39 research outputs found

    PERANCANGAN ALGORITMA SISTEM PENGHITUNGAN TARIF MESIN PRODUKSI BERDASARKAN KONSEP SISTEM PRODUKSI TERDISTRIBUSI MANDIRI

    Get PDF
    Penelitian ini berhubungan dengan perancangan algoritma sistem penghitungan tarif mesin produksi berdasarkan konsep sistem produksi terdistribusi mandiri (SPTM). Penghitungan tarif mesin produksi tersebut ditentukan melalui komponen-komponen ongkos yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan produksi bagi suatu industri. Komponen-komponen ongkos ini diantaranya adalah ongkos daya, ongkos bahan habis, ongkos perawatan, ongkos penyusutan mesin dan ongkos tak langsung. Pada sistem ini, ongkos tak langsung dibebankan pada mesin produksi dengan cara pembobotan tertentu. Seperti diketahui setiap perusahaan atau industri-industri kecil mempunyai bagian atau departemen yang akan mengelola kegiatannya. Dimana bagian tersebut dibedakan atas cost center dan profit center. Bagian profit center akan menanggung ongkos sendiri dan ongkos dari cost center sesuai dengan alokasi tertentu (ongkos overhead). Ongkos bagi profit center inilah yang selanjutnya didistribusikan ke mesin sesuai dengan alokasi tertentu (ongkos overhead). Ongkos overhead dan ongkos langsung yang terlibat dalam kegiatan pemakaian mesin selanjutnya dijadikan dasar sebagai perhitungan tarif mesin produksi. Dalam sistem ini masing-masing objek yang terlibat dalam penghitungan tarif mesin produksi tersebut diharapkan mampu menghitung ongkosnya sendiri. Pengembangan sistem penghitungan tarif mesin produksi ini dimulai dengan pemodelan sistem berdasarkan konsep sistem produksi terdistribusi mandiri. Kemudian dilanjutkan dengan perancangan algoritma dari sistem ini. Selanjutnya sistem ini dikembangkan dalam bentuk perangkat lunak berbasis web berdasarkan model dan algoritma yang didapatkan dari langkah sebelumnya. Pada penelitian ini dititikberatkan untuk perancangan algoritma dari sistem penghitungan tarif mesin produksi ini. Pada perancangan algoritma ini setiap komponen ongkos penyusun tarif mesin produksi diperkirakan terlebih dahulu harganya dalam interval satu tahun. Harga perkiraan ongkos ini berdasarkan pada data tahun sebelum-sebelumnya. Kemudian masing-masing komponen ongkos kita bebankan secara merata pada setiap periode penghitungan tarif mesin yaitu setiap bulan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya fluktuasi harga tarif mesin produksi yang terlalu besar. Jika harga perkiraan ongkos-ongkos tersebut lebih kecil dibandingkan harga ongkos aktual pada periode berjalan, maka selisih harga kedua ongkos tersebut akan dibagikan secara merata pada bulan-bulan berikutnya di tahun berjalan. Jadi, hasil dari penelitian ini adalah algoritma untuk pengembangan sistem penghitungan tarif mesin produksi

    ANALISIS KARAKTERISASI SERBUK BIOKERAMIK DARI CANGKANG TELUR AYAM BROILER

    Get PDF
    The research is about analysis of Nano Sized Bioceramic Characterization Using Particle Size Analyzer (PSA). In the previous research, optimization of the parameters of making nano powders on Ball Mill machines using the Taguchi and ANOVA methods. The optimum parameters of the Taguchi Design analysis were grinding rate, grinding time and Ball Powder Ratio respectively 250 rpm, 3 hours and 1: 6. After that the characterization of the powder use a Scanning Electron Microscope (SEM) and Transmission Electron Microscope (TEM). Powder size measurement use SEM tools obtained the smallest average size of 1.305 mm while using TEM tools showed the average size of the smallest powder between 50-100 nm. TEM test results were confirmed again using PSA. The results of the characterization using PSA showed that the particle size in the range 100-300 nm was approximately 80

