73 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMAN 1 PIYUNGAN BANTUL

    Get PDF
    ABSTRAK Program PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) merupakan langkah strategis untuk melengkapi kompetensi mahasiswa calon guru/tenaga kependidikan. PPL juga dapat mengakomodir peran mahasiswa dalam rangka mendarmabaktikan ilmunya di lapangan secara langsung. Melalui kegiatan PPL ini, diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku kulliah serta mendapatkan pengalaman langsung mengajar di dalam kelas/instansi sekolah, sehingga dapat menunjang profesionalisme mahasiswa kelak dalam tugasnya sebagai tenaga kependidikan. Setelah melakukan observasi kelas secara berkala yang dilakukan sejak penerjunan pada bulan Februari tahun 2014, dengan memperhatikan kondisi lingkungan, sarana dan prasarana serta psikologis/tingkah laku siswa-siswi SMAN 1 Piyungan secara umum, mahasiswa kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dirasa sesuai. Kegiatan pembelajaran berjalan dengan mengacu pada tuntutan kurikulum yang berlaku (kurikulum 2013). Pada pelaksanaannya, tidak semua tahapan/sintak-sintak pembelajaran dapat berjalan mulus seperti yang telah direncanakan, akan tetapi masih ada kesulitan terutama dalam memunculkan M2, yakni membuat siswa mau dan bisa mengemukakan pertanyaan yang jawabannya merupakan tujuan pembelajaran pada hari tersebut. Untuk itu, mahasiswa harus siap dengan stok pancingan pertanyaan maupun contoh-contoh yang dapat mengarahkan siswa agar mampu menanya sesuai yang diharapkan. Secara keseluruhan, PPL yang dilaksanakan di SMAN 1 Piyungan dapat berjalan lancar. Pelaksanaan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tertib dan setelah dilakukan evaluasi/ulangan harian, meskipun tidak semua siswa mencapai standard KKM yang telah ditentukan, namun nilai siswa yang belum mencapai KKM tersebut rata-rata sudah mencapai 70

    PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN FAEDAH : STUDY KASUS PADA PT. BRISYARIAH KCI GUBENG SURABAYA)

    Get PDF
    Data penelitian terhimpun dari wawancara secara langsung dengan marketing comunication yang mempunyai peran dalam mensosialisasikan produk tabungan FAEDAH yang didukung dengan data dokumentatif serta literatur pendukung yang relevan terhadap permasalahan yang penulis angkat. Selanjutnya, penelitian ini dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa bank BRISyariah juga menggunakan STP (segmentation, targeting, positioning) pada produk tabungan FAEDAH. Strategi pemasaran STP pada produk tabungan FAEDAH tersebut merupakan faktor dominan yang digunakan bank BRISyariah dalam menetapkan segmen pasar, target pasar maupun posisi pasar. Selain itu aplikasi tabungan FAEDAH juga termasuk pada pola strategi pemasaran tersebut. Setelah dilakukannya penerapan strategi pemasaran Bank BRISyariah, Bank BRISyariah hendaknya lebih mengektifkan penerapan strategi pemasaran disemua line dengan melihat kondisi kekuatan dan kelemahan serta perubahan lingkungan sehingga dapat mengetahui apakah strategi yang telah diterapkan jelas tepat sasaran, serta lebih meningkatkan pengembangan kemampuan karyawan karena bank merupakan bisnis jasa

    STUDI KOMPARASI LABORATORIUM RIIL DENGAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 CILACAP TAHUN AJARAN 2009/2010

