93 research outputs found
Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas V SD N 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2012/2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui penggunaan media tiga dimensi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Jepang pada tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari empat tahap yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini diawali dengan kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam menghitung volume bangun ruang kubus dan balok. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata keaktifan siswa pada
setiap siklusnya yaitu sebelum tindakan rata-rata keaktifan siswa 23,12%, pada siklus I pertemuan ke-1 meningkat menjadi 33,12%, kemudian pada siklus I pertemuan ke-2
meningkat lagi menjadi 54,42%, setelah memasuki siklus II pertemuan ke-1 rata-rata keaktifan siswa 73,74%, kemudia pada siklus II pertemuan ke-2 meningkat lagi menjadi 83,12%. Dari hasil siklus II pada pertemuan ke-2 ini keaktifan siswa sudah sesuai dengan apa yang di harapkan yaitu rata-rata aspek keaktifan diatas 75%.
Kemudian dari hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai kelas 60,93 pada pra siklus meningkat menjadi 74,37 pada siklus I dan 86,25 pada siklus II. Prosentase ketuntasan belajar siswa pada pra siklus
43,75% pada siklus I meningkat menjadi 53,12% dan 96,25% pada siklus II dengan KKM 70. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan keaktifan dan hasil belajar matematika dapat ditingkatkan melalui penggunaan media tiga dimensi
LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2015/2016 SMA EL SHADAI MAGELANG
Sebagai mahasiswa yang di didik untuk nantinya menjadi seorang Guru,
maka mahasiswa jurusan pendidikan diwajibkan untuk mengikuti Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang menjadi salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan gelar sebagai sarjana pendidikan di Universitas Negeri
Yogyakarta.
Pelaksanaan PPL bertempat di SMA EL SHADAI Magelang, Jl. A. Yani
28 Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang. Kegiatan PPL
dimulai pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai 14 September 2015. Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Kegiatan PPL umumnya mencangkup kegiatan belajar mengajar, membuat
persiapan berupa Administrasi Guru, pengembangan media dan kegiatan lain
yang berkaitan tentang proses belajar mengajar.
Kegiatan PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman lapangan kepada
mahasiswa praktikan sebelum benar-benar nantinya menjadi Guru dan mengajar
di sekolah. Pengalaman tersebut antara lain dalam mengajar, berinteraksi dengan
pihak sekolah, menghadapi anak didik, serta mengabdi untuk kepentingan
pendidikan. Pelaksanaan kegiatan PPL juga tidak akan terlepas dari berbagai
kendala dan hambatan. Hambatan tersebut tentu dapat diatasi dengan bekerja
keras, mau menerima masukan dari orang lain dan keinginan untuk memperbaiki
diri
PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE SEPAK BOLA
Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru
The Effect of Net Working Capital and Sales on Profitability at PT. Unilever Tbk in 2017-2021
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh langsung dari modal kerja, penjualan terhadap keuntungan secara parsial maupun bersama-sama. Objek penelitian ini yaitu PT. Unilever Tbk dengan periode tahun 2017-2021. Dalam Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang datanya diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia dan website resmi perusahaan. Subjek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan sampel penelitian ini berjumlah 5 tahun yaitu pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Alat analisis yang digunakan dan dipakai adalah program aplikasi SPSS versi 24, yang mana alat analisisnya adalah software statistik. Hasil penelitian penelitian yang didapat menunjukkan bahwa variabel X1 Modal Kerja dan variabel Pendapatan X2 tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan karena nilai signifikansinya lebih besar dari >0,005. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan juga menjadi sumber referensi bagi peneliti selanjutnya. Kata kunci: Modal Kerja Bersih; Penjualan; Profitabilitas
ANALISIS PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) PG. GONDANG BARU KLATEN
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya variabel dan biaya tetap. (2) Menganalisis lebih lanjut biaya semi variabel pada PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) PG. Gondang Baru Klaten untuk dipisahkan berdasarkan teori yang telah diperoleh penulis selama kuliah.Analisis yang digunakan adalah Kuadrat Terkecil, Biaya Terjaga, Titik
Tertinggi dan Terendah. Dalam pengumpulan data digunakan dokumentasi, data yang didapat: data biaya umum, biaya produksi, dan volume gula tahun 2009-2012.Hasil Perhitungan pemisahan biaya semi variabel terhadap biaya umum
dengan Kuadrat Terkecil diketahui bahwa biaya umum terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 881.069.326,73 per tahun dan biaya variabel Rp 10.369,32384 per kuintal produksi gula. Pada biaya pengolahan terdiri dari Rp 1.219.653.369,41122
biaya tetap dan biaya variabel sebesar Rp 53.680,36403 per kuintal produksi gula.Sedangkan perhitungan terhadap biaya pengelolahan dengan metode titik tertinggi
dan terendah menunjukan bahwa biaya pengolahan terdiri dari biaya variabel sebesar Rp 41.986,84198 per kuintal produksi gula dan biaya tetap sebesar Rp1.955.681.250,06 per tahun. Dengan metode scattergraph untuk biaya pengolahan
diperoleh Rp 1.250.000.000 biaya per tahun dan tarif variabel sebesar Rp53.311,148576 per kuintal produksi gula. Dengan metode least-squares diketahui bahwa biaya pengolahan terdiri dari Rp 1.219.653.369,41122 biaya tetap dan biaya variabel sebesar Rp 53.680,36403 per kuintal produksi gula.