    CORRECTIVE MAINTENANCE POMPA SENTRIFUGAL P-14 AVAK

    Get PDF
    PT. XYZ is one of UVW’s 6 Refinery Units that the main business is process crude oil and intermediate product (Alkylfeed, HSDC, slop oil, LOMC, Long residue, Raw PP) become finish product. One of the important equipments is pump that the example type is AVAK P-14 Centrifugal pump which is located in the Oil Pump House section. The problem is that there is a bend in the shaft due to lack lubrication on the bearing. Because of that, the pump is difficult to rotate by the motor that it occur stuck. The method solve the problem by using visual inspection and measuring dimension. The result is that pump has a bend in the shaft due to lack of lubrication in the bearing so heat due to friction between the shaft and the bearing which continue to rotate at high speed. In overcoming this problem, re-measurement dimension of pump and carried out suitable handling of the damaged pump components

    The Effect of Main Spindle Speed of Z3050 X 16 (II) Radial Surving Machine on HSS TOOL Wear on The ASTM A36 Steel Process

    Get PDF
    Radial drilling machine is a machine that functions to make holes, enlarge holes, smooth the surface of holes and others. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the main spindle speed and to determine the cutting parameters of drilling with variations in the main spindle rotation of the machine 250, 320, and 400 rpm. The drill bits used in this study are HSS (High Speed Steel) chisels with a size of 16 mm and the material used is ASTM A36 steel. The method used to determine the level of tool wear is to calculate the reduction in tool weight every 8 times drilling at each speed variation, namely 250, 320, and 400 rpm. The greatest tool wear occurs at the highest engine rpm speed at 400 rpm with a tool wear value of 0.07 grams and the lowest wear at 250 rpm with a wear value of 0.02 grams. The depth of cut is 8 mm. The cutting speed at 250 rpm got a value of 0.01256 m/min, the cutting speed at 320 rpm got a value of 0.0160768 m/min and at 400 rpm the value was 0.020096 m/min. The cutting time at 250 rpm was 0.16mm/minute, the cutting time at 320 rpm was 0.125 mm/minute, the cutting time at 400 rpm was 0.1mm/minute. The speed of producing fury at a speed of 250 rpm obtained a value of 10.048 cm3/minute, at a speed of 320 rpm a value of 12.861 cm3/minute was obtained, and at a speed of 400 rpm a value of 16.076 cm3/minute was obtained

    PROSES REBENDING MENGGUNAKAN ROLL FORMING PADA PLAT SS 400/ JIS G3101 DI DALAM PEMBUATAN CORRUGATION STEEL PLATE MODEL 47J9-1C

    Get PDF
    Roll Forming Machine adalah produk teknis yang mengintegrasikan teknologi mekanik. Mesin ini menggunakan teknologi canggih dan sangat meningkatkan efisiensi produk. Alat ini dapat secara otomatis melokalisasi, menjepit, menyesuaikan, mengeroll, mengangkut hingga menyelesaikan pekerjaan. Mode otomatis dari jalur ini sangat menghemat biaya pembuatan, dan mesin ini menggunakan metode bending Roll Forming. Metode ini adalah proses bending yang menggunakan Up Roller dan Driven Roller yang berputar menggulirkan plat sehingga terbentuklah profil dan kelengkungan benda kerja. Dari metode Roll Forming akan didapatkan hasil dengan radius yang masih cukup besar. Standar radius pada alat ini yaitu dengan ukuran 9000mm.Jika ingin memperkecil ukuran radius maka diperlukan proses pengulangan bending (Rebending). Dengan proses Rebending maka diperlukan lagi waktu untuk pengecilan ukuran radius yang diinginkan.Cepat lambatnya proses Rebending tergantung dari bebrapa langkah yang akan dilakukan dalam menurunkan radius yang diinginkan.dengan variasi jarak penurunan up roller 3mm dan 4mm tentu akan membuat waktu pengerjaan yang berbeda. Dari variasi jarak penurunan up roll tersebut menghasilkan kurva perbandingan pengerjaan waktu total. Jarak penurunan up roller 3mm meghasilkan waktu 16,01 menit sedangkan jarak penurunan up roller 4mm lebih cepat yaitu 13,59 menit

    OPTIMASI PARAMETER PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUBUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DAN ANOVA

