11 research outputs found

    Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Mitoni Masyarakat Jawa Desa Bangun Rejo Kabupaten Solok Selatan

    Get PDF
    This research is motivated by changes in the community that carries out the mitoni tradition. The mitoni tradition is a native tradition of Java pioneered by Hinduism and Buddhism, which used to be carried out in the Javanese or Kejawen way but has changed over time. This change is caused by the development of an increasingly modern era and the arrival of Islam to Indonesia. The changes that have occurred are about the elements of the ritual, from the original complete Kejawen ritual to a more spiritual tradition that has an Islamic feel without leaving the core of the tradition and the noble values contained. This research is a qualitative research that uses the type of field research and data collection using observation, interview and documentation methods. Then the analysis technique is through data reduction, data presentation and drawing conclusions. The informants in this research are the village head, religious leaders, traditional leaders and several people from Bangun Rejo Village, South Solok Regency.  The results of this study indicate that in the implementation of the mitoni tradition there are several processions carried out during the day and night, where the processions carried out during the day are not all in accordance with Islamic teachings. Along with the development of an increasingly modern era, there have been many changes in the implementation of the mitoni tradition where some people only carry out the mitoni tradition by holding a simple kenduri and thanksgiving. The implementation of the mitoni tradition also contains Islamic educational values, namely the value of faith education in the form of sungkeman, brojolan, lawuhan, kenduri and kepungan processions. The value of worship education in the form of the siraman procession. The value of moral education in the form of a procession of sending prayers and reading the holy verses of the Qur’an. With the values of Islamic education that have developed in the mitoni tradition, the people of Bangun Rejo Village still maintain the mitoni tradition to this day

    ANALISIS FISIK PENGARUH LIMBAH ABU AMPAS TEBU SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL PADA BETON NORMAL

    Get PDF
    Salah satu tantangan yang dihadapi para ahli teknologi beton adalah bagaimana memanfaatkan limbah industri sebagai bahan tambah atau substitusi parsial pada beton normal. Dalam hal ini, para ahli mengkaji dan meneliti tentang pemanfaatan limbah industri yang ada agar dapat dimanfaatkan terutama bahan limbah abu ampas tebu industri pabrik gula. Hal ini menjadi salah satu dari sekian solusi penanganan limbah yang ada dimasyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi abu ampas tebu terhadap agregat halus pada beton normal secara fisik dan mekanik. Bahan  yang digunakan dalam penelitian  ini terdiri dari  semen  Portland  Composit Cement (PCC), agregat halus Sungai Je’ne’berang Gowa, agregat kasar yang berasal dari batu pecah Bili-Bili dan air PDAM dan material limbah abu ampas tebu sebagai substitusi agregat halus berasal dari Pabrik Gula Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Alat yang digunakan pada penelitian ini sebelumnya telah diperiksa kondisi dan kemampuannya serta telah dikalibrasi terlebih  dahulu.  Benda  uji silinder dibuat dengan cara memasukkan beton segar dari molen ke dalam cetakan silinder ukuran 15 cm x 30 cm yang telah diolesi minyak pelumas. Pengisian ini dilakukan secara bertahap, yaitu tiap sepertiga bagian dilakukan penumbukan dengan tongkat baja sebanyak ± 25 kali. Setelah 24 jam, cetakan dibuka kemudian dilakukan perawatan dengan direndam di dalam bak air selama 28 hari. Benda uji beton normal sebanyak 9 sampel dan benda uji yang disubstitusi abu ampas tebu sebanyak 9 sampel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai berat volume beton untuk komposisi pencampuran ampas tebu 8% yaitu 701,41 kg/m3, 10% yaitu 701,41 kg/m3 dan 12% yaitu 690,10 kg/m3 dari ketiga komposisi tersebut diperoleh berat volume beton yang maksimal yaitu komposisi pencampuran ampas tebu 12%.

