28 research outputs found

    Analisis High Order Thinking Skills (HOTS) Taksonomi Menganalisis Permasalahan Fisika

    Get PDF
    The purpose of this research is to get the measurement result as a description of higher order thinking skill in taxonomy to analyze physics problem in SMA XI class. This study is descriptive qualitative through three stages, namely: initial development of the instrument, content validation and empirical, and measurement. The research has been conducted in the region of Central Bengkulu Regency. The instrument used has been validated by the expert. An empirical valiadation test was conducted by 95 students. A valid instrument is used to measure student's higher order thinking skills. The number of learners measured using a total sampling of 148 learners. The measurement result shows very high analyze ability 1 student or 0,5 percent, ability analyze high 59 student or 40 percent, ability analyze analyze 62 student or 42 percent, ability analyze low 25 student or 17 percent, ability analyze very low 1 student or 0, 5 percent. On the average it can be concluded that higher order thinking skills on taxonomy analyze students in Bengkulu Tengah included in medium criterion. Keyword: HOTS, Analyze, Physic

    PENGGUNAAN PENGAJARAN BERBASIS MODEL ILMIAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang peningkatan kemampuan memahami dan keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis model ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen kuasi dengan desain pretest-posttest control group design yang dilaksanakan pada siswa kelas X di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampling kelompok (cluster sampling). Pengumpulan data menggunakan tes awal dan tes akhir untuk mengukur kemampuan memahami dan keterampilan proses sains siswa, skala sikap untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis model ilmiah, dan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran. Hasil uji hipotesis menggunakan uji-t dua sampel independen menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan memahami dan keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis model ilmiah secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis model ilmiah secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan memahami dan keterampilan proses sains siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. ---------- The research aims to find about an increase in students’ understanding and science process skills taught with the scientific-based teaching and learning. It adopted a quasi-experimental method with pretest-posttest control group design conducted to the tenth graders of senior high school in Bandung City. The sample was taken with cluster sampling technique. Data were collected using pretest and posttest to measure students’ understanding and science process skills, attitudes scale to find students’ responses to scientific-based learning model, and observation sheet to observe the teaching and learning process. The results of hypothesis testing using t-test for two independent samples show that the increase in the understanding and science process skills of students attending scientific-based learning model was significantly greater than that of students attending conventional teaching and learning. It is concluded that scientific-based learning model has significantly increased students’ understanding and science process skills

    Analisis Motivasi Mahasiswa dalam Belajar Fisika

    Get PDF
    The purpose of this study is to find out the comparative description of student motivation on the newly developed campus in physics learning with a more advanced campus. To get a description of the students motivation, as many as 87 students selected at random from three different campuses were surveyed using Science Motivation Questionnaire II. The science motivation questionnaire consists of five components of motivation: intrinsic motivation, self-determination, self-efficacy, career motivation, and grade motivation. The results show that there is no significant difference between student motivation on the newly developed campus and student motivation on a more advanced campus in physics learning. If it is seen based on the motivation component, it is known that there is no significant difference between all components of student motivation on the newly developed campus with student motivation on campus which is more advanced. Keyword: Physics Learning Motivation, Physics Learning, and Physics Educatio

    Analisis Motivasi Belajar Fisika Peserta Didik pada Sekolah Menengah Atas

    Get PDF
    Abstract: This study aimed to analyze the students' motivation to learn physics at high school in Kerinci Regency. Methods This research is a survey research with the type of Cross-Sectional Survey. This study indicates that the average motivation for learning physics for male students is 15.50, with a standard deviation of 3.44. In contrast, female students have an average of 16.7, with a standard deviation of 2.39. In conclusion, the average learning motivation of female students is higher than that of male students, and the learning motivation of male students is significantly different compared to the explanation of female students.   Keywords: Learning Motivation, Student

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 5 KOTA JAMBI

    Get PDF
    Hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran IPA fisika masih rendah. Banyak guru yang menggunakan metode konvensional. Siswa hanya mendengar dan mencatat. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami suatu konsep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh model problem based learning terhadap berpikir kritis siswa kelas VIII A, semester genap di MTs N 5 Kota tahun ajaran 2022/2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling . Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII MTs N 5 Kota Jambi. Sampel yang digunakan adalah kelas VIII A, Variabel dalam penelitian ini adalah berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA, desain (one grup pretest-posttest) Pengambilan data dilakukan melalui pretest sebelum diperlakuan dan posttest setelah diberikan perlakuan berdasarkan perbandingan tersebut maka terdapat peningkatan di buktikan dengan uni N-Gain memperoleh nilai 0.70 maka dinyatakan terdapat peningkatan yang tinggi. Dan telah dilakukan uji “t” dengan signifikan lebih kecil dari 0.05% maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen maka memperoleh nilai 0.03 berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan bepikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di MTs N 5 kota jambi

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INTERACTIVE LECTURE DEMONSTRATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 11 MUARO JAMBI

    Get PDF
    Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Interactive Lecture Demonstration Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian posttest only control design dimana teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan tes. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian yaitu kelas X IPA 1 kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan memberikan model pembelajaran Interactive Lecture Demonstration (ILD) sedangkan kelas X IPA 2 merupakan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan model pembelajaran Interactive Lecture Demonstration (ILD). Nilai dari uji effect size, yaitu 0.8 berarti model ILD memiliki pengaruh sangat tinggi terhadap penguasaan konsep siswa, untuk nilai t-test thitung > ttabel (2,79 > 2,085) pada taraf signifikan 5% Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima. Penelitian ini menemukan bahwa pembelajaran menggunakan model interactive lecture demonstration berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan konsep siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Muaro Jambi

