63 research outputs found

    Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Smk Islam Nusantara Comal Kabupaten Pemalang

    Full text link
    The interest of entrepreneurship is influenced by several factors such as entrepreneurial knowledge and family environment. The result of preliminary observation in SMK Islam Nusantara Comal showed that the entrepreneurship interest of the eleventh grader students in the academic year of 2014/2015 was still considered poor. On the other hand, their entrepreneurial knowledge was pretty high as well as their family environment which was considered good. The objectives of this study were 1) to find out whether or not there is an influence of entrepreneurial knowledge on entrepreneurship interest of the eleventh grader students of SMK Islam Nusantara Comal in the academic year of 2014/2015, 2) to find out the influence of family environment on entrepreneurship interest of the eleventh grader students of SMK Islam Nusantara Comal in the academic year of 2014/2015, 3) to find out the influence of both entrepreneurial knowledge and family environment on entrepreneurship interest of the eleventh grader students of SMK Islam Nusantara Comal in the academic year of 2014/2015. The population of this study was the eleventh grader students of SMK Islam Nusantara Comal in the academic year of 2014/2015 as many as 316 students. The number of sample was 76 students decided by using Slovin calculation formula and chosen using proportional random sampling technique. The methods of collecting the data were test, questionnaire, and documentation. While the methods of analyzing the data were using percentage descriptive technique and multiple linear regression analysis. The result of this study based on the regression analysis it was found that Y = -6,787 + 0,493 X1 + 0,170 X2. The result of hypothesis testing in partial showed that the variable of entrepreneurial knowledge positively influenced the entrepreneurship interest by 32,60% and family environment positively influenced by 18,40%. While simultaneously, the influence of entrepreneurial knowledge and family environment on entrepreneurship interest was 52,70% and the rest 47,30% was explained by other factors beyond the model of this study

    Pendekatan Pembelajaran Saintifik Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Materi Kegiatan Produksi Pada Siswa Kelas VII D SMPN 1 Winong

    Full text link
    The objectives of this study were to determine whether a scientific approach to learning can improve learning outcomes matter of creativity and production activities in class VII D SMPN1 Winong. This research is a class action (PTK), which consists of 3 cycles, each cycle consisting of four phases, namely planning, action, observation and reflection. The results showed keaktivitas student learning with scientific learning approach in the first cycle of 59% with a sufficient criterion increased 16% with high criteria on the second cycle ddan again increased 6% with high criteria of the third cycle. Thoroughness of learning outcomes in the first cycle at 69% increased 15% in the second cycle and increased again by 10% in the third cycle. Percentage of average score of creative products in the first cycle of 67% with sufficient criteria has increased 8% with high criteria and an increase again 8% with high criteria in the third cycle

    PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA KONSEP MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

    Get PDF
    Students need to understand the concepts of Human Resources Management (HRM) because it is very useful in the job world. Unfotunately, the fact showed that students were less enhusiastic in teaching and learning process of the subject. The promblem of this research was: 1) did the SQ3R method improve students’ understanding to the concept of HRM? Thus; the objective of the research was: 1) to improve the quality of HRM learning, to improve students’ enthusiasm in learning the subject, to upgrade the lecturer’s skill in developing the learning model media also to improve students’ achievement. It was a class action researchconsisted of three cycles. The result of research showed that the students’ achievement were better on each cycle. The complete learning before applying the SQ3R methode was only 0%. It increased up to 8% after applying the SQ3R methode. Furthermore, the students’ enthusiasm, livelinnes and cooperation (the ranges are among 1-4) were at good category (3.2). Similarly, the result averages of the lecturer’s skill in teaching HRM were 3.2 from the 1st cycle, 2nd cycle, and 3rd cycle by applying the SQ3R method. Based on the results above, it is suggested: 1) for the lecturers of HRM to implement the SQ3R method in teaching the subject since the method can improve students’ ability and understanding. The method gives opportunity for students to do survey, compile questions, read literature, review the concept, and discuss to other students. 2) for other researchers to continue this research on other subjects or other students.</em

