297 research outputs found

    Pengembangan E-Modul Akuntansi Perusahaan Dagang Berbasis Instalasi Android Untuk Meningkatkan Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik

    Get PDF
    This study aims to produce learning media in the form of e-modules based android in the form of applications and test their effectiveness in increasing student independence and learning outcomes. The development research method uses the ADDIE model with field test design a quasi-experimental one-group pretest-posttest. The test subjects were 29 students. Data analysis used the n-gain score and paired sample test statistics. The results showed that, (1) the developed Android-based e-module learning media was very suitable to be used as an accounting learning medium based on the validation results of material experts of 91.10%, media experts of 89.67%, and supported by student responses that were very good at 87.64%. (2) the android-based e-module learning media is very effective and has a significant effect on increasing student learning independence, as evidenced by the average score after the application of the media is 87.76 with a normalized gain value of 0.71 high criteria and statistical test results sig. 0.00 0.05. (3) the android-based e-module learning media is very effective and has a significant effect on improving student learning outcomes, as evidenced by the average score after the application of the media is 89.63 with a normalized gain value of 0.73 high criteria and reinforced by the sig statistical test results. 0.00 0.05. Besides that, the application of Android-based e-module learning media is very possible for students to increase motivation and critical thinking skills

    KEPEMIMPINAN MULTI INTELEGENSI DALAM PENGEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI MTs NEGERI 1 LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Kepemimpinan mullti intelegensi adalah kemampuan seseorang dalam memimpin guna untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu. Artinya, setiap orang jika dihadapkan pada satu masalah, ia memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan masalah yang berbeda sesuai dengan konteksnya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi,wawancara dan dokumentasi dimana dalam analisis data dilakukan dengan cara yaitu meeduksi data, display data dan cinclusion data. Untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan cara ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, tringulasi dan kecukupan referensi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan kepala madrasah dalam pengembangan lembaga pendidikan di MTs Negeri 1 Lombok Tengah dilakukan dengan tipe kepemimpinan yang demokratis, dimana setiap keputusan dilakukan secara bersama-sama atau dengan musawarah mufakat baik oleh pimpinan maupun bawahan. Hal ini dilakukan agar hasil keputusan dapat dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan secara bersama-sama. Sedangkan kepemimpinan multiintelegensi kepala madrasah dalam mengembangkan lembaga pendidikan dilakukan dengan beberapa kemampuan yang dimiliki yaitu kemampuan verbalis/linguostik (berbahasa), kemampuan logika, kemamapuan seni dan kemampuan spiritual dilakaukan dengan cara melakukan kegiatan pembinaan keagamaan dimadrasah dan juga melalui keteladanan. Pengembangan lembaga pendidikan di MTs Negeri 1 Lombok Tengah juga dilakukan dengan beberapa kegiatan pengelolaan diantaranya pengelolaan kurikulum, proses belajar  mengajar, tenaga pendidik, media pembelajaran dan pengelolaan standar mutu kelulusan dan lainnya

    STRATEGI GURU DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA DI SMP NEGERI 2 SIKUR LOMBOK TIMUR

    Get PDF
    Strategi guru dalam pendidikan dan pengajaran tidak hanya tidak hanya ditujuakan pada aspek kognitif saja tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik anak didik  terutama dalam membina akhlak  atau budi pekerti yang luhur pada siswa di sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas. Strategi guru dalam membina akhlak siswa, dilakukan secara beragam dan penuh hikmah dan  bijaksana di sekolah. Pokok permasalahan yang dikaji dalam tesis ini adalah strategi guru dalam membina akhlak siswa di SMP Negeri 2 Sikur, pembinaan ahlak siswa dan peranan strategi guru dalam membina akhlak siswa. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui strategi guru dalam membina akhlak siswa, pembinaan ahlak siswa dan peran strategi dalam membina akhlak siswa.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan sumber data berupa data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi. Analisis data dilakukan secara logis dan sistematis dengan tiga tahap yaitu data reduction (reduksi data), data display, conclusion drawing. keabsahan atau validitas data dilakukan dengan cara ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, tringulasi, kecukupan referensi.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa strategi guru dalam membina akhlak siswa di SMP Negeri 2 Sikur Lombok Timur dilakukan melalui metode keteladanan dengan cara memberikan keteladanan atau contoh yang baik dan mulia kepada siswa atau guru harus bisa digugu dan ditiru. Selain itu juga melalui metode nasehat, melalui metode pembiasaan melalui metode kisah qurani dan nabawi, melalui metode amstal (perumpamaan), melalui  metode ceramah dan melaui metode diskusi. Adapun pembinaan akhlak siswa dilakukan dengan cara melakukan pembinaan keagamaan seperti melakukan imtaq dalam bentuk ceramah agama, mengadakan majlis ta’lim ndalam bentuk pengajian dengan mengundang tuan guru dan uztad. Kemudian dengan pemberian hukuman kepada siswa, menanamkan sifat siddiq, amanah, tablig dan fatonah, meningkatkan kerjasama guru dalam membina akhlak siswa, meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua dan pengembangan kurikulum berbasis nilai-nilai akhlak mulia di sekolah. Sedangkan peran strategi dalam membina akhlak siswa adalah peran strategi sebagai alat motivasi, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sebagai alat bantu dalam membina moral/akhlak siswa

    MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS MADRASAH (MBS) DI MAN 1 MATARAM

    Get PDF
    Manajemen pendidikan berbasis madrasah merupakan salah suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada madrasah dan mendorong pengambilan keputusan partisipasif yang melibatkan secara langsung warga madrasah (kepala madrasah, guru, siswa, karyawan, orang tua, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu madrasah berdasarkan kebijakan pemerintah. Manajemen pendidikan berbasis madrasah juga merupakan suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara memanfaatkanberbagai sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien dengan tetap mengacu pada fungsi menejemen yaitu planning, organizing, actuatin dan controling sehingga mutu  pendidikan madrasah dapat dicapai baik pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui manajemen pendidikan berbasis madrasah hambatan yang dihadapi dan solusi yang dilakukan dalam manajemen pendidikan berbasis madrasah di MAN 1 Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data hasil penelitian dideskripsikan atau dijabarkan dalam bentuk uraian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sumber data dalam peneltian ini ada dua yaitu data primer yang diperoleh secara langsung dari informan baik dari hasil observasi, dokumentasi  maupun hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala madrasah, guru, siswa dan karyawan serta komite sekolah dan data sekunder diperoleh dari buku-buku yang relevan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara logis dan sistematis dengan tiga tahap yaitu: a) reduksi data, b) display data dan c) conclusions atau menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa manajemen berbasis madrasah di MAN 1 Mataram cukup baik. Hal ini tampak dari terlaksananya fungsi manajemen dan komponen-komponen manajemen berbasis madarasah seperti melakukan perencanaan yang matang, merumuskan program prioritas, merumuskan tujuan yang ingin dicapai dan menyesuaikan program dengan kebutuhan madrasah, melakukan organizing, menggerakkan (actuating) dan melakukan controling dan evaluasi kegiatan madarasah. Manajemen pendidikan berbasis madrasah juga dilakukan dengan cara melakukan manjemen kurikulum, manajemen proses belajar mengajar, manajemen tenaga pendidik, manajemen sarana dan prasarana, manajemen media pembelajaran, melakukan hubungan kerjasama dengan masyarakat. Kendala yang dihadapi dalam manajemen berbasis madrasah yaitu kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran di madrasah, kenakalan siswa dalam proses pembelajaran di madrasah, ketidakdisiplinan siswa dalam pembelajaran di sekolah, kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap belajar anak. Solusi yang dilakukan yaitu dengan cara meningkatkan motivasi belajar pada siswa, menanamkan kebiasaan yang baik pada diri siswa, meningkatkan kedisiplinan dengan cara membuat kode etik madrasah, meningkatkan hubungan kerjasama antara madrasah dan orang tua siswa seperti membimbing dan mengarahkan serta membiasakan anak didik di rumah belajar disiplin waktu, memberikan pendampingan dan kontrolan terhadap belajar anak dalam belaja

    MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN SANTRI DI PONPES USWATUN HASANAH CEMPAKA PUTIH LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Manajemen pondok pesantren berbasis entrepreneurship menjadi dinamika tersendiri bagi dunia pesantren dewasa ini. Bahkan banyak terdapat pondok pesantren yang pada saat ini mampu bertahan mengembangkan pondoknya dengan bertumpu pada sumber daya yang mereka miliki terutama dalam mewujudkan kemandirian santri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pondok pesantren berbasis entrepreneurship di Ponpes Uswatun Hasanah Cempaka Putih Lombok Tengah termasuk kendala yang dihadapi dan solusi yang dilakukan dalam manajemen pondok pesantren berbasis entrepreneurship guna mewujudkan kemandirian santri di Ponpes Uswatun Hasanah Cempaka Putih Lombok Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari informen dengan memberikan sejumlah pertanyaan (kuesioner) kepada informen dan data sekunder dari instansi terkait. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara logis, sistematis yang meliputi tiga tahap yaitu data reduction,data display, conclusion drawing. Hasil penelitian ini adalah manajemen pondok pesantren berbasis entrepreneurship dalam mewujudkan kemandirian santri di Ponpes Uswatun Hasanah Cempaka Putih Lombok Tengah  dilakukan dengan cara melakukan planning seperti merumuskan program prioritas, merumuskan tujuan yang ingin dicapai dan menyesuaikan program dengan kebutuhan pondok pesantren, melakukan organizing seperti menempatkan seseorang sesuai dengan bidang keahliannya, menggerakkan (actuating) seperti pengembangan kurikulum, pengembangan sarana dan sumber belajar termasuk pembinaaan keterampilan dan kemandirian santri seperti keterampilan computer, keterampilan menjahit, keterampilan berbahasa arab dan derbahasa inggris, keterampilan membuat kaligrafi, keterampilan melukis dan potografer,  tilawah, muzakarah dan tahajjud bersama guna mewujudkan kemandirian santri. Kemudian melakukan controling dan evaluasi. Kendala yang dihadapi yaitu kurangnya motivasi belajar santri dalam pembelajaran di pondok pesantren, ketidakdisiplinan santri dalam pembelajaran di pondok pesantren, kurangnya perhatian orang tua santri terhadap belajar anak. Adapun solusi atau upaya yang dilakukan yaitu meningkatkan motivasi belajar pada santri, menanamkan kebiasaan yang baik pada diri santri seperti memberikan contoh teladan yang baik, sikap hormat kepada guru, orang tua dan sesama  teman, meningkatkan kedisiplinan dengan cara  membuat kode etik pondok pesantren dan meningkatkan hubungan kerjasama antara pondok pesantren dan orang tua santri

