86 research outputs found

    Strata Tajuk dan Kompetisi Pertumbuhan Cendana (Santalum album Linn.) di Pulau Timor

    Get PDF
    Cendana (Santalum album Linn.) is endemic species of NTT Province which not only have economic value, but also as a symbol that unify people or community and culture wisdom in NTT Province. The management of cendana had been passing many time and period, which it has having good and bad experience depending on several factors. Some of these are regional regulation which did not support the efforts for developing cendana plantation. This research was aimed to know cendana crown stratum and competition index especially in private land. Achieving information and data on cendana habitat for supporting the implementation of Cendana Master Plan in NTT Province become the targets of the research. Metodology of the research is descriptive quantitative which based on directly field survey. Data collection was conducted by three ways, which were interviewed with the stakeholders, direct survey and desk studied of secondary data. The result shows that Santalum album trees tend to grow at stratum 1 and 2 of the overall plantation in one area. And the average of competition index of Santalum plantation in TTS regency is 0,18; in TTU regency is 0,07; and Belu regency is 0,1

    Strata Tajuk Dan Kompetisi Pertumbuhan Cendana (Santalum Album Linn.) Di Pulau Timor

    Get PDF
    Cendana (Santalum album Linn.) is endemic species of NTT Province which not only have economic value, but also as a symbol that unify people or community and culture wisdom in NTT Province. The management of cendana had been passing many time and period, which it has having good and bad experience depending on several factors. Some of these are regional regulation which did not support the efforts for developing cendana plantation. This research was aimed to know cendana crown stratum and competition index especially in private land. Achieving information and data on cendana habitat for supporting the implementation of Cendana Master Plan in NTT Province become the targets of the research. Metodology of the research is descriptive quantitative which based on directly field survey. Data collection was conducted by three ways, which were interviewed with the stakeholders, direct survey and desk studied of secondary data. The result shows that Santalum album trees tend to grow at stratum 1 and 2 of the overall plantation in one area. And the average of competition index of Santalum plantation in TTS regency is 0,18; in TTU regency is 0,07; and Belu regency is 0,1

    Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara & Hasil Belajar Bahasa Inggris Melalui Penerapan Teknik Drill Pada Siswa Kelas XII MIPA2 SMA Negeri 1 Piyungan

    Get PDF
    Kurang beragamnya penggunaan metode/ strategi pembelajaran mengakibatan pembelajaran di kelas menjadi monoton, oleh sebab itu, diperlukan sebuah metode/teknik yang cocok untuk menciptkan pembelajaran yang menyenangkan, salah satunya adalah menggunakan teknik driil.  Teknik drill merupakan salah satu teknik pembelajaran yang sangat berguna dalam pembelajaran, khusunya dalam pembelajaran bahasa inggris. Hal ini dikarenakan teknik drill dilakukan menekankan pada aspek kegiatan latihan yang dilakukan secara berulang-ulang secara terus menerus sampai peserta didik mampu menguasai keterampilan yang dilatihkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan teknik drill dalam pembelajaran bahasa inggris untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil belajar pada siswa SMA Negeri 1 Piyungan. Desain penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Piyungan yang terdiri dari XII MIPA2 dengan jumlah 22 siswa.Instrumen peneltian terdiri dari lembar observasi, angket dan tes hasil belajar. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis kriteria ketuntasan minimum. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik drill dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa dengan 83,03 % pada siklus 2 (pertemuan kedua). Sedangkan dari aspek hasil belajar penggunaan tekni drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan persentasi ketercapaipain sebesar 13,73%. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penggunaan teknik drill dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris

    Teori Maṣlaḥah Mursalah Wahbah Al-Zuhailī dan relevansinya terhadap Nikah Sirri: Studi terhadap keputusan Fatwa Nahḍatul ‘Ulamā’ dan Muhammadiyah

