15 research outputs found

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPSIAGAAN BIDAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI DI PUSKESMAS KOTA PADANG

    Get PDF
    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPSIAGAAN BIDAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI DI PUSKESMAS KOTA PADANG TAHUN 2018 NOVRIA HESTI United Nations Population Fund (UNFPA) melaporkan tahun 2015 sekitar 61% dari kematian ibu terjadi di negara-negara rawan bencana. Banyak pihak telah berupaya memberikan pelayanan kesehatan pada kondisi krisis akibat bencana, namun masih terbatas pada penanganan masalah kesehatan secara umum, sedangkan kesehatan reproduksi belum menjadi prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di puskesmas kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2018 di Puskesmas Lubuk Buaya, Ulak Karang, Air Tawar, Padang Pasir, Seberang Padang dan Pemancungan. Sampel sebanyak 48 responden untuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Informan penelitian kualitatif adalah Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Padang, Kepala Pukesmas dan bidan koordinator di enam Puskesmas kota Padang. Hasil peneliti diperoleh faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan Bidan dalam menghadapi Bencana antara lain tingkat pengetahuan (p=0,001),Sikap (p=0,017), Rencana Tanggap Darurat (p=0,002), Kemampuan Mobilisasi Sumber Daya (p=0,003), Kebijakan/Panduan (p=0,001), Sistim Peringatan Bencana (p=0,000). Hasil analisis menunjukkan input dari segi SDM, Sarana dan Prasarana, Kebijakan dan Dana yang menunjung untuk kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana masih kurang siap, pelatihan dan simulasi terkait penanggulangan bencana tidak dilakukan secara rutin. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar responden kurang siap dalam menghadapi bencana Gempa dan Tsunami di Puskesmas kota Padang. Kata Kunci : Kesiapsiagaan, Tingkat Pengetahuan, Sikap, Kemampuan Mobilisasi Sumber Daya, Kebijakan/Panduan, Sistim Peringatan Din

    EDUKASI DAN KONSELING BIRTH PLAN PADA KELOMPOK PASANGAN SUAMI ISTRI

    Get PDF
    Ibu hamil di Praktek Mandiri Bidan Mariani Darwis saat ini berjumlah kurang lebih 48 orang ibu hamil, beberapa permasalahan ibu hamil yang diceritakan oleh bidan diantaranya masih ada ibu hamil yang belum memiliki kartu jaminan kesehatan, ibu hamil yang tidak teratur berkunjung ke fasilitas pelayanan dan waktu berkunjung ibu hamil tidak didampingi oleh pasangannya. Kalaupun ada Pasangan hanya menunggu di luar saja. Hasil wawancara dengan beberapa orang ibu hamil terkait perencanaan persalinan belum semua ibu hami mengetahui dan mempersiapkan perencananan persalinannya dengan optimal serta belum terlibatnya suami dalam merencanakan persalinan yang aman. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemberikan edukasi dan konseling secara berkala serta melakukan home visit dalam jangka waktu pengabdian kepada kelompok ibu hamil dan suami mengenai Birth Plan. Metode  Pelaksanaan terdiri dari Identifikasi kebutuhan melalui pengumpulan data dan observasi, Perancangan kegiatan melalui persiapan dan inisiasi. Pada tahap implementasi kegiatan yang akan dilakukan pengenalan antar anggota kelompok, edukasi dan konseling yang dilakukan langsung kepada Ibu hamil dengan menggunakan media lembar balik birth plan. Materi yang diberikan adalah tentang, konsep Birth plan. Partisipasi Mitra Dalam Pelaksanaan Program  dengan mengikuti proses dengan baik dan dapat memahami secara benar. Melakukan home visit untuk melihat kesiapan ibu saat akan bersalin. Evaluasi Pelaksanaan program berkelanjutan adalah dengan pengisian kuisioner serta pembentukan media komunikasi untuk mengawal ibu sampai melahirkan

    GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PRENATAL YOGA DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN SILVIA NOVA SARI, AMd.Keb

