7 research outputs found

    MODEL HABITUASI SIKAP ANTI BULLYING BAGI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERMAINAN MENYENANGKAN

    Get PDF
    This article discusses the habituation model of anti-bullying attitudes for elementary school students. Habituation of anti-bullying attitudes must be carried out because the practice of bullying still occurs in schools so there must be a model that can be used to prevent bullying in schools. The purpose of applying this habituation model is to reduce bullying behavior in students, through instilling anti-bullying values in each student, it is hoped that bullying cases at the education level will not appear again. The method used in the application of the habituation model of anti-bullying attitudes is the preparation of a game/game model and the application/habituation of learning methods and anti-bullying games/games in schools. The results of the preparation and application of the habituation model resulted in an anti-bullying game with the instilled values of cooperation/collaboration, respect for differences, empathy, and sharing. The stages of implementing anti-bullying games are opening, welcoming, motivational, games (explanation, practice, distribution of prizes), reflection, and closing.Artikel ini membahas tentang model habituasi sikap anti bullying bagi siswa sekolah dasar. Habituasi sikap anti bullying harus dilakukan karena praktek bullying masih terjadi di sekolah sehingga harus ada model yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya bullying disekolah. Tujuan penerapan model habituasi ini adalah menurunkan perilaku perundungan (bullying) pada siswa, melalui penanaman nilai anti bullying dalam setiap diri masing-masing siswa, diharapkan kasus bullying di jenjang pendidikan tidak akan muncul lagi. Metode yang digunakan dalam penerapan model habituasi sikap anti bullying adalah penyusunan model permainan/game dan penerapan/habituasi metode pembelajaran dan permainan/game anti bullying di sekolah. Hasil penyusunan dan penerapan model habituasi dihasilkan sebuah permainan anti bullying dengan nilai yang ditanamkan adalah kerjasama/kolaborasi, menghargai perbedaan, empati, berbagi. Tahapan pelaksanaan penerapan game anti bullying adalah pembukaan, sambutan, motivasi, permainan (penjelasan, praktik, pembagian hadiah), refleksi, dan penutup

    Aplikasi Sistem Keuangan Elektronik: Solusi Mudah Pengelolaan Bank Sampah di Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Situasi pandemi Covid-19 mendorong agar semua aspek kehidupan didigitalisasi, termasuk aspek perekonomian. Pengelolaan administrasi keuangan suatu usaha diharapkan dapat dilakukan secara digital agar berjalan lebih efektif dan efisien serta dapat dilakukan pada situasi pandemi Covid-19 dimana sedang diberlakukan physical distancing. Bank Sampah Desa Krejengan, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur merupakan salah satu tempat pengelolaan sampah terbesar dan diakui secara nasional. Hal ini dibuktikan dengan dicatatnya Bank Sampah ini pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementrian LHK). Akan tetapi kondisi pengelolaan keuangan di usaha ini masih dilakukan secara manual. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk mengembangkan aplikasi sistem keuangan elektronik dan mensosialisasikannya kepada pengelola bank sampah. Metode yang digunakan yaitu observasi, pengembangan, sosialisasi serta pendampingan kepada pengelola bank sampah. Hasil pengabdian menunjukkan pengelolaan keuangan di Bank Sampah Krejengan menjadi lebih efektif dan efisien, serta dapat menekan kesalahan input yang selama ini sering terjadi. Selain itu, pengelolaan keuangan juga lebih optimal dilakukan pada situasi pandemi Covid-19 dimana sedang diberlakukan physical distancing, pengelola bank sampah dan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas pengelolaan keuangan dengan mudah.Kata Kunci: bank sampah Krejengan, covid-19, keuangan elektronik, UMKM AbstractThe Covid-19 pandemic situation encourages all aspects of life to be digitized, including economic aspects. It is hoped that the financial administration management of a business can be done digitally so that it can run more effectively and efficiently and can be carried out in the Covid-19 pandemic situation where physical distancing is being applied. The Waste Bank of Krejengan Village, Probolinggo Regency, East Java is one of the largest waste management sites and is nationally recognized. This is evidenced by the recording of this Waste Bank in the National Waste Management Information System of the Ministry of Environment and Forestry (Kementrian LHK). However, the condition of financial management in this business is still done manually. The purpose of this Community Service is to develop an electronic financial system application and disseminate it to waste bank managers. The method used is observation, development, socialization and assistance to waste bank managers. The results of this dedication show that financial management at the Krejengan Waste Bank has become more effective and efficient, and can reduce input errors that often occur. In addition, financial management is also more optimal in the Covid-19 pandemic situation where physical distancing is being implemented, waste bank managers and customers can still carry out financial management activities easily.Keywords: krejengan waste bank, covid-19, electronic finance, UMK