    Pembelajaran Kooperatif Jig Saw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Kelas IV SDN 03 Lempong Jenawi Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/ 2013

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 03 Lempong Jenawi Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penerima tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 03 Lempong Tahun Ajaran 2012/2013 sebanyak 14 siswa yaitu 4 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Data dikumpulkan melalui metode observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif dengan model interaktif. Hasil penelitian adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari banyaknya prosentase ketuntasan belajar siswa yang mendapat nilai lebih dari sama dengan 70 sebelum tindakan adalah 5 siswa (36%), siklus I pertemuan pertama sebesar 7 siswa (50%), pertemuan kedua 9 siswa (64%). Siklus II pertemuan pertama sebesar 11 siswa (79%) dan pada siklus II pertemuan kedua mencapai 13 siswa (93%). Serta adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari sebelum tindakan 60,00 menjadi 66,29 pada siklus I pertemuan pertama, meningkat menjadi 68,29 pada pertemuan kedua. Pada siklus II pertemuan pertama 73,36 dan meningkat lagi menjadi 78,07 pada pertemuan kedua siklus II. Selisih peningkatan nilai rata-rata kelas sebelum tindakan sampai akhir tindakan siklus II mencapai 18,07. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri 03 Lempong

    Model Konseptual Pengembangan Efikasi Mengajar Calon Guru Jurusan Pendidikan Ekonomi

    Full text link
    Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh (1) persiapan program pembelajaran; (2) sikap terhadap profesi guru; dan (3) pengalaman mengajar terhadap efikasi mengajar. Populasi penelitian adalah semua mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi yang melakukan micro teaching. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan program pembelajaran, sikap terhadap profesi guru, pengalaman mengajar, dan efikasi mengajar baik. Terdapat pengaruh positif persiapan program pembelajaran terhadap efikasi mengajar secara langsung maupun tidak langsung melalui pengalaman mengajar. Terdapat pengaruh positif persiapan program pembelajaran terhadap efikasi mengajar melalui sikap profesi guru, dan terdapat pengaruh yang positif sikap profesi guru terhadap efikasi mengajar baik langsung maupun melalui pengalaman mengaja

    PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DI EMBUNG PATEMON KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Abstract. The objective of this service is the first to empower tourism Embung Patemon Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang through the concept of ecotourism with an environmental approach. The second objective is to contribute positively to the existence of ecotourism empowerment with the environment approach in Embung Patemon, so that it can provide more value not only to the welfare of the local community, but also to environmental sustainability. The method of implementing community service activities in the form of empowerment and development of ecotourism for Embung Patemon with environmental approaches is carried out with training that produces skills, lecture methods, question and answer, discussion, simulation and mentoring. The results of community service activities that have been carried out are (1) The potentialof the village mapping and coordination activities, (2) identification of the potential of tourism in Embung Patemon as a basis for implementing ecotourism programs, (3) development of the potential tourism of Embung Patemon. The next stage of the plan is training in tourism marketing, evaluation of service programs, preparation of final service reports, and preparation and publication of articles / manuscripts to accredited national journals.Abstrak. Tujuan kegiatan pengabdian ini yang pertama adalah untuk memberdayakan wisata Embung Patemon Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang melalui konsep ekowisata dengan pendekatan lingkungan. Tujuan kedua adalah memberikan kontribusi positif dari adanya pemberdayaan ekowisata dengan pendekatan lingkungandi Embung Patemon, sehingga mampu memberikan nilai lebih tidak hanya pada kesejahteraan masyarakat lokal, tetapi juga pada kelestarian lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pemberdayaan dan pengembangan ekowisata Embung Patemon dengan pendekatan lingkungandilakukan dengan pelatihan yang menghasilkan keterampilan, metode ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi serta pendampingan. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah terlaksana adalah (1) kegiatan kordinasi dan pemetaan potensi kelurahan, (2) identifikasi potensi wisata di Embung Patemon sebagai dasar dalam pelaksanaan program ekowisata, (3) pengembangan potensi wisata Embung Patemon. Rencana tahapan berikutnya adalah pelatihan pemasaran wisata, evaluasi program pengabdian, penyusunan laporan akhir pengabdian, serta penyusunan dan publikasi artikel/ manuskrip ke jurnal nasional terakreditasi

