21 research outputs found

    Efek Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Ekspresi Gen Nuclear Factor Kappa B (NfkB) Pada Tikus Putih Model 5/6 Subtotal Nefrektomi

    Get PDF
    Chronic Kidney Disease (CKD) adalah penyakit dengan keadaan abnormalitas struktur dan fungsi ginjal, terjadi selama lebih dari tiga bulan, dan penurunan Glomerolus Filtration Rate (GFR). CKD terjadi karena rusaknya organ ginjal akibat beban kerja yang berlebih. Kerusakan organ ginjal akan menstimulasi faktor transkripsi Nuclear Factor Kappa B (NfκB) dan meningkatkan mediator inflamasi. Ekstrak etanol seledri (Apium graveolens L.) memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi yang diduga dapat menurunkan ekspresi gen NfκB pada tikus putih model 5/6 subtotal nefrektomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol seledri (Apium graveolens L.) terhadap ekspresi gen Nuclear Factor Kappa B (NfκB) pada tikus putih model 5/6 subtotal nefrektomi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain post test only with control group. Dua puluh lima ekor tikus putih sebagai hewan coba terbagi sama rata kedalam lima kelompok yaitu Kelompok A (Kontrol Sham), Kelompok B (Kontrol Sakit), dan Kelompok C, D, dan E (Kelompok Perlakuan dengan Ekstrak Etanol Seledri berdosis 200, 250, 300mg/kgBB/hari). Analisis data menggunakan uji parametrik One Way ANOVA. Hasil rata-rata ekspresi gen NfκB terdapat trend penurunan ekspresi gen NfκB selaras dengan pemberian ekstrak etanol seledri yaitu Kelompok A=1,04±0,31; Kelompok B=1,25±0,36; Kelompok C=1,07±0,28; Kelompok D=1,02±0,23; dan Kelompok E=1.11±0,35. Hasil One Way ANOVA menunjukkan p=0,785 sehingga tidak terdapat nilai rata-rata yang signifikan diantara kelompok. Kesimpulan penelitian ini yaitu ekstrak etanol seledri (Apium graveolens L.) memiliki potensi lemah untuk menurunkan ekspresi gen Nuclear Factor Kappa B (NfκB) pada tikus putih model 5/6 subtotal nefrektomi

    The Influence of Foreign Institutional Ownership and Domestic Institutional Ownershipxto Stock Market Liquidity (Study in Manufacturing Industry Lisked in Indonesia Stock Exchane)

    Get PDF
    This research was conducted to determine the influence of structure ownership, foreign institutional ownership, and domestic institutional ownership, from stock market liquidity control variable in this research are return volatility, and size measure by market capitalization. This research utilizes a quantitative approach applying statistical tools in the form of multiple linear regressions. This study also employs secondary data from manufacture firms which fulfills the requirement and listing in Indonesia Stock Exchange from 2009-2010. The result of this study concludes that foreign institutional ownership has a significant negative impact on stock market liquidity which is measured by depth and also has a significant positive influence on market liquidity which is measured by relative spread. The second result of this study is that domestic institutional ownership has a significant negative influence on stock market liquidity measured by depth but domestic institutional ownership measured by relative spread that hasn’t held significant influence on stock market liquidity. The control variable has varied influence on stock market liquidity