    A fresh look at augmenter of liver regeneration in rats.

    Get PDF
    Augmenter of liver regeneration (ALR) is a hepatotrophic protein originally identified by bioassay in regenerating rat and canine livers following partial hepatectomy and in the hyperplastic livers of weanling rats, but not in resting adult livers. The ALR gene and gene product were subsequently described, but little is known about the cellular/subcellular sites of ALR synthesis in the liver, or about the release and dissemination of the peptide. To obtain this information in rats, we raised antibodies in rabbits against rat ALR for development of an enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). ALR concentrations were then determined in intact livers of unaltered weanling and adult rats; in regenerating residual liver after partial hepatectomy; in cultured hepatocytes and nonparenchymal cells (NPCs); and in culture medium and serum. ALR in the various liver cells was localized with immunohistochemistry. In addition, hepatic ALR and ALR mRNA were assayed with Western blotting and reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR), respectively. The hepatocyte was the predominant liver cell in which ALR was synthesized and stored; the cultured hepatocytes secreted ALR into the medium in a time-dependent fashion. Contrary to previous belief, the ALR peptide and ALR mRNA were present in comparable concentrations in the hepatocytes of both weanling and resting adult livers, as well as in cultured hepatocytes. A further unexpected finding was that hepatic ALR levels decreased for 12 hours after 70% hepatectomy in adult rats and then rose with no corresponding change in mRNA transcripts. In the meantime, circulating (serum) ALR levels increased up to 12 hours and declined thereafter. Thus, ALR appears to be constitutively expressed in hepatocytes in an inactive form, and released from the cells in an active form by unknown means in response to partial hepatectomy and under other circumstances of liver maturation (as in weanling rats) or regeneration

    Estudo retrospectivo do perfil epidemiológico do trauma facial relacionado à violência do hospital de pronto socorro de Porto Alegre

    Get PDF
    O presente estudo tem por objetivo realizar um levantamento epidemiológico do perfil do trauma facial relacionado à violência, analisando dados dos pacientes que foram atendidos no Hospital de Pronto Socorro de Porto Alegre, do mês de novembro de 2015 à julho de 2016. Estudo retrospectivo descritivo transversal onde foram analisados dados como idade e sexo do paciente, tipo de trauma, região anatômica, etiologia e motivo da agressão dos prontuários dos pacientes atendidos nesse período e tabulados, organizados e contabilizados. A análise estatística foi realizada pelo teste Qui-Quadrado no software Paws Statistics 18, avaliando p < 0,05. Os resultados do estudo revelam que no período avaliado foram contabilizados 1224 casos, tendo uma média de 136 atendimentos por mês. O sexo mais prevalente foi o masculino. A faixa etária que mais ocorreram os danos foi 21 a 40 anos, e a média de idade 30 anos. O tipo de lesão que mais acometeu os pacientes avaliados foi lesão em tecidos moles. Relativo à localização anatômica da lesão, regiões de couro cabeludo (parietal, occiptal, temporal) e múltiplas regiões foram as mais acometidas no sexo masculino, diferindo do feminino, onde a região frontal e nasal foram as mais predominantes. Conclui-se que a violência é um grande fator de risco para traumas faciais em pacientes adultos e que estudos como este ajudam na elaboração de novas formas de prevenção e tratamento dessas lesões, cuja complexidade é reconhecida na literatura, envolvendo, necessariamente, atuações interprofissionais.The present study has as objective to make an epidemiologic survey of the profile of the facial trauma related to violence, analyzing the data of the patients that were treated at the Hospital de Pronto Socorro de Porto Alegre, from November of 2015, to July of 2016. Data were analyzed as age and sex of the patient, type of trauma, anatomical region, etiology and reason for the aggression of the medical records of patients treated during this period and tabulated, organized and accounted for.Statistical analysis was performed using the Chi-Square test in Paws Statistics software 18, evaluating p <0.05. The results of the study reveal that in the period evaluated 1224 cases were recorded, with an average of 136 visits per month. The most prevalent gender was male. The age at which the most damage occurred ranged from 21 to 40 years old, and the average age was 30 years old. The type of lesion that most affected the evaluated patients was soft tissue injury. Regarding the anatomical location of the lesion, scalp regions (parietal, occipital, temporal) and multiple regions were the most affected in males, differing from females, where the frontal and nasal regions were the most predominant. It is concluded that violence is a great risk factor for facial trauma in adult patients and that studies like this help in the elaboration of new forms of prevention and treatment of these lesions, which complexity is recognized in the literature, necessarily involving interprofessional actions