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini berawal dari sebuah pandangan bahwa teori Maslahah Mursalah Wahbah Zuhaili memiliki ciri tersendiri dengan pendahulunya semisal Imam Malik, Imam Ghazali, Syatibi dan Najamudin al Thufi. Hipotesa awal peneliti adalah bahwa teori Maslahah Mursalah Wahbah Zuhaili yang semacam ini memiliki keterkaitan bila dihubungkan dengan permasalahan nikah sirri yang terjadi di Indonesia. Akibatnya timbul kegelisahan akademik peneliti dengan memunculkan pertanyaan bagaimanakah teori maslahah mursalah versi Wahbah Zuhaili dan bagaimanakah relevansinya dengan nikah sirri. Atas terjawabnya pertanyaan tersebut diharapkan penelitian ini dapat menemukan relevansi teori maslahah mursalah versi Wahbah Zuhaili dengan permasalahan nikah sirri. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian studi kepustakaan menggunakan pendekatan filosofis logis dengan pertimbangan bahwa pemikiran Wahbah Zuhaili tergolong khas dan responsive. Setelah dilakukan penelitian ditemukan jawaban atas rumusan masalah bahwa tokoh NU bersikukuh bahwa nikah sirri itu sah, dan ini sesuai dengan ulama masa lalu karena ideologinya ingin menjaga tradisi, sedangkan Muhammadiyah menyatakan nikah sirri tidak sah karena tuntutan zaman dalam menyesuaikan kemaslahatan. Menurut Wahbah Zuhaili maslahah mursalah adalah dalil hukum yang independen sebagaimana al Quran dan al Sunnah, beroperasi hanya dalam bidang muamalah dan mempunyai tiga syarat yaitu: a. maslahah harus bersifat hakiki bukan dugaan kuat (dzaan) atau dugaan saja (wahmiyah), b. maslahah harus tidak bertentangan dengan nash baik Quran, Sunnah, dan ijma’sahabat, c. maslahah harus bersifat umum bukan khusus. Dari ketiga syarat yang disebutkan oleh Wahbah Zuhaili tersebut tidak satupun dari ketiga maslahah yang memenuhi syarat-syarat tersebut. Itu artinya teori maslahah mursalah versi Wahbah Zuhaili tidak relevan bila dikaitkan dengan permasalahan nikah siri di Indonesia. Atas hasil tersebut peneliti menyarankan bahwa seharusnya maslahah mursalah yang nota bene merupakan salah satu metode istinbath hukum yang menggunakan pendekatan maqosid al syariah, mestinya dapat diterima oleh umat Islam sebagai dasar dalam menetapkan hukum islam termasuk menentukan dilarang atau tidaknya pernikahan sirri di Indonesia termasuk juga untuk menentukan apakah pernikahan sirri di Indonesia maslahah atau tidak. ABSTRACT This research begins with a view that the Maslahah Mursalah Wahbah Zuhaili theory has its own characteristics with its predecessors such as Imam Malik, Imam Ghazali, Syatibi and Najamudin al Thufi. The researcher's initial hypothesis is that this kind of Maslahah Mursalah Wahbah Zuhaili theory is related to the problem of unregistered marriages that occur in Indonesia. As a result, the researcher's academic anxiety arises by raising the question of how the theory of maslahah mursalah is Wahbah Zuhaili's version and how is it relevant to sirri marriages. By answering these questions, it is hoped that this research can find the relevance of Wahbah Zuhaili's version of the maslahah mursalah theory with the issue of sirri marriage. To answer this question, the researcher conducted a literature study using a logical philosophical approach with the consideration that Wahbah Zuhaili's thoughts were unique and responsive. After doing the research, it was found the answer to the formulation of the problem that NU figures insisted that sirri marriage was legal, and this was in accordance with past scholars because their ideology wanted to maintain tradition, while Muhammadiyah stated that sirri marriage was invalid because of the demands of the times in adjusting to the benefit. According to Wahbah Zuhaili, maslahah mursalah is an independent legal proposition like the Koran and the Sunnah, operates only in the field of muamalah and has three conditions, namely: a. Maslahah must be intrinsic, not a strong assumption (dzaan) or just conjecture (wahmiyah), b. maslahah must not conflict with the good texts of the Quran, Sunnah, and ijma' friends, c. Maslahah must be general, not specific. Of the three conditions mentioned by Wahbah Zuhaili, none of the three maslahahs fulfills these conditions. This means that Wahbah Zuhaili's version of the maslahah mursalah theory is irrelevant when it comes to the issue of unregistered marriage in Indonesia. Based on these results, the researcher suggests that maslahah mursalah, which is a legal istinbath method that uses the maqosid al sharia approach, should be accepted by Muslims as the basis for establishing Islamic law, including determining whether or not sirri marriages are prohibited in Indonesia, including determining whether or not sirri marriages are prohibited in Indonesia. whether sirri marriages in Indonesia are maslahah or not. مستخلص البحث يبدأ هذا البحث برؤية أن نظرية مصلحة مرسلة وهبة زهيلي لها خصائصها مع سابقاتها مثل الإمام مالك والإمام الغزالي والصياطيبي ونجم الدين الظوفي. كانت الفرضية الأولية للباحث هي أن هذا النوع من نظرية المصلحة المرسله وهبه الزهيلي مرتبط بمشكلة الزيجات غير المسجلة التي تحدث في إندونيسيا. ونتيجة لذلك ، ينشأ القلق الأكاديمي للباحث من طرح السؤال حول كيف أن نظرية المصلحة المرسلة هي نسخة وهبة الزحيلي وكيف ترتبط بالزواج السري. بالإجابة على هذه الأسئلة ، من المأمول أن يتمكن هذا البحث من إيجاد علاقة بين نسخة وهبة زهيلي من نظرية المصلحة المرسلة وموضوع الزواج السري. للإجابة على هذا السؤال ، أجرى الباحث دراسة أدبية باستخدام منهج فلسفي منطقي مع مراعاة أن أفكار وهبة الزهيلي كانت فريدة ومتجاوبة. بعد إجراء البحث ، تم العثور على إجابة لصياغة المشكلة أن شخصيات جامعة النيل أصروا على أن الزواج السري كان قانونيًا ، وكان هذا وفقًا لعلماء سابقين لأن أيديولوجيتهم أرادت الحفاظ على التقاليد ، بينما صرحت محمدية أن الزواج السري باطل. بسبب مطالب العصر في التكيف مع المنفعة. وبحسب وهبة الزهيلي ، فإن المصلحة المرسلة هي قضية قانونية مستقلة مثل القرآن والسنة ، ولا تعمل إلا في مجال المعامل ولها ثلاثة شروط ، وهي: أ. يجب أن تكون المصلحة جوهرية وليست افتراضًا قويًا أو مجرد تخمين ، ب. يجب ألا تتعارض المصلحة مع نصوص القرآن الكريم والسنة والإجماع ، ج. يجب أن تكون المصلحة عامة وليست محددة. من الشروط الثلاثة التي ذكرها وهبة الزهيلي ، لا تتوفر هذه الشروط في أي من المصلحات الثلاثة. هذا يعني أن نسخة وهبة زهيلي من نظرية "المصلحة المرسلة" غير ذات صلة عندما يتعلق الأمر بمسألة الزواج غير المسجل في إندونيسيا. وبناءً على هذه النتائج ، يقترح الباحث أن "المصلحة المرسلة" ، وهي طريقة استنباط شرعية تستخدم منهج مقوس الشريعة ، يجب أن يقبلها المسلمون كأساس لترسيخ الشريعة الإسلامية ، بما في ذلك تحديد ما إذا كان زواج السيري محظورًا في إندونيسيا أم لا. ، بما في ذلك تحديد ما إذا كان زواج السيري محظورًا في إندونيسيا أم لا. سواء كانت زيجات سري في إندونيسيا مصلحة أم لا

    ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN BIMBINGAN BELAJAR NURUL FIKRI PADA ASPEK PASAR, ASPEK PEMASARAN DAN ASPEK KEUANGAN DI DAERAH PANAM PEKANBARU

    Get PDF
    Setiap perusahaan yang akan menjalankan suatu usaha, maka langkah awal yang harus dilakukan perusahaan yaitu menganalisis kelayakan (feasibility) usaha tersebut. Analisis kelayakan usaha merupakan hal yang terpenting dalam mendirikan suatu usaha guna menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan. Langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dijalankan, yaitu dengan cara menganalisis 8 (delapan) aspek, meliputi: keuangan, pasar, pemasaran, manajemen, ekonomi dan sosial, teknis, hukum serta lingkungan. Pada penelitian ini, hanya menganalisis 3 (tiga) aspek, diantaranya: aspek pasar, aspek pemasaran dan aspek keuangan, hal ini dikarenakan ketiga aspek tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap kelayakan pengembangan Bimbel Nurul Fikri di Panam. Pada aspek pasar penelitian dilakukan dengan cara menganalisis hasil wawancara terhadap 5 orang responden, sedangkan pada aspek pemasaran menggunakan 164 kuesioner yang disebar di 7 (tujuh) SMP dan 5 (lima) SMA yang ada di Kecamatan Tampan yang menjadi parameter kelayakan pengembangan Bimbel Nurul Fikri di daerah Panam. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada aspek pasar menunjukan bahwa pengembangan Bimbel Nurul Fikri di Panam sangat sesuai, hal ini dikarenakan letak daerah panam yang menjadi pusat pendidikan, pusat pengembangan kota serta banyak terdapat sekolah islam, sehingga sangat mendukung program Bimbel Nurul Fikri yang mengintegrasikan keislaman dengan ilmu pengetahuan. Berdasarkan aspek pemasaran dapat diketahui bahwa para responden menginginkan pihak Bimbel Nurul Fikri menyediakan fasilitas pendukung dalam belajar, lokasi yang strategis, adanya diskon serta promosi yang dilakukan dengan cara langsung terjun kesekolah-sekolah. Sedangkan berdasarkan aspek keuangan Payback Period (PP) memiliki waktu pengembalian yang tidak cukup, sehingga Bimbel Nurul Fikri berdasarkan metode Payback Period (PP) tidak layak dikembangkan, Net Present Value (NPV) bernilai negatif yaitu Rp - 15.559.749.8, sehingga Bimbel Nurul Fikri tidak layak dikembangkan. Sedangkan untuk Internal Rate of Return (IRR), nilai suku bunga pengembalian investasi sebesar 10,11 % lebih kecil dari pada suku bunga pinjaman bank sebesar 12 %, berdasarkan metode IRR investasi tidak layak dikembangkan Dari kriteria tersebut sebaiknya perusahaan tidak melaksanakan pengembangan Bimbel Nurul Fikri di Panam. Kata Kunci: Feasibility, Aspek Keuangan, Aspek Pasar dan Aspek Pemasara

