187 research outputs found

    UJI EFIKASI EKSTRAK DAUN MAHONI (Swietenia mahagoni (L.) Jaqc.) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

    Get PDF
    Indonesia has a huge, biological resources as a plant which can be used as a pesticide natural mahogany. The plant pesticide vegetable is pesticide, plant are based with the active ingredient  and  control of organism.  Obstacles in  cultivation of plant peanuts is Spodoptera litura F. pest attacks. Which result in a decrease in productivity and seeds being broken. The purpose  of  this  evaluation  to  understand  the  influence  of  extract mahogany  leaves  and intensity of  attacks  against  the  percentage  caterpillar  in plants peanut , to know intervals of time the application of appropriate to reduce the percentage of and intensity of pest attacks , and to know the influence of the interaction of concentration and intervals of time application extract mahogany  leaves.  This   research   in   a   random  complete   the   group   consisting   of   two factors.The first concentration extract leaves mahogany and the second factor intervals of time application  .But  the  research  referred  to  as  follows  1  )  the  f i r s t   ,  the  extract leaves mahogany (A) : A0: 0 % (control),  A1 : 8% , A2 : 10%, A3: 12% , 2) factors s e c o n d , the time interval application (B): B1: every day once upon 3 , B2 : every day once upon 5, B3 : every day once upon 7. Every treatment repeated 3 times. The results of the study show concentration extract  leaves  mahogany  to  reduce   caterpillar   grayak   pest    attacks       .Extract    leaves mahogany  with  intervals  of  time  the  application    had an influence on the percentage and intensity of pest  attacks caterpillar  and  influential on the parameter the    results    of   .The percentage  of  highest  attack  A0B3   38,05  %  the  lowest percentage A3B1  3,91 % as much as  . For  the  intensity of the  attack  highest A0B3 25,77 % and the lowest A3B1 13,76 % as much as .The results of fresh pods peanut the highest A3B1  (6,0608 t /ha) and the lowest A1B3 with the results of (0,5431 t /ha)

    STOK IKAN KAKAPAR (Belontia hasselti) YANG TERTANGKAP ALAT TANGKAP TEMPIRAI DI DANAU BAGANTUNG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui stok ikan kakapar yang tertangkap didanau Bagantun menggunakan temprai. Metode yang digunakan adalah deskriptif survei, survei lapangan untuk mendapatkan informasi stok ikan kakapar yang tertangkap tempirai pendataan distribusi frekuensi, hubungan panjang berat, komposisi hasil tangkapan dan kurva ogif seleksi. Penelitian dilaksanakan di Danau Bagantung Kelurahan Tanjung Taruna Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau. Sedangkan penelitian dilaksanakan dari tanggal 3 sampai 16 Desember 2017. Hasil penelitian menunjukan persamaan distribusi frekuensi observasi dan teoritis memiliki nilai minimum dan maksimum yang sama dengan rata-rata 7,23 cm dan modus 6,9 cm. Sedangkan hubungan panjang-berat berdasarkan data panjang dan berat ikan kakapar mempunyai sebaran panjang 3,4 cm sampai 10,6 cm dan sebaran berat 3 gram sampai 43 gram. Selama penelitian ikan yang tertangkap sebanyak 391 ekor yang terdiri dari 11 jenis ikan. komposisi untuk ikan kakapar yaitu sebesar 254 ekor ( 65%), ikan patung sebesar 66 ekor (16.9%), ikan lele sebesar 53 ekor (13.6%), ikan lais sebesar 4 ekor (1.02%), ikan kihung/mihung, baung, biawan yang masing- masing berjumlah 3 ekor dengan persentase (0.76%), selanjutnya diikuti ikan karandang sebesar 2 ekor (0.51%), dan yang terakhir adalah ikan pundung, buruk, kelabau/kalawau dengan masing-masing berjumlah 1 ekor (0.25%)

    PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA KLON UBI JALAR PADA TINGGI BEDENGAN YANG BERBEDA

    Get PDF
    Ubi jalar merupakan salah satu makanan pokok bagi sekelompok penduduk Indonesia, karena itu tanaman ubi jalar ikut memegang peranan penting di dalam posisi lumbung pangan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tinggi bedengan terbaik untuk  dua klon tanaman ubi jalar. Penelitian ini dilakukan dikebun percobaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Rejang Lebong. Penelitian   ini  dilaksanakan dengan menggunakan   rancangan  acak  kelompok (rak) dengan dua faktorial terdiri atas : faktor pertama klon (k) 2 jenis yaitu : k1 = ubi jalar merah,  k2 = ubi jalar madu. Faktor kedua tinggi bedengan (b) 3 jenis  yaitu: b1  = 20 cm,  b2  = 40 cm, b3 = 60 cm. Dari perlakuan diulang  empat kali sehingga terdapat 18  satuan percobaan. Setiap satu satuan percobaan terdiri atas 3 bedengan. Hasil penelitian menunjukkan varetas terbaik yaitu klon tanaman ubi jalar merah dan tinggi bedengan yang terbaik yaitu dengan tinggi bedengan 40 cm.DOI: 10.37637/ab.v3i1.41

