19 research outputs found

    The effectiveness of the combination of nature sound and foot massage against pain post-appendectomy patients

    Get PDF
    Appendectomy is done as soon as possible to reduce the risk of further perforation such as peritonitis or abscess. If not handled properly it can cause complications, slow down the recovery process, and increase the length of hospital stay. The purpose of the study is to analyze the effectiveness of the combination of nature sound and foot massage on pain in post-appendectomy patients. Method: True experiment with pre-post test control group design. The intervention group (n=21) was given nature sound therapy for 15 minutes, the combination group (n=21) was given a combination of nature sound therapy and foot massage for 15 minutes, and the control group (n=21) received routine nursing care. Data analysis used the Wilcoxon test. Results: The combination of nature sound and foot massage for 15 minutes/day is effective and significantly reduces pain on the average Numeric Rating Scale (NRS) score. There were differences in pain before and after the intervention in the three groups. Combination therapy of nature sound and foot massage has a greater value than the hospital SPO group and the nature sound group with a p-value of 0.004 and delta a mean of 0.70. In conclusion: The combination of nature sound and foot massage is effective in reducing pain in post-appendectomy patients

    EFEKTIFITAS FREKUENSI LATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEPADATAN MASSA TULANG PADA WANITA MENOPAUSE

    Get PDF
    Latar Belakang : Kejadian osteoporosis  meningkat sehubungan dengan masa puncak pembentukan tulang sampai 30 tahun telah terlampaui. Setelah umur 30 tahun, wanita mengalami kehilangan massa tulang rata-rata sekitar 0,5 % - 1 % per tahun dan kehilangan massa tulang pada wanita lebih awal dan cepat dibandingkan pria. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kejadian osteoporosis ini antara lain : kurangnya mineral, latihan, vitamin D, nutrisi dan perubahan hormonal.Tujuan :  Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan keefektifan frekuensi latihan dalam meningkatan kepadatan massa tulang pada wanita menopause.Metode : Jenis penelitian ini adalah kuasi eksprimen dengan desain staticcomparison pre & post test group design. Populasi penelitian adalah  wanita menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja II Kabupaten Banyumas sebanyak 304 jiwa, jumlah sampel 30 yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok (masing-masing 10 responden). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji One Way Anova.Hasil : Wanita menopause  pada penelitian ini menunjukkan 50% mengalami osteoporosis, 33,3% mengalami osteopenia, dan 16,7%  normal. Gambaran kepadatan massa tulang sebelum diberikan latihan menunjukkan 50% memiliki ZSkor > -2,5, 33,3% memiliki Z-Skor –1 sd.-2,5, dan 16,7%. memiliki Z-Skor -2,5 dan masing-masing 30% memiliki Z-Skor  –1 sd. –2,5 dan  Z-Skor -2,5, dan 10% memiliki Z-Skor -2,5 dan masing-masing 30% memiliki Z-Skor  -1 sd. –2,5 dan Z-Skor <. -1. Frekuensi latihan sekali seminggu, 2 kali seminggu, dan 3 kali seminggu  tidak berbeda siqnifikan dalam meningkatkan kepadatan massa tulang pada wanita menopause. Namun demikian, frekuensi latihan 2 kali seminggu lebih baik (siq = 0,820) dibanding frekuensi latihan 1 kali seminggu (siq = 0, 969) dan 3 kali seminggu (siq = 0,931).Kesimpulan : Separuh dari wanita menapause di Wilayah Kerja PuskesmasSokaraja II Kabupaten Banyumas sudah mengalami osteoporosis. Untukmeningkatkan kepadatan massa tulang wanita menopause latihan 2 kali seminggu paling efektif dilakukan.dibandingkan 1 kali seminggu dan 3 kali seminggu

    Effleurage Massage With Lavender (Lavandula Lamiaceae) Essential Oil Aromatherapy Reduces Pregnant Women's Lower Back Pain