    Potensi Simpanan Karbon Hutan Tanaman Jati ( ) Studi Kasus Di Kabupaten Kupang Dan Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur Tectona Grandis

    Full text link
    Pemanfaatan lahan menjadi suatu hutan tanaman merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan simpanan/serapan karbon. Di Propinsi NTT banyak dijumpai hutan tanaman jenis jati (Tectona grandis allometrik), ampupu (Tectona grandis allometrik ), dan mahoni (Tectona grandis allometrik) dimana potensi stok karbonnya belum terdeteksi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan data stok karbon untuk jenis Jati (Tectona grandis allometrik ) pada hutan tanaman tanah mineral pada daerah beriklim ekstrim kering melalui model untuk perbaikan faktor emisi/serapan GRK Kehutanan di 2 (dua) kabupaten di Prop. NTT. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa stok karbon tertinggi pada kawasan hutan jati (Tectona grandis ) di Kabupaten Kupang menurut Ketterings sebesar 148,48 ton/ha dan menurut Pérez, L.D. & Kanninen sebesar 145,32 ton/ha yang terletak pada kelas umur III. Stok karbon terendah pada kawasan hutan jati (Eucalyptus urophylla ) di Kabupaten Kupang menurut Ketterings sebesar 106,59 ton/ha dan menurut Pérez, L.D. & Kanninen sebesar 107,04 ton/ha yang terletak pada kelas umur V. Stok karbon tertinggi pada kawasan hutan jati (Swietenia macrophylla ) di Kabupaten Belu menurut Ketterings sebesar 205,41 ton/ha dan menurut Pérez, L.D. & Kanninen sebesar 203,43 ton/ha yang terletak pada kelas umur VIII. Stok karbon terendah pada kawasan hutan jati (Tectona grandis allometrik ) di Kabupaten Belu menurut Ketterings sebesar 63,65 ton/ha dan menurut Pérez, L.D. & Kanninen sebesar 69,29 ton/ha yang terletak pada kelas umur IV. Stok karbon menurut Kettering dan menurut Pérez, L.D. & Kanninen sebesar menunjukkan hasil yang hampir sama. simpanan karbon antar kelas umur pada kawasan hutan jati di Kab. Kupang menunjukan grafik yang mendatar atau hampir sama pada setiap kelas umur. simpanan karbon antar kelas umur pada kawasan hutan jati ( ) di Kab. Belu menunjukkan naik seiring naiknya kelas umur

    EVALUASI PERTUMBUHAN TANAMAN UJI KETURUNAN JATI (Tect ona gra ndis L.f.) MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA

    Get PDF
    This research was aimed to determine the rank of tree family in the teak (Tectona grandis L.f.) progeny test based on multi criteria analyses. Research was conducted using deductive approach by collecting data on experiment site consisting of 10 blocks. The proposed criteria and indicators were based on literature study focusing on (1) simple measurement in the field, (2) principle of management objective, and (3) basic principle of silviculture. The selected criteria were stem quality, crown condition and tree growth, and each criteria was derived into indicators and verifiers. Based on the frequency of appearance in the top 25% on each block, the top ten superior families were seedlot number 90 with 8 times, followed by seedlot number 11 and 31 with 7 times, and then seedlot number 10, 106, 124, 15, 18, 4, and 46 with 6 times, respectively

    Persamaan Allometrik Biomassa dan Karbon untuk Pendugaan Simpanan Karbon dalam Mendukung Upaya Konservasi Savana Corypha Utan