    Lesson Study dengan Metode Discovery Learning dan Problem Based Instruction

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui penerapan Lesson Study dengan metode Discovery Learning dan Problem Based Intruction dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu laporan penelitian hasil riset berupa kutipan-kutipan data yang diperoleh selama observasi untuk memberikan gambaran penyajian laporan secara deskripsi. Hasil peneitian menunjukkan melalui metode Discovery Learning dan Problem Based Intruction proses pembelajaran mampu meningkatkan keaktifan siswa, merangsang siswa tidak malu dalam bertanya, menumbuhkan rasa ingin tahu, proses pembelajaran menyenangkan, dan guru model dapat memperbaiki cara mengajar melalui saran yang diberikan oleh tim observer lesson study

    BUDIDAYA JAMUR MERANG PADA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SECARA INDOOR DAN OUTDOOR

    Get PDF
    Budidaya jamur merang umumnya dilakukan secara indoor atau dalam kumbung, dan perlu investasi cukup besar. Pada kenyataannya, jamur merang secara liar juga dapat ditemukan pada tumpukan tandan kosong sawit di areal perusahaan pengolahan sawit atau diperkebunan. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan tahap budidaya dan produktivitas jamur merang yang ditanam pada media tandan kosong kelapa sawit secara indoor dan outdoor. Prosedur budidaya indoor meliputi persiapan bahan, pengomposan 10 hari, penyusunan dalam rak kumbung setinggi 20 cm, pasteurisasi (suhu tidak optimal), inokulasi, inkubasi, pemeliharaan dan pemanenan. Budidaya outdoor meliputi persiapan, pengomposan, penyusunan tankos dalam bentuk bedengan, inokulasi, penutupan bedeng, pemeliharaan, dan pemanenan. Hasil kajian menunjukkan waktu mulai panen 10 hari, lama panen indoor 20 hari, outdoor 37 hari. Produktvitas jamur merang secara indoor dengan kondisi pasteurisasi tidak optimal pada kajian ini sebesar 1,16 kg/m2 dan secara outdoor  1,01 kg/m2

    Perbaikan Mutu Pengolahan Nenas dengan Teknologi Olah Minimal dan Peluang Aplikasinya di Indonesia

    Full text link
    Konsumen saat ini cenderung menghendaki buah olahan dengan sensori seperti buah segar, mudah penyajiannya, dan menyehatkan. Para peneliti telah mengembangkan teknologi alternatif dari pengolahan nenas secara termal konvensional dengan teknologi olah minimal. Tulisan ini mengulas kandungan dan nutrisi buah nenas, faktor-faktor penyebab kerusakan nenas, dan teknologi olah minimal yang telah diuji coba untuk pengolahan dan pengawetan buah nenas serta peluang pengembangannya di Indonesia. Pengawetan nenas dapat dilakukan dengan teknologi olah minimal. Teknologi olah minimal seperti refrigerasi dan MAP tidak menurunkan mutu sensori dan nutrisi pada produk olahan, namun umur simpan produk lebih singkat dibanding metode termal serta lebih rumit penerapan maupun pengontrolannya. Teknologi olah minimal buah nenas dengan membran dan UV berpeluang menjadi alternatif teknologi pasteurisasi dan sterilisasi jus nenas yang selama ini dilakukan dengan teknologi panas tinggi. Aplikasi teknologi olah minimal dapat dilakukan oleh industri skala kecil-menengah maupun industri besar, dengan didukung pengetahuan teknis yang memadai serta ketersediaan peralatan yang mudah diterapkan dan harga yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri maupun manca negara
    • …
    corecore