77 research outputs found

    SEJARAH PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM MASA KENABIAN

    Get PDF
    Perkembangan pemikiran Islam memberikan pengaruh pada perkembangan peradaban Islam di seluruh penjuru dunia Islam, begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan hubungan antara pemikiran dan peradaban Islam.Sebagai generasi penerus peradaban yang berkecipung dalam dunia pendidikan, maka sudah seharusnya kita mengkaji dan memahami bagaimana sejarah pemikiran dan peradaban Islam dari masa-kemasa.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah pemikiran dan peradaban Islam pada masa kenabian, yang menjadi titik awal pemikiran dan peradaban umat Islam pada masa-masa berikutnya.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengkajian kritis dan mendalam pada bahan-bahan pustaka yang dianggap relevan dengan topik penelitian. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan juga metode sejarahkarenadalam pembahasan penelitian ini berkaitan dengan kejadian masa lampau. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada sejarah pemikiran dan peradaban Islam masa kenabian, kita dapat mengetahui sejarah pemikiran Islam pada masa kenabian, yang pada masa itu pemikiran Islam berpusat pada Nabi Muhammad Saw. Karena umat Islam selalu mengembaliakn semua permasalahan yang dihadapi kepada Nabi Muhammad Saw. dengan berpedoman kepada wahyu yang diturunkan dan umat Islam mendapatkan penjelasan langsung dari Nabi atas persoalan dan pemecahan masalah pada masa itu. Kemudian sejarah peradaban Islam pada masa kenabian diawali dengan masa pra Islam, periode Mekah, sampai periode Madinah

    Uji Kuantitatif Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis)

    Get PDF
    Kacapiring plant (Gardenia jasminoides Ellis) from the Rubiaceae is one of plants of the Gardenia genus that can be used for treatment. Empirically, peoples of Baruh Bahinu Dalam Balangan village use Kacapiring leaves (Gardenia jasminoides Ellis) to reduce high blood sugar levels by drinking boiled water.  Kacapiring leaves (Gardenia jasminoides Ellis) contain flavonoid. The presence of flavonoids may indicate that Kacapiring leaf extract (Gardenia jasminoides Ellis) has potential as antioxidant because it has a conjugated aromatic group (benzene) which is able to donate one hydrogen atom to free radicals that can cause adverse effect on the body. This is what underlies the research on total flavonoid content and antioxidant activity of Kacapiring leaf extract (Gardenia jasminoides ellis. The purpose of this study was to determine total flavonoid content dan antioxidant  activity of Kacapiring Leaf Extract (Gardenia jasminoides Ellis). This study used quantitative analysis using UV-Vis spechtrophotometry. Result of the measurement of the flavonoid content of the extract was 5,984 mg QE/g extract and the antioxidant activity test showed that Kacapiring leaf extract (Gardenia jasminoides Ellis) had very strong antioxidant activity with an IC50 value of 8,48 ppm. The conclusion is the total flavonoid content of Kacapiring Leaf extract (Gardenia jasminoides Ellis) is 5,984 mg QE/g extract  and has very strong antioxidant activity. ABSTRAKTanaman Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) dari suku Rubiaceae adalah salah satu tanaman genus Gardenia yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Secara empiris, masyarakat desa Baruh Bahinu Dalam, Balangan menggunakan daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi dengan meminum air rebusannya. Daun kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) mengandung flavonoid. Adanya kandungan flavonoid dapat mengindikasikan bahwa ekstrak daun kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) berpotensi sebagai antioksidan karena memiliki gugus aromatis terkonjugasi (benzen) yang mampu mendonorkan satu atom hidrogen pada radikal bebas yang dapat menyebabkan efek buruk pada tubuh. Hal tersebut yang mendasari dilakukannya penelitian tentang kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan ekstrak daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan ekstrak daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis). Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian pada pengukuran kadar flavonoid total ekstrak sebesar 5,984 mg QE/g ekstrak dan pada pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 8,48 ppm. Simpulannya yaitu Kadar flavonoid total ekstrak daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) sebesar 5,984 mg QE/g ekstrak dan mempunyai aktivitas antioksidan sangat kuat

    Uji Kuantitatif Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis)