    A prática no CAPS: processo de vinculação com um familiar: relato de experiência do estágio supervisionado

    Get PDF
    Trabalho de Conclusão de Curso apresentado em forma de relatório para obtenção do grau de bacharel em Psicologia.This work is the result of a Supervised Internship experience, in psychology, from the Federal University of Recôncavo da Bahia, on the campus of Santo Antônio de Jesus (Health Sciences Center). The field of the internship was the area of mental health and its practice carried out at the Psychosocial Care Center (PCC) II, in the same municipality. Second Yasui (2006, p. 107), the PCC, is the main instrument for implementing the national policy of mental health and should be seen as a way of transforming care, part of a wide network of mental health care, which includes different actors, social segments and services. This text talks both about the experience of practicing this internship and its effects on the actors involved, it also talks about the effects of the policy on users, family members and the service in question. The internship started in May 2018, initially with readings and discussions pertaining to the area. Its practice took place from August 14, 2018 to January 30. this stage supervised aimed to carry out a transdisciplinary clinic, circulating within of the Psychosocial Care Center (PCC), in which we monitor users and activities promoted by the service. The workload of the internship was divided as follows: eight hours weeks were dedicated to practice at the PCC, among which four hours were dedicated to team, four more to be on the field. Along with that, we had internship supervision weekly, held at the university, with the guidance of Professor Rafael Coelho and lasting four o'clock. This report will have as main objective to describe and analyze the internship practice specifically. For this, we will focus on the case of Antônia (fictitious name), relative of a service user, who will act as an analyzer situation.O presente trabalho é fruto de uma experiência de Estágio Supervisionado, em psicologia, da Universidade Federal do Recôncavo da Bahia, no campus de Santo Antônio de Jesus (Centro de Ciências da Saúde). O campo do estágio foi a área de saúde mental e sua prática realizada no Centro de Atenção Psicossocial (CAPS) II, do mesmo município. Segundo Yasui (2006, p. 107), o CAPS, é o principal instrumento de implementação da política nacional de saúde mental e deve ser visto como uma forma de transformação da assistência, parte de uma ampla rede de cuidados em saúde mental, que inclui diversos atores, segmentos sociais e serviços. Esse texto fala tanto da experiência da prática desse estágio, quanto de seus efeitos nos atores envolvidos, diz também dos efeitos da política nos usuários, familiares e no serviço em questão. O estágio foi iniciado em maio de 2018, inicialmente com leituras e discussões referentes a área. Sua prática se deu de 14 de agosto de 2018 à 30 de janeiro. Esse estágio supervisionado teve como objetivo realizar uma clínica transdisciplinar, circulando no interior do Centro de Atenção Psicossocial (CAPS), no qual acompanhamos os usuários e as atividades promovidas pelo serviço. A carga horária do estágio foi dividida da seguinte maneira: oito horas semanais foram dedicadas para a prática no CAPS, dentre isso quatro horas eram de reunião de equipe, mais quatro para estar no campo. Junto a isso, tínhamos a supervisão de estágio semanal, realizada na universidade, com orientação do professor Rafael Coelho e duração de quatro horas. Este relatório terá como objetivo principal descrever e analisar a prática de estágio especificamente. Para isso enfocaremos no caso de Antônia (nome fictício), familiar de um usuário do serviço, que funcionará como situação analisadora

    O Sistema CEP/Conep e as pesquisas em ciências humanas e sociais: outras éticas, outras semânticas

    Get PDF
    Esta nota de conjuntura tem o objetivo de evidenciar algumas questões importantes sobre como se configura o Sistema CEP/Conep e as implicações dessa regulação no campo das ciências humanas e sociais. Primeiro, explicito o que consiste esse sistema para, em seguida, esboçar as controvérsias provenientes  desse controle, que tem como aspecto central, ser regido pelo que a análise do Estado e sua organização burocrática chamam de lógica cartorial
    corecore