6 research outputs found

    POLA PENDAMPINGAN ORANGTUA DALAM MENGENALKAN LITRASI DIGITAL PADA ANAK USIA DINI

    Get PDF
    Fenomena penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini, yang menimbulkan berbagai prasangka akan munculnya dampak buruk, sehingga orang tua dituntut untuk menjadi agen literasi digital yang bijak dalam keluarga. Penelitian ini memiliki rumusan masalah (1) bagaimana persepsi orangtua terhadap penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini, dan yang ke (2) bagaimana pola pendampingan orangtua dalam mengenalkan literasi digital pada anak usia dini. Penelitian ini mencoba untuk mengungkap persepsi orangtua terhadap penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini, dan pola pendampingan orangtua dalam mengenalkan literasi digital pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun data diungkap dengan hasil wawancara untuk mengentahui persepsi orangtua terhadap penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini dan juga dari hasil observasi dan catatan lapangan untuk mengetahui pola pendampingan orangtua dalam mengenalkan literasi digital pada anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah salah satu keluarga yang ada di Desa Bongas Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap satu keluarga yang terdiri dari orangtua dan satu anak usia dini, diperoleh hasil yang menunjukan orangtua memiliki persepsi bahwa penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini dapat mendukung perkembangan anak. Selain itu pola pendampingan yang digunakan oleh orangtua dalam mengenalkan literasi digital pada anak usia dini adalah pola active mediation yang menunjukan bahwa orangtua selalu mengajak anak untuk melakukan percakapan atau diskusi mengenai penggunaan teknologi digital, pola pendampingan ini juga didukung oleh aktivitas memilih konten, membuat jadwal penggunaan teknologi digital dan aktivitas mendampingi anak yang bervariasi yang diberikan oleh orangtua.   phenomenon of using digital technology by early childhood, which causes various prejudices about the emergence of bad impacts, so that parents are used to becoming a wise digital literacy agent in the family. This research has problem formulations (1) how parents' perceptions of the use of digital technology by early childhood, and (2) how the pattern of parental assistance in introducing digital literacy in early childhood. This study tries to reveal parental perceptions of the use of digital technology by early childhood, and the patterns of parental assistance in introducing digital literacy to early childhood. The research method used is a case study using a qualitative approach. The data were revealed with the results of interviews to find out parents' perceptions of the use of digital technology by early childhood and also from observations and field notes to find out patterns of parental assistance in introducing digital literacy in early childhood. The subject of this research is one of the families in Bongas Village, Cililin District, West Bandung Regency. Based on the results of the analysis that has been carried out on a family consisting of parents and one early childhood, the results show that parents have a perception that the use of digital technology by early childhood can support children's development. In addition, the mentoring pattern used by parents in introducing digital literacy in early childhood is anpattern active mediation which shows that parents always invite children to have conversations or discussions about the use of digital technology, this mentoring pattern is also supported by the activity of selecting content, making usage schedules digital technology and various child care activities provided by parents

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman

    Get PDF
    Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah intrakulikuler yang wajib ditempuh bagi setiap mahasiswa S1 yang mengambil program studi kependidikan. Kegiatan PPL dilaksanakan di SMK N 2 Depok pada tanggal 15 Juli sampai 15 September 2016. Kegiatan PPL dimulai dengan kegiatan persiapan yang meliputi: pengajaran mikro di kampus, pembekalan PPL, observasi kelas, koordinasi dengan pembimbing di SMK dan pembuatan persiapan mengajar, kemudian pelaksanaan praktik mengajar. Dalam pelaksanaan praktik mengajar, mahasiswa praktikan juga dituntut untuk bisa melakukan evaluasi dan analisis hasil belajar siswa. Kurikulum yang digunakan untuk kelas XI SMK N 2 Depok adalah kurikulum 2013 dimana pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan Scientific. Proses pendekatan ini meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya dan percobaan. Kemudian proses berlanjut dengan mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi. Dan proses diakhiri dengan menganalisis, menalar, dan menyimpulkan materi. Pada pembelajaran Administrasi Server ini menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning. Sedangkan metode yang sering digunakan adalah diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan praktik langsung, untuk evaluasi pembelajaran menggunakan tes lisan, tes tertulis, penugasan, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Hasil evaluasi siswa kelas XI Teknik Komputer Jaringan (TKJ) B yaitu sejumlah 96,87% tuntas di atas KKM, dimana KKM untuk mata pelajaran Administrasi Server yaitu 76. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa sudah menguasai mata pelajaran yang diajarkan. Sedangkan 3,13% siswa belum mencapai nilai KKM. Pada proses pembelajaran ada sedikit kendala mengenai koneksi internet, sehingga siswa kurang dapat leluasa dalam mencari sumber belajar. Namun, mahasiswa praktikan memberi solusi dengan memberikan modul belajar sebagai sumber belajar tambahan siswa. Secara umum, pelaksanaan program PPL berjalan dengan lancar, baik program mengajar dikelas maupun program lain yang berkaitan dengan kegiatan sekolah dan administrasi guru. Selama pelaksanaan PPL, mahasiswa mendapatkan 72 jam mengajar di kelas yaitu pada kelas XI (TKJ) A dan XI TKJ B dengan total siswa sebanyak 64 siswa. Mahasiswa praktikan berusaha menekan semua hambatan yang terjadi selama pelaksanaan PPL, sehingga program PPL dapat terlaksana dengan baik. Adapun hubungan antara mahasiswa praktikan dengan guru pembimbing dan karyawan sekolah terjalin dengan baik tanpa ada masalah apapun

