55 research outputs found
Uji Efektifitas Sediaan Gel Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica ) Formula 10% untuk Penangganan Striae Gravidarum pada Ibu Hamil
Referring to the Sustainable Development Goals, there are 4 pillars, which one of them is the realization of biodiversity through bioprospecting activities in the fulfillment of medicinal raw materials. Centella asiatica or daun pegagan is a plant with an aromatic smell and has many benefits. Centella asiatica contains collagen. The collagen has functions to tighten and elasticize the skin fibers so that it can overcome striae gravidarum. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of the gel preparation of Centella asiatica. This gel was made by extracting the Centella asiatica leaves at 10% concentration for the treatment of striae gravidarum grade 1, 2 and 3 which examined before and after the intervention. The research method is quasi-experimental with a one group pretest-posttest design approach. The repondents are 3 pregnant women who had experiencing striae gravidarum grade 1, 2 and 3. This research was carried out at the Mariyat Health Center, Sorong Regency from June to August 2021. The research instrument use G.S.S. Atwal L.K (2006) method to assess the degree of striae gravidarum, paired T test for the analysis. The results of the research, gel preparation of Centella asiatica leaves extract formula (10%) is effective for treatment of striae gravidarum grade 1,2 and 3.Mengacu pada Sustainable Development Goals, terdapat 4 pilar salah satunya yaitu terwujudnya keanekaragaman hayati melalui kegiatan bioprospecting dalam pemenuhan bahan baku obat. Daun pegagan atau centella asiatica merupakan salah satu tumbuhan dengan bau aromatik dan memiliki banyak khasiat. Kandungan kolagennya berfungsi untuk mengeyalkan dan mengelastiskan serat kulit sehingga dapat mengatasi striae gravidarum. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektifitas sediaan gel ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) dengan konsentrasi 10% terhadap penangganan striae gravidarum derajat 1, 2 dan 3 sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Metode penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Responden sebanyak 3 Ibu hamil dengan masing-masing mengalami striae gravidarum derajat 1, 2 dan 3. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mariyat Kabupaten Sorong pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2021. Intrumen yang digunakan menilai derajat striae gravidarum menggunakan intrumen metode G.S.S. Atwal L.K (2006), dengan analisis menggunakan uji T berpasangan. Hasil sediaan gel ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) Formula (10%) efektifitas dalam penangganan striae gravidarum derajat 1,2 dan 3
PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (STUDI PADA JASA PENGIRIMAN J&T CARGO DI KOTA MALANG)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas layanan Kepercayaan, Kepuasan sebagai variabel interventing dalam penelitian ini terdapat 4 Hipotesis Terhadap Loyalitas Konsumen pada jasa pengiriman J&T Cargo dikota malang secara parsial maupun simultan. Populasi penelitian ini menggunakan data primer Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 98 responden dimana penyebaran kuesioner dilaksanakan melalui fasilitas chatting seperti aplikasi whatsapp dan line. Pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability sampling dengan metode purposive sampling.. Hasil pengujian atas pengaruh kepuasan terhadap loyalitas menunjukkan hubungan Metode analisis data dengan menggunakan alat atau software statistik yang digunakan dalam pengolahan data yaitu SPSS Versi 26. Hasil analisis dengan menggunakan model regresi linier berganda yang positif. Ini membuktikan bahwa semakin baik kepuasan maka akan meningkatkan loyalitas
Pengaruh Faktor Pengetahuan dan Aksesibilitas Dalam Pemanfaatan Kelambu Insektisida
Introduction; Malaria suffers quite a lot and is still a public health problem because of its high morbidity and mortality rates. This infectious disease can cause death, especially in high-risk groups, namely infants, toddlers, and pregnant women. One of the groups that are vulnerable to malaria in pregnant women. Aim; This study aims to determine the knowledge, accessibility, and use of insecticide bed nets during pregnancy. Method; This type of research is descriptive-analytical. With a cross-sectional approach with a sample of 78 pregnant women by means of accidental sampling. Data analysis was performed using a frequency test. Result; That 57.69% of respondents about insecticide bed nets from mass media such as the internet, newspapers, social media. as many as 65.38% of respondents had at least 1 insecticide bed net in their house obtained from the puskesmas (55.13%). as much as 34.62% of respondents said that insecticide-treated bed nets were given to them at the 3rd trimester of pregnancy. However, 35.9% have not used it properly. Respondents hoped that insecticide bed nets should be provided free of charge (43.59%). Conclusion; All pregnant women are ready to use insecticide bed nets if adequate information and bed nets are available at affordable prices or provided free of chargePendahuluan; Penyakit malaria cukup banyak penderitanya dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Penyakit infeksi ini, dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita dan ibu hamil. Salah satu kelompok yang rentan terhadap malaria adalah ibu hamil. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, aksesibilitas dan pemanfaatan kelambu insektisida selama kehamilan. Metode; Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik. Dengan pendekatan Cross sectional dengan jumlah smpel 78 ibu hamil dengan cara akidental sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji frekuensi. Hasil; bahwa 57,69% responden mengetahui tentang kelambu insektisida dari media masa seperti internet, surat kabar, social media. sebanyak 65,38% responden memiliki setidaknya 1 kelambu insektisida di rumah mereka yang didapatkan dari puskesmas (55,13%). sebanyak 34,62% responden menyebutkan bahwa kelambu insektisida diberikan pada mereka pada saat telah trimester ke-3 usia kehamilan. Namun sebanyak 35,9% responden belum mengunakannya dengan benar. Responden berharap bahwa kelambu insektisida harus diberikan secara gratis (43,59%). Kesimpulan; Semua wanita hamil telah mengetahui tentang kelambu insektisida namun penggunaannya belum benar. Seluruh responden siap menggunakan kelambu insektisida jika informasi yang memadai disediakan dan kelambu tersedia dengan harga terjangkau atau disediakan secara grati
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN RUMAH SEDERHANA (RS) DAN RUMAH SANGAT SEDERHANA (RSS) DI KOTA SORONG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembangunan perumahan RS perumahan RSS oleh Developer, implementasi kebijakan pembangunan perumahan RS dan perumahan RSS serta faktor-faktor yang memengaruhi impelementasi kebijakan pembangunan perumahan RS dan perumahan RSS. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa proses pembangunan perumahan RS dan perumahan RSS melalui beberapa tahap yakni, tahap persiapa, tahap pemerolehan tanah, tahap kontruksi, dan tahap perencanaan; Hasil implementasi kebijakan pembangunan perumahan RS dan perumahan RSS yakni, tersedianya perumahan bagi mayarakat berpenghasilan rendah dan meningkatnya pemerataan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarkat berpengahsilan rendah dan tidak tetap; faktor-faktor yang memengaruhi pengimplementasian kebijakan dalam pembangunan perumahan RS dan perumahan RSS antara lain faktor kejelasan atau konsistensi tujuan, faktor ketersediaan lahan, faktor sumberdaya finansial dan faktor komitmen dan prinsip kesanggupan membayar kembali ke Bank. Berdasarkan hasil analisis data penelitian disimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan pembangunan perumahan RS dan perumahan RSS di Kota Sorong belum mencerminkan pemerataan, karena belum semua lapisan masyarakat tersentuh oleh kebijakan itu. Hal ini disebabkan adanya peraturan-peraturan yang ketat tentang batas besarnya pendapatan, pembayaran uang muka dan adanya denda untuk keterlambatan pembayaran angsuran
Effectiveness of counterpressure technique with a birth ball on cervical dilatation and reduction of labour pain and uterine contractions: A prospective cohort study
Background/Aim: Non-pharmacological interventions play a crucial role in managing labour pain and facilitating labour progression. The counter-pressure technique is a commonly utilised method purported to alleviate pain and enhance cervical dilation during childbirth. However, its effective-ness remains a subject of debate, necessitating further investigation. This study aimed to evaluate the efficacy of the counterpressure technique in managing labour pain and influencing labour progression among women in labour. Method: A randomised controlled trial was conducted involving participants in active labour. The intervention group received the counterpres-sure technique, while the control group received standard care. Pain levels, uterine contractions and cervical dilation were assessed and compared between the two groups. Results: Analysis revealed no significant difference in pain levels or uterine contractions between the intervention and control groups. However, there was a significant increase in cervical dilation in the intervention group compared to the control group (p = 0.034, Cohen's d = -0.586). Conclusion: Despite the counterpressure technique's limited impact on pain relief and uterine contractions, it significantly facilitated cervical dilation during labour. These findings contribute to understanding of non-phar-macological interventions in childbirth and underscore the importance of evidence-based approaches to labour management. Further research is warranted to elucidate the underlying mechanisms of the counterpressure technique and optimise its implementation in clinical practice
Evaluasi Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada Balita Gizi Buruk di Puskesmas Malawei dan Puskesmas Klasaman Kota Sorong Propinsi Papua Barat Tahun 2010
Univesitas Diponegoro
Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi Administrasi Kebijakan Kesehatan
Peminatan Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak
2011
ABSTRAK
Mariana Isir, S. SIT
Evaluasi Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada Balita Gizi Buruk di Puskesmas Malawei dan Puskesmas Klasaman Kota Sorong Propinsi Papua Barat Tahun 2010
115 halaman + 2 tabel + 5 gambaran + 5 lampiran