    Get PDF
    Salah satu olahraga yang bermanfaat dan aman untuk kesehatan ibu dan janin adalah prenatal yoga. Prenatal yoga merupakan bagian dari terapi non farmakologis yang dapat mengatasi ketidakyamanan baik fisik maupun psikolgis selama kehamilan dan juga untuk persiapan menghadapi persalinan. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang prenatal yoga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Juni – Oktober 2021. Populasi penelitian ini seluruh ibu hamil yang berada di wilayah kerja PMB Silvia Nova Sari, Amd.Keb. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang datang berkunjung ke PMB Silvia Nova Sari, Amd.Keb. Data kuantitatif didapatkan dengan pengisian kuesioner.  Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat. Lebih dari separoh ibu hamil memiliki pengetahuan yang rendah tentang prenatal yoga, secara khusus didapatkan lebih separuh dari ibu hamil memiliki  tingkat pengetahuan rendah tentang pengertian prenatal yoga, manfaat prenatal yoga, prinsip prenatal yoga, persiapan prenatal yoga, kontraindikasi prenatal yoga, teknik prenatal yoga, dan syarat prenatal yoga. Diharapkan bagi Bidan dan tenaga kesehatan untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang kegiatan prenatal yoga melalui kegiatan penyuluhan di tempat pelayan kesehatan/Praktek Mandiri Bidan dan klinik bersalin serta pemberian leaflet atau video tentang materi prenatal yoga dan memfasilitasi kegiatan prenatal yoga melalui kelas ibu hamil

    Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kesiapsiagaan Bidan dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Puskesmas Kota Padang

    Get PDF
    Ada lebih dari sepertiga kasus kematian ibu terjadi ditengah bencana, salah satu penyebabnya adalah kurangnya peralatan dan personel yang berkualifikasi dalam sistim perawatan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana Gempa dan Tsunami di puskesmas kota Padang tahun 2018. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di puskesmas; Lubuk Buaya, Ulak Karang, Air Tawar, Padang Pasir, Seberang Padang dan Pemancungan pada bulan Oktober sampai November 2018 terhadap 48 orang bidan yang bekerja di puskesmas dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa kesiapsiagaan bidan adalah siap 47,9 % dan kurang siap 52,1%. Bidan memiliki sikap positif 58,3% dan negatif 41,7%. Bidan tidak pernah mengikuti pelatihan 54,2% dan pernah pelatihan 45,8%. Faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan bidan dalam menghadapi bencana antara lain tingkat pengetahuan (p=0,001), Sikap (p=0,017), pelatihan (p=0,04). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan pelatihan dengan kesiapsiagaan bencana. Faktor yang paling dominan terhadap kesiapsiagaan bencana adalah pelatihan

    PENINGKATAN KESEHATAN FISIK DAN MENTAL IBU HAMIL MELALUI PRENATAL YOGA

    Get PDF
    The results of interviews with the Chair of the Pregnant Women's Group at PMB Midwife Silvia Nova Sari, it was found that the number of pregnant women was 26 pregnant women, pregnant women who visited often complained of body pain, felt weak, short of breath, and sometimes also felt anxious about their pregnancy. The solutions given by midwives regarding the problems of pregnant women are only limited to ordinary education why these things can be experienced by pregnant women, midwives have not provided an education that is very effective in overcoming these problems, one of which is education with prenatal yoga techniques. The midwife also said that the class for pregnant women had never done prenatal yoga because there were no midwives who attended prenatal yoga training. This activity was carried out on September 23-24, 2021 at PMB Silvia Nova Sari, the Working Area of ​​the Air Cold Health Center with a target number of 8 pregnant women. This activity begins with providing education and then ends with the practice of yoga for pregnant women. The result of this service is an increase in the physical and mental health of pregnant women after prenatal yoga is carried out. The results of interviews with pregnant women where they said that after participating in this activity, they felt happy, even the aches they used to feel we're not so pronounced. It is hoped that with this activity pregnant women can apply it at home so that maternal health is maintained.Hasil wawancara dengan Ketua Kelompok Ibu Hamil di PMB Bidan Silvia Nova Sari, didapatkan jumlah ibu hamil adalah 26 Ibu hamil, ibu hamil yang berjunkung sering mengeluhkan rasa sakit di badan, badan terasa lemas, sesak nafas, dan kadang juga merasa cemas dengan kehamilannya. Adapun solusi yang diberikan bidan terkait permasalahan ibu hamil tersebut hanya baru sebatas edukasi biasa kenapa hal-hal tersebut bisa dialami oleh ibu hamil, bidan belum memberikan sebuah edukasi yang sangat efektif dalam mengatasi masalah tersebut salah satunya edukasi dengan teknik yoga prenatal. Bidan juga mengatakan pada kelas ibu hamil belum pernah dilakukan pranatal yoga karena tidak ada bidan mengikuti pelatiahan prenatal yoga. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 23-24 september 2021 di PMB Silvia Nova Sari Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin dengan jumlah sasaran adalah 8 orang ibu hamil. Kegiatan ini diawali dengan pemberikan edukasi kemudian diakhir dengan praktik yoga ibu hamil. Hasil pengabdian ini terjadi peningkatan kesehatan fisik maupun metal ibu hamil setelah dilakukan prenatal yoga. Hasil wawancara dengan ibu hamil dimana mereka mengatakan setalah mengikuti kegiatan ini, perasaan mereka terasa senang, bahkan pegal-pegal yang biasa mereka rasakan tidak begitu terasa. Diharapkan dengan kegiatan ini ibu hamil bisa menerapkan nya di rumah sehingga kesehatan ibu tetap terjaga

