Universitas Darussalam Gontor masih belum maksimal dalam pengelolaan. Indikator pengelolaan yang dimaksud adalah pengelolaan managemen budidaya, keuangan dan pemasaran. Pengabdian  kami fokuskan pada program  peningkatan kemampuan   mahasiwa selama 4 bulan. Tujuan dari kegiatan ini sebagai sarana belajar mahasiswa dalam budidaya tanaman singkong yang akan diambil daunnya dan wirausaha. Salah satu yang akan kita tingkatkan adalah   budidaya daun singkong dan cara pemasarannya. Daun singkong (Manihot utilisima), selama ini ketersediaannya mengacu kepada produksi tanaman singkong, dan belum ada budidaya khusus untuk sayur daun singkong. Adapun metode kegiatan yang kami lakukan adalah praktek budidaya tanaman singkong dan mengadakan pelatihan pembuatan pupuk Bhokasi dan POC, pelatihan pembuatan pestisida nabati, pelatihan pasca panen dan pengemasan produk. Kegiatan pengabdian ini berhasil peningkatkan kemampuan mahasiswa sekaligus praktek budidaya tanaman singkong dan membangun jaringan pemasaran di dapur UNIDA Gontor dan Rumah Makan Padang. . 

    ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FUNGI PADA LIMBAH INDUSTRI KAYU PUTIH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk isolasi dan seleksi  fungi limbah industri  kayu putih. Limbah penyulingan daun kayu putih selama ini belum dimafaatkan untuk pupuk organik karena  sulit didekomposisi akibat kadar selulosa yang tinggi.  Disisi lain limbah ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku pupuk organik. Oleh sebab itu perlu dicari fungi yang memiliki kemampuan untuk menguraikan limbah tersebut. Fungi dapat mengekskresi enzim selulase yang berfungsi mendegradasi selulosa.  Sampel limbah diambil secara random  sampling di 3 tempat dilimbah pabrik kayu putih.   Fungi dikembangkan pada  media cair, kemudian diisolasi  dan diidentifikasi pada media padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 3 isolat fungi yang ada di limbah industri kayu putih dan yang mempunyai potensi untuk agen decomposer hanya 2 isolat yaitu aspergilus niger dan trichoderma viride

    PERTUMBUHAN DAN KADAR KLOROFIL KEDELAI (Glycine max L.) PADA LAHAN BERKAPUR YANG DIAPLIKASI KOMPOS LIMBAH KAYU PUTIH DAN PUPUK NPK

    Get PDF
    Lahan berkapur memiliki kesuburan tanah rendah, yang berpengaruh pada pertumbuhan kedelai. Perbaikan kesuburan lahan berkapur dapat dilakukan dengan pemanfaatan kompos. Kompos limbah kayu putih memiliki jumlah yang besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan kompos limbah kayu putih dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan kadar klorofil kedelai pada lahan berkapur. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan tanpa pupuk, 150 kg NPK, kompos, kompos + 50 kg NPK, kompos + 100 kg NPK, kompos + 150 kg NPK. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa jumlah daun pada perlakuan pupuk NPK dan kompos secara tunggal lebih tinggi daripada tanpa pupuk. Berat kering akar pada perlakuan kompos secara tunggal lebih tinggi daripada tanpa pupuk. Jumlah klorofil perlakuan kompos lebih tinggi daripada pupuk NPK. Kombinasi kompos dan 150 kg NPK memiliki berat kering tajuk, tinggi tanaman, jumlah daun tertinggi yaitu masing masing sebesar 12,30 g/tanaman, 36,50 cm, 42,67 daun. Kadar klorofil berkorelasi positif dengan jumlah bintil akar

    Isolasi dan seleksi bakteri sebagai agen bioremediasi limbah cair pabrik kayu putih

    Get PDF
    This study aims to isolate and select bacteria as a bioremediation agent for wastewater of cajeput factory. The waterwaste of cajuput factory has not been utilized for liquid organic fertilizer because it still contains cajeput oil (phenol compound) which can disrupt plant growth. Therefore it is necessary to look for bacteria that have the ability to integrate of management waterwaste. Waterwaste samples is taken by random sampling in tri locations, namely the initial shelter, the second shelter and the waste disposal area. Bacteria are developed in liquid media, then isolated and identified on solid media. Identification of bacteria based on colony morphology, cell morphology and biochemical testing. Phenol degradation test was carried out using a completely randomized design with tri replications. Treatment of types of bacterial isolates namely B0 = Control, B1 = Bacillus, B2 = Psedomonas, B3 = Flavobacterium. The results showed that there were tri bacterial isolates found in wastewater of cajuput factory namely Bacillus sp, Pseudomonas sp and Flavobacterium sp. The highest amount of bacterial colonies was found in waste shelters of 2.41 x 106 colonies. The most effective bacteria in degrading phenol is Pseudomonas sp

    Pelatihan Peningkatan Produk Handicraft sebagai Penguatan Penunjang Aset Pondok Pesantren Al-Amin