    Get PDF
    Pregnant women are a high-risk group because they experience physical and psychological changes, one of which is often complaints of lower back pain (LBP) in the third trimester. This can be due to changes in positioning, walking too often, using high heels, or lifting heavy weights. Effleurage massage is a complementary therapy to reduce LBP. The combination with lavender essential oil aromatherapy may reduce LPB more optimally. The purpose of this study was to identify the impact of a combination of effleurage massage with lavender essential oil aromatherapy on LBP in pregnant women. The research used a quasi-experimental pretest-posttest design with a control group. The sample consisted of 16 third-trimester pregnant women for each group (intervention and control), recruited through the purposive sampling. This research was conducted in the area of the Padangsari Health Center, Semarang City in February-March 2021. The Numerical Rating Scale (NRS) of pain was used. The intervention provided was a combination of effleurage massage with lavender essential oil aromatherapy four times a month for 15-20 minutes per session. Data were analyzed using the Wilcoxon test and independent t test. The results showed that the combination of effleurage massage with lavender essential oil aromatherapy led to a significant decrease in LBP in pregnant women (p &lt; 0.001). This therapy can be carried out by the family as needed because it is easy, does not cause side effects, and basic ingredients are available in the market. Nurses can accompany pregnant women and their families in the non-pharmacological management of LBP integrated with maternal health programs in primary health care facilities. Keywords: aromatherapy lavender essential oil, effleurage massage, lower back pain, pregnant wome

    EDUKASI KESEHATAN BERBASIS MODEL INFORMATION MOTIVATION BEHAVIOR SKILL MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWATAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL RISIKO TINGGI

    Get PDF
    ABSTRACT Background: Maternal Mortality Rate (MMR) in the world and Indonesia increases every year due to four too late and three too late. Efforts that can be made are optimizing antenatal care checks so that the physical and psychological health of pregnant women is monitored. Health education based on the Information Motivation Behavior Skill model about delivery planning programs and prevention of complications using media is expected to be an alternative intervention in reducing MMR in Indonesia. This study aims to identify the effect of health education based on the Information Motivation Behavior Skill model on knowledge and behavior of antenatal care for high-risk pregnant women. Methods: The research design used a quasi-experimental pretest and posttest with control group. The research sample consisted of 16 high-risk pregnant women for each intervention and control group through purposive sampling technique. The research instrument used an antenatal care knowledge and behavior questionnaire. The research was conducted in the working area of ​​the Ngesrep Public Health Center, Semarang City. Data analysis used paired t-test and independent t-test. The research has passed the ethical test from the Research Ethics Committee of the Health Polytechnic of the Ministry of Health Semarang No. 017/EA/KEPK/2021. Results: There is an effect of health education based on the Information Motivation Behavior Skill model on knowledge (p value = 0.002) and antenatal care behavior of high-risk pregnant women (p value = 0.023). Modification of health education can be used to increase knowledge and behavior of antenatal care. Conclusion: The Information Motivation Behavior Skill-based health education model can be integrated with maternal health services in primary health care facilities. &nbsp; Keywords: antenatal care, health education, high risk pregnant women, information motivation behavior skills, knowledge, behavior &nbsp; ABSTRAK Pendahuluan: Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia dan Indonesia meningkat setiap tahun disebabkan oleh empat terlalu dan tiga terlambat. Upaya yang dapat dilakukan yaitu optimalisasi pemeriksaan perawatan antenatal sehingga kesehatan disik dan psikologis ibu hamil termonitoring. Edukasi kesehatan berbasis model Information Motivatin Behavior Skill tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi menggunakan media diharapkan menjadi intervensi alternatif dalam menurunkan AKI di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi kesehatan berbasis model Information Motivation Behavior Skill terhadap pengetahuan dan perilaku perawatan antenal ibu hamil risiko tinggi. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi-eksperimen pretest and posttest with control group. Sampel penelitian sebanyak 16 ibu hamil risiko tinggi untuk masing-masing kelompok intervensi dan kontrol melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilaku perawatan antenatal. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Analisis data menggunakan paired t-test dan independent t-test. Penelitian telah lolos uji etik dari Komite Etik Penelitian Poltekkes Kemenkes Semarang No. 017/EA/KEPK/2021. Hasil: Terdapat pengaruh edukasi kesehatan berbasis model Information Motivation Behavior Skill terhadap pengetahuan (nilai p = 0.002) dan perilaku perawatan antenal ibu hamil risiko tinggi (nilai p=0.023). Modifikasi edukasi kesehatan dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku perawatan antenatal. Kesimpulan: Model edukasi kesehatan berbasis Information Motivatin Behavior Skill dapat diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan ibu di faslitas layanan kesehatan primer. Kata kunci: &nbsp;antenatal care, edukasi kesehatan, ibu hamil risiko tinggi, information motivaton behavior skill, pengetahuan, perilak

    ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA PASIEN POST PARTUM DENGAN SECTIO CAESAREA DI RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO

    No full text
    ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA PASIEN POST PARTUM DENGAN SECTIO CAESAREA DI RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBOTriyaningsih1, Iis Sriningsih21Mahasiswa program studi D III Keperawatan Semarang2Dosen Jurusan Keperawatan SemarangEmail: [email protected] Belakang: Sectio caesarea merupakan tindakan medis untuk membantu mengeluarkan janin dengan melakukan insisi melalui dinding abdomen atas indikasi tertentu. Berdasarkan data yang diperoleh di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo terjadi 271 persalinan dengan SC selama tahun 2021. Pasien dengan sectio caesarea umumnya mengeluh nyeri pada bekas jahitan, hal ini wajar terjadi karena tubuh mengalami luka dan proses penyembuhan yang tidak sempurna. Ketidaknyamanan secara fisik ini dapat mengganggu tidur ibu paska persalinan, selain itu adanya faktor lain juga dapat mempengaruhi perubahan pola tidur ibu.Tujuan: Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan gangguan pola tidur pada pasien post partum dengan sectio caesarea.Metode:Metode yang digunakan pada laporan karya tulis ilmiah ini yaitu menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus (case study)dan menggunakan proses pendekatan keperawatan. Sampling yang digunakan meliputi 2 pasienHasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada kedua pasien didapatkan hasil gangguan pola tidur pasien teratasi sebagian dengan pernyataan yang diungkapkan oleh kedua klien bahwa kualitas tidurnya mengalami peningkatan tetapi masih kurang nyaman karena hambatan lingkungan, serta terlihat wajah pasien tampak segar, kehitaman pada mata berkurang dan sklera sedikit merah. Teknik nonfarmakologi yang dilakukan seperti terapi pijat refleksiologi kaki berhasil untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur sedangkan pemberian dukungan tidur kurang efektif untuk meningkatkan kualitas tidur pasien.Saran: Terapi pijat refleksiologi kaki dapat dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi nyeri sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur pasien.Kata kunci: Sectio Caesarea, Gangguan Pola Tidur, Terapi Pemijata

    Implementation of Discharge Planning, Home Care, Knowledge Level And Independence In Mother Postpartum primiparous

    No full text
    The objective of the study is to evaluate the levels of knowledge and self care in mothers with the primipara post partum in Purwokerto before and after intervention both control and experimental group. Quasi-experimental two group design was applied in the study. Forty eight mothers with primipara post partum were recruited from Prof. dr. Margono Soekarjo hospital and maternal clinic in Purwokerto. Data analysis in the study included correlation, paird t-test, and independent t-test. The findings of the study show that the levels of knowledge and self care in mothers with primipara post partum were significantly different between control and experimental group as well as before and after intervention in experimental group (p&lt;0.001).FCMC: discharge planning and home care could enhance the level of knowledge and self care in mothers with primipara post partum

    ASUHAN NYERI PERSALINAN KALA I DENGAN REFLEKSI PADA KAKI UNTUK MENURUNKAN NYERI PERSALINAN KALA I DI RSUD KRATON PEKALONGAN

