127 research outputs found
FINANCIAL MANAGEMENT IN THE SUPPORT GOOD GOVERNANCE (Study on The Government of Subang District)
ABSTRACT This research is based on the regional government's reluctance to the central government in providing financial assistance. Whereas in supporting the creation of good governance that the government is obliged to manage finances with the principles mandated by the Act. The loss of potential of Original Revenue that causes the level of financial independence is very less. By using secondary data from Subang district Government expected this research can explain real condition from local finance. The research results show that in the period of 2010-2016 the amount of central government transfers is very high compared with the realization of local revenue. So the high dependency of revenue from the source of Special Allocation Fund, General Allocation Fund to the region. On the other hand, with the transfer of Subang Regency Government can finance the wheel of good development for service up to infrastructure development for 7 years. Key Words: Financial Management, Good Governanc
KELEMBAGAAN BADAN USAHA MILIK DESA BELENDUNG KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG
Abstract
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) merupakan Lembaga usaha yang berada di tingkat desa dalam mengelola potensi dan memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tentu saja keberadaan Bumdes menjadi salah satu solusi bagi masyarakat dengan ekonomi lemah namun mempunyai barang atau jasa untuk dijual. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah khususnya desa untuk dapat meningkatkan kelembagaan Bumdes. Kondisi ini menjelaskan bahwa Bumdes di Desa Belendung masih terkendala dengan aspek regulative. Dari aspek tersebut pengelola Bumdes belum memahami aturan tentang tugas, pokok dan fungisnya. Selain itu, proses penentuan pengurus belum berdasarkan tingkat keahliann dan kemampuan.
Metode yang digunakan dalam proses pengabdian ini yaitu sosialisasikepada masyarakat, perangkat desa, pengelola Bumdes, tokoh agama, tokoh masyarakat sampai dengan karangtaruna. Proses pelibatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang tugas yang harus dilaksanakan oleh pengelola Bumdes dan perangkat pemerintah desa. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa kelembagaan Bumdes Belendung belum dapat memaksimalkan potensi dari keberadaan perumahan, pemukiman, komplek Sekolah Dasar (SD) sebagai pangsa pasar dari usaha yang akan dikembangkan. Disisi lain, Bumdes Belendung sudah mengembangkan tempat usaha (ruko) yang dapat digunakan oleh siapapun selama aturan tetap dilaksanakan. Tentu saja hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak manapun agar menjadi bahan pembelajaran bagi pengelola Bumdes juga perangkat pemerintah desa sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Desa. Perlunya proses pendampingan dan pelatihan sebagai bentuk peningkatan kapasista sumber daya manusia (SDM) pengelola menjadi penting.
Kata kunci: kelembagaan, Badan usaha milik desa, peningkatan kapasitas sumber daya manusia
Abstract
Village-owned business entities (Bumdes) are business institutions located at the village level in managing potential and advancing the level of community welfare. Of course, the existence of Bumdes is a solution for people with a weak economy but who have goods or services to sell. This needs to get attention from the government, especially villages, to be able to improve Bumdes institutions. This condition explains that the Bumdes in Belendung Village are still constrained by regulatory aspects. From this aspect, Bumdes managers do
not yet understand the rules regarding their duties, principal and functions. Furthermore, the process of determining administrators is not based on the level of expertise and ability
The method used in this service process is outreach to the community, village officials, Bumdes managers, religious leaders, community leaders and even youth youth organizations. This engagement process aims to equalize perceptions about the tasks that must be carried out by Bumdes managers and village government officials. The results of this activity show that the Belendung Bumdes institution has not been able to maximize the potential of the existence of housing, settlements, elementary school (SD) complexes as market share for the business to be developed. On the other hand, Bumdes Belendung has developed a business premises (ruko) which can be used by anyone as long as the regulations are still implemented. Of course, this needs to get attention from all parties so that it becomes learning material for Bumdes managers as well as village government officials as a source of Village Original Income. The need for mentoring and training processes as a form of increasing the capacity of human resources (HR) managers is important
Keyword : institutions, Village-owned business entities, increasing the capacity of human resourc
El dinamismo de la recuperación económica de Indonesia
Es evidente que ningún país puede ser inmune a la recesión mundial, e Indonesia no es una excepción. El efecto que ha producido la recesión en este país ha distorsionado algunos de sus indicadores económicos, sobre todo el crecimiento y el comercio exterior. En línea con las medidas adoptadas por el gobierno para afrontar la crisis, Indonesia celebró elecciones, tanto legislativas como presidenciales, en 2009. Este ARI repasa las implicaciones de las elecciones y las perspectivas económicas que se perfilan para Indonesia después de ellas.