    Kinerja Pola Operasi Waduk Bili-Bili

    Get PDF
    Abstrak            Waduk Bili-Bili merupakan waduk multiguna terbesar di Propinsi Sulawesi Selatan yang diresmikan penggunaannya pada tahun 1999 berfungsi sebagai pengendalian risiko banjir di bagian hilir akibat luapan air Sungai Jeneberang serta untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya air pada bagian hulu DAS Jeneberang (BBWS Pompengan Jeneberang, 2020). Pada tahun 2004 terjadi bencana berupa runtuhnya dinding kaldera Gunung Bawakaraeng yang merupakan hulu DAS Jeneberang sehingga menyebabkan beberapa bagian dinding kaldera menjadi tidak stabil. Peristiwa longsoran kaldera tersebut menyebabkan berkurangnya kapasitas tampungan Waduk Bili-Bili akibat banyaknya material yang masuk ke waduk (Asrib, 2011). Perubahan kapasitas tampungan Waduk saat desain (tahun 1998) dan tahun 2019 berdasarkan Laporan Bathimetri Bendungan Bili-Bili tersaji.Kapasitas tampungan Waduk Bili-Bili mengalami pengurangan kapasitas sebesar 99,72 juta m3 selama 20 tahun waduk beroperasi. Pada desain awal, kapasitas waduk sebesar 347,81 juta m3 berkurang menjadi 248,09 juta m3 pada tahun 2019.Kebutuhan air Waduk Bili-Bili rerata setiap tahun sebesar 27,24 juta m3. Kebutuhan terbesar berada pada bulan Juni sampai dengan Agustus dengan rerata kebutuhan sebesar 39,3 juta m3 Berdasarkan perhitungan unjuk kinerja waduk, keandalan Waduk Bili-Bili dalam memenuhi kebutuhan air sebesar 80,92% yang berarti waduk mampu memenuhi kebutuhan air sebesar 80,92% dari keseluruhan kebutuhan airKata kunci :  Kapasitas Tampungan, Kebutuhan, Ketersediaan AbstractBili-Bili Reservoir is the largest multipurpose reservoir in South Sulawesi Province which was inaugurated in 1999 to function as a flood risk control in the downstream due to overflow of the Jeneberang River and to optimize the management and utilization of water resources in the upstream part of the Jeneberang watershed (BBWS Pompengan Jeneberang, 2020 ). In 2004 a disaster occurred in the form of the collapse of the caldera wall of Mount Bawakaraeng which is the upstream of the Jeneberang watershed, causing some parts of the caldera wall to become unstable. The caldera avalanche event caused a reduction in the storage capacity of the Bili-Bili Reservoir due to the large amount of material entering the reservoir (Asrib, 2011). Changes in reservoir storage capacity during design (1998) and in 2019 based on the Bili-Bili Dam Bathymetry Report presented.The storage capacity of the Bili-Bili Reservoir has decreased by 99.72 million m3 for 20 year the reservoir operates. In the initial design, the reservoir capacity of 347.81 million m3 was reduced to 248.09 million m3 in 2019. The water demand for the Bili-Bili Reservoir is on average 27.24 million m3 annually. The biggest demand is from June to August with an average demand of 39.3 million m3. Based on the calculation of reservoir performance, the reliability of the Bili-Bili Reservoir in meeting water needs is 80.92%, which means the reservoir is able to meet water needs of 80.92%. of the total water demandKeywords: Storage Capacity, Need, Availabilit

    Studi Perkecambahan Tiga Jenis Benih Porang (Amorphopallus muelleri) Asal Kab. Pacitan

    Get PDF
    Porang (Amorphophallus muelleri) merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang bernilai ekonomi tinggi. Terdapat tiga jenis benih porang yang dapat digunakan dalam budidaya porang, yaitu benih biji, benih katak/bulbil dan benih umbi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis benih terhadap daya berkecambah, kecepatan tumbuh, dan pertumbuhan vegetatif lainnya. Penelitian dilakukan di Desa Barengkok, Kec. Leuwiliang, Kab Bogor, Jawa Barat pada tanggal 3 Juli sampai 11 September 2021. Rancangan yang digunakan pada variabel tinggi tunas dan panjang akar yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, sedangkan variabel daya berkecambah dan kecepatan tumbuh dianalisis dengan persentase pada seluruh tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa benih porang asal biji menunjukkan daya berkecambah yang lebih tinggi (90%) dibandingkan dengan benih asal bulbil (45%) dan benih asal umbi (20%). Benih porang asal biji juga lebih cepat berkecambah (39-54 HST; 1,91 %/etmal) dibandingkan dengan benih asal bulbil (39-63 HST; 0,9 %/etmal) dan umbi (63->70 HST; 0,23 %/etmal). Benih bulbil menunjukkan rata-rata panjang tunas (7,88 cm) dan panjang akar (16,36 cm) tertinggi dan berbeda nyata dengan benih umbi (panjang tunas: 3,14 cm; panjang akar 9,79 cm), tetapi tidak berbeda nyata dengan benih biji (panjang tunas: 5,98 cm; panjang akar: 12,08 cm)

