1,346 research outputs found
PENGARUH KEYAKINAN DIRI TERHADAP TRANSAKSI ONLINE, KEPERCAYAAN KONSUMEN, DAN PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN PADA IMPLEMENTASI E-COMMERCE
PENGARUH KEYAKINAN DIRI TERHADAP TRANSAKSI ONLINE, KEPERCAYAAN KONSUMEN, DAN PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN PADA IMPLEMENTASI E-COMMERCE - Customer Trust, General Self-Efficacy, Online Transaction Self-efficacy, Purchase
Intention, Uncertainty Reductio
NEUTRONIC ANALYSIS OF DETERMINATION OF FUEL CONFIGURATION FOR HOMOGENEOUS TRIGA 2000 NEW CORE
A neutronic analysis has been carried out to determine the configuration of fuel for the homogeneous TRIGA 2000 Reactor new core. This analysis is carried out to get the most optimal configuration scenario if all fuels used are fresh fuel by meeting the parameters in accordance with safety requirements where; shutdown margin ≥ $-0.5; Axial and radial Power Peaking Factor is less than 1.25 and 1.60. There are three types of homogenous core in this study that consist of three types of fuel elements; 8.5-20; 12.20 and 20-20. Method that is used in this study is count each fuel element and scenario with MCNP5 codes. Base on configuration scenarios that have been studied, we concluded that homogeneous core with 90 fuel elements with 12-20 type is the optimum one with k-eff= 1.03342
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
This study aims to reveal the pedagogic competence of high school teachers. Based on the results of the study, it was found that the teacher's ability to carry out learning was still lacking. The teacher does not appreciate the courage and willingness of students in answering the questions given. Teachers also rarely use learning media and the methods used are also monotonous. Teachers also pay less attention to their students when learning takes place. This research includes quantitative descriptive analysis research. The population of this study were all teachers at public high schools in the city of Padang. The research sample was 67 people with the sampling technique being carried out using the Proportional Stratified Random Sampling technique. The research instrument was a questionnaire which was distributed to the research sample. Based on the results of the study it is known that 1) High School Teacher Pedagogic Competence from the aspect of understanding the characteristics of students is in the capable category. 2) The Pedagogic Competence of High School Teachers from the aspect of understanding learning theory and educational principles of learning is in the underprivileged category. 3) The Pedagogic Competence of High School Teachers from the aspect of ability in developing the curriculum is in the capable category. This proves that the analysis of the pedagogic competence of high school teachers is already capable, but still needs to be improved in the future.This study aims to reveal the pedagogic competence of high school teachers. Based on the results of the study, it was found that the teacher's ability to carry out learning was still lacking. The teacher does not appreciate the courage and willingness of students in answering the questions given. Teachers also rarely use learning media and the methods used are also monotonous. Teachers also pay less attention to their students when learning takes place. This research includes quantitative descriptive analysis research. The population of this study were all teachers at public high schools in the city of Padang. The research sample was 67 people with the sampling technique being carried out using the Proportional Stratified Random Sampling technique. The research instrument was a questionnaire which was distributed to the research sample. Based on the results of the study it is known that 1) High School Teacher Pedagogic Competence from the aspect of understanding the characteristics of students is in the capable category. 2) The Pedagogic Competence of High School Teachers from the aspect of understanding learning theory and educational principles of learning is in the underprivileged category. 3) The Pedagogic Competence of High School Teachers from the aspect of ability in developing the curriculum is in the capable category. This proves that the analysis of the pedagogic competence of high school teachers is already capable, but still needs to be improved in the future
Internalisasi Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pembentukan Budaya Beragama Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses internalisasi nilai-nilai agama Islam, peran yang dimainkan oleh pemangku kepentingan internal dan eksternal dalam proses internalisasi nilai-nilai agama Islam, dan menganalisis proses internalisasi nilai-nilai agama Islam di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin terhadap budaya beragama para santri. Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data dikumpulkan kemudian di analisis menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian yang menemukan bahwa 1) dalam proses internalisasi nilai-nilai agama Islam di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin yaitu dilakukan dengan secara perlahan dan melalui beberapa tahapan yang terjadi yaitu tahap tranformasi nilai, tahap transaksi nilai, dan tahap transinternalisasi. 2) Peran yang dimainkan oleh pemangku kepentingan internal dan eksternal dalam proses internalisasi nilai-nilai agama Islam di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin yaitu dari pihak Internal ada pendiri Pondok Pesantren Sabiul Muhtadin, pimpinan Pondok Pesantren, Kepala Madrasah Diniyah, Kepala Madrasah Aliyah, dan Kepala Madrasah Tsanawiyah, serta para tenaga pendidik dan dewan guru, kesemuanya memiliki peran masing-masing dengan tujuan yang sama mensyiarkan Ilmu Agama Islam. Sedangkan dari pihak eksternal yaitu pemerintah (kemenag kabupaten), dinas kesehatan Kabuputen, masyarakat di desa Langkan yang selalu mendukung adanya Pondok Pesantren, ada juga dari Erlangga (MTs) dan Bumi Aksarah (MA) sebagai perusahaan penyedia buku pelajaran baik pelajaran agama maupun pelajaran umum. 3) Proses internalisasi nilai-nilai agama Islam di Pondok Pesantren Sabilul Muhtadin berdampak positif terhadap budaya beragama para santri yaitu memberikan implikasi atau dampak yang sangat positif kepada siswa perubahan yang di rasakan oleh guru seperti perubahan pada tingkah laku mereka menjadi lebih hormat dan santun kepada guru, senyum menyapa dan menjabat tangan ketika bertemu guru.
