59 research outputs found

    PENGEMBANGAN LIDAH MERTUA SEBAGAI “AIR FRESHENER” RUANGAN DAN HALAMAN RUMAH PADA KELOMPOK MAJELIS TAKLIM UMMUL HASANAH DAN AL FALAQ KEC. TAMALANREA KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Peningkatan jumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat berdampak pada semakin tinggi polusi udara di kota-kota besar. Demikian juga perkembangan yang sangat pesat terhadap penggunaan alat-alat elektronik seperti hp,computer, AC,mesin cuci, kulkas, rices cooker dan tv. Penggunaan alat-alat elektronik tersebut  ternyata menimbulkan dampak negatif bagi pengguna dan lingkungan disekitarnya karena  adanya pelepasan radikal bebas dari alat-alat eletkronik tersebut yang akan berdampak pada kesehatan tubuh manusia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk : (1) memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu akan manfaat lidah mertua sebagai penyegar dan penyerap  polutan di udara; (2) memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam membudidayakan lidah mertua; (3) memberikan keterampilan membuat hidroponik dan terrarium lidah mertua sebagai penghias ruangan dan halaman rumah yang dapat berfungsi sebagai penyegar dan penyerap polutan. Metode  pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan Ipteks tersebut adalah ceramah/penyuluhan dan pelatihan/pembimbingan. Metode ceramah dilakukan untuk memberikan penjelasan tentang manfaat lidah mertua, jenis-jenis lidah mertua, cara memperbanyak lidah mertua dan cara perawatannya, sedangkan metode pelatihan dilakukan untuk memberikan keterampilan kepada ibu-ibu dalam membuat hidroponik dan terrarium lidah mertua yang dapat digunakan untuk menghias ruangan dan sekaligus mengeyegaran serta menyerap polutan di udara terutama di dalam rumah.  Ibu-ibu sangat responsif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan lidah mertua sebagai air freshener ruangan dan halaman rumah. Ibu-ibu sangat bersemangat mengikuti  kegiatan penyuluhan dan melakukan kegiatan praktek pembuatan hidroponik dan terrarium. Setelah mengikuti kegiatan ini, ibu-ibu sudah memahami dengan baik manfaat lidah mertua sebagai penyegar udara dan penyerap polutan di udara dan sudah menerapkannya di rumah.Kata kunci : lidah mertua,hidroponik, air freshener, poluta

    POLA PEMBIAYAAN DAN PENDAPATAN PETANI CENGKIH DI DESA MAMAMPANG KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN GOWA

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mamampang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa pada bulan juni sampai bulan agustus 2017 yang bertujuan untuk mengetahui pola Pembiayaan dan pendapatan petani Cengkih di Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.Sumber data ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari seluruh responden melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan juga observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari perpustakaan, literatur dan instansi terkait yang terdiri dari Kantor Kepala Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.Populasi dalam penelitian ini adalah petani cengkih yang berada di wilayah Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Teknik Penentuan populasi dan sampel yang di ambil secara acak sederhana (sample random sampling) yang di mana jumlah petani cengkih sebanyak 228 orang dan setelah di lakukan penelitian di ambil 10% atau sebanyak 23 orang.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pola Pembiayaan petani cengkih di Desa Mamampang Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa adalah menggunakan Pola mandiri dengan pendapatan rata-rata Rp.802.237 dan pola mitra mandiri Rp.948.145. Usaha tanaman cengkih yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta dapat menunjang kebutuhan saat peralihan musim tanaman perkebunan serta terdapat hubungan positif antara pola pembiayaan petani cengkih dengan pendapatan yang di peroleh

