181 research outputs found

    MAKNA TARI PIRING GELAS PADA MASYARAKAT KABUPATEN MUSI RAWAS PROVINSI SUMATERA SELATAN

    Get PDF
     Penulisan ini bertujuan untuk membahas makna tari Piring Gelas pada masyarakat Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Dalam hal ini, metode kualitatif bersifat deskriptif analisis digunakan untuk memaparkan dan mendeskripsikan data yang dilihat di lapangan secara nyata dan apa adanya yang kemudian dianalisis. Teori yang digunakan tentang bentuk oleh Soedarsono dan teori tanda, penanda dan petanda oleh Ferdinand De Saussure. Penulisan tari Piring Gelas membahas tentang makna yang berkaitan dengan tanda, penanda dan petanda. Tanda, penanda dan petanda pada tari Piring Gelas terdapat pada penari, gerak salam, gerak selyang, gerakmengangkat piring, gerak naik piring, gerak berputar, gerak transisi, kostum, dan media pendukung. Tanda, penanda dan petanda itu mempunyai makna dan pesan bahwa seorang wanita Kabupaten Musi Rawas harus memiliki sikap keberanian, ketenangan, dan keteguhan  dalam menjalani kehidupan.Kata Kunci :Tari Piring Gelas; makna; masyarakat  ABSTRACTThis writing aims to discuss the meaning of the Piring Gelas dance in the people of Musi Rawas Regency, South Sumatera Province. In this case, the descriptive qualitative method of analysis is used to describe and describe the data seen in the field in real terms and what is then analyzed. The theory used about form by Soedarsono and the theory of sign, signifier and signified by Ferdinand De Saussure. The writing of the Piring Gelas dance discusses the meaning associated with signs, markers and signifieds. Signs, markers and markers in the Piring Gelas dance are found in dancers, greetings, selyang motion, plate lifting motion, plate-up motion, rotating motion, transitional motion, costumes, and supporting media. The signs, markers and signs have meaning and message that a woman in Musi Rawas Regency must have an attitude of courage, calm, and determination in living life.Keywords: Piring Gelas Dance; meaning; society

    Teknis Penerapan Sekolah Aman Bencana (SAB) Model Pembelajaran Integrasi Kebencanaan Melalui Metode Bermain Peran Berbantuan Media Disabo Untuk Guru Sd N Pasir Panjang 01 Salem

    Get PDF
    Artikel ini akan membahas secara rinci pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat Tahun 2023. Program ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana rencana dan implementasi program tersebut dilakukan, serta dampaknya terhadap masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat. Kegiatan ini dilatarbelakangani belum teknis penerapan sekolah aman bencana (SAB) model pembelajaran integrasi kebencanaan melalui metode bermain peran. Permasalahan pritoritas mitra yaitu guru belum mengetahui konseptual pendidikan kebencanaan di sekolah. Selain itu, guru belum mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan penyusunan sumber serta instrumen evaluasi. Solusi yang ditawarkan yaitu memberikan pelatihan menggunakan model pembelajaran integrasi kebencanaan melalui metode bermain peran. Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini adalah ceramah, diskusi, workshop, peerteaching, dan penugasan. Luaran kegiatan ini yaitu peningkatan pengetahuan guru dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran integrasi kebencanaan. Kegiatan pelatihan ini telah mencapai tujuannya. Pelatihan ini telah memberikan manfaat yang sangat besar dan tepat bagi guru-guru yang menjadi khalayak sasaran dalam kegiatan ini.Peserta sangat senang, puas dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Bentuk pelatihan ini merupakan bentuk yang sangat efektif untuk memberikan wawasan baru bagi peserta.Artikel ini membahas deskripsi pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat Tahun 203. Kegiatan ini dilatarbelakangani belum teknis penerapan sekolah aman bencana (SAB) model pembelajaran integrasi kebencanaan melalui metode bermain peran. Permasalahan pritoritas mitra yaitu guru belum mengetahui    konseptual pendidikan kebencanaan di sekolah. Selain itu, guru belum mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan  penyusunan sumber serta instrumen evaluasi. Solusi yang ditawarkan yaitu memberikan pelatihan menggunakan model pembelajaran integrasi kebencanaan melalui metode bermain peran. Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini adalah ceramah, diskusi, workshop, peerteaching, dan penugasan. Luaran kegiatan ini yaitu peningkatan pengetahuan guru dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran integrasi kebencanaan. Kegiatan pelatihan ini telah mencapai tujuannya.Pelatihan ini telah memberikan manfaat yang sangat besar dan tepat bagi guru-guru yang menjadi khalayak sasaran dalam kegiatan ini.Peserta sangat senang, puas dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini. Bentuk pelatihan ini merupakan bentuk yang sangat efektif untuk memberikan wawasan baru bagi peserta