Tras la contracción económica sufrida en la segunda mitad de 2008, la recuperación económica de Indonesia ha empezado a dar muestras de dinamismo tras las elecciones legislativas celebradas el 9 de abril de 2009 y las presidenciales del 8 de julio. El gobierno de Indonesia reaccionó rápidamente a la crisis combinando instrumentos de política monetaria con medidas fiscales para minimizar los efectos de la crisis mundial. Su rápida actuación y la ausencia de pánico a la hora de gestionar los efectos de la crisis desde agosto de 2008 han marcado la diferencia. Actualmente Indonesia se ha convertido en un país mucho más dependiente del gasto interior como motor del crecimiento
Tinjauan Integrasi Timor Timur Menurut Hukum Internasional
Syarat berdirinya negara menurut Konvensi Montevedio 1933 adalah adanya penduduk yang permanen wilayah tertentu, pemerintah dan kemampuan untuk melakukan hubungan dengan negara lain. Negara sebagai subyek hukum internasional dapat menggunakan hak-haknya secara lebih sempurna apabila telah diperoleh pengakuan dari negara lain. Ini berarti tanpa pengakuan dari negara lain tidak mempengaruhi suatu negara sebagai subyek hukum internasional. ..
Mekanisme Pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB-P2) Pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Subang
Abstrak
Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan Mekanisme Pembayaran PBB-P2 pada BAPENDA Kabupaten Subang. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang mekanisme pembayaran PBB-P2 pada BAPENDA Kabupaten Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat : Observasi, Dokumentasi, Wawancara, Studi Pustaka atau Kepustakaan.
Alur pembayaran PBB-P2 yang sedang berjalan di Bank ke Badan Pendapatan Daerah Kab. Subang yaitu Wajib Pajak menyerahkan SPPT kepada teller, setelah berkas lengkap teller membuat slip setoran dan menyerahkan kepada bagian Analisa Pajak. Analisa Pajak membuat penerimaan PBB-P2 dan menyerahkan kepada teller. Setelah itu teller membuat laporan mutasi penerimaan PBB-P2 dan menyerahkan kepada Pimpinan Bank dan Bapenda. Dan sebenarnya BAPENDA berpihak sebagai koordinator Pajak Daerah tersebut, jadi BAPENDA memiliki catatan penerimaan Pajak Daerah.
Maka disimpulkan Mekanisme Pembayaran PBB-P2 pada BAPENDA Kabupaten Subang Wajib Pajak mendapatkan SPPT, setelah itu Wajib Pajak melakukan pembayaran melalui outlet yang sudah ditentukan.
Kata kunci : Mekanisme, PBB-P2, Alur Pembayaran
Abstract
The purpose of this study is to find out and explain the PBB-P2 Payment Mechanism at the BAPENDA of Subang Regency. This research is useful for adding insight into the PBB-P2 payment mechanism at the Subang Regency BAPENDA. The method used in this research is descriptive qualitative method, namely fact finding with the right interpretation. The method used in this research is descriptive qualitative method, namely fact finding with the right interpretation: Observation, Documentation, Interviews, Library Studies or Literature.
The PBB-P2 payment flow that is currently running at the Bank to the District Revenue Agency. Subang, namely the Taxpayer submits the SPPT to the teller, after the complete file the teller makes a deposit slip and submits it to the Tax Analysis section. Tax analysis makes PBB-P2 receipts and submits them to tellers. After that the teller makes a transfer report on PBB-P2 receipts and submits it to the leadership of the Bank and Bapenda. And actually BAPENDA takes sides as the Regional Tax coordinator, so BAPENDA has records of Regional Tax receipts.