    STRUKTUR KOMUNITAS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI SEBANGAU KOTA PALANGKA RAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas ikan (keanekaragaman jenis ikan, keseragaman, dan indeks dominasi) dan mengidentifikasi alat tangkap yang digunakan di sungai Sebangau. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu, pada bulan Juli-Agustus 2017. Dengan 3 kali pengambilan sampel pada setiap stasiun 1, stasiun 2, stasiun 3, stasiun 4, stasiun 5, stasiun 6, stasiun 7, stasiun 8, dan stasiun 9 yang berada di daerah olles (bagian hilir). Tempat pelaksanaan di Sungai Sebangau Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Sebangau selama pengambilan sampel diperoleh 10 famili dengan 15 spesies dan 1 spesies yang tidak teridentifikasi yaitu udang. Dari hasil analisis diperoleh rata-rata dari ketiga stasiun yang berbeda yaitu. indeks keanekaragaman dalam 3 kali melakukan sampling dari setiap masing-masing stasiun pengamatan berkisar antara 0,6417, indeks keseragaman (E) ikan yang tertangkap di Sungai Sebangau dalam 3 kali melakukan sampling dari setiap masing-masing stasiun pengamatan berkisar antara 0,6217, indeks dominasi (D) ikan dalam 3 kali melakukan sampling dari setiap masing-masing stasiun pengamatan berkisar antara 0,5 jadi struktur komunitas jenis ikan yang tertangkap dan yang hidup di sungai Sebangau dilihat indeks keanekaragaman (H’), indeks keseragaman (E), indeks dominasi (D) ikan tergolong rendah. Jenis alat tangkap yang banyak digunakan masyarakat Sungai Sebangau untuk menangkap ikan sehari-harinya yaitu tampirai (Stage Traps), pangilar (Fike) dan jaring insang (Gill Net)

    Study of Feasibility on Broiler Business Development

    Get PDF
    The method used in the article writing here is a review of several journals related to the development of broiler farming patterns. The purpose of writing this article is to know the advantages, disad-vantages and financial analysis of broiler development patterns independently and patnership system. Financially analyzed results obtained Day Old Chick input price (DOC) on partnership system 9,52% higher than independent system. The feed price on independent systems is relatively cheaper than the partnership system where the feed price difference is about 1000, - / kg of feed. The total revenue earned by independent farmers is 6,25% higher than the partnership system. BEP (Break Event Point) in the partnership system is relatively larger than the independent system. The R/C ratio analysis of independent system pattern is more advantageous than the partnership system where the independent system obtained R / C ratio of 1.31 and the partnership system of 1.11

    Assessment of soil quality in organic and non-organic paddy fields with technical irrigation system in Susukan

    Get PDF
    Soil quality is a measure of the condition of soil. The goal of sustainable agriculture is to maintain a non-negative trend in productivity while maintaining soil quality. Susukan is an area in Semarang, Central Java, Indonesia, which has developed organic farming to increase rice productivity and quality. The main objective was to determine the sustainability of organic rice cropping systems. The organic farming system at the research location has been conducted for 8 years. Appropriate agricultural management can maintain the quality of soil, environment and improve the health of plants, animals and humans. This research aims to know the soil quality and determine the minimum data set (MDS) in organic and non-organic paddy field with a technical irrigation system. Paddy soil samples were analyzed in the laboratory. The parameters are porosity, permeability, hydrogen potential (pH), cation exchange capacity (CEC), soil organic matter (SOC), total-N (nitrogen), carbon/nitrogen (C/N) ratio, available-P (phosphorus), available-K (potassium), base saturation (BS), electric conductivity (EC), soil respiration (qCO2), redox potential (Eh) with 3 repetitions. The value of soil quality index (SQI) in the organic paddy field is 3.216 with bad soil quality criteria, while the non-organic paddy field is 0.147 with very bad criteria. The soil quality values are based on the key factors or MDS that is potential redox (EH), soil respiration (qCO2), potential hydrogen (pH), porosity, soil organic matter (SOC), total-N (nitrogen), C/N ratio, available-P (phosphorus)

    Mengoptimalkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII-B Semester Ganjil Di SMP Negeri 1 Ngadirojo, Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2019/2021

    Get PDF
    Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus 1, bahwa dari 34 siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode konvensional (ceramah) dan kemudian dievaluasi, ternyata diperoleh hasil jumlah siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori baik adalah 6 siswa dengan prosentase 12.5%. Dilihat dari hasil belajar tersebut belum memenuhi kriteria yang diharapkan. Pada siklus 2 menunjukkan, bahwa setelah diadakan perubahan metode pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)  ternyata ada 34 siswa yang mendapat nilai dengan kriteria baik dengan prosentase 89.47%. Berarti membuktikan adanya kenaikan prestasi belajar siswa dengan kriteria baik sebesar 73.68% di siklus 1. Hal ini setelah dianalisis dapat terjadi karena ada usaha – usaha pada diri siswa untuk belajar di rumah, dan untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kenyataan lain juga memberikan bukti selama siklus 2 berlangsung, siswa lebih aktif untuk mengikuti jalannya pembelajaran. Pada siklus 3 tampak dari 34 siswa, setelah diberikan ulangan harian terdapat kenaikan prestasi belajar siswa. Kenyataan ini setelah di analisis bahwa siswa semakin giat belajar di rumah dan juga berusaha untuk terus mengikuti pelajaran dengan sebaik – baiknya di kelas. Siswa yang telah merasa memiliki kenaikan nilai dari minggu sebelumnya terus berpacu meningkatkan daya serapnya. Dari siklus 3 ini nampak sekali pengaruh positif dari adanya pembelajaran Problem Based Learning   terhadap kenaikan prestasi belajar siswa. Hasil belajar (prestasi) yang diperoleh sangat menunjukkan hasil yang signifikan dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning . Dengan hasil belajar yang baik menunjukkan motivasi siswa Kelas VII-B Semester Ganjil di SMP Negeri 1 Ngadirojo, Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2019/2021 meningkat dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning . Sehingga dalam kegiatan penelitian ini dinyatakan berhasil

    EFEKTIVITAS JAMUR Rhizoctonia binukleat TERHADAP PENERKEMBANGAN PATOGEN BUSUK BATANG VANILI (Fusarium oxysporum f.sp. vanillae) SECARA IN VITRO

    Get PDF
    Fusarium oxysporum f.sp. vanillae is a pathogenic fungus for vanilla plants. The fungi have a chitin cell wall that can be degraded by chitinase from the chitinolytic  Rhizoctonia binucleate of fungi. The aim of this research was to determine how the interaction between the  F. oxysporum f.sp. vanillae and Rhizoctonia binucleate were isolated from the plant rhizosphere. The chitinolytic activity was measured based on the clear zone around the colony in the chitin medium. The interaction of fungi was determined by an antagonistic test. This research showed that Rhizoctonia binucleate is chitinolytic, antagonist, and alternative of bio fungicide to F.oxysporum f.sp. vanillaeFusarium oxysporum f.sp. vanillae is a pathogenic fungi for vanili plants. The fungi have chitincell wall that can be degraded by chitinase from chitinolytic Rhizoctonia binucleate of fungi.Aim of this research was determine how the interaction between the F. oxysporum f.sp. vanillaeand Rhizoctonia binucleate were isolated from plant rizosfere. Chitinolytic activity weremeasured based on the clear zone around the colony in chitin medium. Interaction of fungi weredetermined by an antagonistic test. This research showed that Rhizoctonia binucleate ischitinolytic, antagonist and alternative of biofungiside to F.oxysporum f.sp. vanillae

    Rhizoctonia mycorrhizae application and watering intervals on Dendrobium violaceoflavens seedling: a study of its effect on drought stress