Masalah gizi buruk pabila tidak ditanggulangi dengan cepat dan memadai akan menghambat pembangunan sumberdaya manusia. Untuk memperbaiki masalah gizi buruk dilakukan memelui program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMTP). Pukesmas Malawai dan Puskemas Klasaman Kota Sorong telah berupaya untuk menanggulangi gizi buruk di wilayah kerjanya dengan melakukan program PMTP pada bulan Oktober- Desember 2010.Hasil program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMTP) Puskesmas Melawai dan Puskesmas Klasaman Kota Sorong memperlihatkan bahwa pelaporan hasil kegiatan PMT gizi buruk, baik di Puskesmas Melawai maupun Klasaman Kota Sorong belum semuanya diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Sorong serta paket PMT tidak hanya diberikan pada balita sasaran, melainkan anggota keluarga yang lain juga ikut mengkonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi input, proses, dan output dalam pelaksanaan program pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P) pada balita gizi buruk di Puskesmas Melawei dan Puskesmas Klasaman Kota sorong Propinsi Papua Barat pada bulan Mei-Juli 2010.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif berupa penelitian evaluasi sumatif dengan pendekatan sistem. Informan dalam penelitian ini adalah Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas Malawei dan Puskesmas Klasaman. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif-kualitatif, meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil evaluasi terhadap input menunjukkan bahwa ketersediaan input dalam pelaksanaan program PMT-P di Puskesmas Malawei telah sesuai, seadngkan komponen input di puskesmas klasaman berupa paket PMTP belum mencukupi karena dana yang tersedia hanya Rp. 25.200.000 untuk 28 anak balita gizi buruk. Perencanaan di Puskesmas Malawei sudah terlaksana dengan baik, sedangkan perencanaan yang dilakukan TPG Puskesmas Klasaman belum baik. Penggerakan dan pelaksanaan (P2) PMT-P di Puskesmas belum berjalan dengan baik dan optimal karena karena kurangnya TPG yang terampil. Pengawasan, Pegendalian dan Penilaian (P3) di Puskesmas Malawei berjalan dengan baik dan optimal yang terlihat dari ketepatan waktu pelaksanaan program sedangkan di Puskesmas Klasaman belum berjalan optimal. Penurunan Jumlah balita gizi buruk di Puskesmas Malawei dan Puskesmas Klasaman masih dibawah 80% sehingga dapat dikatakan program PMT-P di Puskesmas Malawei dan Puskesmas Klasaman belum berhasil. Bagi pihak Koordinator PMT-P disarankan untuk meningkatkan kemampuan TPG dalam perencanaan , penggerakan dan pelaksanaan serta pengawasan pengendalian dan penilaian program kegiatan PMT-P dengan memberikan pelatiha-pelatihan.
Kata kunci : evaluasi program PMT-P, gizi buruk, balita
Referensi: 44 (1992-2010)
Diponegoro University
Magister Degree Of Public Health Science
Majoring In Administration And Health Policy
Sub Majoring In Maternal And Child Health Managemen
2011
ABSTRACT
Mariana Isir, S. SIT
Evaluation of Supplementary Feeding Program Implementation Recovery (PMT-P) in Toddler Malnutrition in Malawei Health Centers and Klasaman Health Centers Sorong Province of West Papua in 2010
115 pages + 2 tables + 5 figures + 5 appendixes
Malnutrition problem sovereign, when not dealt with quickly and adequately will hamper the development of human resources. To fix the problem of malnutrition be Supplementary Feeding program memelui Recovery (PMTP). Pukesmas Malawai and Puskemas Klasaman City Sorong has sought to address malnutrition in the working areas by conducting PMTP program in October-December 2010.Hasil Recovery Supplementary Feeding programs (PMTP) health centers and health centers Melawai Klasaman Sorong show that reporting the results of nutritional PMT bad, either at the health center or Klasaman Melawai Sorong yet they are accepted by the City Health Office Sorong and PMT packets are not only given to children under five goals, but other family members also participate consume. The purpose of this study was to evaluate inputs, processes, and outputs in the implementation of supplementary feeding program of recovery (PMT-P) on malnourished children under five at health centers and health centers Melawei sliding Klasaman City of West Papua province in May-July 2010.
The research is qualitative research in the form of summative evaluation research with a systems approach. Informants in this study is the Executive Power Nutrition (TPG), health centers and health centers Malawei Klasaman. The data analysis technique used in this research is descriptive-qualitative analysis, including data reduction, data presentation, and verification.
The result of evaluation of the inputs indicate that the availability of inputs in the implementation of PMT-P program at community health centers have been appropriate Malawei, seadngkan component input in the form of clinic klasaman PMTP package has not been sufficient because the funds are available only Rp. 25.2 million for 28 children under five malnourished. Planning in PHC Malawei already performing well, while the planning done TPG PHC Klasaman not good. Mobilization and implementation of (P2) PMT-P at the health center is not running properly and optimally because of the lack of skilled TPG. Supervision, Pegendalian and Assessment (P3) in PHC Malawei optimal run well and are visible from the timely implementation of the program while at the health center Klasaman not run optimally. Decrease in number of malnourished children under five at health centers and health centers Malawei Klasaman still below 80% so it can be said PMT-P programs in health centers and health centers Malawei Klasaman not been successful. For the Coordinator of PMT-P is suggested to enhance the ability of TPG in the planning, mobilization and implementation and monitoring of controls and assessment programs PMT-P activity by providing training.
Keywords: program evaluation PMT-P, undernutrition, toodler
Reference: 44 (1992-2010
- …