    Get PDF
    Kacapiring plant (Gardenia jasminoides Ellis) from the Rubiaceae is one of plants of the Gardenia genus that can be used for treatment. Empirically, peoples of Baruh Bahinu Dalam Balangan village use Kacapiring leaves (Gardenia jasminoides Ellis) to reduce high blood sugar levels by drinking boiled water.  Kacapiring leaves (Gardenia jasminoides Ellis) contain flavonoid. The presence of flavonoids may indicate that Kacapiring leaf extract (Gardenia jasminoides Ellis) has potential as antioxidant because it has a conjugated aromatic group (benzene) which is able to donate one hydrogen atom to free radicals that can cause adverse effect on the body. This is what underlies the research on total flavonoid content and antioxidant activity of Kacapiring leaf extract (Gardenia jasminoides ellis. The purpose of this study was to determine total flavonoid content dan antioxidant  activity of Kacapiring Leaf Extract (Gardenia jasminoides Ellis). This study used quantitative analysis using UV-Vis spechtrophotometry. Result of the measurement of the flavonoid content of the extract was 5,984 mg QE/g extract and the antioxidant activity test showed that Kacapiring leaf extract (Gardenia jasminoides Ellis) had very strong antioxidant activity with an IC50 value of 8,48 ppm. The conclusion is the total flavonoid content of Kacapiring Leaf extract (Gardenia jasminoides Ellis) is 5,984 mg QE/g extract  and has very strong antioxidant activity. ABSTRAKTanaman Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) dari suku Rubiaceae adalah salah satu tanaman genus Gardenia yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Secara empiris, masyarakat desa Baruh Bahinu Dalam, Balangan menggunakan daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi dengan meminum air rebusannya. Daun kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) mengandung flavonoid. Adanya kandungan flavonoid dapat mengindikasikan bahwa ekstrak daun kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) berpotensi sebagai antioksidan karena memiliki gugus aromatis terkonjugasi (benzen) yang mampu mendonorkan satu atom hidrogen pada radikal bebas yang dapat menyebabkan efek buruk pada tubuh. Hal tersebut yang mendasari dilakukannya penelitian tentang kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan ekstrak daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan ekstrak daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis). Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian pada pengukuran kadar flavonoid total ekstrak sebesar 5,984 mg QE/g ekstrak dan pada pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan ekstrak daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 8,48 ppm. Simpulannya yaitu Kadar flavonoid total ekstrak daun Kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) sebesar 5,984 mg QE/g ekstrak dan mempunyai aktivitas antioksidan sangat kuat

    Ekonomi pengalaman dalam sektor gastronomi dari lensa komuniti setempat

    Get PDF
    Gastronomi merupakan salah satu sektor dalam pelancongan yang kini mendominasi perkembangan ekonomi pengalaman. .Ekonomi pengalaman, yang diperkenalkan oleh Pine dan Gilmore (1998), mencadangkan bahawa pengguna mencari The Four Realms yang terdiri daripada empat unsur; pendidikan, hiburan, estetik dan kelainan semasa mendapatkan barangan atau perkhidmatan. Walau bagaimanapun, bagaimana penduduk tempatan mengungkapkan ekonomi pengalaman dalam konteks sektor gastronomi masih tidak jelas walaupun lokasi mereka telah terkenal diiktiraf sebagai destinasi gastronomi. Artikel ini bertujuan untuk menilai prestasi pengalaman ekonomi dalam sektor gastronomi, terutaman di restoran dan kafe premis di Bandar Baru Bangi. Kawasan kajian ini dipilih kerana ia terkenal dan diiktiraf sebagai destinasi gastronomi bukan sahaja dalam kalangan penduduk setempat tetapi juga masyarakat luar. Hasil kajian diperolehi melalui pemerhatian di lapangan dan survei ke atas 382 responden yang terdiri daripada komuniti setempat di Bandar Baru Bangi menggunakan persampelan bertujuan. Hasil kajian menunjukkan bahawa pengalaman estetik dan kelainan lebih menonjol daripada pengalaman pendidikan dan hiburan. Penduduk merasakan bahawa premis gastronomi melibatkan banyak unsur pengalaman berbentuk fizikal dan langsung seperti menikmati hidangan autentik. Sebaliknya, pendidikan dan pengalaman hiburan kurang dirasakan dalam sektor ini, kerana ia melibatkan pengaruh penyerapan dalam minda pelanggan. Dapatan kajian ini boleh digunakan oleh usahawan sektor gastronomi untuk meningkatkan kualiti perkhidmatan dan kemudahan, dan memposisikan sektor gastronomi sebagai ekonomi pengalaman yang dominan