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus untuk meningkatkan produk handicraft di Ponpes Al- Amin. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang handicraft dari jati belanda. Permaslaahan yang dialami mitra adalah terkait system, management, produksi maupun penentuan harga produk. Untuk mengatasi permasalahn mitra tersebut tim pengabdi melaksanakan pelatihan peningkatan produk handicraft pondok pesantren Al-Amin. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini meliputi perencanan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Dengan diadakannya pelatihan diharapkan handicraft yang dihasilkan dapat menjadi produk unggulan pondok. Selain itu mitra dapat meningkatkan kualitas, kuantitas maupun   produk. Hasil pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari meningkatnya pengetahuan mitra terkait produk handicraft berbahan jati Belanda yang dapat dilihat dari peningkatan pre test dan post test sebesar 80 persen, sedangkan peningkatan keterampilan santri dapat diketahui dari hasil produk semakin bagus dan bervarasi

    KERAGAAN GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS TANGGAMUS x ANJASMORO DAN TANGGAMUS x BURANGRANG DI TANAH ENTISOL DAN INCEPTISOL

    Get PDF
    Produktivitas kedelai rendah (1,3 ton/ha), sedangkan potensi produksi mencapai 2,0 – 2,5 ton/ha. Salah satu cara untuk meningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan penciptaan varietas baru melalui persilangan antar varietas yang memiliki keunggulan tertentu. Persilangan antara Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang telah menghasilkan beberapa galur yang memiliki keunggulan dibanding tetuanya. Penelitian ini bertujuan (1) mengkaji keragaan galur-galur kedelai hasil persilangan varietas Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang di 2 lokasi dengan jenis tanah (Entisol dan Inceptisol. (2) mendapatkan galur kedelai unggul hasil persilangan varietas Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang. Perlakuan terdiri 4 galur hasil persilangan Tanggamus x Anjasmoro, 3 galur hasil persilangan Tanggamus x Burangrang dan 3 pembanding (Tanggamus, Anjasmoro dan Wilis). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi genotipe x lokasi menyebabkan perbedaan keragaan kedelai pada umur masak, tinggi tanaman dan jumlah buku subur. Perlakuan genotipe menyebabkan perbedaan keragaan pada umur bunga, berat kering akar, berat segar batang, berat kering daun, jumlah polong isi, berat 100 biji, berat biji per tanaman, berat biji per petak dan berat biji per hektar. Pada jenis tanah yang berbeda terjadi perbedaan keragaan pada umur berbunga, berat kering batang, berat biji per tanaman, berat biji per petak dan berat biji per hektar. Genotipe Tgm/Brg-558 memiliki umur masak lebih pendek dari pembandingnya. Nilai heritabilitas berkisar antara 0.07-0.96 kategori rendah sampai tinggi Kata kunci : Keragaan, Kedelai, Tanggamus, Anjasmoro, Burangran

    Pertumbuhan, Serapan Hara dan Hasil Kedelai (Glycine max L.) dengan Aplikasi Kompos Limbah Kayu Putih dan Pupuk Anorganik

    No full text
    Budidaya kedelai di lahan marginal memiliki produktivitas yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas lahan marginal dapat dilakukan dengan pemupukan yang menggunakan kompos dan pupuk anorganik. Jumlah kompos limbah kayu putih yang melimpah dan belum dimanfaatkan untuk budidaya kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos limbah kayu putih (KLKP) dan pupuk anorganik (NPK) terhadap peningkatan pertumbuhan, hasil kedelai dan serapan hara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan kontrol, NPK, KLKP, KLKP + â…“ NPK, KLKP + â…” NPK dan KLKP + NPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KLKP dapat digunakan untuk mensubstitusi NPK, pada parameter hasil kedelai dan jumlah cabang. KLKP dikombinasikan dengan NPK menurunkan hasil kedelai dibandingkan KLKP dan NPK secara mandiri. Hasil kedelai berkorelasi dengan serapan N, K, jumlah polong dan berat kering brangkasan kedelai

    Effectiveness of Mycorrhiza, Plant Growth Promoting Rhizobacteria and Inorganic Fertilizer on Chlorophyll Content in

    No full text
    This study aimed to find an effective combination of mycorrhiza, PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), and inorganic fertilizers. Whereas the specific purpose was observed in effective mycorrhiza to increased chlorophyll content. This study used a completely randomized design (CRD) with three factors: the 1st factor is mycorrhiza application, the 2nd factor is PGPR and the 3rd factor is the application of nitrogen and phosphorus fertilizers. The data were analyzed with Analysis of Variance to determine the effect of the treatment being tried. Continued with the Least Significance Different test at a 95 % confidence level. The results indicated that the most effective application in increasing total chlorophyll content was (i) the ‟Commercial Mycorrhiza” without being combined with PGPR and fertilizer (TP.TR.MP:80 g mL–1). (ii) ‟Brawijaya Mycorrhiza” is combined with PGPR without fertilizer (TP.R.MB: 83 g mL–1). (iii) ‟Unida Mycorrhiza” without combined with PGPR and without fertilizer (TP.TR.MU: 80 g mL–1)
    corecore