Kata kunci : Pengendalian biaya, Pemisahan biaya semi variabe
Laporan Skripsi Sistem Persediaan Barang Pada Toko Cat Berbasis Software As A Services Cloud Computing
Persediaan barang merupakan salah satu sumber daya yang penting. Tak terkecuali perusahaan yang berbisnis dalam hal jual beli cat. Tingginya konsumen juga merupakan suatu hal yang menjadikan pengelolaan barang harus dilakukan dengan tepat. Tanpa adanya persediaan yang tepat, perusahaan akan dihadapkan pada resiko bahwa pada suatu waktu perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan suatu barang.
Dengan memanfaatkan teknologi software as a service cloud computing diharapkan bisa menambah efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan persediaan barang karena dapat digunakan oleh beberapa toko tanpa melakukan penginstalan sistem, juga tanpa melakukan perawatan terhadap sistem karena sifat dari saas adalah menggunakan layana
Keanekaragaman Plankton di sistem sungai bawah tanah Gua Temu Giring Tuban
Plankton merupakan bioindikator perairan. Gua Temu Giring berlokasi di kawasan karst Tuban yang memiliki sistem sungai bawah tanah sebagai habitat plankton. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi di sistem sungai bawah tanah Gua Temu Giring Tuban. Penelitian menggunakan metode deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Desember 2018. Lokasi dipilih menggunakan metode purposive sampling, dipilih 6 stasiun. Selanjutnya identifikasi plankton dilakukan di Laboratorium Ekologi UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan fitoplankton yang ditemukan terdiri dari 5 kelas, yaitu Bacillariophyceae, Chrysophyceae, Dinophyaceae, Cynaophyceae, dan Conjugatophyceae. Sedangkan zooplankton terdiri dari 3 kelas, yaitu Eurotatoria, Copepoda, dan Spirotrichea. Rata – rata kelimpahan fitoplankton 1.143 sel/L dan zooplankton 30,83 sel/L. Indeks Keanekaragaman fitoplankton tertinggi pada stasiun 5 (1,83) dan zooplankton pada stasiun 6 (1,37). Indeks Keseragaman fitoplankton tertinggi pada stasiun 5 (0,94) dan zooplankton pada stasiun 6 (0,98). Indeks Dominansi tertinggi fitoplankton pada stasiun 1 (0,54) dan zooplankton pada stasiun 2, 3 dan 5 masing-masing (1)
Optimal Solution For Ocb Improvement Through Strengthening Of Servant Leadership, Creativity, And Empowerment
In educational institutions, teachers are a core part of the management element. Teachers who are successful in carrying out the main tasks as stated in their job descriptions coupled with the awareness of doing something extra are the keys to organizational success. Extra activities that are not directly related to the applicable formal reward system are called OCB (Organizational Citizenship Behavior. Based on preliminary research, it is known that PGRI Vocational High School (SMK) teachers in Bogor Regency have relatively low OCB. information on variables related to the increase in OCB. The purpose of this study was to make efforts to increase teacher OCB by conducting research on the relationship between the variables of serving leadership, creativity, and empowerment. This study uses correlational statistical analysis methods to determine the relationship between the variables studied and the SITOREM method for indicator analysis in order to obtain optimal solutions in efforts to increase teacher OCB. There is a positive relationship between empowerment and OCB with a correlation coefficient of ry3 = 0.502 so that strengthening empowerment can increase OCB. From the SITOREM analysis, the optimal solution is obtained that of the 27 indicators there are 14 indicators that are good so that they are maintained or developed and there are 13 indicators that are still weak so that they need to be improved
Servant Leadership Strengthening Modeling
Principals as school leaders are a contributing factor to success in efforts to strengthen governance, accountability, and public image. This success cannot be separated from competence and ability in their duties, roles and functions. Providing excellent service to all school members, optimizing the empowerment and development of school residents, focusing on performance and growth and impact for school progress and for the community, this leadership is called servant leadership. This study aims to produce a model of strengthening service leadership in the form of a constellation model of influence between variables and their mathematical model. From this model, a research hypothesis is derived which will then be tested using path analysis at the quantitative research stage. The research begins by interviewing informants who are considered competent in providing the expected answers. Furthermore, data reduction, data codification, data display, data analysis, and conclusion drawing were carried out. The research was carried out at the Bogor Regency Private Vocational School in the period October to December 2020. From the research conducted, several variables are thought to have positive and dominant influence on service leadership, namely adversity intelligence, proactive personality, teamwork as exogenous variables, organizational commitment, and work motivation as intervening variables
- …