    ANALISA KINERJA MOTOR INDUKSI 3 FASA PADA POMPA SENTRIFUGAL DI FAVEHOTEL RUNGKUT SURABAYA

    Get PDF
    Motor induksi tiga fasa merupakan mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak. Pemanfaatan energi gerak ini yang kemudian banyak digunakan oleh beberapa perusahaan perhotelan untuk mempermudah proses pendistribusian air. Favehotel Rungkut Surabaya memiliki dua buah motor listrik yang masing – masing memiliki kapasitas daya 22 kW sebagai mesin penggerak pompa sentrifugal. Setiap motor memiliki kinerja yang berbeda. Motor induksi yang baik adalah yang  memiliki nilai efisiensi lebih dari 80%. Untuk mengetahui karakteristik motor induksi yang digunakan pada motor induksi tiga fasa sebagai penggerak pompa sentrifugal di Favehotel Rungkut Surabaya dilakukan analisa mengenai efisiensi motor induksi dengan menggunakan metode pengukuran secara langsung. Dari hasil analisa pengukuran dan perhitungan diperoleh nilai efisiensi motor sebesar 91,25 % pada motor 1 dan untuk motor 2 sebesar 93,21 %. Sehingga kedua motor induksi yang digunakan masih dalam kondisi yang baik. Karakteristik menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan putar dan daya masuk maka torsi yang dihasilkan akan semakin besar. Pada motor 1 daya masuk, daya keluaran dan torsi yang dihasilkan pada beban minimum adalah 5,79 kW, 5,19 kW, dan 18,61 N•m. Pada beban setengah adalah:  6,76 kW, 6,16 kW, 7,99 N•m. Dan pada beban maksimum didapat hasil sebagai berikut : 8,59 kW, 7,99 kW, 25,82 N•m. Pada motor 2 daya masuk, daya keluaran dan torsi yang dihasilkan beban minimum didapat: 6,17 kW, 5,67 kW, 20,60 N•m. Pada beban setengah adalah 7,36 kW, 6,86 kW, 23,79 N•m. Dan untuk beban maksimum adalah: 9,23 kW, 8,73 kW, 28,27 N•m

    Pelatihan Cara Mencari Artikel Bagi Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

    Get PDF
    Mahasiswa ekonomi pembangunan fakultas ekonomi dan bisnis angkatan 2020 dan 2021 belum memahami bagaimana cara untuk mendapatkan artikel yang sesuai dengan keiginan mereka berdasarkan keperluan referensi pendukung baik tugas, kurang memahami laman web pengindeks jurnal disis lain kurang dapat menggunakan kata kunci serta strategi pencarian  yang  lebih memberi informasi yang sesuai. Tujuan dari pengabdian yang dilakukan oleh tim bertujuan untuk memberikan pembahasan dan praktik langsung untuk mencari artikel.  Setelah pelatihan dilakukan mahasiswa telah memahami laman-laman web pengindeks jurnal, mahasiswa juga sudah dapat dengan mudah mencari artikel dengan kata kunci serta menggunakan metode analisis data

    PENGARUH PENURUNAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP GANGGUAN KARDIOVASKULER SELAMA PANDEMI COVID-19 : NARRATIVE REVIEW

    Get PDF
    Latar Belakang: Pandemi yang terjadi telah mengubah gaya hidup serta menjadi salah satu faktor penurunan aktivitas fisik seseorang dikarenakan pembatasan sosial berskala besar oleh pemerintah Indonesia. Penurunan aktivitas fisik yang terjadi bisa menjadi salah satu faktor resiko gangguan kardiovaskuler. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh penurunan aktivitas fisik terhadap gangguan kardiovaskuler selama pandemi COVID-19.. Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian narrative review, pencarian jurnal dilakukan di portal jurnal online seperti Elvieser, dan Google Scholar menggunakan kata kunci yang dipilih yakni : Cardiovascular Dieses, Physical Activity and pandemi COVID-19. Narrative review ini menggunakan literatur terbitan tahun 2020-2021 yang dapat diakses fulltext dalam format pdf. Hasil : Hasil review dari 10 jurnal menyatakan bahwa ada pengaruh penurunan aktivitas fisik selama pandemi covid terhadap gangguan kardiovaskuler. Kesimpulan : Penurunan aktivitas fisik berpengaruh pada gangguan kardiovaskuler selama pandemi COVID-19

    Secondary Productivity of Crambidae Family in Cigambreng River, Tapos Village, Bogor: Produktivitas Sekunder Famili Crambidae di Sungai Cigambreng, Desa Tapos, Bogor

    Get PDF
    Secondary productivity is the formation of biomass of heterotrophic organisms in units of time including biomass that is lost in a certain time unit. The Crambidae family is an insect that has aquatic larvae and will become an air insect after the larval phase. This species has the potential to become a pest for agriculture. The study was conducted in October 2019 for one month. The Crambidae family species found consists of two species, Petrophila sp. and Elophila sp. The abundance of Crambidae during the study ranged from 100 ind/m2 to 422 ind/m2. Secondary productivity was analyzed by the size frequency method. The secondary productivity of the Crambidae family in Cigambreng river waters for one month was 47.7915 g/m2/month, the biomass formed was 14.9669 g/m2 and the P/B ratio was 3.1931.Produktivitas sekunder adalah pembentukan biomasa organisme heterotrof dalam satu satuan waktu termasuk biomassa yang hilang dalam satuan waktu tertentu. Famili Crambidae adalah serangga yang memiliki fase larva akuatik. Jenis ini berpotensi menjadi hama bagi kegiatan pertanian. Penelitian ini dilakukan di bulan Oktober 2019 selama satu bulan. Famili Crambidae yang ditemukan terdiri dari dua genus yaitu Petrophila sp. dan Elophila sp. Kelimpahan Famili Crambidae selama penelitian berkisar antara 100 ind/m2 hingga 422 ind/m2. Produktivitas sekunder famili Crambidae di sungai Cigambreng, Desa Tapos, Bogor selama satu bulan adalah 47.7915 g/m2/bulan, biomassa yang terbentuk adalah 14.9669 g/m2 dan P/B ratio sebesar 3,1931