    Get PDF
    Ika Nugraha Fitriana. K3306007. STUDI KOMPARASI LABORATORIUM RIIL DENGAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 CILACAP TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh penggunaan pendekatan CTL menggunakan laboratorium riil dan CTL menggunakan laboratorium virtual terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid. (2) Pengaruh tingkat kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid. (3) Interaksi antara pembelajaran CTL menggunakan laboratorium riil dan virtual dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian desain faktorial 2?? 2. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas XI IA RSBI 1 dan XI IA RSBI 6 semester genap SMA Negeri 1 Cilacap Tahun Ajaran 2009/2010. Pengambilan sampel dilakukan secara Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes objektif untuk prestasi belajar kognitif dan metode angket untuk prestasi belajar afektif dan kreativitas. Analisis data menggunakan Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama dengan persyaratan uji normalitas dengan uji Liliefors, uji homogenitas dengan uji Bartlet dan dilanjutkan dengan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Prestasi belajar siswa pada pembelajaran CTL menggunakan laboratorium riil lebih tinggi daripada CTL menggunakan laboratorium virtual pada materi kimia sistem koloid. Hal ini ditunjukkan pada kelas pembelajaran CTL menggunakan laboratorium riil dengan rata-rata selisih nilai kognitif 50,733 dan afektif 111,808, sedangkan kelas pembelajaran CTL menggunakan laboratorium virtual dengan rata-rata selisih nilai kognitif 44,082 dan afektif 103,794. (2) Prestasi belajar siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah pada materi sistem koloid. Hal ini ditunjukkan dengan harga Fhitung>Ftabel yaitu 4,43 > 3,978 untuk aspek kognitif dan untuk aspek afektif dengan harga Fhitung > Ftabel yaitu 12,962> 3,978. (3) Tidak ada interaksi antara pembelajaran CTL menggunakan laboratorium riil dan pembelajaran CTL menggunakan laboratorium virtual dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid. Hal ini ditunjukkan dengan harga Fhitung(0,3) < Ftabel(3,978) untuk aspek kognitif dan untuk aspek afektif Fhitung(0,00976) < Ftabel(3,978)

    SIFAT FISIK DAN KIMIA PADA KRUPUK LOBAK (Raphanus Sativus L) DENGAN BERBAGAI TEPUNG KOMPOSIT TERIGU DAN MOCAF

    Get PDF
    Crackers known as complementary food that is very popular among people unfortunately crackers considered less fiber content because the majority are carbohydrates Empowerment radish with processing into refined products that crackers are higher in fiber and vitamins can increase the diversity of crackers therefore how to modificate crackers formulation with radishmixed with wheat-mocaf flour composite can be obtained crispy crackers and have higher levels of fiber and nutrients better than crackers in general .The study aims to determine the differences in the composite between wheat – mocaf flour with radish can affect the crackers produce ,which has differently in crispness , moisture content , fiber content and vitamin C. Research was carried out in March 2014 in the Food Engeneering laboratory Agricultural Technology Department of University Semarang. The experimental design is Completely RandomizedDesign( CRD) with five treatments and repeated 4 times , while the treatment is :

    Supplemental Porang Glucomannan Flour (Amorphophallus muelleri Blume) on Green Grass Jelly (Cyclea barbata L. Miers) Texture, Syneresis, and Moisture Content

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of adding porang glucomannan flour as a hydrocolloid on the texture, syneresis, and moisture content of green grass jelly gel (Cyclea barbata L. Miers). This research was conducted at Food &amp; Agricultural Products Engineering Laboratory, and Chemistry &amp; Biochemistry Laboratory of Semarang University in August 2022. Research experimental design that is used is one factor with completely randomized design and 4 replications. The treatment was adding porang glucomannan flour in a solution of green grass jelly extract consisting of: P0 = 0%, P1 = 0.5%, P2 = 1%, P3 = 1.5%, and P4 = 2% (percentage of porang flour in the solution of green grass jelly extract (w/v)). The observed parameters are texture, syneresis and moisture content. If there is a significant difference among the treatments, it will be tested with DMRT (Duncan Multiple Range Test). Based on the results of the study, it can be concluded that the addition of porang flour had a significant effect on the green grass jelly gel. In the texture aspect, the trend of increasing gel strength expressed in bloom load (g) in each treatment ranged from P0 = 6.63 gf to P4 = 31.13 gf, decreasing syneresis trend ranged from P0 = 38.35% to P4 = 0.0745%, and moisture content decreasing trend starting from P0 = 89.15% to P4 = 72.59% as the concentration of porang flour was added

    Pengaruh Formulasi Tepung Rambut Jagung Dan Tepung Beras Terhadap Kandungan Gizi Dan Sensori Keripik Bayam (Amaranthus Sp).

