348 research outputs found

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN METODE IQRO’ DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SANTRIWATI I’DADI DI LEMBAGA TMI AL-AMIEN PRENDUAN TAHUN 2021/2022

    Get PDF
    Menyempurnakan bacaan Al-Qur’an adalah kewajiaban setiap muslim, sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang paling efektif untuk merealisasikannya, namun kenyataan yang terjadi di TMI putri Al-Amien Prenduan adanya beberapa santriwati yang belum sempurna dalam membaca Al-qur’an. Sehingga lembaga TMI Al-Amien Prenduan memutuskan untuk menggunakan metode Iqro’ bagi santriwati baru khususnya dalam rangka menyempurnakan bacaan Al-Qur’an mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pembelajaran metode Iqro’ yang dilaksanakan di lembaga TMI putri Al-Amien Prenduan, dan peneliti jabarkan dalam dua fokus yaitu: 1.Bagaimana Implementasi pembelajaran metode Iqro’ dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santriwati I’dadi. 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Implementasi pembelajaran metode Iqro’ dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santriwati I’dadi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulakan bahwa Implementasi pembelajaran metode Iqro’ pada santriwati I’dadi ini ini sangat bagus, dimulai dari sebuah perencanan yang baik kemudian pelaksanaan yang maksimal dan di akhiri dengan evaluasi. Adapun Faktor pendukung implementasi pembelajaran metode Iqro’ ini khususnya pada santriwati I’dadi adalah adanya motivasi yang diberikan guru terhadap santriwatinya serta cara mengajar guru yang tidak membosankan. adapun faktor penghambatnya yakni adanya guru yang kurang disiplin, santriwati yang sering lupa akan materi yang sudah dipelajarinya, dan tidak disediakannya buku Iqro’ di tempat pembelajara

    Pelatihan Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) Berbasis Limbah Rumah Tangga sebagai Alternatif Penggunaan Pupuk Organik di Desa Uteunkot Cunda Lhokseumawe

    Get PDF
    Sampah merupakan limbah yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari manusia yang berbentuk padat dan cair. Salah satu sampah yang berbentuk padat adalah sampah dari sisa-sisa kulit buah-buahan dan sayur-sayuran yang dibuang ke tempat sampah, karena tidak digunakan dan diinginkan lagi oleh manusia. Salah satu manfaat yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah berupa sisa kulit buah-buahan, sayuran dan bahan organik lainnya adalah dapat dibuat sebagai Mikroorganisme Lokal (MOL). Disekitar kita banyak bahan-bahan yang dapat dibuat untuk MOL. Berdasarkan pengamatan di lapangan, masyarakat di Desa Uteukot sudah mengelola sampah dengan baik seperti pemisahan sampah organik dan anorganik. Namun untuk pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik cair belum dilakukan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan pembuatan pupuk organik cair yang bisa dijadikan sebagai penambah ketrampilan masyarakat dengan memanfaatkan bahan organik yang ada disekitarnya. Pelatihan bagi masyarakat di Desa Uteukot cunda Lhokseumawe untuk membuat Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai alternatif dalam pembuatan pupuk organik cair ini dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan ketrampilam serta sumber pendapatan bagi masyarakat. Berdasarkan pengabdian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan POC di Desa Uteunkot cunda Lhokseumawe mendapat respon positif bagi masyarakat dan dapat menambah pengetahuan terhadap pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai solusi pengelolaan sampah organic hasil dari sampah rumah tangga yang mempunyai banyak manfaat salah satunya untuk meningkatkan produksi pangan sehari-hari di Desa Uteunkot. Selain itu juga pengabdian ini membawa manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat, serta untuk memajukan Desa Uteunkot dalam kemandirian pangan

    Pelatihan Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) Berbasis Limbah Rumah Tangga sebagai Alternatif Penggunaan Pupuk Organik di Desa Uteunkot Cunda Lhokseumawe

