31 research outputs found
PENGARUH KONSENTRASI TELUR AYAM TERHADAP KARAKTERISTIK TEMPE
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh
penambahan konsentrasi telur ayam yang tepat dalam pembuatan tempe serta untuk
diversifikasi produk olahan pangan dan dapat diterima oleh konsumen. Manfaat
dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang
diversifikasi jenis tempe yaitu tempe yang dibuat dengan menggunakan bahan
tambahan telur ayam, memberikan informasi kepada masyarakat tentang referensi
pembuatan tempe yang dibuat dengan menggunakan bahan tambahan telur ayam,
menambah alternatif olahan berbahan tambahan telur dan menghasilkan variasi
produk tempe yang dapat diterima masyarakat.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 1 faktor dengan 9 taraf
sebanyak 3 kali ulangan, sehingga didapatkan 27 satuan percobaan. Rancangan
perlakuan terdiri dari konsentrasi telur t1 (5%), t2 (6%), t3 (7%), t4 (8%), t5 (9%),
t6 (10%), t7 (11%), t8 (12%), dan t9 (13%).
Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan kultur starter dengagn
perbanding 4:1 (Rhizopus oligosporus : Rhizopus oryzae) adalah perbandingan
kultur yang terpilih, serta konsentrasi starter ragi sebesar 6,5%. Hasil penelitian
utama menunjukkan bahwa konsentrasi telur ayam berpengaruh terhadap respon
kimia yaitu kadar air , kadar protein, dan kadar lemak serta respon organoleptik
yaitu atribut aroma dan rasa.
Kata Kunci : tempe, Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, telur ayam, protein
Measurement of Indoor and Outdoor Background Ionising Radiation Levels of Kwali General Hospital, Abuja
Measurement of indoor and outdoor background ionising radiation level at Kwali General Hospital, Abuja, Nigeria was carried out using a well calibrated Geiger muller counter; Atomtex AT1117M radiation monitor. The dose equivalent results obtained range from 0.100±0.001 ìSv/h to 0.124±0.007 µSv/h with an average of 0.107±0.003 ìSv/h for indoor measurement while it ranges from 0.100±0.001 µSv/h to 0.122±0.003 µSv/h with an average of0.108±0.003 µSv/h for outdoor measurement respectively. The obtained values are below the standard background radiation of 0.133 µSv/h. The study also revealed that the average annual equivalent dose rate is 0.750± 0.020 mSv/y and 0.189±0.005 mSv/y for indoor and outdoor measurements respectively. These results revealed that the dose levels in all of the locations (indoor and outdoor) were below the 1 mSv/y maximum permissible limit for the public set by International Commission on Radiological Protection (ICRP). Therefore, Kwali General Hospital is radiologically safe ©JASE
GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU DALAM ALBUM GAJAH KARYA TULUS
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa berdasarkan pengalaman di sekolah mengenai pengekspresian dalam hal sastra, siswa mengalami kesulitan. Pernyataan tersebut diakibatkan karena ketidaktahuan dan kekeliruan menggunakan gaya (style) dalam merangkai suatu karya sastra. Berdasarkan pernyataan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji gaya bahasa, yang diharapkan akan menambahkan pengetahuan penulis terhadap pengkajian gaya bahasa pada sebuah lirik lagu dalam album Gajah karya Tulus. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini merumuskan masalah yaitu, “Bagaimanakah gaya bahasa pada lirik lagu dalam album Gajah karya Tulus?”Adapun tujuan yang akan hendak dicapai yaitu untuk mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu dalam album Gajah karya Tulus. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode penelitian yang dianggap tepat yakni metode penelitian deskriptif. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah lirik lagu dalam album Gajah karya Tulus. Aspek yang dikaji yaitu gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan. Gaya bahasa perbandingan menggunakan perumpamaan, metafora, personitifikasi, alegori, dan antitesis. Gaya bahasa pertentangan menggunakan hiperbola, litotes, ironi, oksimoro, paranomasia, paralipsis, dan zeugma. Gaya bahasa pertautan menggunakan metonomia, sinekdoke, alusi, eufimisme, elipsis, dan gradasi. Gaya bahasa perulangan menggunakan aliterasi, asonansi, kiasmus, dan repitisi. Kata Kunci : gaya bahasa, lirik lag