    Produktivitas Sekunder Organisme Bentik (Ordo Diptera) di Sungai Cigambreng, Desa Tapos, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

    Get PDF
    Insekta memiliki biodiversitas dengan  penyebaran yang luas diseluruh dunia. Sampling dilakukan sekali dalam seminggu selama bulan Oktober 2019. Ditemukan total  717 spesimen Ordo Diptera yang melingkupi dua famili di Sungai Cigambreng. Tiap famili yang diperoleh melingkupi satu jenis yakni Antocha sp. (Famili Tipulidae.) dan Krenopelopia sp. (Chironomidae). Kehadiran jenis chironomid mengindikasikan adanya beban masukan berlebihan (Polutan) ke dalam perairan sungai Cigambreng. Secara umum, kelimpahan tertinggi diperoleh pada pengamatan ke empat yakni 284 ind/m2, sedangkan kelimpahan terendah diperoleh pada pengamatan ke dua yakni 60 ind/m2. Produktivitas sekunder melingkupi P/B Rasio sebesar 3.034/bulan dengan kecepatan produksi 14.2458 (g/m2/bln) dan biomassa (4.6954 g/m2).Insekta has biodiversity with a wide distribution throughout the world. Sampling was carried out once a week during October 2019. A total of 717 specimens of  Order Diptera were found which covered two families in the Cigambreng River. Each family obtained includes one type, Antocha sp. (Family Tipulidae.) and Krenopelopia sp. (Chironomidae). The presence of a chironomid has indicates an excessive input load (pollutant) into the waters of the Cigambreng River. In general, the highest abundance was obtained at the fourth observation, 284 ind/m2, while the lowest abundance was obtained at the second observation, which was 60 ind/m2. Secondary productivity covers P/B ratio of 3.034 /month with a production speed of 14.2458 (g/m2/month) and biomass (4.6954 g/m2)

    Forty-thousand years of maritime subsistence near a changing shoreline on Alor Island (Indonesia)

    Get PDF
    We report archaeological findings from a significant new cave site on Alor Island, Indonesia, with an in situ basal date of 40,208-38,454 cal BP. Twenty thousand years older than the earliest Pleistocene site previously known from this island, Makpan retains dense midden deposits of marine shell, fish bone, urchin and crab remains, but few terrestrial species; demonstrating that protein requirements over this time were met almost exclusively from the sea. The dates for initial occupation at Makpan indicate that once Homo sapiens moved into southern Wallacea, settlement of the larger islands in the archipelago occurred rapidly. However, the Makpan sequence also suggests that the use of the cave following initial human arrival was sporadic prior to the terminal Pleistocene about 14,000 years ago, when occupation became intensive, culminating in the formation of a midden. Like the coastal sites on the larger neighbouring island of Timor, the Makpan assemblage shows that maritime technology in the Pleistocene was highly developed in this region. The Makpan assemblage also contains a range of distinctive personal ornaments made on Nautilus shell, which are shared with sites located on Timor and Kisar supporting connectivity between islands from at least the terminal Pleistocene. Makpan's early inhabitants responded to sea-level change by altering the way they used both the site and local resources. Marine food exploitation shows an initial emphasis on sea-urchins, followed by a subsistence switch to molluscs, barnacles, and fish in the dense middle part of the sequence, with crabs well represented in the later occupation. This new record provides further insights into early modern human movements and patterns of occupation between the islands of eastern Nusa Tenggara from ca. 40 ka.The fieldwork and dating for this project was funded by an Australian Research Council Laureate Fellowship to O’Connor (FL120100156) and analysis by the ARC Centre of Excellence for Australian Biodiversity and Heritage (CE170100015)
    corecore