 
KEPEMIMPINAN GURU, IKLIM ORGANISASI KELAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU BELAJAR SISWA : Suatu Studi Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat
Latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian
ini adalah bahwa usaha peningkatan mutu pendidikan tidak
hanya dilakukan pada tingkat makro, tetapi dapat juga
dilakukan pada tingkat mikro. Menyadari banyaknya permasa
lahan pendidikan yang ditemui pada tingkat mikro, menuntut
berbagai pihak yang terkait untuk mencarikan jalan pemecahannya.
Salah satu di antara berbagai permasalahan tersebut
adalah ciutnya peran guru dalam proses pengembangan potensi
pribadi peserta didik. Terlihat adanya kecenderungan bahwa
peran guru, khususnya di sekolah dasar hanya memberikan
informasi {information given) bagi para peserta didiknya.
Kalau seandainya kenyataan ini benar adanya, maka jelas akan
membawa dampak kurang baik bagi para siswanya, misalnya
suasana kelas yang kaku dan perilaku belajar yang pasif.
Disadari bahwa banyak faktor yang menyebabkan munculnya
permasalahan tersebut, baik dari lingkungan internal
maupun dari lihgkungan eksternal. Pada kesempatan ini akan
mencoba mendekati permasalahan itu dari sudut perilaku
kepemimpinan guru dan iklim organisasi kelas, serta bagaimana
hubungannya dengan perilaku belajar siswa. Maka dari itu,
fokus permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ter
diri dari tiga variabel, yaitu : variabel kepemimpinan guru,
variabel iklim organisasi kelas (sebagai predictor
variabel), serta perilaku belajar siswa (sebagai dependent
variabel).
Tinjauan kepustakaan yang dikemukakan dalam peneli
tian ini sebagai dasar pijakan adalah teori-teori yang
berhubungan dengan perilaku kepemimpinan, iklim organisasi,
dan perilaku belajar serta keterhubungan masing-masingnya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan
pedoman observasi sebagai alat pengumpul datanya. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan
konsep-konsep teori yang relevan, disamping juga mempedomani
kuesioner-kuesioner yang telah ada. Kuesioner (angket tertutup)
ini digunakan untuk menjaring data kepemimpinan guru
serta iklim organisasi kelas. Sedangkan data perilaku bela
jar siswa dijaring dengan menggunakan pedoman observasi yang
disusun oleh Flanders. Yang menjadi anggota unit populasi
adalah guru-guru sekolah dasar beserta muridnya di kecamatan
Tilatang Kamang. Dengan menarik sampel dari populasi terse
but, didapat 15 buah sekolah dan untuk setiap sekolah yang
terpilih menjadi sampel diambil 3 kelas dari masing-masing
nya, yaitu kelas II, IV, dan IV.
Dari hasil-hasil perhitungan uji normalitas dan
linieritas diperoleh bahwa distribusi data dari ketiga
variabel yang diteliti ternyata berdistribusi normal dan
linier.
Hasil-hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
1. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel kepemim
pinan adalah 142,49 dengan simpangan baku 8.26.
2. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel iklim
organisasi kelas adalah 144,62 dengan simpangan baku
sebesar 10,61.
3. Rata-rata skor hasil observasi terhadap perilaku belajar
siswa adalah 185,38 dengan simpangan baku sebesar 17,25.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan
guru dengan perilaku belajar siswa. Adapun angka korelasinya
adalah cukup kuat, yaitu sebesar 0.536.