    Degradasi Fisik Beton Normal Pasca Bakar

    Get PDF
    AbstractA research about the effect of semen's temperature is still being a hot topic to be investigated. The effect of temperature need to be measured, physically or mechanically, and also need to be analyzed by using descriptive statistic analysis. The researchers' expectation in knowing a formulation, a description, and a big effect of temperature to semen is something which still need to be discussed more. The researchers begin to investigate it by making a tool of semen's test which fired in an oven directly. The tool of semen's test next to be tested its pressure power, elastic power, and elastic modules. The research had been done to fired building so far, but the result still not give a basic power. Generally, the problem of this research is to know semen's normal degradation physically and mechanically after firing in certain temperature. The result showed that there was a physic degradation happened to semen after firing. The height of normal semen after firing was 0,002331 kg/cm3 in normal temperature, 0,002259 kg/cm3 in 100°C temperature, 0,002203 in 300°C temperature, and 0,002182 kg/cm3 in 600°C temperature. Keywords: Normal Concrette, Physic, Burn  AbstrakPenelitian tentang pengaruh temperatur pada beton masih merupakan topik yang hangat diteliti. Pengaruh temperatur diukur, baik sifat fisik maupun sifat mekanik, dan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Keinginan para peneliti untuk mengetahui secara akurat bentuk, gambaran, dan besar pengaruh temperatur terhadap beton merupakan hal yang masih perlu diteliti lebih lanjut.  Para  peneliti  mulai  meneliti  dengan  membuat benda uji beton yang kemudian dibakar langsung dibakar dalam oven atau tungku. Setelah itu, dilakukan pengujian pada benda uji berupa kuat tekan, kuat lentur, dan   modulus elastisitas. Penelitian yang pernah dilakukan adalah sisa suatu bangunan yang telah terbakar. Namun sejauh ini penelitian penaksiran tersebut masih belum menemukan landasan awal yang kuat. Secara garis besar masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui besar degradasi beton normal secara fisik dan mekanik setelah dibakar pada suhu tertentu dan dibandingkan dengan beton normal yang tidak dibakar. Hasil ini diharapkan dapat memberikan dasar bagi penanggulangan bangunan yang telah terbakar. Hasil yang dicapai yaitu beton normal terjadi degradasi fisik akibat pasca bakar. Hasilnya yaitu berat isi rata-rata beton normal pasca bakar yaitu pada suhu normal sebesar 0,002331 kg/cm3, suhu 100oC sebesar 0,002259 kg/cm3, suhu 300oC sebesar 0,002203 kg/cm3, suhu 600oC sebesar 0,002182 kg/cm3. Kata Kunci: Beton Normal, Fisik, Baka

    Degradasi Mekanik Beton Mutu Tinggi Pasca Bakar

    Get PDF
    Research on the effect of temperature on concrete is still a hot topic. The effect of temperature was measured on its mechanical properties and analyzed using descriptive statistical analysis. The desire of researchers to know accurately the shape, description, and influence of temperature on concrete is something that still needs further research. The researchers began to research by making concrete test objects which were then burned directly in the furnace. After that, testing is done on the test object in the form of compressive strength. The research that was carried out was the remains of a burning building. But so far the assessment research has not yet found a strong starting point. Broadly speaking, the problem examined in this study is that researchers want to know the magnitude of high quality concrete mechanical degradation after being burned at a certain temperature and compared with high quality concrete that is not burned. These results are expected to provide a basis for the repetition of buildings that use high quality concrete that has been burned. The results of the mechanical degradation test reviewed were the average compressive strength of high quality concrete at a normal temperature of 53.46 MPa, a temperature of 100oC of 34.93 MPa, a temperature of 300oC of 29.76 MPa, a temperature of 600oC of 25.57 MPa

