Fenomena penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini, yang menimbulkan berbagai prasangka akan munculnya dampak buruk, sehingga orang tua dituntut untuk menjadi agen literasi digital yang bijak dalam keluarga. Penelitian ini memiliki rumusan masalah (1) bagaimana persepsi orangtua terhadap penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini, dan yang ke (2) bagaimana pola pendampingan orangtua dalam mengenalkan literasi digital pada anak usia dini. Penelitian ini mencoba untuk mengungkap persepsi orangtua terhadap penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini, dan pola pendampingan orangtua dalam mengenalkan literasi digital pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun data diungkap dengan hasil wawancara untuk mengentahui persepsi orangtua terhadap penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini dan juga dari hasil observasi dan catatan lapangan untuk mengetahui pola pendampingan orangtua dalam mengenalkan literasi digital pada anak usia dini. Subjek penelitian ini adalah salah satu keluarga yang ada di Desa Bongas Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap satu keluarga yang terdiri dari orangtua dan satu anak usia dini, diperoleh hasil yang menunjukan orangtua memiliki persepsi bahwa penggunaan teknologi digital oleh anak usia dini dapat mendukung perkembangan anak. Selain itu pola pendampingan yang digunakan oleh orangtua dalam mengenalkan literasi digital pada anak usia dini adalah pola active mediation yang menunjukan bahwa orangtua selalu mengajak anak untuk melakukan percakapan atau diskusi mengenai penggunaan teknologi digital, pola pendampingan ini juga didukung oleh aktivitas memilih konten, membuat jadwal penggunaan teknologi digital dan aktivitas mendampingi anak yang bervariasi yang diberikan oleh orangtua.
β
phenomenon of using digital technology by early childhood, which causes various prejudices about the emergence of bad impacts, so that parents are used to becoming a wise digital literacy agent in the family. This research has problem formulations (1) how parents' perceptions of the use of digital technology by early childhood, and (2) how the pattern of parental assistance in introducing digital literacy in early childhood. This study tries to reveal parental perceptions of the use of digital technology by early childhood, and the patterns of parental assistance in introducing digital literacy to early childhood. The research method used is a case study using a qualitative approach. The data were revealed with the results of interviews to find out parents' perceptions of the use of digital technology by early childhood and also from observations and field notes to find out patterns of parental assistance in introducing digital literacy in early childhood. The subject of this research is one of the families in Bongas Village, Cililin District, West Bandung Regency. Based on the results of the analysis that has been carried out on a family consisting of parents and one early childhood, the results show that parents have a perception that the use of digital technology by early childhood can support children's development. In addition, the mentoring pattern used by parents in introducing digital literacy in early childhood is anpattern active mediation which shows that parents always invite children to have conversations or discussions about the use of digital technology, this mentoring pattern is also supported by the activity of selecting content, making usage schedules digital technology and various child care activities provided by parents