Konfrontasi Antara Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Mataram Pada Naskah Kuno Carub Kandha Carang Satus (1649-1681)
Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Mataram di dalam naskah kuno
Carub Kandha Carang Satus dijelaskan memiliki hubungan yang
kuat melalui hubungan politik, keluarga dan lain-lain. Karena
pengaruh kekuasaan yang dimiliki Kerajaan Mataram membuat
Kerajaan Cirebon menjadi kerajaan bawahan dari Kerajaan
Mataram. Oleh karenanya, timbulah konfrontasi di antara
keduanya.Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Untuk menjelaskan
bagaimana awal hubungan politik antara Kerajaan Cirebon
dengan Kerajaan Mataram pada naskah kuno Carub Kandha
Carang Satus tahun 1649-1681 2). Untuk menjelaskan bagaimana
terjadinya konfrontasi antara Kerajaan Cirebon dengan Kerajaan
Mataram pada naskah kuno Carub Kandha Carang Satus tahun
1649-1681 3). Untuk menjelaskan bagaimana akhir konfrontasi
antara Kerajaan Cirebon dengan Kerajaan Mataram pada naskah
kuno Carub Kandha Carang Satus tahun1649-1681.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan pedekatan
Library Search atau penelitian kepustakaan. Metode yang
digunakan yaitu metode penelitian sejarah yang mana meliputi
heuristik, kritik, interpretasi, verifikasi, dan historiografi agar
penulisan skripsi ini mudah untuk dipahami.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setelah Kerajaan
Cirebon dan Kerajaan Mataram menjalin hubungan yang sangat
dekat karenanya Kerajaan Mataram berhasil menanamkan
pengaruhnya pada Kerajaan Cirebon. Konflik yang diawali
dengan membuat Panembahan Ratu II beserta kedua anaknya
sebagai tahanan politik di Mataram dan penyelesaian konflik
yang diakhiri dengan penjemputan dua pangeran di Mataram
karena bantuan dari Kesultanan Banten melalui Trunajaya
THE NIGERIAN PRISON SYSTEM AND THE FAILURE OF REHABILITATION: AN EXAMINATION OF INCARCERATION ALTERNATIVES
Abstract Against the background of prison congestion and increase rate of recidivism in Nigeria, this paper examines the failure of the Nigerian Prison Service rehabilitative model. It discovered that the "criminal label" acquired by the offenders on conviction is reinforced by prisonization and inmates' subculture. The inmates leave the prisons worse off on release, only to face a society whose members identify them only with that label. In want of what to do to eke out a living, crime often remains the only option, and they are recycled back to prison. The paper calls for alternative incarceration model as provided by reintegration. Such reintegration techniques as work-release programmes, parole, academic-pass programmes and the use of prison volunteers offer the advantage of keeping the convicts behind bars as well as allowing them to mix frequently with members of the society, whom they will meet on completion of their imprisonment term
A FRAMEWORK FOR ENTERPRISE BLOCKCHAIN FAULT TOLERANCE WITH STATE MACHINE REPLICATION
Enterprise blockchain is a decentralized system which has become critical to maintaining continuous operation and maximising value for private blockchain networks across industries. This study aims to design a distributed state replicated machine with multiple replicas for fault tolerance in enterprise blockchain. The proposed framework will be based on a threat and node model, with various replicas and an authenticated point-to-point channel that ensures the network's resilience if some of its nodes crash or fail and the ability to recover from this failure. It also presents fundamental concepts of blockchain and fault tolerance algorithms and a critical review of existing approaches to implementing and evaluating fault tolerance for enterprise blockchain technology. The study provides validation of the implemented framework by testing the network’s ability and reliability to detect faults, restore crash nodes and re-adding them to the network.