    Pengaruh Perubahan Bentuk Bangunan Peralihan Saluran Terbuka Terhadap Energi Spesifik dan Kehilangan Energi

    Get PDF
    Saluran terbuka adalah saluran dimana air yang mengalir mempunyai permukaan bebas yang langsung berhubungan dengan udara luar. Pada saluran teruka sangat umum dijumpai banguna peralihan dan penyempitan, peralihan bangunan dan penyempitan akan membuat tinggi muka air, kecepatan, debit dan energi berubah. Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait energi spesifik dan kehilangan energi pada 3 bentuk bangunan peralihan yakni segitiga, segiempat dan streamline. Adapun metode penelitian yang dilakukan yaitu uji laboratorium dengan menggunakan 3 variasi debit pada masing-masing bentuk bangunan peralihan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan yaitu energi spesifik terbesar pada bangunan peralihan segiempat sedangkan yang terkecil pada bangunan peralihan streamline. Lalu titik tinjauan untuk kehilangan energi terbesar ada pada daerah peralihan ke penyempitan pada setiap bentuk peralihan. Dan dari tiga bentuk bangunan peralihan tersebut, dapat disimpulkan besar debit sangat menentukan nilai energi spesifik maupun kehilangan energi

    Symbol of lost generation in the novel of The Sun Also Rises (1926)

    Get PDF
    Literature is an imagination, which produced in writing of the writer. Literature always has its own value in the form of symbols, without symbols there can be no literature or language. A symbol is a way of conveying a thought in the form of idea, as well as a vessel to channel the feelings of the writer without using explicit words but in another language which can be interpreted using various methods of literary criticism. The method used in this research is descriptive qualitative with an expressive approach. Hemingway's work as a literary work will be analyzed using symbolism theory because the work has symbolic values that can only be understood by studying the nature of the symbol itself. In the process of analyzing the data, symbols which associated wiith lost generation is found, such as Jake who has impotent disease from an injury he experienced during the first world war while Brett who has a very high lust, the behavior of characters who like blood brutality from bull-fighting, and a wine served on various breakfast menus that became a cultural feature of the people after the war. After analyzing Ernest Hemingway's work entitled The Sun Also Rises, it can be concluded that the symbols in his work have a high value related to the people who experienced the first world war known as the lost generation, which can only be understood by reading the whole novel as well as studying the nature of the symbol itself

    PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MELALUI PERBAIKAN PROSES PRODUKSI PETAMBAK GARAM RAKYAT KECAMATAN TAMALATEA KABUPATEN JENEPONTO

    No full text
    Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif solusi atas masalah yang dihadapioleh kelompok petani garam rakyat “usaha bersama” di Kecamatan Tamaleta KabupatenJeneponto. Masalah utama yang dihadapi para petambak garam rakyat di daerah ini adalahlemahnya daya saing yang jika ditelusuri masalah ini bermuara pada kurangnya pengetahuanpetambak dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Metode yang digunakan adalahpendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui Fokus Group Discussion danpendampingan selama kurang lebih tiga bulan. Metode PRA di angap paling tepat digunakandalam kegiatan pengabdian ini karena dengan metode tersebut masyarakat di ajak untuk turutberpartisipasi dalam proses maupun pengembangan kegiatan. Hasil kegiatan ini berupatransfer pengetahuan dan teknologi mengenai proses perbaikan produksi garam. Luarankegiatan berupa modul penyusunan rencana anggaran, pengetahuan dan keterampilan. &nbsp

    Internalisasi Karakter Qur’ani Melalui Bimbingan Siswa Sekolah Dasar

    No full text
    The aim of the research is to strengthen Qur'anic character through guidance and counseling for students in elementary schools. The research method uses a qualitative approach to phenomenological studies in elementary schools based on the Koran in daily life. Data collection uses observation instruments, interviews, documentation studies of school programs related to Qur'anic characters. Validation is applied using triangulation techniques. The data analysis used is interactive model analysis with data collection, reduction, data display and verification. The results of the research explain that teachers' efforts to internalize Qur'anic characters through guidance and counseling are carried out individually and classically. Individually, in the form of instructions to students to understand the Al-Qur'an by reciting it, reading, studying, practicing and teaching it. Classically through tahfidz, teacher example, students' Qur'anic character habituation programs
    corecore