    A smog chamber comparison of a microfluidic derivatisation measurement of gas-phase glyoxal and methylglyoxal with other analytical techniques

    Get PDF
    A microfluidic lab-on-a-chip derivatisation technique has been developed to measure part per billion (ppbV) mixing ratios of gaseous glyoxal (GLY) and methylglyoxal (MGLY), and the method is compared with other techniques in a smog chamber experiment. The method uses-(2, 3, 4, 5, 6-pentafluorobenzyl) hydroxylamine (PFBHA) as a derivatisation reagent and a microfabricated planar glass micro-reactor comprising an inlet, gas and fluid splitting and combining channels, mixing junctions, and a heated capillary reaction microchannel. The enhanced phase contact area-to-volume ratio and the high heat transfer rate in the micro-reactor resulted in a fast and highly efficient derivatisation reaction, generating an effluent stream ready for direct introduction to a gas chromatograph-mass spectrometer (GC-MS). A linear response for GLY was observed over a calibration range 0.7 to 400 ppbV, and for MGLY of 1.2 to 300 ppbV, when derivatised under optimal reaction conditions. The analytical performance shows good accuracy (6.6% for GLY and 7.5% for MGLY), suitable precision (<12.0%) with method detection limits (MDLs) of 75 pptV for GLY and 185 pptV for MGLY, with a time resolution of 30 min. These MDLs are below or close to typical concentrations of these compounds observed in ambient air. The feasibility of the technique was assessed by applying the methodology to quantify α-dicarbonyls formed during the photo-oxidation of isoprene in the EUPHORE chamber. Good correlations were found between microfluidic measurements and Fourier Transform InfraRed spectroscopy (FTIR) with a correlation coefficient (2) of 0.84, Broadband Cavity Enhanced Absorption Spectroscopy (BBCEAS) (2 Combining double low line 0.75), solid phase micro extraction (SPME) (2 Combining double low line 0.89), and a photochemical chamber box modelling calculation (2 Combining double low line 0.79) for GLY measurements. For MGLY measurements, the microfluidic technique showed good agreement with BBCEAS (2 Combining double low line 0.87), SPME (2 Combining double low line 0.76), and the modeling simulation (2 Combining double low line 0.83), FTIR (2 Combining double low line 0.72) but displayed a discrepancy with Proton-Transfer Reaction Time-of-Flight Mass Spectrometry (PTR-ToF-MS) with 2 value of 0.39

    Managing and resisting ‘degeneration’ in employee-owned businesses: a comparative study of two large retailers in Spain and the UK

    Get PDF
    Employee-owned businesses have recently enjoyed a resurgence of interest as possible ‘alternatives’ to the somewhat tarnished image of conventional investor-owned capitalist firms. Within the context of global economic crisis, such alternatives seem newly attractive. This is somewhat ironic because, for more than a century, academic literature on employee-owned businesses has been dominated by the ‘degeneration thesis’. This suggested that these businesses tend towards failure – they either fail commercially, or they relinquish their democratic characters. Bucking this trend and offering a beacon - especially in the UK - has been the commercially successful, co-owned enterprise of the John Lewis Partnership (JLP) whose virtues have seemingly been rewarded with favourable and sustainable outcomes. This paper makes comparisons between JLP and its Spanish equivalent Eroski – the supermarket group which is part of the Mondragon cooperatives. The contribution of this paper is to examine in a comparative way how the managers in JLP and Eroski have constructed and accomplished their alternative scenarios. Using longitudinal data and detailed interviews with senior managers in both enterprises it explores the ways in which two large, employee-owned, enterprises reconcile apparently conflicting principles and objectives. The paper thus puts some new flesh on the ‘regeneration thesis’

    STRUCTURE AND REPRESENTATION OF AROMATIC COMPOUNDS OF GRAPE BRANDY PRODUCED FROM MUSCAT TABLE GRAPEVINE (VITIS VINIFERA L.) CULTIVARS

    Get PDF
    A combined gas chromatographic-mass spectrometric (GC/MS) method was used in this study to detect volatile components of eight samples of grape brandy produced from Muscat table grapevine (Vitis vinifera L.) cultivars. The gas chromatographic-mass spectrometric analysis of the extracts resulted in the identification of 155 components including 64 esters, 35 terpenes, 17 acids, 8 alcohols, 3 aldehydes, 8 ketones, 14 hydrocarbons (alkanes, alkenes and alkenols), 5 acetals and 1 heptanoic acid anhydride. Ethyl esters of C8 – C18 fatty acids and terpenic compounds were considerably more abundant in all grape brandy samples as compared to the other volatile compounds identified.Â
    corecore