    Get PDF
    Rambut jagung merupakan limbah jagung yang selama ini belum termanfaatkan, sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Pangan, Laboratorium Kimia dan Bio Pangan, Laboratorium Uji Indrawi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Semarang. Waktu dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020. . Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga diperoleh 20 unit perecobaan. Formulasi tepung rambut jagung dan tepung beras berpengaruh terhadap nyata (p&lt;0,05) terhadap kandungan gizi dan sensori keripik bayam. Dari 536gr rambut jagung didapatkan 157gr tepung rambut jagung. Berdasarkan analisis ragam formula tepung rambut jagung dan tepung beras berpengaruh terhadap kandungan gizi  (kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar serat kasar, kadar karbohidrat), kecuali kadar abu dan sensori. Formula tepung rambut jagung dan tepung beras yang disukai oleh panelis pada perlakuan T2 (5g:95g). dengan skor warna 2,48 (agak coklat), skor rasa 4,28 (netral), skor tekstur 6,14 (renyah), kadar air 3,25%, kadar abu 2,00%, kadar protein 8,98%, kadar lemak 23,00%, kadar serat kasar 0,80%, kadar karbohidrat 59,97%

    The Use of Lembar Kerja Siswa as a Learning Medium among Indonesian High School Students

    Get PDF
    One of the learning media used by Indonesian high school students to support their learning is in the form of a student worksheet, commonly called Lembar Kerja Siswa (LKS). This study aims to examine the reasons why Indonesian high school students used LKS as their learning media and the challenges they faced in using LKS both during the teaching and learning process in the classroom and in their independent learning. This research was conducted at one public school in Yogyakarta, Indonesia. Four students who used LKS during their English lesson and in their autonomous learning were purposefully selected as the participants of the study. To obtain the data, one-on-one in-depth interviews were administered. The results of the study revealed that the reason for using LKS was to support their learning due to its content, usefulness, handiness, and affordable price. Nonetheless, the participants also found that LKS was challenging to use because of its short explanation, lack of questions, the ambiguity of answers, and poor face validity. At last, suggestions to improve the use of LKS as a learning medium were addressed

    The Difference in Length of Stay, Quality of Life, and Cost Effectiveness of Care for Geriatric Patients in Acute Care for Elderly Dr. Cipto Mangunkusumo National Hospital Before and After National Health Insurance Program Implementation

    Full text link
    Geriatric population with special characteristics tend to have longer average length of stay. The aim of the study is to evaluate the implementation of NHIP (national health insurance program) system according to length of stay, quality adjusted life days (QALD) and cost effectiveness of care in Cipto Mangunkusumo National Hospital (CMNH). This is a retrospective cohort study with historical control. The subjects were geriatric patients with geriatrics giants on July to December 2013 (non NHIP) and January to June 2014 (NHIP). We used independent t-test to compare two means of length of stay and QALD. The characteristics were similar between 100 subjects in non NHIP group and 125 subjects in NHIP group. The median of age was 70 (60-86) dan 68 (60-85) years old respectively. There was no significant difference between length of stay in non NHIP, median 12(2-76) days and NHIP group, median 12(2-59) days, p= 0.974. As for QALD, there was also no significant difference between non NHIP, median 0.812 (-3.1&ndash;24.37) and NHIP group, median 0.000 (-7.37&ndash;22.43), p= 0.256. The median cost spent was Rp 19.961.000 (Rp2.57&ndash;Rp100 millions) in non NHIP and Rp 20.832.000 (Rp3.067-Rp100 millions) in NHIP group. Incremental cost effectiveness ratio (ICER) scheme showed NHIP is more expensive Rp1.500.000 to have 0.91 shorter days than non NHIP system. For QALD, the cost was cheaper Rp3.484.887 to have 0,25 QALD lower than non NHIP. There was no significant difference in length of stay and quality of life of patients who admitted in CMNH with CGA approach before and after NHIP implementation
    • …
    corecore