    DUTA SADARI PADA KELOMPOK REMAJA PUTRI

    Get PDF
    Latar Belakang : Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) merupakan salah satu cara untuk mendeteksi kanker Payudara. Sadari ini akan lebih baik dilakukan sejak usia remaja, karena saat ini penderita kanker payudara saat ini juga dialami pada usia remaja.  Kelurahan Anduring merupakan salah satu kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang. Saat ini di Kelurahan Anduring terdapat 12 orang penderita kanker payudara. Bahkan 2 orang diantaranya masih tergolong remaja. Pemberian informasi pada remaja putri ataupun kepada ibu - ibu tentang bagaimana melakukan deteksi dini pada kanker payudara masih sangat kurang sekali. Sehingga ditemuan kasus kanker payudara yang sudah dalam stadium lanjut. Bahkan 4 orang penderita kanker payudara, satu diantaranya remaja putri meninggal dunia karena kanker payudara yang terlambat di tangani. Metode : Pembentukan kelompok Duta sadari remaja Puteri, identifikasi kebutuhan melalui pengumpulan data dan observasi, Perancangan kegiatan melalui persiapan dan inisiasi. Pada tahap implementasi kegiatan yang akan dilakukan pengenalan antar anggota kelompok, pelatihan yang dilakukan langsung kepada remaja putri, pembimbingan dan sosialisasi kepada  kelompok remaja putri. Materi yang diberikan adalah tentang, konsep kanker payudara, teknik sadari pink, penggunaan media payudara tiruan dengan bahan plastisin dll. Evaluasi dilaksanakan dengan pemberian kuisioner dan mencobakan langsung teknik- teknik sadari. Hasil: Terlaksananya pemberian informasi dan adanya panduan praktis serta praktek langsung pemeriksaan payudara sendiri dengan menggunakan model payudara plastisin. Terbentuknya kelompok Duta Sadari yang dilanjutkan melalui Aplikasi WhatsApp Grup, sehingga kegiatan remaja putri dipantau bersama

    PENDAMPINGAN KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA NELAYAN DALAM MENYIAPKAN CEMILAN BALITA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO

    Get PDF
    ABSTRAKTingginya angka kejadian anak balita yang mengalami permasalahan gizi menjadi beban Negara, karena itu perlu upaya memperbaiki konsumsi gizi balita dengan memanfaatkan ketersediaan sumber pangan lokal. Salah satu sumber pangan tinggi protein yang selalu tersedia di daerah pesisir pantai adalah ikan. Hasil pemantauan gizi yang dilaporkan dari data Puskesmas Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah ditemukan 21,3 % diantaranya dengan status gizi kurang dan gizi buruk terutama ditemukan pada anak batita. Tujuan yang diharapkan setelah penyuluhan dan demonstrasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu balita khususnya yang mempunyai balita dengan status gizi kurang tentang gizi dan cara pengolahan makanan untuk balita yang padat gizi dengan bahan baku yang tersedia di daerah tersebut. Potensi yang ada (ikan) dapat diolah menjadi makanan  balita yang memenuhi kriteria gizi dan disenangi balita. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leafleat dan demonstrasi pengolahan ikan dengan membuat menu pergedel ikan tuna dan sate ikan tuna. Dengan demikian pemberian penyuluhan dan demonstasi tentang pengolahan sumber protein ikan sangat efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu yang mempunyai balita tentang ciri-ciri anak ssehat dan pengolahan bahan makanan dengan bahan baku ikan.  Kata kunci : cemilan balita, Gizi balita, Penyuluhan, Demonstasi ABSTRACTThe high incidence of children under five experiencing nutritional problems is a burden on the State, therefore it is necessary to improve nutrition consumption by utilizing local food sources. One source of high-protein food that is always available in coastal areas is fish. The results of nutrition monitoring reported from data from the Lubuk Buaya Health Center, Koto Tangah Subdistrict found 21.3% of them with underweight and malnutrition status especially found in toddlers. The expected goal after counseling and demonstration, is to improve the knowledge and skills of mothers of children under five, especially those who have toddlers with poor nutritional status about nutrition and how to process food for toddlers who are nutrient-dense with the raw materials available in the area. Existing potential (fish) can be processed into toddler food that meets nutritional criteria and is loved by toddlers. The activities carried out in the form of counseling using leafleats and demonstrations of fish processing by making tuna pergedel menu and tuna satay. Thus the provision of counseling and demonstration about processing fish protein sources is very effective in increasing the knowledge and skills of mothers who have toddlers about the characteristics of healthy children and processing food with fish raw materials.  Keywords: toddler nutrition, counseling, demonstratio

