26 research outputs found
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DI SMPN I TAWANGMANGU TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 (Studi Situs SMPN I Tawangmangu)
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan karakteristik tindak mengajar guru pada pembelajaran IPA di SMPN 1 Tawangmangu, (2) Mendeskripsikan tindak belajar siswa pada pembelajaran IPA di SMPN 1 Tawangmangu (3) Mendeskripsikan interaksi pada pembelajaran IPA di SMPN 1
Tawangmangu, dan (4) Mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi pada pembelajaran IPA di SMPN 1 Tawangmangu.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan selama tahun pelajaran 2010 / 2011. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data meliputi: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, dan 4) penarikan simpulan. Hasil penelitian adalah : 1) Tindak mengajar guru meliputi perencanaan lingkungan pembelajarn IPA, membuat perangkat pembelajaran, pemilihan sumber dan media pembelajaran, pemilihan metode dan strategi pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan evaluasi pembelajaran 2) Karakteristik tindak belajar siswa meliputi komponen pembelajaran kontekstual yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian sebenarnya. 3) Interaksi dalam pembelajaran IPA adalah kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur dan tak terstruktur. Interaksi dalam kelas
meliputi kegiatan pembuka atau apersepsi, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 4) Kendala-kendala dalam alokasi waktu, kendala media pembelajaran, kendala motivasi siswa, dan kendala tindak lanjut setelah evaluasi
Menavigasi Tantangan Linguistik: Pengalaman Mahasiswa Internasional di Lingkungan Bukan Pemakai Bahasa Inggris Asli dan Pentingnya Pengembangan Kemampuan Berbicara
Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman mahasiswa internasional dalam menghadapi tantangan linguistik di lingkungan non-pemakai bahasa Inggris. Dengan latar belakang globalisasi pendidikan, peningkatan mobilitas mahasiswa internasional memunculkan perhatian terhadap kesulitan yang mereka hadapi, terutama dalam mengembangkan kemampuan berbicara. Artikel ini mengisi kesenjangan pengetahuan dengan fokus pada aspek-aspek spesifik yang memengaruhi pengembangan kemampuan berbicara mahasiswa internasional. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang strategi adaptasi yang digunakan mahasiswa internasional dalam mengatasi tantangan linguistik. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi baru terhadap literatur dengan merinci pengalaman mahasiswa internasional, sejauh mana kemampuan berbicara berkembang, dan strategi yang terbukti efektif. Implikasi temuan ini membantu lembaga pendidikan dan pihak terkait dalam meningkatkan dukungan bagi mahasiswa internasional, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan bahasa, dan merancang program pendidikan yang lebih inklusif. Artikel ini menjadi relevan dalam konteks globalisasi pendidikan, memberikan pandangan yang lebih baik tentang upaya yang dapat diambil untuk memastikan keberhasilan akademis dan sosial mahasiswa internasional di lingkungan non-pemakai bahasa Inggris
Menavigasi Tantangan Linguistik: Pengalaman Mahasiswa Internasional di Lingkungan Bukan Pemakai Bahasa Inggris Asli dan Pentingnya Pengembangan Kemampuan Berbicara
Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman mahasiswa internasional dalam menghadapi tantangan linguistik di lingkungan non-pemakai bahasa Inggris. Dengan latar belakang globalisasi pendidikan, peningkatan mobilitas mahasiswa internasional memunculkan perhatian terhadap kesulitan yang mereka hadapi, terutama dalam mengembangkan kemampuan berbicara. Artikel ini mengisi kesenjangan pengetahuan dengan fokus pada aspek-aspek spesifik yang memengaruhi pengembangan kemampuan berbicara mahasiswa internasional. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang strategi adaptasi yang digunakan mahasiswa internasional dalam mengatasi tantangan linguistik. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi baru terhadap literatur dengan merinci pengalaman mahasiswa internasional, sejauh mana kemampuan berbicara berkembang, dan strategi yang terbukti efektif. Implikasi temuan ini membantu lembaga pendidikan dan pihak terkait dalam meningkatkan dukungan bagi mahasiswa internasional, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan bahasa, dan merancang program pendidikan yang lebih inklusif. Artikel ini menjadi relevan dalam konteks globalisasi pendidikan, memberikan pandangan yang lebih baik tentang upaya yang dapat diambil untuk memastikan keberhasilan akademis dan sosial mahasiswa internasional di lingkungan non-pemakai bahasa Inggris
TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI JENARLOR PURWODADI PURWOREJO
Latar belakang penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat ketrampilan bolavoli mini siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jenarlor Purwodadi Purworejo. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat ketrampilan bolavoli mini siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jenarlor Purwodadi Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif atau hanya menggambarkan saja. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswakelas V Sekolah Dasar Negeri Jenarlor Purwodadi Purworejo dengan jumlah 24 siswa yang terdiri dari 10 siswa putra dan 14 siswa putri. Adapun sampel yang digunakan adalah seluruh anggota populasi. Pengambilan data menggunakan tes, dengan instrument yang digunakan adalah tes keterampilan bolavoli siswa Sekolah Dasar dari AAHPHER diantaranya adalah tes voli dengan koefisien validitas sebesar 0,946 dan reliabilitas sebesar 0,558, tesservis dengan koefisien validitas sebesar 0,979 dan reliabilitas sebesar 0,496, trespassing dengan koefisien validitas sebesar 0,960 dan reliabilitas sebesar 0,620, dan tes set-up dengan koefisien validitas sebesar 0,946 dan reliabilitas sebesar
0,548. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, yang dituangkan dalam bentuk persentase.
Hasil penelitian memperoleh bahwa tingkat keterampilan dasar bolavoli mini siswakelas V Sekolah Dasar Negeri Jenarlor Purwodadi Purworejo berkategori cukup, secara rinci terdapat 3 siswa (12,50%) dalam kategori ”sangat tinggi”, 2siswa (8,33%) dalam kategori ”tinggi”, 12 siswa (50,00%) dalam kategori ”cukup”, 6 siswa (25,00%) dalam kategori ”rendah”, 1 siswa (4,17%) dalam kategori ”sangat rendah”
Kata kunci: tingkat keterampilan dasar,bolavoli mini, siswa S
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TERCETAK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TERCETAK MATA PELAJARAN
GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Sugeng Haryadi
11518241018
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menyusun modul pembelajaran
berbasis masalah untuk mata pelajaran Gambar Teknik dan (2) mengetahui
kelayakaan modul pembelajaran berbasis masalah untuk mata pelajaran Gambar
Teknik pada Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Subjek
dalam penelitian adalah siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video SMK
Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Objek dalam penelitian
adalah modul mata pelajaran Gambar Teknik. Proses penelitian ini menyesuaikan
pada model Borg and Gall (2007), penelitian hanya sampai uji kelayakan.
Instrumen yang diambil dalam proses pengembangan bahan ajar tercetak berupa
lembar angket. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif
merupakan metode analisis deskriptif. Skala Likert dengan empat variasi jawaban
merupakan skala yang digunakan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan bahan ajar tercetak untuk
siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Muhammadiyah 3
Yogyakarta ditinjau dari aspek penyajian, penggunaan media dan materi adalah
layak digunakan. Hal ini didasarkan pada penilaian dari ahli materi mendapatkan
kategori 100% “Sangat Layak” sedangkan dari ahli media mendapatkan kategori
“Layak” dengan distribusi frekuensi 78%. Dari sisi pengguna modul ada 2 grup
sebagai berikut (1) Small Group Test mendapatkan kategori “Layak” nilai rata-rata
93 dengan distribusi frekuensi 77,5% dan (2) Big Group Test dalam proses
tersebut diperoleh kategori “Layak” nilai rata-rata 87 dengan distribusi frekuensi
72,5% dari 34 siswa.