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI SERVER DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menambah variasi media pada mata pelajaran Administrasi Server, (2) membuat dan mengembangkan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Administrasi Server yang dapat digunakan untuk pembelajaran secara mandiri maupun bersama guru, (3) mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Administrasi Server materi proxy server. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan mengadaptasi model pengembangan Hannafin dan Peck yang terdiri dari tiga tahapan prosedur pengembangan penelitian, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) desain, dan (3) pengembangan dan implementasi. Obyek penelitian ini adalah media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Administrasi Server. Sedangkan subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 2 Depok Sleman. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik analis dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa: (1) media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran administrasi server dapat menjadi variasi media untuk pembelajaran (2) media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Administrasi Server terdiri dari materi proxy server, animasi analogi kasus proxy, video konfigurasi proxy server, dan kuis yang terdiri dari kuis jawaban singkat dan kuis pilihan ganda dapat digunakan untuk belajar secara mandiri maupun bersama guru, (3) media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Administrasi Server materi proxy server mendapat penilaian 85,50% dari ahli media, 85,83% dari ahli materi, dan 85,73% dari pengguna atau siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Administrasi Server materi proxy server ini sangat layak digunakan untuk pembelajaran di SMK Negeri 2 Depok Sleman

    PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN TEORI WANKAT DAN OREOVOCZ DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS VII SMP MOCH. SROEDJI JEMBER TAHUN AJARAN 2

    Get PDF
    Abstract. The implementation of  problem solving learning strategy based on wankat and oreovocz theory has seven stages namely I Can, Define, Explore, Plan, Do It, Checked, and Generalize. Strategy problem solving can improve student achievement score and students activity. This statement on student achievement score and students activity who improved after using problem solving learning strategy based on wankat and oreovocz theory. On cycle I, activity students individually of 67,35 % with category “considerable active”. While in cycle II activity students improved by 75,06 % with category “very active”. The final scores students on cycle I, showing 15 students done and 6 students have not been done. In clasical results learning at cycle I have percentage of 71,43 %. While in cycles II there are 14 students done and 7 students have not been done. Clasical results learning from cycle II presentas percentage of 66,67 %. That show that already reach minimal standards completed that over 60 %. Although at final scores cycle ii decrease but in test scores cycle II has improved from 59,97 % to 79,97 %. so that the implementation of  problem solving learning strategy based on wankat and oreovocz theory  can improve student achievement score and avtivity students for linear system of equations and inequalities one variable. Key Words : problem solving learning strategy based on wankat and oreovocz theory, student achievement score, students activit

    The Development of Augmented Reality Applications for Chemistry Learning

    Get PDF
    This chapter describes the use of Augmented Reality (AR) technology in chemistry education. The chapter begins with definition analysis, development, component, working principles, steps in making AR media, and supporting applications that are related with AR in education particularly for chemistry teaching and learning process. The proposed AR system consists of three parts: computers, Head Mounted Display (HMD), and markers that use AR toolkit working principles as follows:making AR through Vuforia setting stage, making the target management, managing assets, and running processes. Additionally, Unity application also supports in AR making. There were researches in the field of education especially in chemistry teaching and learning that had used AR technology, such as the concept of crystal structure, molecular geometry, molecular chirality, and molecular hybridization
    corecore