    Edukasi Bounding Attachment dalam Upaya Menciptakan Hubungan Ibu dan Anak setelah Melahirkan

    Get PDF
    The Indonesian Demographic and Health Survey results in 2017 showed that the MMR was 305/100,000 births and the IMR in Indonesia was 24/100,000 live births. One way to overcome MMR and IMR is to implement bounding attachments. There are various ways to do bounding attachments, including Early Initiation of Breastfeeding and exclusive breastfeeding. The achievement of Exclusive Breastfeeding in the Working Area of ​​the Air Cold Health Center is 66.5%, still far from the government's target of 80%. Independent Practice Midwife Silvia Nova Sari is one of the PMBs in the working area of ​​the Air Cold Health Center, Balai Gadang Village, Koto Tangah District, Padang City. Based on interviews with breastfeeding mothers at PMB Silvia Nova Sari, it was found that most mothers did not know about bounding attachments and how to create them. Likewise with PMB owners, that as health workers, not all mothers get bounding attachment education to pregnant women. Activities carried out include health promotion by providing information and education to pregnant women and their families with a Focus Group Discussion approach on creating bounding attachments between mothers and babies, which was held on 30 September-1 October 2020. Each stage was attended by five pregnant women with due observance of health protocols. The result of bounding attachment education for pregnant women is that almost all mothers experience an increase in knowledge about bounding attachment, seen from the questionnaire results given before and after education

    PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN FORUM PEDULI KIA DI KELURAHAN KURAO PAGANG KOTA PADANG

    Get PDF
    Kehamilan merupakan peristiwa yang sangat membahagiakan bagi ibu hamil yang merencanakan dan menantikan kehamilannya. Kehamilan juga dapat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran apabila mengalami komplikasi yang mengancam jiwa. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka menurunkan angka kematian ibu adalah mencanangkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program ini dapat memantau ibu hamil oleh seluruh komponen masyarakat, baik suami, keluarga dan bidan secara cepat dan tepat. Indikator P4K adalah dengan pemasangan stiker P4K yang terdiri dari nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, transportasi dan calon donor darah. Strategi P4K dengan stiker ini merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh Bidan di desa/kelurahan dalam rangka membuat suami, keluarga dan masyarakat ikut berperan aktif dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir. Salah satu kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang adalah Kelurahan Kurao Pagang, dengan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil baru mencapai 67,39%. Salah Satu upaya untuk meningkatkan pencapaian pelayanan kesehatan ibu hamil di Kelurahan Kurao Pagang, dengan kegiatan pembentukan forum peduli KIA, kemudian forum dan kader dilatih tentang stiker P4K dan dilakukan aksi pemasangan stiker P4K tersebut di rumah ibu hamil

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDAMPINGAN SUAMI DALAM PROSES PERSALINAN

    Get PDF
    The Mother's Care Movement (GSI) is a joint movement between the government and the community to improve the quality of life for women with the main objective of reducing the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in order to improve the quality of Human Resources (HR). Maternal Care (ASI) is born in the context of reducing maternal mortality during childbirth, where one of the important elements in it is providing emotional support by presenting the husband in the delivery process. With the birth attendant, it is hoped that during the labor process a mother will feel confident and not afraid to face the labor process, this refers to the needs of the mother during labor, including the presence of a companion to go through the labor process. Research Objectives To find out the factors related to accompanying husbands in the delivery process.This type of research is analytic with a cross sectional study design which aims to determine the factors associated with accompanying husbands in the delivery process. This research will be conducted in Anduring Village in August-December. Sampling was carried out using a non-probability sampling technique, namely Quota Sampling, where the number of samples was determined based on a quota. The sample of this research is husbands who have wives who are pregnant in trimester II - III in Anduring Village. Data were collected using a questionnaire and analyzed quantitatively. More than half of the respondents had good husband's assistance, high level of knowledge, positive attitude, casual work, high education level in the process of wife's delivery. There is a significant relationship between the level of knowledge and attitudes in the wife's labor. There is no significant relationship between work and education level in the process of giving birth to a wife. It is hoped that health workers, especially midwives, to prepare husbands to face the wife's labor, this can be done and prepared when the wife is at the antenatal visit and improves programs on counseling or providing information and counseling about knowledge, attitudes and actions to the husband who acts as a companion in the delivery process.
    corecore