The findings show that it takes around 0.114 seconds for the first node to join the network, while the worst-case scenario for any node to join the network is around 0.119 seconds. The result of the implemented framework also shows that it requires 2 seconds to detect an attempted crash, and after crashing or wiping out all the Nodes in the network, it takes an additional 13 seconds to reestablish a new node. After that, the restored Nodes are ready in 50 seconds. Based on these findings, it can be concluded that no matter how many crash nodes there are, the network cannot go down for longer than 50 seconds and all network defects can be detected in 2 seconds or less
GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU DALAM ALBUM “GAJAH” KARYA MUHAMMAD TULUS
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa berdasarkan pengalaman di sekolah mengenai pengekspresian dalam hal sastra, siswa mengalami kesulitan. Pernyataan tersebut diakibatkan karena ketidaktahuan dan kekeliruan menggunakan gaya (style) dalam merangkai suatu karya sastra. Berdasarkan pernyataan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji gaya bahasa, yang diharapkan akan menambahkan pengetahuan penulis terhadap pengkajian gaya bahasa pada sebuah lirik lagu dalam album “Gajah” karya Muhammad Tulus. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini merumuskan masalah yaitu, “Bagaimanakah gaya bahasa pada lirik lagu dalam album “Gajah” karya Muhammad Tulus?”Adapun tujuan yang akan hendak dicapai yaitu untuk mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu dalam album “Gajah” karya Muhammad Tulus. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode penelitian yang dianggap tepat yakni metode penelitian deskriptif. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah lirik lagu dalam album “Gajah” karya Muhammad Tulus. Aspek yang dikaji yaitu gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan. Gaya bahasa perbandingan menggunakan perumpamaan, metafora, personitifikasi, alegori, dan antitesis. Gaya bahasa pertentangan menggunakan hiperbola, litotes, ironi, oksimoro, paranomasia, paralipsis, dan zeugma. Gaya bahasa pertautan menggunakan metonomia, sinekdoke, alusi, eufimisme, elipsis, dan gradasi. Gaya bahasa perulangan menggunakan aliterasi, asonansi, kiasmus, dan repitisi.Kata Kunci : Gaya Bahasa, Lirik Lag
APPLICATIONS OF LEARNING ANALYTICS TO STUDENT ENGAGEMENT DATA: A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW
Learning analytics is a fast-growing field of data mining. Application of learning analytics to the
education domain involves the collection of data about students and the learning environment,
analysing and reporting of the discovered pattern to gain insight, improve learning activities and
optimize learning outcomes. Application of Learning Analytics to gain insight into student engagement from both student and teachers’ perspectives can discover hidden patterns that will
enhance students’ level of engagement and, in turn, enhance students’ performance.
This study presents a systematic review of the application of learning analytics to gain insight from
student engagement practices in higher education to determine:
(1) the authors’ objectives of applying learning analytics to the student engagement dataset,
(2) what approaches are commonly used to collect data about student engagement,
(3) algorithms or learning analytics techniques that are commonly used to gain insight from
student engagement data,
(4) the important insights from the studies
(5) the intended beneficiaries of the insights.
From the finding of the reviews, this study was able to shed light on the obstacles that are
impeding the quick adoption and application of learning analytics to improve student
engagement and outcomes, and recommendations were made for future studies on student
engagement
Measurement of Indoor and Outdoor Background Ionising Radiation Levels of Kwali General Hospital, Abuja
Measurement of indoor and outdoor background ionising radiation level
at Kwali General Hospital, Abuja, Nigeria was carried out using a well
calibrated Geiger muller counter; Atomtex AT1117M radiation monitor.
The dose equivalent results obtained range from 0.100\ub10.001
\u3bcSv/h to 0.124\ub10.007 \u3bcSv/h with an average of
0.107\ub10.003 \u3bcSv/h for indoor measurement while it ranges from
0.100\ub10.001 \u3bcSv/h to 0.122\ub10.003 \u3bcSv/h with an
average of 0.108\ub10.003 \u3bcSv/h for outdoor measurement
respectively. The obtained values are below the standard background
radiation of 0.133 \u3bcSv/h. The study also revealed that the average
annual equivalent dose rate is 0.750\ub1 0.020 mSv/y and
0.189\ub10.005 mSv/y for indoor and outdoor measurements
respectively. These results revealed that the dose levels in all of the
locations (indoor and outdoor) were below the 1 mSv/y maximum
permissible limit for the public set by International Commission on
Radiological Protection (ICRP). Therefore, Kwali General Hospital is
radiologically safe