KERAGAAN GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS TANGGAMUS x ANJASMORO DAN TANGGAMUS x BURANGRANG DI TANAH ENTISOL DAN INCEPTISOL

Abstract

Produktivitas kedelai rendah (1,3 ton/ha), sedangkan potensi produksi mencapai 2,0 – 2,5 ton/ha. Salah satu cara untuk meningkatan produktivitas kedelai dapat dilakukan dengan penciptaan varietas baru melalui persilangan antar varietas yang memiliki keunggulan tertentu. Persilangan antara Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang telah menghasilkan beberapa galur yang memiliki keunggulan dibanding tetuanya. Penelitian ini bertujuan (1) mengkaji keragaan galur-galur kedelai hasil persilangan varietas Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang di 2 lokasi dengan jenis tanah (Entisol dan Inceptisol. (2) mendapatkan galur kedelai unggul hasil persilangan varietas Tanggamus x Anjasmoro dan Tanggamus x Burangrang. Perlakuan terdiri 4 galur hasil persilangan Tanggamus x Anjasmoro, 3 galur hasil persilangan Tanggamus x Burangrang dan 3 pembanding (Tanggamus, Anjasmoro dan Wilis). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi genotipe x lokasi menyebabkan perbedaan keragaan kedelai pada umur masak, tinggi tanaman dan jumlah buku subur. Perlakuan genotipe menyebabkan perbedaan keragaan pada umur bunga, berat kering akar, berat segar batang, berat kering daun, jumlah polong isi, berat 100 biji, berat biji per tanaman, berat biji per petak dan berat biji per hektar. Pada jenis tanah yang berbeda terjadi perbedaan keragaan pada umur berbunga, berat kering batang, berat biji per tanaman, berat biji per petak dan berat biji per hektar. Genotipe Tgm/Brg-558 memiliki umur masak lebih pendek dari pembandingnya. Nilai heritabilitas berkisar antara 0.07-0.96 kategori rendah sampai tinggi Kata kunci : Keragaan, Kedelai, Tanggamus, Anjasmoro, Burangran

    Similar works