    No full text
    Latar Belakang : Nyeri persalinan adalah suatu perasaan tidak menyenangkan yang merupakan respon individu yang menyertai dalam proses persalinan oleh karena adanya perubahan fisiologis dari jalan lahir dan rahim. Nyeri persalinan disebabkan oleh proses dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan segmen bawah rahim dan kompresi saraf di servik. Rasa nyeri pada persalinan dapat menyebabkan efek negatif bagi kemajuan persalinan serta kesejahteraan janin. Tindakan untuk mengatasi nyeri persalinan kala I dengan terapi nonfarmakologis yaitu dengan pijat refleksi kaki. Tujuan karya tulis ini adalah menggambarkan asuhan intranatal kala I dengan mengaplikasikan refleksi pada kaki untuk menurunkan nyeri persalinan kala I.Metode : Metode yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan proses pendekatan keperawatan. Sampel dalam studi kasus ini sebanyak dua orang yaitu ibu intranatal yang memasuki kala I persalinan. . Hasil : Asuhan keperawatan dilakukan selama kala I berlangsung dari pembukaan 3 cm hingga 5 cm, hasil yang didapat ialah nyeri persalinan kala I menurun pada klien 1 rasa nyeri menurun dari skala 7 menjadi 6 dan pada klien 2 rasa nyeri menurun dari skala 6 menjadi 5.Saran: Praktisi keperawatan diharapkan selanjutnya mampu menurunkan nyeri persalinan kala I dengan melakukan manajemen nyeri serta mengaplikasikan pijat refleksi kaki

    ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA POST PARTUM SECTIO CAESAREA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

    No full text
    Latar belakang: Dari hasil laporan rekam medik RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tercatat bahwa angka persalinan dengan sectio caesarea pada pada tahun 2019 sebanyak 196. Rasa sakit yang dialami pasien setelah operasi termasuk nyeri akut membutuhkan perawatan segera. Manajemen nyeri melibatkan beberapa tindakan atau prosedur, baik farmakologis maupun nonfarmakologis. Tujuan: Karya tulis ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada klien post sectio caesarea dengan nyeri akut di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Metode: Metode yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan proses pendekatan keperawatan. Sampling yang digunakan meliputi 2 orang klien. Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan sekama 3 x 24 jam pada kedua klien didapat hasil kedua klien mengalami penurunan skala nyeri

    ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE SECTIO CAESAREA DI RSUD SULTAN FATAH DEMAK

    No full text
    Latar Belakang : Sectio caesarea merupakan tindakan medis yang diperlukan untuk membantu persalinan yang tidak bisa dilakukan secara spontan/normal akibat masalah kesehatan yang terjadi pada ibu maupun janinnya. Prosedur pembedahan pada sectio caesarea yang berupa insisi pada bagian perut menyebabkan pasien yang akan menjalani prosedur sectio caesarea mengalami kecemasan. Tindakan operasi sectio caesarea dapat menyebabkan pasien merasa cemas. Cara mengatasi kecemasan yaitu dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Cara farmakologi adalah dengan menggunakan obat dengan fungsi mengurangi kecemasan, sedangkan cara non farmakologi salah satunya dengan teknik relaksasi genggam jari. Tujuan : Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui hasil seberapa efektif pengaruh teknik relaksasi genggam jari dalam mengatasi kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea.Metoda : Metode yang digunakan dalam studi kasus adalah metode deskriptif dengan pemaparan kasus dan menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam kasus yang dipilih yaitu asuhan keperawatan maternitas mengenai penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea dengan relaksasi genggam jari.Hasil : Berdasarkan penelitian yang dilakukan, teknik relaksasi genggam jari mampu memberikan pengaruh pada pasien pre operasi sectio caesarea yang mengalami kecemasan.Kesimpulan : Teknik relaksasi genggam jari memberikan pengaruh yang baik dari dilakukannya teknik relaksasi genggam jari dalam mengatasi kecemasan pada pasien pre operasi Sectio Caesarea
    corecore