172 research outputs found

    PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAH HAK ATAS TANAH YANG MENGALAMI TUMPANG TINDIH (OVERLAPING) (Studi Pada Putusan Mahkamah Agung No. 116 K/TUN/2010).

    No full text
    Penelitian ini membahas kasus tumpang tindih hak atas tanah yang terjadi di Kota Gili Trawangan yaitu ertipikat hak milik Nomor 441/Pamenang atas nama Malik dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 296/Pamenang atas nama Thamrin. Berdasarkan uraian pada Putusan Mahkamah Agung No. 116 K/TUN/2010 terdapat kronologis bahwa semula Malik yang merupakan pemilik dari Sertipikat Nomor 441/Desa Pamenang tidak terusik dengan keberadaan Sertipikat Hak Milik Nomor 296/Desa Pemenang atas nama Thamrin yang menjadi pembatas sebelah Utara Sertipikat Hak Milik Nomor 441/Desa Pemenang. Pada saat dilakukan rekonstrusi ulang diketahui bahwa peta dasar kedua sertipikat tersebut ternyata saling tumpang tindih. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini antara lain adalah apakah putusan Mahkamah Agung Nomor 116.K/TUN/2010 telah mencerminkan asas keadilan, serta bagaimana perlindungan hukum bagi pemegang sah hak atas tanah yang sudah memiliki alat bukti (sertipikat) atas kasus tumpang tindih (overlaping) di Gili Trawangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan menganalisis asas keadilan putusan Mahkamah Agung Nomor 116.K/TUN/2010 serta mengkaji dan menganalisis perlindungan hukum bagi pemegang sah hak atas tanah yang sudah memiliki alat bukti (sertipikat) dalam kasus tumpang tindih (Overlaping) di Gili Trawangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu suatu penelitian akan dimulai dengan analisa terhadap pasal-pasal dalam peraturan perundang-undangan, asas keadilan dan putusan pengadilan yang terkait permasalahan serta putusan pengadilan atas kasus tumpang tindih tanah tersebut. Spesifikasi pada penelitian ini menggunakan deskriptif preskriptif, penelitian ini menggunakan data sekunder, teknik analisis data dilakukan secara kualitatif, dan dengan penarkan kesimpulan secara deduktif Putusan Mahkamah Agung Nomor 116/K/TUN/2010 telah memenuhi asas keadilan karena, telah di berikannya kesempatan bagi kedua belah pihak untuk saling membuktikan kekuatan sertipikat hak milik yang dimiliki masing-masing, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah melakukan kekeliruan dalam pertimbangan hukumnya, karena tidak mempertimbangkan seluruh alat bukti dan telah melampaui 90 batas waktu gugatan, Perlindungan Hukum bagi pemegang sah hak katas tanah yang sertipikatnya telah diterbitkan pada dasarnya memiliki kekuatan hukum sebagai alat bukti yang kuat, namun dalam hal terjadinya tumpang tindih luas tanah yang terjadi pada kasus ini maka diperlukan adanya pembuktian dari masing-masing pemilik sertipikat hak atas tanah tersebut. Saran dari penelitian ini adalah bagi pemerintah khususnya Kantor Pertanahan Nasional sudah seharusnya pendaftaran tanah dilakukan dengan sistem administrasi yang bersifat database dimana data-data sertipikat yang telah ada disimpan dalam satu database dan sistem informasi di tiap-tiap Kantor Pusat di Provinsi

    TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMA NEGERI 21 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Dalam kehidupan yang modern ini pendidikan adalah bagian yang paling integral yang harus ditempuh agar mampu bersaing dengan negara-negara di dunia pada era globalisasi ini. Pendidikan, pada umumnya dapat didapatkan melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah, terdapat dua kegiatan yang disediakan oleh sekolah kepada siswa yaitu kegiatan intrakulikuler dan Ekstrakurikuler. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa di sekolah di luar jam pelajaran sekolah, dan pelaksanaannya dikondisikan sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolah masing-masing. Pada umumnya, kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah banyak yang berupa kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga banyak dijadikan Ekstrakurikuler karena kegiatan tersebut dapat menunjang dan menjaga kondisi fisik serta kebugaran jasmani siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler taekwondo di SMA Negeri 21 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survei. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMA Negeri 21 Surabaya yang berjumlah 10 orang. instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kebugaran jasmani dengan menggunakan MFT (Multistage Fitnes test) untuk mengukur maksimal kerja jantung dan paru-paru dengan prediksi VO2Max yang merupakan indikator tingkat kebugaran jasmani. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil perhitungan rata-rata atau mean sebesar 35.46 dan standar deviasi sebesar 2.23. Untuk varian sebesar 4.98. Sedangkan untuk nilai tertinggi sebesar 38.90 dan nilai terendah sebesar 31.40. Distribusi data berdasarkan kategori VO2Max diperoleh hasil sebagai berikut, untuk kategori kurang sekali sebesar 3 dengan persentase 30%, untuk kategori kurang sebesar 6 dengan persentase 60%, untuk kategori sedang sebesar 1 dengan persentase sebesar 10%. Kemudian, untuk kategori baik, baik sekali, dan sangat baik sekali sebesar 0 dengan persentase 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler taekwondo di SMA Negeri 21 Surabaya tergolong rendah. Kata Kunci: Tingkat kebugaran jasmani, Ekstrakurikuler Taekwondo Abstract In this modern life that education is the most integral part that must be taken in order to compete with other countries in the world in this era of globalization. Education, in general, can be obtained through a learning process in schools. In the teaching and learning activities in schools, there are two activities provided by the school to students that intracurricular and Extracurricular activities. Extracurricular activities are activities performed by students at a school outside of school hours, and its implementation is conditioned in accordance with the circumstances in each school. In general, Extracurricular activities in the school are a lot of sporting activities. Extracurricular activities serve as many sports activities can support and maintain the physical condition and the physical fitness of students in participating in learning activities at school. This study aims to determine the level of physical fitness of students who take taekwondo Extracurricular activities in Senior High School 21 Surabaya. This research is a type of survey research. Subjects in this study were students who take taekwondo extracurricular activities in Senior High School 21 Surabaya, amounting to 10 people. instrument used to collect the data is physical fitness test by using MFT (multistage fitness test) to measure maximal cardiac work and lungs with the VO2max prediction is an indicator of the level of physical fitness. Based on the results of data analysis has been performed, the obtained results of the calculation of the average or mean of 35.46 and a standard deviation of 2:23. For a variant of 4.98. As for the highest value of 38.90 and a low of 31.40. Data distribution by category VO2max obtained the following results, for the category of less once for 3 with a percentage of 30%, amounting to less than 6 categories with a percentage of 60%, the category is equal to 1 with a percentage of 10%. Then, for either category, kind, and very good at all at 0 with a percentage of 0%. It can be concluded that the level of physical fitness of students who take taekwondo extracurricular at Senior High School 21 Surabaya is low. Keywords: Level of physical fitness, extracurricular Taekwond

    Karakteristik Lingkungan Fisik yang Mempengaruhi Pengelolaan Air Berdasarkan Water Sensitive Urban Design di Kelurahan Tambak Sarioso

    Full text link
    Kelurahan Tambak Sarioso sebagai salah satu wilayah yang terletak di Kawasan Startegis Ekonomi Teluk Lamong belum terlayani kebutuhan air secara merata. Selain kurangnya ketersediaan air, terdapat persoalan air terkait genangan/banjir rob. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi persoalan air tersebut namun belum optimal. Konsep Water Sensitive Urban Design merupakan pendekatan rancang kota yang dapat mengurangi persoalan ketersediaan dan banjir. Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik lingkungan fisik yang mempengaruhi pengelolaan air berdasarkan Water Sensitive Urban Design (WSUD) di Kelurahan Tambak Sarioso sebagai bahan dalam Perumusan Prinsip Water Sensitive Urban Design yang berpeluang diterapkan di wilayah penelitian. Artikel ini merupakan bagian dari penelitian mengenai Prinsip Water Sensitive Urban Design Kawasan Pesisir di Kelurahan Tambak Sarioso. Tahapan peneletian ini menggunakan walkthrough analysis. Hasil penelitian meunujukkan bahwa karakteristik lingkungan fisik yang mempengaruhi pengelolaan air berdasarkan Water Sensitive Urban Design di Kelurahan Tambak Sarioso terdapat persoalan air seperti genangan/banjir akibat rob dan hujan dan kurangnya pelayanan air

    Pengaruh Atmosfer Toko, Promosi Penjualan, dan Interaksi antara Karyawan Toko dengan Pembeli terhadap Keputusan Impulse Buying di Carrefour Hypermarket