Kata kunci: bahan ajar, modul, gambar tekni
Rancang Bangun Pemanfaatan Panel Surya Sebagai Charger Handphone Di Tempat Umum
Baterai (Battery) dan solar cell adalah 2 buah alat yang mampu menkonversi sinar matahari menjadi sebuah energi listrik searah. Kekuatan daya simpan energi dari baterai dapat rubah menjadi arus AC atau DC. Dengan hanya menggunakan piranti sederhana. Sebuah payung pantai yang diberi lapisan elemen fotovoltaik bisa di jadikan sebagai pusat charger Handphone sekaligus tempat untuk bersantai.Payung yang menjadi sumber energi Listrik DC di design mengikuti produk yang telah ada di pasaran. Kemudian bagian atas dan di modifikasi sesuai dengan kebutuhan rangkaian energi listrik.Dengan hasil rata rata sekitar 21,41 watt perjam, maka dalam 1 hari atau 10 jam solar cell mendapat paparan cahaya matahari, sistem akan menghasilkan daya sekitar 214 watt perharinya, dan dapat mengisi baterai yang ada pada sistem dalam waktu kurang lebih 6 jam 12 menit
An Analysis on the Omnibus Law and Its Challenges in Indonesia: The Perspectives of the Constitutional and the Islamic Law
The Omnibus Law, which encompasses the Constitutional Law and the Islamic Law, has been the subject of intense dispute since its inception. The controversy has occurred from the inception to the promulgation of the design process within larger communities. Multiple issues emerged from the outset when the administration introduced the proposal for an Omnibus Law in the Indonesian People's Consultative Assembly of the Republic of Indonesia (DPR RI) to its enactment. This study uses normative legal methodologies, which are examined through the lens of the constitutional law theory and the Islamic law. The study determined that the Omnibus Law is a legislative tool commonly employed by countries that follow a common law legal system. However, it was subsequently embraced by nations that follow a civil law framework, such as Indonesia. The Omnibus Law was enacted to ensure the efficient and effective execution of laws, particularly in the area of copyright regulations, in order to prevent any duplication or overlap. Consequently, public perceives the law as lacking ambition and instead favoring the concerns of the community, particularly in relation to employee compensation, employment agreements, and the practice of subcontracting. Based on the constitutional law, this state policy is deemed conditionally unlawful, despite the ongoing application of these legal standards by the executive and parliamentary parties. Within the framework of Islamic jurisprudence, it can be regarded as a component of siyasah syar'iyah or governmental strategy that aligns with the principles of maqāṣid al-sharī'ah, particularly hifdz al-mal, which involves preserving economic stability and promoting halal certification. However, this article contends that the judgment of the Constitutional Court to deem it unlawful is contingent. It advocates for a modification of the copyright law pertaining to creative works, with the aim of ensuring broader adherence to legal regulations
FRACTIONATION OF FATTY ACID OMEGA 3, 6 AND 9 FROM SNAIL (<i>Achatina fulica</i>) USING COLOUM CHROMATOGRAPHY
The extraction of fat from snail has been carried out by Soxhlet extractor with petroleum ether solvent. Fatty product from extraction was transesterificated in BF3/methanol solvent for an hour by reflux procedure, then extracted by n-hexane to produce methyl ester fatty acid. Free water fatty acid methyl ester was analyzed by Gas Chromatography-Mass spectrometer (GC-MS). Fatty acid ester was separated from its fractions use column chromatography in n-hexane, n-hexane:dietil eter (2:1 v/v), dietil eter, aseton, ethanol and methanol. This fractions wer also analized by GC-MS. From GC-MS data sheet can be obtained 5 fractions which details are; fraction 1 contains omega 3: 27.54 %, omega 6: 15.40 % and omega 9: 6.77 %. Fraction 2 contains omega 3: 3.08 %, omega 6: 15.62 % and omega 9: 10.72 %. Fraction 3 contains omega 6: 3.57 %, omega 9: 7.02 % and none omega 3 inside it. Omega 3, 6 and 9 can't be identification in fraction 4 and 5.
Keywords: extraction, transesterification, column chromatography, GC-M