    Implementasi Kebijakan Pendidikan Baca Tulis Al-Qur’an (Studi Kasus Taman Pendidikan Al-Qur’an di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Kebijakan Baca-Tulis Al-Qur’an pada Taman Pendidikan Al-Qur’an di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model interaktif menurut Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pendidikan Baca-Tulis Al-Qur’an pada Taman Pendidikan Al-Qur’an Jannatul Firaduz, Masjid Ikhtiar, dan Al-Amin di Kecamatan Tamalanrea, dengan mengidentifikasi proses-proses implementasi melalui 3 dimensi variabel umum menurut Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier yaitu Karakteristik dari Masalah, Karakteristik Kebijakan dan Variabel Lingkungan, ditarik kesimpulan bahwa program kebijakan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang pendidikan baca-tulis Al-Qur’an pada Taman Pendidikan Al-Qur’an di Kecamatan Tamalanrea terimplementasi dengan baik, namun dalam pelaksanaannya ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses implementasi kebijakan baca- tulis Al-Qur’an seperti tidak tetapnya alokasi sumber daya finansial, pengaruh perkembangan teknologi, dan kesulitan teknis dalam pengajaran Al-Qur’an. Kata Kunci.Implementasi, Pendidikan Baca Tulis Al-Qura

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT MULTIMEDIA BAGI PELAKSANA PPUPIK PUSAT PRODUKSI BENIH BERSERTIFIKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    Get PDF
    Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) Pusat Produksi Benih Bersertifikat Universitas Muhammadiyah Makassar melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran benih jagung hibrida, biji botani bawang merah, dan kompos. Kegiatan Private Training Corel Video Studio merupakan salah satu kegiatan penunjang yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana PPUPIK untuk meningkatkan kemampuan IT karyawan PPUPIK dalam membuat multimedia. Multimedia merupakan integrasi beberapa media seperti audio, video, grafik, teks, animasi. Kegiatan ini diikuti oleh tim pelaksana, karyawan dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan PPUPIK. Kegiatan private training dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu: 1) ceramah; 2) pelatihan (workshop); dan 3) Konsultasi dan bimbingan online. Hasil pelaksanaan kegiatan ini telah memberikan pengetahuan dasar tentang lembar kerja pada program Corel Video Studio serta cara menggunakannya, peserta dapat mengedit video serta menyimpan dan membagikan video yang telah diedit melalui You Tube. Kata kunci: animasi, audio, grafik, konsultasi, teks

    PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA MENGGUNAKAN SISTEM TANAM TANPA OLAH TANAH (TOT)

    Get PDF
    ABSTRAKJagung merupakan komoditas kedua setelah padi dengan daya adaptasi yang cukup luas sehingga dapat ditanam di lahan lahan kering, sawah tadah hujan dan sawah irigasi. Kegiatan produksi benih jagung sebagai salah satu upaya untuk mendukung peningkatan produksi jagung dapat dilakukan di sawah tadah hujan. Budidaya jagung untuk produksi benih di sawah tadah hujan dapat dilakukan dengan menerapkan sistem tanam tanpa olah tanah. Kegiatan produksi benih jagung hibrida dengan sistem tanam tanpa olah tanah (TOT) bertujuan untuk: mempercepat waktu tanam jagung setelah panen padi sehingga sisa air tanah dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman jagung dan mengurangi biaya pengolahan. Metode pelaksanaan meliputi: 1) persiapan benih induk; 2) Persiapan lahan; 3) Penanaman;  4) Pemeliharaan tanaman;                5) Roguing;  6) Detaselling; 7) Pengecekan black layer ; 8) Panen dan pasca panen. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa Penerapan sistem tanam tanpa olah tanah (TOT) dalam memproduksi benih jagung hibrida pada sawah tadah hujan dapat meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200, mempercepat waktu tanam serta dapat memanfaatkan sisa air tanah sehingga mengurangi biaya pengolahan lahan.Kata kunci: Black layer, detaselling, metalaxyl, roguing. ABSTRACTCorn is the second commodity after rice with sufficient adaptability so that it can be planted in dry land, rainfed and irrigated fields. Corn seed production activities as an effort to support increased corn production can be done in rainfed rice fields. Corn cultivation for seed production in rainfed rice fields can be done by implementing a no tillage planting system. Hybrid corn seed production activities with a no tillage planting system (TOT) aim to: speed up the time of planting corn after the rice harvest so that the remaining ground water can be utilized for the growth of corn plants and reduce processing costs. The method of implementation includes: 1) preparation of the parent seed; 2) Land preparation; 3) Planting; 4) Plant maintenance; 5) Roguing; 6) Detasseling; 7) Black layer checking; 8) Harvest and post-harvest. The results of this activity show that the adoption of a no tillage planting system in producing hybrid corn seeds in rainfed rice fields can increase the cropping index from IP 100 to IP 200, speed up planting time and be able to utilize the residual ground water thereby reducing land management costs.Keywords: Black layer, detaselling, metalaxyl, roguing

    PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MELALUI USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAMDI DESA BONTOA KECAMATAN BONTOA KABUPATEN MAROS

    Get PDF
    Desa Bontoa adalah salah satu daerah dimana kondisi ekonomi masyarakatnya tergolong kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar. Potensi mayarakatnya yang berpenghasilan dari kopi dan sayuran, terkadang belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan dasar keluraga, karena harga kebutuhan lebih besar dari pada penghasilan yang didapatkan. Sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi keluarga masyarakat desa Bontoa dengan mata pencaharian sebagai petani, beberapa penduduk membentuk kelompok tani dan membuat usaha budidaya jamur tiram. Usaha budidaya jamur tiram ini, mampu menigkatkan ekonomi kelurga, baik dalam kebutuhan sandang pangan, kebutuhan pendidikan dan kebutuhan lainnya.Dalam proses pengembangan usaha budidaya jamur tiram oleh kelompok tani Al-Andalus, ditemukan beberapa permasalahan seperti, kurangnya pengetahuan petani dalam teknik pemanenan jamur; penanganan pascapanen, pembersihan jamur hasil produksi, penyimpanan, pengemasan, pemasaran, dan serangan hama/penyakit terhadap tanaman jamur tiram. Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah ini berbasis pemberdayaan masyarakat, yang betujuan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan sistem pemberdayaan ekonomi keluarga melalui usaha budidaya jamur tiram. Dari penerapan program desa mitra ini, maka proses peningkatan ekonomi yang dilakukan oleh keluarga dalam Pembudidayaan jamur tiram di Desa Bontoa dengan membangun suatu usaha, yaitu menghasilkan produk yang berkualitas, dengan menciptakan strategi sebelum melakukan pemasaran, agar nantinya bisa memperoleh hasil yang baik

    Utilizing Bamboo Cavity as an Appropriate Technology for Shallow Groundwater Conversion

    Get PDF
    Since the early 1970s, many farmers on the west coast of Indonesia have used groundwater to irrigate their agricultural land. Groundwater used is mainly done for rice, corn, and other secondary crops. As a result, the groundwater level in the area has experienced significant degradation and has also been followed by an increase in groundwater salinity. The government's suggestion to make artificial recharge with composter pipes or with "biopori" technology is considered difficult for farmers since they cannot afford to buy PVC pipes as their main ingredient. The challenge gave birth to our innovation to utilize local materials in the form of bamboo for artificial infiltration tools, which we call "bamboo-cavity." The three advantages of filling with "bamboo-cavity" are: (1) the ingredients are cheap and easy to obtain in the area of people's agriculture; (2) pollution-free because the material is without chemicals; and (3) easy to install because there is no need for soil drilling, where the bamboo is directly put in a hand hummer. This initial research was carried out with two objectives, namely: (1) Finding out the effect of "cavities" on the recovery of degraded groundwater; and (2) Knowing the effect of the number of inflection points on the rate of recovery of groundwater. The research was carried out by applying nine variations in the number of infiltration points, on agricultural land with topsoil characteristics that have low permeability. The results of the study provide an overview of the effectiveness of cavities as a means of enhancing, namely: (1) the effect of the number of cavities on increasing groundwater levels is very significant. The results of field observations found that the total increase in groundwater level in wells with the formation of 8 cavities reached 75%, compared to the increase in groundwater level in the control wells and the more installed cavities, the higher the increase in groundwater that occurs; (2) The test wells with the highest value of additive effectiveness are wells with a number of cavities between 56 and 64 points of infiltration, i.e., the recharge effectiveness reaches 3.74

    Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu

    Get PDF
    Hasil penelitian menunjukkan, pertama, realitas kompetensi guru Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu yaitu senantiasa mengembangkan kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, profesional, dan leadership yang berorientasi pada pengembangan nilai-nilai pembelajaran yang berbasis Iptek dan tidak mengabaikan nilai-nilai moralitas (Imtak), serta berusaha untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar utuh. Realitas kompetensi guru xv Bahasa Arab dalam pengembangan pembelajaran pada MAN 2 Model Palu, yaitu meningkatkan pemahaman terhadap tujuan pembelajaran serta meningkatkan kinerja madrasah baik prestasi akademik maupun non akademik, kedua, bentuk kompetensi guru dalam pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu yaitu guru yang memiliki kompetensi pada MAN 2 Model Palu senantiasa menciptakan iklim belajar yang kondusif, mengatur kelas, melakukan umpan balik, memberi penguatan dalam mengemukakan materi pembelajaran, mengembangkan seluruh komponen pembelajaran, melakukan perubahan pola pikir, mewujudkan pola kerja yang rasional, dan profesional dalam penataan kurikulum pembelajaran yang kontekstual, dan ketiga hasil pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu sebagai konsekuensi dari implementasi kompetensi guru yaitu penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, penguasaan kompetensi inti dan kompetensi dasar, pengembangan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif serta pengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflekti

    Analisis Dan Pemetaan Kawasan Rentan Bencana Tanah Longsor Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Bandung Barat

    Get PDF
    Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu daerah yang sangat berpotensi terjadinya tanah longsor. Hal ini disebabkan oleh topografi yang dominan berupa bukit dan pegunungan. Penulis melaksanakan penelitian di Kabupaten Bandung Barat karena dilihat dari demografi yang ada, kabupaten tersebut merupakan daerah padat penduduk yang bermukim di daerah lereng perbukitan dan sering terjadi bencana tanah longsor di daerah ini. Untuk mengetahui dan mengamati bencana tanah longsor, perlu adanya identifikasi dan pemetaan daerah yang berpotensi terjadi bencana longsor. Peta yang dibuat dijadikan acuan sebagai tindakan antisipasi terjadinya bencana longsor di suatu wilayah. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret hingga Agustus 2017, berlokasi di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Secara geografis, lokasi penelitian ini terletak pada 06º 41’ - 07º 19’ Lintang Selatan dan 107º 22’ - 108º 05’ Bujur Timur. Metode dalam penelitian ini adalah scoring, metode ini dilakukan untuk memberikan bobot pada setiap parameter kerentanan tanah longsor yang meliputi kemiringan lereng, curah hujan, tataguna lahan, geologi, tekstur, permeabilitas, kedalaman efektif dan jenis tanah. Zona kerentanan longsor di Kabupaten Bandung Barat dikategorikan menjadi tiga zona kerentanan longsor. Zona kerentanan tanah longsor rendah dengan luas 30.752,00 ha atau 23,61% terdapat pada bagian tengah Kabupaten Bandung Barat, memiliki karakteristik curah hujan antara 2000-2500 mm/tahun dan kemiringan lereng datar hingga landai. Zona kerentanan tanah longsor menengah dengan luas 94.670,00 ha atau 72,69% tersebar hampir pada seluruh wilayah di Kabupaten Bandung Barat, memiliki karakteristik curah hujan antara 2000-3000 mm/tahun dan kemiringan lereng landai hingga curam. Zona kerentanan tanah longsor tinggi dengan luas 4.819,90 ha atau 3,70% tersebar di bagian utara dan selatan Kabupaten Bandung Barat, memiliki karakteristik curah hujan antara 3000 sampai >3500 mm/tahun dan kemiringan lereng agak curam hingga sangat curam
    • …
    corecore