So it was concluded that the PBB-P2 Payment Mechanism at BAPENDA of Subang Regency Taxpayers get SPPT, after that the Taxpayers make payments through predetermined outlets
Keywords : Mechanism, PBB-P2, Payment Flow
 
EFEKTIVITAS PROGRAM COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI PT TIRTA INVESTAMA AQUA SUBANG KECAMATAN CISALAK
AbstractThis research is motivated by the inadequate clean and healthy lifestyle of the community, because there is an increase in diarrhea cases based on data in 2020, namely 359 sufferers, while in 2021 as many as 613. Educational and outreach patterns from the government and private parties to the community have less impact, because the level of community participation in the CSR program is still low. In this study, the researcher uses a qualitative approach with the inquiry method, that the case study is an exploration of a bounded system or a case/ various case that from time to time go through in-depth data collection and involve various sources of information rich in a context. The results of the study show that not all communities can understand and participate in CSR programs so that the benefits and success rates are relatively diverse. Many obstacles in the implementation of CSR programs cause the level of satisfaction of the private sector, government and beneficiaries will also be different. In terms of input, this program is very adequate, but in terms of output, especially for the beneficiaries, it has not had such a big impact. On the other hand, the goals of this program have positive things but require time and involvement of parties and consistency in its implementation.AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi pola hidup bersih dan sehat dari masyarakat yang kurang memadai, karena ada peningkatan kasus diare berdasarkan data tahun tahun 2020 yaitu 359 penderita, sementara tahun 2021 sebanyak 613. Pola edukasi dan sosialisasi dari pihak pemerintah dan swasta kepada masyarakat kurang berdampak, karena tingkat turut serta masyarakat dalam program CSR masih rendah. Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode inquiry, bahwa studi kasus sebuah eksplorasi dari suatu sistem yang terikat atau suatu kasus/beragam kasus yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi yang kaya dalam suatu konteks. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak semua masyarakat dapat memahami dan turut serta dalam program CSR sehingga manfaat, tingkat keberhasilan relatif beragam. Banyak kendala dalam pelaksanaan program CSR menyebabkan tingkat kepuasan dari pihak swasta, pemerintah dan penerima manfaat juga akan berbeda. Dari sisi input, program ini sangat memadai, namun dari segi output khususnya bagi penerima manfaat belum memberikan dampak yang begitu besar. Dari sisi yang lain, tujuan program ini mempunyai hal yang positif namun memerlukan waktu dan keterlibatan pihak dan konsistensi dalam pelaksanaannya.
Pemanfaatan COBIT 4.1 dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi RPJM Daerah
Pelaksanaan program e-government yang dicanangkan pemerintah pusat merupakan salah satu faktor penting dalam terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Hal ini bisa terwujud jika dalam pelaksanaannya mengacu pada tata kelola sistem dan teknologi informasi (IS/IT governance) yang baik pula. Mulai dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), hingga pengawasan (monitoring). Maka dari itu, pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah Kabupaten Subang perlu mencantumkan perencanaan sistem informasi dalam rencana pembangunan baik jangka menengah ataupun jangka panjang
PELAYANAN PRIMA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN DI TOKO BAROKAH KECAMATAN SUBANG KABUPATEN SUBANG.
Abstrak.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaiman pengaruh pelayanan prima terhadap loyalitas pelanggan di toko Barokah. Metode yang dipakai penulis pada penelitian ini yakni dengan menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang telah membeli produk di toko Barokah yakni dengan mengumpulkan sample sebanyak 49 responden. Teknik dalam pengumpulan data yang dipakai yakni sumber data primer dan untuk pengolahan datanya menggunakan Uji Validitas, Uji Reabilitas, Uji Normalitas, Uji Analisis Linier Sederhana, Uji T, dan Uji Koefisien Determinasi yang menggunakan aplikasi software SPSS versi 23.
Hasil dalam penelitian ini dapat penulis simpulkan bahwasanya Pelayanan Prima berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pelanggan.yang dibuktikan.dengan pengujian T dimana nilai Sig yang didapatkan lebih kecil (0,000 < 0,05).
Kata kunci: Loyalitas Pelanggan, Pelayanan Prima
Abstract
This study was conducted to determine how the effect of excellent service on customer loyalty at Barokah stores. The method used by the author in this study is by using the associative method with a quantitative approach. The population in this study were all customers who had purchased products at the Barokah store, namely by collecting a sample of 49 respondents. The technique in data collection used is the primary data source and for data processing using Validity Test, Reliability Test, Normality Test, Simple Linear Analysis Test, T Test, and Coefficient of Determination Test using SPSS version 23 application software. The results in this study can be concluded that the authors. Excellent Service influence positive to Loyalty Customers proven by testing T where value smaller (0.000 < 0.05).