    Full text link
    The purpose of this study was to determine the effect of atmospheric stores, sales promotion, and the interaction between the employees of the store with the buyer against impulse buying decisions in Carrefour Hypermarket in Denpasar. This research was conducted in the city of Denpasar, the samples taken were 105 people with purposive sampling method. Data was collected through questionnaires using a 5-point Likert scale to measure 15 indicators. The analysis technique used is multiple linear regression. These results indicate that each variable atmospheric stores, sales promotion, and the interaction between employees and shoppers positive and significant effect on impulse buying decisions. This suggests that the atmosphere stores, sales promotion, and the interaction between employees and shoppers can increase impulse buying decisions

    Analisa Penggunaan Regenerative Brake pada Mobil Multiguna Pedesaan Bertenaga Listrik

    Get PDF
    Keterbatasan energi merupakan permasalahan yang akan berpengaruh besar kedepannya. Peningkatan jumlah penduduk menambah parah permasalahan tersebut. Kendaraan listrik merupakan salah satu solusi yang menjawab permasalahan tersebut. Penggunaan kendaraan listrik didukung oleh sistem pengereman yang mampu menyerap energi yang terbuang dari proses pengereman yaitu regenerative brake. Dalam mendesain pengereman regeneratif yang baik bagi kendaraan perlu didesain porsi pengereman terlebih dahulu. Porsi pengereman ini meliputi porsi pengereman mekanik pada roda depan dan belakang serta pengereman regeneratif. Porsi pengereman yang aman mengikuti batas maksimal pengereman ideal serta batas minimal standar pengereman ECE. Setelah didapat porsi yang aman serta sesuai dengan kondisi aktual, selanjutnya mencari energi bangkitan dari sistem regenerative brake dengan mensimulasikan blok model pengereman kendaraan dengan bantuan software. Dari simulasi tersebut bisa didapatkan energi yang diserap serta energi pengereman yang tersedia. Dengan membandingkan energi yang diserap dengan energi pengereman yang tersedia didapat efisiensi sistem regenerative brake. Sistem regenerative brake mampu menyerap 1,738 kWh dengan efisiensi 51,74 % pada porsi pengereman regeneratif 0,1247 serta pengereman mekanis depan 0,6758 dan belakang tidak ada pada koefisien gesek jalan 0,8

    Oversampling Approach Using Radius-SMOTE for Imbalance Electroencephalography Datasets

    Get PDF
    Several studies related to emotion recognition based on Electroencephalogram signals have been carried out in feature extraction, feature representation, and classification. However, emotion recognition is strongly influenced by the distribution or balance of Electroencephalogram data. On the other hand, the limited data obtained significantly affects the imbalance condition of the resulting Electroencephalogram signal data. It has an impact on the low accuracy of emotion recognition. Therefore, based on these problems, the contribution of this research is to propose the Radius SMOTE method to overcome the imbalance of the DEAP dataset in the emotion recognition process. In addition to the EEG data oversampling process, there are several vital processes in emotion recognition based on EEG signals, including the feature extraction process and the emotion classification process. This study uses the Differential Entropy (DE) method in the EEG feature extraction process. The classification process in this study compares two classification methods, namely the Decision Tree method and the Convolutional Neural Network method. Based on the classification process using the Decision Tree method, the application of oversampling with the Radius SMOTE method resulted in the accuracy of recognizing arousal and valence emotions of 78.78% and 75.14%, respectively. Meanwhile, the Convolutional Neural Network method can accurately identify the arousal and valence emotions of 82.10% and 78.99%, respectively. Doi: 10.28991/ESJ-2022-06-02-013 Full Text: PD

    Focal adhesions are foci for tyrosine-based signal transduction via GIV/Girdin and G proteins.

    Get PDF
    GIV/Girdin is a multimodular signal transducer and a bona fide metastasis-related protein. As a guanidine exchange factor (GEF), GIV modulates signals initiated by growth factors (chemical signals) by activating the G protein Gαi. Here we report that mechanical signals triggered by the extracellular matrix (ECM) also converge on GIV-GEF via β1 integrins and that focal adhesions (FAs) serve as the major hubs for mechanochemical signaling via GIV. GIV interacts with focal adhesion kinase (FAK) and ligand-activated β1 integrins. Phosphorylation of GIV by FAK enhances PI3K-Akt signaling, the integrity of FAs, increases cell-ECM adhesion, and triggers ECM-induced cell motility. Activation of Gαi by GIV-GEF further potentiates FAK-GIV-PI3K-Akt signaling at the FAs. Spatially restricted signaling via tyrosine phosphorylated GIV at the FAs is enhanced during cancer metastasis. Thus GIV-GEF serves as a unifying platform for integration and amplification of adhesion (mechanical) and growth factor (chemical) signals during cancer progression
    • …
    corecore