    Get PDF
    Penelitian ini tentang optimasi parameter proses untuk meningkatkan produktivitas pembubutan dengan menggunakan metode Taguchi dan ANOVA. Di dalam dunia industri waktu pengerjaan dari suatu produk sangat mempengaruhi ongkos kerja dan tingkat produktivitas pemesinan, sehingga diperlukan suatu metode agar dapat mengoptimalkan tingkat produktivitas. Metode Taguchi dan ANOVA merupakan metode analisis statistik yang dapat digunakan untuk melakukan optimasi untuk mendapatkan tingkat produktivitas pemesinan terbaik. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah baja ST 37 dengan proses pemesinan menggunakan mesin bubut Celtic. Hasil optimasi parameter pembubutan baja ST 37 pada mesin bubut Celtic untuk mendapatkan tingkat produktivitas terbaik adalah menggunakan putaran spindle 515 rpm, gerak makan 0.25 mm/rev, kedalaman makan 1.1 mm dan kecepatan menghasilkan geram sebesar 3.47 g/sec. Persen kontribusi pengaruh faktor level terhadap hasil pengujian didapatkan putaran spindle 52.83%, kedalaman makan 39.01 %, dan gerak makan 4.67 %.Kata Kunci: ANOVA, putaran spindel, kecepatan makan, kecepatan menghasilkan geram, kedalaman potong

    PENGEMBANGAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS, VISI DAN MISI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU

    Get PDF
    Rencana Strategis (Renstra) merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen sebuah organisasi dalam rangka mencapai tujuan visi maupun misinya. Sehubungan dengan sudah berakhirnya masa Renstra Fakultas Teknik (FT) Universitas Bengkulu (UNIB) tahun 2016-2020, maka dilakukan pengembangan terhadap Renstra tersebut untuk empat tahun berikutnya yaitu untuk tahun 2020-2024. Sebagai salah satu organisasi Pendidikan Tinggi, oleh karenanya FT UNIB harus memiliki Renstra khusus sesuai dengan visi dan misinya FT UNIB. Renstra FT UNIB disusun agar mampu menjawab tantangan kemajuan Ipteks di era globalisasi, yang mana kemajuan Ipteks berkembang sangat cepat. Untuk menjamin kredibilitas Renstra, maka dalam menyusun Renstra FT UNIB dilakukan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, baik internal maupun eksternal. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan semua stakeholder terkait. Dari hasil kegiatan FGD tersebut, maka disusunlah Renstra FT UNIB untuk tahun 2020-2024.

    PERBANDINGAN LAJU KOROSI PADA PADUAN TITANIUM TIPE JENIS BARU, Ti- 12Cr DENGAN IMMERSION TEST DALAM LARUTAN NaCl 3%

    Get PDF
    Titanium tipe is interested to develop for biomedical application because that alloy has excellent biocompatibility andmechanical properties which it can be controlled. Price of Titanium alloy type is expensive because there are manysubstance combination. Ti-12 Cr is developed for implan because that have only one alloy ( titanium type and lowprice. Corrosion time for Ti-12Cr in human body has not detail information yet. Therefore, corrosion behaviour isimporotant to clarify, for example in NaCl 3% solution. Weight from sample measured by OHAUS Pioneer TM beforeand after immersion Ti-12 Cr in NaCl 3%. Variation of Time immersion are two, four and six weeks. Microstructure andhardness test Ti-12Cr are investigated after immerse in NaCl 3% solution. Result from the investigation seen there wereblack spots that was indicated corrosion happened and also increased the hardness. Corrosion rates Ti-12Cr that isresult from immerse in NaCl 3% are 0,02675545; 0,02828874 and 0,03804608 mmpy respectively.Beside that, EDX testshow some oxide TiO2 and Cr2O3 formed in the surface of Ti-12Cr.Penelitian terhadap material yang dikembangkan untuk aplikasi biomedis seperti paduan Titanium tipe sangat diminati.Hal ini dikarenakan paduan ini mempunyai biokompatibel yang baik dan sifat mekanik yang bisa dikontrol. Namundemikian Titanium tipe yang ada mempunyai harga yang relatif mahal, karena mengandung banyak unsur paduan. Olehkarena itu paduan Titanium tipe yang mempunyai hanya 1 paduan seperti Ti-12Cr dikembangkan untuk bahan implan.Berapa lama paduan Ti-12Cr dapat bertahan dalam tubuh manusia hingga terkorosi belum diketahui, sehingga perilakukorosi paduan ini perlu diklarifikasi misalnya pada larutan garam (NaCl 3%). Proses perendaman paduan Ti-12Cr dalamlarutan NaCl 3%. sebelum dan sesudah direndam massa sampel diukur dengan timbangan digital OHAUS PioneerTM.Waktu perendaman terhadap sampel divariasikan 2, 4 dan 6 minggu. Pemeriksaan struktur mikro dan pengujiankekerasan terhadap sampel paduan Ti-12Cr setelah perendaman juga dilakukan. Setelah perendaman struktur mikro Ti-12Cr menunjukkan adanya bintik-bintik hitam yang menunjukkan adanya korosi serta harga kekerasan mengalamipeningkatan. Laju korosi dari Ti-12Cr hasil perendaman 2, 4 dan 6 minggu berturut-turut adalah 0,02675545;0,02828874 dan 0,03804608 mmpy. Hasil pemeriksaan EDX menunjukkan adanya oksida yang terbentuk dipermukaanpaduan Ti-12Cr yaitu TiO2 dan Cr2O3