Keywords: Customer Loyalty, Excellent Servic
PENGARUH SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TRANSPORTASI DAN LOGISTIK DI BURSA EFEK
Abstrak
Perusahaan transportasi adalah perusahaan jasa yang menyediakan fasilitas yang berhubungan dengan sarana transportasi. Keadaan transportasi di Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan pembangunan dan pembangunan ekonomi akibat krisis ekonomi yang dialami Indonesia selama ini. kegiatan dan kebutuhan keuangan di Indonesia. apabila suatu perusahaan mengalami kerugian yang jika diteruskan. Perusahaan transportasi penting menggunakan jasa penyediaan maka perusahaan transportasi terutama pihak manajer harus mampu menganalisa aktiva sehingga mendapatkan keuntungan. Tujuan penelitian ini Untuk menegtahui besar pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan sub sector transportasi dan logistic di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2019 – 2022.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan populasi penelitian adalah perusahaan sub sector transportasi dan logistic yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2019 – 2022 adalah 30 Perusahaan, adapaun jenis data dara penelitian ini adalah crossection sehingga jumlah sampel observasid ari penelitian ini adalah 120 observasi.
Berdasarkan hasil penelitan Solvabillitas berpengaruh negative terhadap profitabilitas sebesar 97.7%, dimana setiap kenaikan hutang maka akan menurunkan profitabilitas.Implikasi dari penelitian ini adalah profitabilitas pada sector transportasi dapat dijadikan tolak ukur investor dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan mulai dari deviden, laba ditahan, rasio hutang, risiko usaha.
Kata kunci : Profitabilitas, Solvabilitas
Abstract
Transportation companies are service companies that provide facilities related to transportation facilities. The state of transportation in Indonesia is currently experiencing a decline in development and economic development due to the economic crisis experienced by Indonesia so far. activities and financial needs in Indonesia. if a company experiences losses which if continued. It is important for transportation companies to use provision services, so transportation companies, especially managers, must be able to analyze assets so they can make a profit. The aim of this research is to find out the magnitude of the influence of solvency on profitability in transportation and logistics sub-sector companies on the Indonesia Stock Exchange in 2019 - 2022.
This research uses a quantitative type of research with the research population being transportation and logistics sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2019 - 2022, namely 30 companies, while the type of data from this research is cross-section so the number of observation samples from this research is 120 observations.
Based on research results, solvency has a negative effect on profitability of 97.7%, where every increase in debt will reduce profitability. The implication of this research is that profitability in the transportation sector can be used as a benchmark for investors in measuring the company's financial performance starting from dividends, retained earnings, debt ratios, business risk.
Keywords: Profitability, Solvenc
Corporate Strategy Formulation for Poultry Equipment Division PT Medion: Directional, Portfolio, and Parenting Strategy
Rapid growth in poultry industry provides opportunities and threats for Medion. With multiple businesses to manage, Medion needs effective corporate strategy to maximize its value. What is the appropriate directional strategy for Medion? How Medion should manage its portfolio and how Medion should organize its poultry equipment businesses?. To understand the situation, external and internal analysis must be done using STEEP analysis and Porter's Five Forces. Corporate strategy formulation includes directional, portfolio, and parenting strategy. How Medion responds to this situation will be answered under directional strategy. Portfolio strategy will be done using BCG Matrix and GE Business Screen. Parenting framework is appropriate for Medion as parent company. Medion can put influence on each its business unit and assess whether it can create or destroy value. The framework assess critical success factors of each business, available parenting opportunities, and parenting characteristics, then assess the fit and misfit between these elements. Data is collected by secondary data, interview and survey to assess situation and formulate strategies. Quantitative survey on Medion's customers is done on questionnaire using judgmental sampling. The suitable directional for Medion is concentric growth because the company has strong competitiveness and the market is attractive. In portfolio strategy, Medion needs to develop star business because currently it lacks one. The ideal candidate is brooding business. Meditech business should be liquidated and the resource allocated on other businesses. As parent company, Medion has to develop parenting opportunity to improve brooding business from edge of heartland category into heartland and keep the whole ownership of feeder, drinker, and brooding business. Through these strategies, PT Medion should be able to respond correctly to the changing environment of poultry industry by investing, growing, maintaining, and even harvesting the right businesses. Finally, the company will achieve higher business growth and produce sustainability on long term basis
- …