    Interconnectedness between global geopark and local economic development: A Lesson from Indonesia

    Get PDF
    This study aims to examine the role of several parties in enhancing global geopark in Batur Bali of Indonesia as well as promoting local economic welfare. The study adopted a qualitative study with a case study approach to gain a comprehensive result of the phenomenon. This study focuses in Global Geopark Batur Bali in Indonesia as the first and most successful in creating a better economic welfare primarily during the Covid-19 pandemic. The findings indicate that the Penta helix model can be used to develop Geopark Batur Bali and Indonesia in general in which each party plays their role in this development tourism and local economic development

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH ORGANIK DI DESA KREJENGAN PROBOLINGGO

    Get PDF
    Tujuan pendirian bank sampah organik di Desa Krejengan sebenarnya bukan hanya berorientasi pada penambahan kesejahteraan tapi juga memberikan kesadaran pro-lingkungan kepada masyarakat. Kesadaran pro-lingkungan diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bisa menjadi budaya bagi masyarakat Desa Krejengan secara keseluruhan. Penambahan soft skill keterampilan berupa keahlian daur ulang sampah yang ditujukan bagi para pengelola bank sampah dan masyarakat desa, tujuan diberikannya soft skill ini adalah masyarakat dapat memilah sampah dengan benar dan mampu menghasilkan produk-produk bernilai jual/ ekonomis tinggi. Pengelolaan pemasukan dan pengeluaran membutuhkan peningkatan pengetahuan dalam bidang administrasi keuangan serta marketing, karena itulah dituntut pengelolaan manajemen yang efisien dan transparan dari para pengelola bank sampah Desa Krejengan

    KAPASITAS PERANGKAT DESA DALAM PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA

    Get PDF
    The purpose of this study is to analyze the capacity of village apparatus in the management of village government administration in a case study in Boro Village, Selorejo District, Blitar Regency. This research approach is qualitative with the type of case study research. The data sources are obtained from informants, events, and documents. Data were collected by interview, observation, and documentation techniques. Data analysis was carried out with a case study recommended by Yin with pattern matchmaking. The results of the study show that the capacity of village officials in implementing village administration as seen from: (1) conceptual mastery is not optimal. This is due to the education level of the apparatus which is still low on average high school; minimal training experience, (2) technical skills are not optimal, caused by limited facilities, no wifi, not yet mastered applications, and lack of skills in using information technology in managing village government administration, (3) social skills are good, this becomes social capital valuable in village governance.Tujuan kajian ini untuk menganalisis kapasitas aparatur desa dalam manajemen administrasi pemerintahan desa studi kasus di Desa Boro, Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus.Sumber data diperoleh dari informan, peristiwa dan dokumen. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan studi kasus yang direkomendasi Yin dengan penjodohan pola. Hasil kajian menunjukkan hasil yaitu kapasitas aparat desa dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan desa yang dilihat dari: (1) penguasaan konseptual belum optimal. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan aparat yang masih rendah rata2 SMA; pengalaman pelatihan yang minim, (2) keterampilan teknis belum optimal, yang disebabkan oleh terbatasnya sarana, belum ada wifi, belum dikuasainya aplikasi dan kurangnya keterampilan dalam penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa, (3) kecakapan sosial sudah bagus, ini menjadi modal sosial yang berharga dalam pemerintahan desa
    corecore