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan
guru dengan iklim organisasi kelas dengan korelasi yang
cukup kuat, yaitu sebesar 0.559.
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi
kelas dengan perilaku belajar siswa, walaupun lemah yaitu
sebesar 0.295.
7. Dilihat secara bersama-sama, tingkat keterhubungan kepe
mimpinan guru dan iklim organisasi kelas terhadap perila
ku belajar siswa, juga menunjukkan terdapatnya hubungan
yang signifikan dan cukup kuat. Adapun angka korelasinya
adalah sebesar 0.542.
8. Ditinjau dari segi jenis kelamin (laki-laki dan perempuan),
umur (kurang dari 40 tahun dan di atas 40 tahun),
serta dari segi masa kerja (kurang dari 10 tahun dan
lebih dari 10 tahun), hasil perhitungan uji beda untuk
ketiga variabel menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
Sehubungan dengan temuan dalam penelitian ini, dapat
ditarik kesimpulan bahwa perilaku kepemimpinan guru pada
sekolah dasar di kecamatan Tilatang Kamang ternyata berpengaruh
positif terhadap perilaku belajar siswa, walaupun
pengaruh atau sumbangan yang diberikannya belum maksimal.
Demikian juga halnya dengan iklim organisasi kelas. Berdasakan
temuan dan kesimpulan penelitian ini dikemukakan bebera
pa rekomendasi terhadap berbagai pihak, seperti guru, kepala
sekolah, lembaga pendidikan yang mencetak calon guru sekolah
dasar maupun kepada pihak pengelola lainnya. Rekomendasi
tersebut adalah : (a) guna meningkatkan perilaku belajar
siswa dan ataupun menciptakan iklim kelas yang kondusif,
hendaknya guru berusaha menerapkan perilaku kepemimpinan
yang bersifat situasional. Untuk terciptanya hal itu, guruguru
perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
tentang kepemimpinan ini, baik yang dilaksanakan secara
formal maupun informal atau atas inisiatif dari pribadi guru
masing-masing. Demikian juga halnya dengan kiat-kiat untuk
menciptakan iklim organisasi kelas, yang memungkinkan para
siswa dapat belajar dengan menyenangkan. (b) bagi kepala
sekolah, penilik, atau pihak Kandepdikbud dan Dinas Dikbud
kecamatan dalam memberikan bantuan, bimbingan, dan pembinaan
perlu memperhatikan faktor kepemimpinan guru dan iklim
organisasi ini. Akan lebih baik lagi apabila dilakukan
pelatihan-pelatihan khusus sehubungan dengan masalah kepe
mimpinan ini. (c) lembaga pendidikan prajabatan (khususnya
D-II PGSD) yang mempunyai peranan mempersiapkan calon guru
yang kualified merupakan salah satu faktor eksternal yang
turut membentuk kepemimpinan calon guru tersebut. Untuk ini
perlu dilakukan suatu studi guna menjembatani masalah kepe
mimpinan guru di lapangan dengan program yang disusun dan
dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan
tersebut.
Kiranya hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
untuk peningkatan mutu pendidikan umumnya dan proses belajar
mengajar khususnya. Mudah-mudahan Tuhan memperkenankannya
Komitmen Kerja Pegawai di Kantor Dinas Sosial Kota Padang
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai komitmen kerja di Kantor Dinas Sosial Kota Padang dilihat dari aspek tanggung jawab, disiplin, loyalitas, sikap terhadap tugas dan rela berkorban. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan populasi 36 orang pegawai. Penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Samplingsebanyak 33 orang. Intrumen penelitian adalah angket model skala likert dengan lima alternatif jawaban. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa komitmen kerja pegawai di Kantor Dinas Sosial Kota Padang berada pada kategori baik dengan nilai 3,95. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diharapkan komitmen kerja pegawai di Kantor Dinas Sosial Kota Padang dapat dipertahankan dan ditingkatkan
Desain dan Implementasi Sistem Contac center berbasis Asterisk Server
ABSTRAKSI: Perkembangan teknologi telekomunikasi yang cukup pesat mendorong kebutuhan untuk berkomunikasi mendapatkan suatu informasi melalui telepon semakin tinggi.Di sisi lain, call center yang biasanya digunakan di perkantoran atau universitas untuk memudahkan mendapatkan informasi, masih menggunakan komunikasi circuit based.Padahal dalam dunia komunikasi global saat ini, trend komunikasi mulai bergeser dari jaringan circuit atau PSTN ke model komunikasi melalui IP atau yang biasa disebut VoIP (Voice over IP). Komunikasi yang popular saat ini adalah komunikasi yang berbasis web, dimana web mulai diterapkan untuk menjadi call center yang komunikasinya melalui IP, sehingga fungsi dari call center yang hanya melayani panggilan menjadi contact center yang memiliki fitur panggilan, chat dan FAQ. Untuk bisa mensupport data suara digital yang beroperasi di jalur internet protokol dibutuhkan suatu hardware yang disebut IP PBX yang saat ini fungsi dari IP PBX sudah bisa digantikan oleh software yang disebut Asterisk . Pada tugas Akhir ini dirancang dan direalisasikan suatu contact center system yang memiliki fitur call audio, call audio video, chat dan Frequently Asked Question yang bertujuan untuk memudahkan pengguna mendapatkan suatu informasi dalam berbagai cara. Fitur call baik audio maupun audio video menggunakan konsep VoIP dengan protokol SIP dengan memanfaatkan Asterisk server yang mempunyai fungsi-fungsi PBX. Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan hasil dari call audio yaitu one way delay dengan rata-rata 68.977 ms, jitter dengan rata-rata 13.753 ms, dan packet loss dengan rata-rata 4.8 %. Nilai MOS yang didapatkan dari panggilan audio adalah sebesar 4.328 dan untuk panggilan video adalah sebesar 2.04.Kualitas panggilan audio termasuk ke dalam kategori Bagus kerena memiliki nilai MOS 4.328 dari 5, sedangkan kualitas panggilan video bisa dikatakan tidak terlalu bagus karena memiliki nilai MOS 2.04 dari 5.KATA KUNCI: VoIP, Asterisk, Contact Center, SIPABSTRACT: The development of telecommunications technology rapidly making the need to communicate to get information over the phone higher. On the other hand, call center are typically used in the office or university to make it easier to get information, still using circuit based communications.Whereas, in the current world of global communication, the trend began to shift from circuit or PSTN network to the model communication via IP or commonly known as VoIP (Voice over IP). Popular communication in this era is web based communication, where the web began to be applied to be a call center which are the communications using IP, so the function of the call center that serves only call can transform into the contact center which has free calls, chat and FAQ. To support digital voice data lines operating in the internet protocol requires a hardware called IP PBX which is the function of the IP PBX can be replaced by software called Asterisk. The result of this final project is a contact center system that has features call audio, audio-video calls, chat and Frequently Asked Questions te goals to allow users to get the information in various ways. Call features both audio and audio-video using the concept of VoIP with SIP protocol by utilizing Asterisk servers that have a PBX functions. From the results of tests performed, the results obtained from the audio call is one way delay by an average of 68 977 ms, with an average jitter 13 753 ms, and packet loss by an average of 4.8%. MOS values obtained from an audio call is for 4328 and for video calls is at 2:04.The quality of audio calls can be categorized into“Good” because it has a MOS value 4.328 of 5, while the quality of video calls can be said not too good because it has MOS value 2.04 of 5.KEYWORD: VoIP, Asterisk, Contact Center, SI
Morphological Analysis related to Collaborative Governance Innovation Smart City Development Availability of Platform Services for Job Seekers and Job Providers in the DKI Jakarta Province
The addition of the workforce in Jakarta, recorded from 2007 to 2011 continued to show significant numbers. During this period, the workforce grew by 4.7% per year. In 2007, the labor force reached 4,395,324 people, and in 2011 it increased to 5,143,830. For this matter, the DKI Jakarta Provincial Government’s one of the program is increasing employment opportunities and improved manpower placement service system. Indicators to be achieved, include increasing the percentage of the number of job seekers placed and job seekers receiving job opportunity information. Therefore, the DKI Jakarta Provincial Government created a Smart City Development Availability of Platform Services for job seekers and job providers in the DKI Jakarta Province. The DKI Jakarta Provincial Government embraces stakeholders to collaborate in developing the Employment Service Provider system. This study aims to specifically describe the process and form of collaboration through a collaborative governance approach and provide recommendations for program improvement. This study uses a postpositivist approach with qualitative methods through interviews and literature studies. The results of this study indicate that the collaboration process takes place effectively between the relevant stakeholders. The collaboration that is formed in this context is represented through the analysis of the morphology of the implementation of the activity.
Keywords: morphological analysis, collaborative governance, innovatio
- …