    Full text link
    Gewang (Corypha utan) merupakan jenis tanaman yang unik karena fungsinya sebagai sumber pangan, minuman, bahan bangunan (rumah, pagar, kandang) dan industri sederhana rumah tangga. Pemanfaatan oleh masyarakat dilakukan dengan penebangan pohon-pohon yang produktif sehingga mengancam kelestarian tanaman gewang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah sebaran alami yang potensial bagi pohon gewang. Di sisi lain tegakan gewang juga memiliki fungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon, sehingga keberadaan tegakan dan proses permudaan perlu dijaga sejalan dengan upaya untuk meningkatkan simpanan karbon hutan savana di NTT. Informasi mengenai kandungan karbon dalam gewang menjadi penting karena dengan informasi tersebut dapat diketahui ukuran yang paling layak bagi gewang untuk ditebang dan dimanfaatkan. Sampai saat ini belum ada persamaan allometrik yang khusus dikembangkan untuk pendugaan potensi simpanan karbon pada savana gewang (C. utan). Penyediaan data dengan tingkat kerincian (Tier) 3 memerlukan pendugaan cadangan karbon yang dimulai dari pendugaan biomassa dan karbon dengan menggunakan yang spesifik terhadap spesies dan tempat (site). Tulisan ini mengemukakan model persamaan allometrik untuk pendugaan biomassa pada tanaman gewang (C. utan) dengan metode destruktif. Disamping itu dikemukakan pula model persamaan allometrik untuk pendugaan simpanan karbon pada tanaman gewang (C. utan) dengan pengukuran langsung menggunakan metode karbonasi atau pengarangan. Model persamaan allometrik untuk pendugaan biomasa batang tanaman gewang (C. utan) y = 19703x , pendugaan biomasa daun y = 8449x dan pendugaan biomasa pelepah y = 16855x . Hasil studi menghasilkan model persamaan allometrik untuk pendugaan karbon secara langsung pada daun tanaman gewang (C. utan) y = 10704x , pendugaan karbon secara langsung pada pelepah y = 15069x dan pendugaan karbon secara langsung pada batang y =27110x

    IMPLEMENTASI 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, DAN SHITSUKE) PADA IKM ROTI KETAWA UNTUK MENGURANGI WAKTU KERJA (STUDI KASUS: IKM BUK ANI)

    Get PDF
    IMPLEMENTASI 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU DAN SHITSUKE) PADA IKM ROTI KETAWA UNTUK MENGURANGI WAKTU KERJA (STUDI KASUS: IKM BUK ANI) Oleh : Hery Kurniawan NIM : 11652103429 Tanggal Sidang : 6 Juli 2023 Tanggal Wisuda : Program Studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. HR. Soebrantas KM. 15 No. 155 Pekanbaru ABSTRAK Ikm Buk Ani merupakan salah satu industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan roti ketawa dan donat gula. Permasalahan pada Home Industri Buk Ani yaitu kondisi lantai produksi masih jauh terkesan tidak teratur dan tidak higienis, tidak adanya tempat penyimpanan peralatan produksi. Apabila dibiarkan maka mempengaruhi higienitas dari produk dan ketidaknyamanan pekerja. Maka dari itu perlu mengimplementasikan 5S untuk memberikan kenyamanan pada lingkungan kerja serta dapat mengurangi waktu kerja. Efisiensi penerapan 5S berdasarkan waktu kerja pada proses pembuatan donat di IKM Buk Ani dapat dilihat dari tingkat produktivitas dan perubahan waktu baku sebelum dan sesudah diterapkannya metode 5S. Tingkat Produktivitas paling tinggi yaitu 0,0000304 dengan hasil produksi sebesar 11,25 kg. Penerapan 5S yang dilakukan terdapat perbedaan yang cukup berarti sehingga lingkungan kerja menjadi bersih dan rapi. Hal ini dapat dilakukan secara kontinu sesuai dengan prinsip 5S. Dimana dilakukan pemantapan dan pembiasan dengan budaya kerja yang baik tersebut. Sehingga akan menciptakan lingkungan kerja yang dapat mendukung aktivitas kerja secara maksimal, yang berdampak terhadap adanya peningkatan hasil produksi. Selain itu, Standard Operation Prosedure (SOP) dalam bentuk poster juga dibuat untuk membantu karyawan dalam menerapkan metode 5S secara berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas. Diharapkan, implementasi 5S ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi, meningkatkan kualitas produk, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi karyawan. Kata kunci: Home Industri, 5S, Lingkungan Kerja, Produktivitas, Waktu Kerj
    corecore