    Get PDF
    Sampah merupakan limbah yang berasal dari sisa kegiatan sehari-hari manusia yang berbentuk padat dan cair. Salah satu sampah yang berbentuk padat adalah sampah dari sisa-sisa kulit buah-buahan dan sayur-sayuran yang dibuang ke tempat sampah, karena tidak digunakan dan diinginkan lagi oleh manusia. Salah satu manfaat yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah berupa sisa kulit buah-buahan, sayuran dan bahan organik lainnya adalah dapat dibuat sebagai Mikroorganisme Lokal (MOL). Disekitar kita banyak bahan-bahan yang dapat dibuat untuk MOL. Berdasarkan pengamatan di lapangan, masyarakat di Desa Uteukot sudah mengelola sampah dengan baik seperti pemisahan sampah organik dan anorganik. Namun untuk pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik cair belum dilakukan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan pembuatan pupuk organik cair yang bisa dijadikan sebagai penambah ketrampilan masyarakat dengan memanfaatkan bahan organik yang ada disekitarnya. Pelatihan bagi masyarakat di Desa Uteukot cunda Lhokseumawe untuk membuat Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai alternatif dalam pembuatan pupuk organik cair ini dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan ketrampilam serta sumber pendapatan bagi masyarakat. Berdasarkan pengabdian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan POC di Desa Uteunkot cunda Lhokseumawe mendapat respon positif bagi masyarakat dan dapat menambah pengetahuan terhadap pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai solusi pengelolaan sampah organic hasil dari sampah rumah tangga yang mempunyai banyak manfaat salah satunya untuk meningkatkan produksi pangan sehari-hari di Desa Uteunkot. Selain itu juga pengabdian ini membawa manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat, serta untuk memajukan Desa Uteunkot dalam kemandirian pangan

    Analysis Of Soap, Kie, And Icd X Writing Completeness In Medical Records At General Poly And Maternal And Child Health Family Planning

    Get PDF
    The health service information system in individual health efforts consists of a clinical information system, a health service administration system, a health service support system, and a health service decision support system. The aim of this research is to analyze the completeness of writing SOAP, KIE and ICD. This research is a descriptive study with a cross sectional research design which was carried out at the Darussalam Health Center in Medan in June-August 2022. The sample size was determined using the Slovin formula, namely the number of data listed was 3772 data and the data used as a sample was 97 samples. Data were analyzed using descriptive survey univariate analysis and bivariate analysis with the chi-square test. The results of the research were that the majority of SOAP fillings in General Poly and Maternal And Child Health Family Planning were fully filled, the majority of ICD fillings in General Poly and Maternal And Child Health Family Planning were fully filled, the majority of ICD X filling in General Poly and Maternal And Child Health Family Planning were fully filled. - Maternal And Child Health Family Planning is not complete, there is no increase in filling in the requirements for SOAP, IEC and ICD X at the General Poly and Maternal And Child Health Family Planning Poly. The suggestion in this research is that the results of this research can be used as input for conducting evaluations and training for all employees so that there will be improvements in writing clinical documentation.Keywords: General poly, Maternal And Child Health Family Planning, Medical record

    EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTAD PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELDITINJAU DARI REATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

