35 research outputs found

    PENGEMBANGAN E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS SIGIL PADA MATERI PLANTAE (Penelitian Research & Development pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah Cileungsi)

    Get PDF
    Penelitian ini beranjak dari pemikiran perlunya modul digital di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan penelitian untuk mengembangan e-modul interaktif berbasis sigil pada materi plantae dengan mengetahui kelayakan e-modul dan respon peserta didik. Pengembangan produk menggunakan metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D) yang menggunakan model ADDIE meliputi 5 tahapan; Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek penelitian adalah 41 siswa kelas X IPA SMA Muhammadiyah Cileungsi. Hasil implementasi berupa data hasil validasi oleh validator, data angket respon siswa sebagai pengguna. Berdasarkan hasil penelitian antara lain: validasi ahli materi mendapat skor 91% dengan kategori sangat layak, validasi ahli media mendapat skor 75% dengan kategori layak, penilaian oleh guru 81,11% dengan kategori sangat setuju, dan skor uji coba produk pada peserta didik yaitu 85,39%. Produk yang dikembangkan diberi nama SIPHYTA (Sigil of Phyta) telah memenuhi syarat kelayakan sehingga e-modul interaktif berbasis sigil pada materi plantae layak untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan mendapat respon positif atau baik

    PENGGUNAAN SARI TEBU SEBAGAI MEDIUM PERTUMBUHAN MIKROALGA Aurantiochytrium sp. YANG DIISOLASI DARI PULAU PARI, JAKARTA

    Get PDF
    Mikroalga Aurantiochytrium sp. terbukti sebagai penghasil Omega-3 DHA yang penting bagi kesehatan manusia, dengan pertumbuhan yang cepat, maka Peneliti melakukan penelitian mengenai kemampuan mikroalga Aurantiochytrium sp. menggunakan metode isolasi dan kultivasi dalam medium alami sari tebu sebagai sumber karbon alami yang mudah diperoleh. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biomassa kering yang dihasilkan Aurantiochytrium sp. dengan menggunakan medium sari tebu sebagai pengganti sumber karbon yang ekonomis dalam skala flasks. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif eksperimen dengan metode isolasi dan kultivasi mikroalga. Proses tahapan digunakan mulai dari mengambil sampel daun mangrove yang telah melunak di dasar perairan mangrove, direct plating, pure streaking, observasi isolat, kultivasi, sampai dengan pengeringan biomassa Aurantiochytrium sp. Hasil dari penelitian selama tujuh hari menghasilkan biomassa kering sebesar 13 g/L dengan menggunakan konsentrasi Sari Tebu (ST) 25%. Hal ini menunjukan sari tebu sebagai sumber karbon yang propektif dan ekonomis dalam mengkultivasi mikroalga heterotrofik Aurantiochytrium sp

    Bioconversion of Fruit Wastes into High Economic Value of Lipids using Heterotrophic Microalgae Aurantiochytrium from Mangrove Forests of Bunyu Island, North Kalimantan

    Get PDF
    Aurantiochytrium microalgae is recognized as heterotrophic microalgae enables to produce high economic value of lipids for the use in health care industries. This research presents the production of biomass containing lipids through the bioconversion of fruit waste using Aurantiochytrium microalgae. Aurantiochytrium microalgae isolate was obtained from isolated mangrove leaves in the mangrove forest of Bunyu Island, North Kalimantan. The production process takes place in three stages, namely standing culture (SC), pre-culture (PC), and main culture. The SC and PC stages took place 48 hours respectively, while the MC took place 120 hours. The source of nutrition at the main cultivation stage (MC) used monosodium glutamate (MSG) as a nitrogen source, while the carbon source was from fruit waste. Amount of 250 grams of fruit waste was mixed and blended, added with 250 ml of water and then sonicated. The mass ratio of nitrogen source and carbon source was 1:3. The maximum of observed microalgal cell diameters for each stage were 14.5 μm (SC), 19.2 μm (PC) and 25.5 μm (MC). Produced biomass in this experiment has the characteristics of a yellow emulsion liquid, pH 6.2, fishy smell and total dissolved solids (TDS) of 4,820 ppm and a wet biomass of 68 g/

    HUBUNGAN PENGETAHUAN MIKROBIOLOGI DASAR DENGAN KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN SEHAT MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara pengetahuan mikrobiologi dasar dengan konsumsi makanan dan minuman sehat mahasiswa pendidikan biologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, pada angkatan 2017 dan 2018. Populasi yang dipilih sebagai subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan biologi yang telah menempuh mata kuliah Mikrobiologi Dasar yang terdiri dari 155 mahasiswa, karena jumlah subjek lebih dari 100, maka jumlah sampel yang diambil adalah 55% yaitu 85 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan probabilty sampling dengan simple random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengetahuan Mikrobiologi Dasar berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal dan angket mengenai konsumsi makanan dan minuman sehat yang berjumlah 30 butir. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan uji linieritas regresi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan pengetahuan mikrobiologi dasar dengan konsumsi makanan dan minuman sehat mahasiswa pendidikan biologi memiliki regresi yang linier, yaitu Fhit 1,42 < Ftabel 2,50 dengan persamaan regresinya y = 69,43 + 0,19x. Uji korelasi product moment kedua data memperoleh nilai rhitung = 0,35, yang lebih tinggi dari nilai rtabel = 0,27. Hal tersebut menunjukkan terdapat keterkaitan dengan interpretasi koefisien korelasi yang rendah. Hasil uji koefisien determinan yaitu kontribusi pengetahuan mikrobiologi dasar terhadap pengetahuan konsumsi makanan dan minuman sebesar r2 = 0,12 atau 12%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan mikrobiologi dasar dengan pengetahuan konsumsi makanan dan minuman sehat mahasiswa pendidikan biologi dengan kategori rendah. Rendahnya korelasi ini dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal

    Bioconversion of Fruit Wastes into High Economic Value of Lipids using Heterotrophic Microalgae Aurantiochytrium from Mangrove Forests of Bunyu Island, North Kalimantan

    Get PDF
    Aurantiochytrium microalgae is recognized as heterotrophic microalgae enables to produce high economic value of lipids for the use in health care industries. This research presents the production of biomass containing lipids through the bioconversion of fruit waste using Aurantiochytrium microalgae. Aurantiochytrium microalgae isolate was obtained from isolated mangrove leaves in the mangrove forest of Bunyu Island, North Kalimantan. The production process takes place in three stages, namely standing culture (SC), pre-culture (PC), and main culture. The SC and PC stages took place 48 hours respectively, while the MC took place 120 hours. The source of nutrition at the main cultivation stage (MC) used monosodium glutamate (MSG) as a nitrogen source, while the carbon source was from fruit waste. Amount of 250 grams of fruit waste was mixed and blended, added with 250 ml of water and then sonicated. The mass ratio of nitrogen source and carbon source was 1:3. The maximum of observed microalgal cell diameters for each stage were 14.5 μm (SC), 19.2 μm (PC) and 25.5 μm (MC). Produced biomass in this experiment has the characteristics of a yellow emulsion liquid, pH 6.2, fishy smell and total dissolved solids (TDS) of 4,820 ppm and a wet biomass of 68 g/

    Isolation of Dunaliella salina Microalgae from Pari Island, Jakarta, Indonesia

    Get PDF
    Dunaliella salina is a microalga from the Chlorophyta group which is reported to be found in mangrove forests. These microalgae are reported to have economic value as a producer of beta carotene, astaxanthin, and EPA fatty acids. The microalga was isolated from Pari Island, Jakarta. Sampling by streak plate method. This study aimed to obtain Dunaliella salina isolates for further exploration. The results obtained were, that three pure isolates MKA1, MKA2, and MKA3, were successfully purified. The three isolates showed oval-ovoid morphology and orange-pink pigmentation of the culture. Cultivation using seawater, glucose (10 g/L) and yeast extract (3 g/L) produced biomass of about 2.3 g/L and further optimization needs to be explored

    KAJIAN SINGKAT POTENSI RANCANG BANGUN PABRIK OMEGA-3 (DHA) KEMURNIAN TINGGI BERBAHAN BAKU SPESIES AURANTIOCHYTRIUM DARI HUTAN BAKAU INDONESIA UNTUK MENUNJANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

    Get PDF
    Asam dokosaheksaenoat atau biasa disingkat DHA adalah asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid, PUFA) omega-3 yang sangat diperlukan tubuh manusia. Kajian ini memaparkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengeksplorasi mikroalga yang kaya DHA dari hutan bakau Indonesia. Tahapan tersebut dimulai isolasi mikroalga dari hutan bakau Indonesia dan penyimpanan kultur isolat murni dari mikroalga penghasil DHA. Selanjutnya, diskusi tentang produktivitas DHA mikroalga akan dipresentasikan dan dilanjutkan dengan kajian prospek teknologi dan aspek teknologi untuk ditingkatkan menjadi proyek pembangunan pabrik omega-3 skala komersial. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa sumber daya mikroba penghasil DHA dari spesies Aurantiochytrium berlimpah di hutan bakau Indonesia. Produktivitas DHA spesies Aurantiochytrium Indonesia tergolong tinggi dan memungkinkan untuk ditingkatkan lagi pada operasi fed-batch skala yang lebih besar. Pemaparan yang diajukan pada tulisan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memacu pengembangan teknologi lebih lanjut di bidang ini. Harapannya adalah dibangunnya sentra produksi omega-3 di Indonesia yang meningkatkan nilai tambah ekonomi untuk negara serta berkontribusi dalam pemenuhan nilai gizi rakyat pada program ketahanan pangan yang gencar dicanangkan oleh pemerintah Indonesia

    Bioconversion of Fruit Wastes into High Economic Value of Lipids using Heterotrophic Microalgae Aurantiochytrium from Mangrove Forests of Bunyu Island, North Kalimantan

    Get PDF
    Aurantiochytrium microalgae is recognized as heterotrophic microalgae enables to produce high economic value of lipids for the use in health care industries. This research presents the production of biomass containing lipids through the bioconversion of fruit waste using Aurantiochytrium microalgae. Aurantiochytrium microalgae isolate was obtained from isolated mangrove leaves in the mangrove forest of Bunyu Island, North Kalimantan. The production process takes place in three stages, namely standing culture (SC), pre-culture (PC), and main culture. The SC and PC stages took place 48 hours respectively, while the MC took place 120 hours. The source of nutrition at the main cultivation stage (MC) used monosodium glutamate (MSG) as a nitrogen source, while the carbon source was from fruit waste. Amount of 250 grams of fruit waste was mixed and blended, added with 250 ml of water and then sonicated. The mass ratio of nitrogen source and carbon source was 1:3. The maximum of observed microalgal cell diameters for each stage were 14.5 μm (SC), 19.2 μm (PC) and 25.5 μm (MC). Produced biomass in this experiment has the characteristics of a yellow emulsion liquid, pH 6.2, fishy smell and total dissolved solids (TDS) of 4,820 ppm and a wet biomass of 68 g/l
    corecore