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 KOTA JAMBI

    Get PDF
    Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Model Pemebelajaran Discovery Learning terhadap penguasaan konsep fisika siswa pada materi tekanan zat di SMP Muhammadiyah 1 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi Experimental dengan menggunakan desain Nonequivqlent Control Group Design, untuk instrument penelitian yang digunakan yaitu berupa pemberian soal tes berbentuk uraian yang berjumalh 5 soal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kota Jambi, sampel diambil dengan teknik sensus/sampling total. Dimana kelas VIIIA sebagai kelas Eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelass kontrol. Data hasil penelitian diperoleh skor tertinggi dikelas eksperimen 90 dan skor terendah 50, dengan rata-rata 71,30 sedangkan dikelas kontrol diperoleh skor tertinggi 85 dan terendah 30, dengan rata-rata 58,77. Berdasarkan perhitungan menggunakan Uji-T diperoleh 4,035 pada taraf signifikan 5% diperoleh t_tabel 2,008 dan taraf signifikan 1% t_tabel 2,674 dengan demikian 2,0082,674 sehingga H_a diterima, jadi dapat diartikan terdapat pengaruh yang signifikan pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap penguasaan konsep fisika siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Kota Jambi

    PENGARUH MODEL FLIPPED CLASSROOM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BATANGHARI JAMBI

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari Jambi yang bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan model Flipped Classroom terhadap pemahaman konsep fisika Siswa. Dalam penelitian ini, terdapat sampel penelitian sebanyak 20 siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu cluster random sampling. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dan menggunakan pre-test and post-test one group design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk soal essay danteknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Peneliti menemukan bahwa pembelajaran dengan model Flipped Classroomberpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman konsep fisika siswa. Hal ini terbukti pada analisis uji hipotesis dengan menggunakan uji test “t” diperoleh t_hitung>t_tabel (22,5> 1,72) perhitungan didapatkan (baik pada signifikan 5% = 2,02 maupun pada taraf signifikan 1% = 2,70). Sedangkan perhitungan effect size di peroleh 2,44 hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dari model flipped classroom memiliki interpretasi tinggi. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H_1) diterima. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengguanaan Model Flipped Classroom terhadap pemahaman konsep fisika Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Batanghari Jambi

    PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA

    Get PDF
    Hasil belajar Fisika di SMA Negeri 1 Muaro Jambi masih rendah khususnya pada mata pelajaran fisika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada konsep usaha dan energi. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain nonrandomized pretest-posttest control group design, dengan 60 orang siswa sebagai sampel yang terbagi menjadi dua kelas. Kelas X MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran berbasis masalah dan siswa kelas X MIPA 5 sebagai kelas kontrol dengan metode ceramah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif tipe berupa soal essay dengan jumlah 12 soal. Hasil analisis data diperoleh skor rata-rata pretest untuk kelas eksperimen adalah 14,6 dan skor rata-rata pretest kelas kontrol adalah 15,3. Sedangkan skor rata-rata posttest untuk kelas eksperimen adalah 72,3 sedangkan skor rata-rata posttest kelas kontrol adalah 63,7. Berdasarkan perhitungan uji-t diperoleh thitung = 3,42 yang lebih besar dari ttabel (baik pada taraf signifikansi 5% = 2,03 maupun pada taraf signifikansi 1% = 2,72) yaitu dengan demikian berarti H0 ditolak, dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikansi dari model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Hasil penelitian menyarankan agar guru dapat menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dalam kegiatan pembelajaran Fisika

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8 KOTA JAMBI

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Pembelajaran Koperatif Tipe Thing Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan Kemampuan Proses Sains Pada Mata Pelajaran Fisika di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Postest Only Control desaign, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Subjek penelitian adalah kelas XI IPA2 sebagai kelas eksperimen berjumlah 36 orang siswa dan kelas XI IPA1 sebagai kelas kontrol berjumlah 36 orang siswa. Data hasil penelitian kelas eksperimen diperoleh skor tertinggi 95 dan terendah 48 dengan rata-rata hitung 73,17 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh skor tertinggi 85 dan terendah 40, dengan rata-rata hitung 62,02. Data penelitian dianalisis menggunakan uji t-tes dan uji korelasi phi. Berdasarkan perhitungan menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,82 pada taraf signifikan 5% diperoleh t_tabel= 1,67 dan taraf signifikan 1% diperoleh t_tabel= 2,38 dengan demikian 1,67 2,38. Sehingga H_a diterima, artinya kedua variabel terdapat perbedaan yang signifikan.Untuk melihat berapa besar Pengaruh Pembelajaran Koperatif Tipe Thing Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan Kemampuan Proses Sains Pada Mata Pelajaran Fisikasiswa digunakan perhitungan Korelasi phi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai φ=0,336. Dengan df=70, maka diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 0,235 dan taraf signifikan 1% sebesar 0,308 . Karena φ yang diperoleh melalui perhitungan (φ=0,336) adalah lebih besar dari pada r_tabel=0,2350,306maka H_a(Hipotesis alternatif) diterima. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara proses sains siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe thing pair share (TPS). Dengan kata lain, Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan. Hasil penelitian ini menyarankan agar guru menggunakan pembelajaran koperatif tipe thing pair share (TPS) dalam pembelajaran, khususnya pada pembahasan elastisitas dan hukum hooke
    corecore