    “Manufacturing Screw Turbin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH)”

    Get PDF
    Screw turbin merupakan alat yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga micro hidro (PLTMH), dimana dengan memanfaatkan debit arus aliran air screw turbin akan bergerak, hasil putaran dari screw akan dihubungkan kedinamo/generator, sehingga akan menghasilkan listrik. Komponen utama dari screw turbin (PLTMH) adalah screw, yang mana screw terdiri dari dua komponen utama yaitu poros dan lempengan blade. Proses pembuatan (manufacturing) screw ini sangat penting untuk menunjang screw turbin ini. Metode penelitan pada skripsi ini menggunakan metode pengamatan lapangan. Dimana akan dijelaskan proses pembuatan (manufacturing) dari screw turbin (PLTMH) yang geometrinya telah ditentukan penulis, yang mana pada screw pertama panjang poros utama 1300 mm dan berdiameter 165,5 mm, dengan 5 lempengan blade dengan ketinggian 200 mm dengan ketebalan 5 mm dengan jarak pitch 260 mm, dan untuk screw kedua memakai geometri poros dan lempengan blade yang sama, namun pada screw kedua menggunakan 7 lempengan blade dengan jarak pitch 185,7 mm. Selanjutnya akan dilakukan perbandingan estimasi biaya proses pembuatan (manufacturing) dari kedua screw tersebut. Dari pengamatan dilapanagan diketahui, untuk proses pembuatan (manufactur) screw terdiri atas beberapa tahapan yaitu proses pemotongan pelat, proses pemotongan lempengan plat, proses penarikan (press), proses pengelasan (joining), proses balancing, dan untuk rumah screw dilakukan proses pengerollan. Untuk estimasi biaya screw yang menggunakan 5 lempengan blade membutuhkan dana sebesar Rp. 12.780.000, dan untuk screw yang mengguakan 7 lempangan blade dibutuhkan dana sebesar Rp. 13.430.000, ini hanya untuk biaya pembelian bahan/materila dan proses pembuatan (manufactur)

    KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MEKANIK PADA STASIUN BOILER PT X

    Get PDF
    Penelitian ini berhubungan dengan studi keselamatan dan kesehatan  kerja (K3) mekanik. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja dan mengatur beberapa kemungkinan bahaya yang akan terjadi pada pekerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). Adapun metodologi yang dilakukan pada penelitian ini, dengan cara observasi lapangan atau pengamatan langsung di bagian stasiun boiler PT. X. Data juga di dapat dari buku pedoman keselamatan pelatihan operator ketel uap kelas 1 serta dengan mengkaji sedikit peraturan yang terdapat di pabrik tersebut. Hasil yang di dapat berupa hasil data lapangan yang di amati langsung dan peraturan yang di tetapkan oleh PT. X untuk bisa di bandingkan agar berguna kedepannya
    corecore