    Get PDF
    Hafifah. “EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELDITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIKKELAS VIII SMP KOTA SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2008/2009”. Tesis: Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika pada kompetensi SPLDV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran langsung. (2) Untuk mengetahui apakah peserta didik yang kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang kreativitas sedang dan rendah, peserta didik yang kreativitas sedang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang kreativitas rendah. (3) Untuk mengetahui apakah perbedaan prestasi dari masing- masing model pembelajaran konsisten pada masing-masing tingkat kreativitas belajar dan perbedaan prestasi belajar dari masing-masing tingkat kreativitas belajar konsisten pada masing-masing model pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental semu Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Kota Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Sampel penelitian adalah peserta didik SMP Negeri 14 Surakarta yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol, serta SMP Negeri 17 Surakarta yang terdiri dari satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Banyak anggota sampel seluruhnya adalah 150 peserta didik. Uji coba instrumen angket dan prestasi belajar matematika dilakukan di SMP Negeri 15 Surakarta dengan 36 responden. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angket Kreativitas belajar matematika dan tes prestasi belajar matematika pada kompetensi SPLDV dalam bentuk pilihan ganda. Sebelum angket Kreativitas belajar dan tes prestasi belajar matematika digunakan sebagai penelitian terlebih dahulu instrumen tersebut dilakukan uji coba. Pada uji coba tes prestasi dilakukan uji konsistensi internal, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Sedangkan pada angket Kreativitas belajar dilakukan uji konsistensi internal dan reliabilitas. Dari hasil uji coba instrumen diperoleh nilai reliabilitas angket Kreativitas belajar dengan metode Alpha 0,90, sedangkan pada tes prestasi belajar matematika di uji dengan metode KR-20 diperoleh 0,95. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan adalah nilai raport mata pelajaran matematika semester II kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat peserta didik kelas VII tahun ajaran 2007/2008. Data variabel prestasi belajar matematika dikumpulkan menggunakan metode tes prestasi belajar matematika pada kompetensi SPLDV, sedangkan data variabel Kreativitas belajar matematika dikumpulkan menggunakan metode angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Sebagai persyaratan penelitian dilakukan uji keseimbangan dengan uji-t dan sebagai persyaratan analisis data dilakukan uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan metode Bartlett. Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh hasil: (1) Ada perbedaan prestasi belajar peserta didik pada kompetensi SPLDV antara yangmenggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dan model pembelajaran langsung (F a = 26,46> 3,84 = F0.05; 1; 150 ) (2) Tidak terdapat perbedaan antara peserta didik dengan kreativitas belajar matematika tinggi,sedang dan rendah (F b = 0,60< 3,00 = F0.05; 2; 150) (3) Perbedaan prestasi dari masing-masing model pembalajaran yang digunakan tidak konsisten pada masing-masing kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik pada kompetensi SPLDV (F ab = 0,28 < 3,00 = F0.05; 2; 150). Dari hasil perhitungan analisis variansi dapat disimpulkan bahwa: (1) Prestasi belajar peserta didik pada kompetensi SPLDV dengan menggunakan Terdapat pengaruh yang berbeda antara model pembelajaran kooperatif STAD terhadap prestasi belajar matematika, pada tingkat signifikansi 5. Model pembelajaran Langsung menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada model pembelajaran kooperatif STAD. (2) Kreativitas belajar matematika tidak memberi pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika, pada tingkat signifikansi 5. Lebih jauh dapat disimpulkan bahwa peserta didik dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan peserta didik dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi peserta didik dengan kreativitas belajar matematika rendah. (3) Tidak ada interaksi antara model pembalajaran yang digunakan dengan kreativitas belajar peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik pada kompetensi SPLDV

    Asuhan Keperawatan Pada Ny .S Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Congestif Heart Failuer (CHF) Di Ruang Bougenville III RSUD Pandanarang Boyolali

    Get PDF
    Latar belakang: Semakin tingginya angka penderita gagal jantung yang semakin lama terus bertambah sekitar empat ratus ribu kasus baru dilaporkan tiap tahunnya, yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab terutama karena gaya hidup yang semakin tidak sehat akibat dari efek dari kemajuan zaman. Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan gagal jantung kongestif meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam didapatkan hasil yang diperoleh oleh perawat sudah cukup memuaskan. Cardiac output efektif, pola nafas efektif dengan respirasi normal, menunjukkan toleransi terhadap aktivitas. Kesimpulan: Dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien diperlukan kerjasama baik dari tim kesehatan, pasien, maupun keluarga karena sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, komunikasi terapeutik dapat mendorong pasien lebih kooperatif, memberikan istirahat rekumbent dapat mengurangi kerja jantung, dan pasien mau melakukanny