    Get PDF
    Dendrobium violaceoflavens merupakan spesies asli Papua, habitat alaminya adalah daerah dengan curah hujan tinggi sehingga akan menjadi masalah bila dibudidayakan dan terlambat dalam penyiraman. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh aplikasi Rhizoctonia mikoriza dan interval penyiraman pada pertumbuhan vegetatif bibit D. violaceoflavens terhadap cekaman kekeringan (faktor abiotik). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor dan 5 ulangan. Faktor pertama: dengan dan tanpa aplikasi Rhizoctonia mikoriza, faktor kedua adalah interval penyiraman 2 hari, 4 hari dan 6 hari. Hasil penelitian menunjukkan [1] aplikasi Rhizoctonia mikoriza berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dengan nilai tertinggi 2,43 cm, jumlah daun 3,17 helai, dan jumlah akar 4,6 helai; [2] Interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dengan nilai tertinggi 2, 85 cm, jumlah daun 3,35 helai, jumlah akar 5,27 helai, dan bobot segar 1,23 g; [3] Interaksi pemberian Rhizoctonia mikoriza dan interval penyiraman 4 hari berpengaruh nyata pada panjang daun 1,90 cm dan jumlah daun 3,70 helai, dan pada akar terbentuk struktur peloton. Hasil terbaik diperoleh pada aplikasi Rhizoctonia mikoriza dan interval penyiraman 4 hari dalam penanggulangan cekaman kekeringan.ABSTRACTDendrobium violaceoflavens is a native species of Papua, its natural habitat is an area with high rainfall that will be a problem if it is cultivated and watering is delayed. The aim of this study was to determine the effect of Rhizoctonia mycorrhizae application and watering interval on vegetative growth of D. violaceoflavensseedlings on drought stress (abiotic factors).Research used a Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors and 5 replications. First factor was with and without application of Rhizoctonia mycorrhizae, second factor was watering interval of 2 days, 4 days and 6 days. The result showed that [1] the application of Rhizoctonia mycorrhizae had a significant effect on plant height with the highest value of 2.43 cm, number of leaves 3.17 leaves, number of roots 4.6 leaves; [2] watering interval significantly affected on plant height with the highest value of 2.85 cm, number of leaves 3.35 sheets , number of roots 5.27, fresh weight of 1.23 g; [3] Interaction between Rhizoctonia mycorrhizae and watering interval of 4 days significantly affected on leaf length 1.90 cm, leaf number 3.70 sheets and a peloton structure was formed on the root. Best results were obtained on the application of Rhizoctonia mycorrhizae and watering interval of 4 days in overcoming the drought stress

    PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BOKASHI KELOR DAN BNR (Rhizoctonia binucleat) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN VANILI (Vanilla planifolia Andrews)

    Get PDF
       Vanilla plant (Vanilla planifolia Andrews) is a spice plant that has high economic value. Vanilla growth is slow, so special treatment is needed so that its growth can be maximized. The purpose of this study was to determine the effect of giving Moringa bokashi and Binucleat-Rhizoctonia (BNR) on the growth of vanilla. The research was carried out at the Green House of Tunas Pembangunan University, Surakarta, Jl. Balekambang Lor No.1 at an altitude of 105 meters above sea level, on October 2019 - February 2020. This study used the factorial method with the basic pattern of Completely Randomized Block Design (RAKL) which consisted of 2 treatments with 3 replications. The first factor, Moringa bokasi dose (P) which consists of 4 levels, namely: P0: 50 g/plant, P1: 100 g/plant, P2: 150 g/plant, P3: 200 g/plant. While the second factor is: the dose of Rhizoctonia binucleate (R) which consists of 3 levels, namely: R0: 5 g/plant, R1: 10 g/plant, R2: 15 g/plant. Giving Moringa bokashi and BNR had a very significant effect on the number of leaves, and had a significant effect on plant height, and had no significant effect on the parameters of root length, fresh root weight, dry root weight, fresh stover weight and dry stover weight. The highest dry weight was found in the P3R0 treatment weighing 5.73 g and the lowest in the P2R1 treatment weighing 1.23 g.Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Pertumbuhan vanili termasuk lambat, sehingga dibutuhkan perlakuan khusu agar pertumbuhannya dapat maksimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi kelor Rhizoctonia binucleat (BNR) terhadap pertumbuhan vanili. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, pada ketinggian tempat 105 mdpl, pada Bulan Oktober 2019 – bulan Februari 2020. Penelitian ini menggunakan metode faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 2 perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor pertama, Dosis bokasi kelor (P) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: P0: 50 g/tanaman, P1: 100 g/tanaman, P2: 150 g/tanaman, P3: 200 g/tanaman. Sedangkan faktor yang kedua yaitu: dosis Rhizoctonia binucleat (R) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: R0: 5 g/tanaman, R1: 10 g/tanaman R2: 15 g /tanaman. Pemberian bokashi kelor dan BNR berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun, dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, serta tidak berpengaruh nyata terhadap parameter panjang akar, bobot akar segar, bobot akar kering, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman. Bobot kering tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan P3R0 seberat 5,73 g dan terendah pada perlakuan P2R1 seberat 1,23 g
    corecore