    Kerentanan Relatif Jenis Beras Terhadap Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) Pada Keadaan Kadar Air Rendah

    Get PDF
    Hama kumbang bubuk beras, Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae) merupakan hama primer dan menyebabkan kerusakan pada beras di penyimpanan.  Kerusakan beras masih terjadi selama di penyimpanan pada kadar air rendah. Tujuan penelitian yaitu mempelajari kerentanan dan kerusakan jenis beras pada keadaan kadar air rendah serta interaksinya setelah diinfestasi S. oryzae. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk faktorial pola Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan jenis beras dan kadar air. Jenis beras yaitu beras putih, beras merah, beras ketan putih, dan beras ketan hitam, sedangkan kadar air yaitu 10 dan 12%. Parameter pengamatan yaitu jumlah F1, median waktu perkembangan, indeks kerentanan, dan susut berat beras. Untuk mengukur kekuatan hubungan antar parameter pengamatan ditentukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air beras sebesar 10% masih berpengaruh terhadap jumlah F1, perkembangan, kerentanan beras, dan susut berat beras, namun masih lebih rendah dibandingkan kadar air 12%. Katagori kerentanan beras bervariasi dari moderat sampai rentan. Jumlah F1, indeks kerentanan, susut berat paling tinggi dan median waktu perkembangan paling singkat dijumpai pada beras merah. Interaksi antara beras merah dengan kadar air 10% masih berdampak terhadap kerentanannya dan tergolong rentan, sedangkan pada beras ketan putih tergolong moderat. Semua jenis beras dengan kadar air 12% tergolong rentan dan rentan sampai sangat rentan terhadap hama S. oryzae

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING DAN RECIPROCAL LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA (Pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Colomadu Kabupaten Karangayar)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis: (1) perbedaan efek strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika, (2) perbedaan efek kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika, (3) interaksi antara strategi pembelajaran reciprocal teaching dan reciprocal learning dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 2 Colomadu tahun ajaran 2010/2011. Sampel penelitian ini terdiri dua kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan sel tak sama yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dengan α = 5%. Dari hasil penelitian, diperoleh: (1) ada perbedaan efek strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fa = 4,624, (2) tidak ada perbedaan efek kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fb = 0,541, (3) tidak ada interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika, dengan Fab = 1,347

    Pengaruh Pemberian Kompos Azolla Pinnata Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Terung (Solanum Melongena L.)

    Get PDF
    Saat ini kehilangan produksi terung dari budidaya hingga pasca panen mencapai 10-30%. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk peningkatan tanaman terung dengan pemupukan organik dan penggunaan varietas unggul terung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos Azolla pinnata untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil beberapa varietas terung. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Labaratorium Agroekoteknologi, fakultas pertanian Universitas Malikussaleh. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) 2 faktor. Faktor pertama yaitu Azolla pinnata yang terdiri dari 3 taraf yaitu : kontrol (A0), 60 g (A1) dan 80 g (A2). Faktor kedua varietas terung yaitu : Panjalu F1 (V1), Yumi F1 (V2), Lazeta F1 (V3) dan Antaboga F1 (V4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Azolla pinnata terhadap tinggi tanaman (10 HST, 30 HST dan 40 HST), diameter batang 20 HST, jumlah daun 10 HST, klorofil daun 20 HST dan 40 HST, panjang buah panen 1. Perlakuan 80g dan 60g Merupakan perlakuan terbaik setelah diberikan kepada masing-masing varietas terung. Perlakuan varietas terung berpengaruh pada Tinggi Tanaman (10 HST, 20 HST ,30 HST dan 40 HST) diameter batang (10 HST, 20 HST, 30 HST dan 40 HST), jumlah daun (10 HST dan 20 HST ), klorofil daun (10 HST,20 HST dan 40  HST) jumlah buah panen 1 dan panjang buah panen 1, panen 2 dan panen 3 Varietas terbaik yaitu pada varietas Yumi F1 (V2)
    corecore