    Ideopolis di wilayah Bandaraya Kuala Lumpur: ke arah memperkasakan daya saing hub pendidikan di peringkat global (Ideopolis in the City-region of Kuala Lumpur: empowering an educational hub for global competitiveness)

    Get PDF
    The paradigm shift toward the k-economy in this era of globalization requires various stakeholders - industrialists, governance, universities - to be competitive, proactive and innovative in creating new ventures. To meet these demands, the formation of an ideopolis as a development strategy has become a central concern in developing countries. Various studies have shown that for an educational city-hub to function effectively as an ideopolis nine key components or drivers will need to emerge, namely, physical investment; building on existing assets; diverse specialization; high skill organisation; a vibrant education sector; a distinctive knowledge niche; connectivity leveraging; strong visionary leadership; and community investment. For Malaysia the question if it is meeting all the nine requirements of an ideopolis is relevant, crucial and needs to be answered. Based on an empirical case study of the Kuala Lumpur city-region, this paper seeks to gauge the extent to which the city-region has been able to meet some of those prerequisites. It concludes that the Kuala Lumpur city-region is an emergant ideopolis that sets to enhance the country’s regional and global competitiveness

    The effectiveness of the Barton intervention programme on reading skills of dyslexic students

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the effectiveness of the Barton intervention programme on reading skills of dyslexic students. This study used an experimental design. The population included 138 fourth and fifth graders of male and female dyslexic students in Ilam, Iran. A total of 64 dyslexic students were randomly selected and assigned into two groups, namely; the control group and the experimental group. The experimental group received three months of treatment. Pre-test and post-test for the reading skills (i.e. reading recognition, reading fluency and reading comprehension) were carried out on the students to measure their reading skills. The reliability of the reading skills was also confirmed. In addition, the content validity of the scales was investigated using the judgments of 10 psychology experts, whose expert knowledge also confirmed the scales. The analysis of the findings using the Multi-variate Analysis of Variance and the Analysis of Variance showed a significant difference between the control and experimental groups after the treatment of Barton intervention programme, i.e. at p< .000

    Sorotan Literatur Bersistematik: Aktiviti Pemikiran Komputasional dalam Pendidikan di Malaysia

    Get PDF
    Kajian semasa bertujuan untuk mengenal pasti jenis aktiviti pemikiran komputasional yang digunakan dalam pendidikan di Malaysia. Metodologi kajian berdasarkan pernyataan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyses) digunakan untuk kaedah tinjauan yang menggunakan pangkalan data utama iaitu Scopus dan Web of Science. Pencarian menyeluruh dalam pangkalan data elektronik terungkap 19 kajian mengenai pemikiran komputasional yang diterbitkan antara Jan 2010 hingga Julai 2020 di Malaysia berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Tinjauan terhadap artikel-artikel ini menunjukkan terdapat 19 aktiviti pemikiran komputasional yang dilakukan dalam konteks kajian di Malaysia. Aktiviti pengaturcaraan (programming) dikenal pasti sebagai aktiviti yang banyak dilakukan berbanding aktiviti robotik, LED (light emitting diode), gamifikasi, kad bergambar haiwan, modul pengajaran, amalan pembelajaran dan pengajaran, serta soal selidik. Manakala, tahap pendidikan yang mengintegrasikan pemikiran komputasional pula secara umumnya merangkumi golongan pelajar pra sekolah, pelajar sekolah rendah, pelajar sekolah menengah, pelajar universiti, guru, pensyarah, warga media sosial, dan warga emas. Kajian-kajian ini disintesis bergantung pada sebilangan ciri umum, seperti bagaimana mereka melakukan aktiviti pemikiran komputasional, tahap pendidikan, dan potensi sumbangan pemikiran komputasional khususnya kepada pelajar. Beberapa cadangan masa depan untuk sarjana diberikan pada akhir kajian ini

    The effectiveness of the intervention program on the attitude and self-concept of students with Dyslexia.

    Get PDF
    The purpose of this study is to investigate the effect of the Barton Intervention Program on the attitude and self-concept of dyslexic students. The Dyslexia Screening Instrument (DSI), and Reading Text were employed in order to identify the dyslexic students in schools in Ilam, Iran. The population of the study included 138 dyslexic students studying in elementary schools in Ilam, Iran and from this population, 64 students were selected randomly and assigned equally to an experimental group and a control group (32 students in each group). The experimental group was taught for 36 sessions using the Barton method, in two levels, and ten lessons were provided to improve their reading skills. Reading attitude and self-concept to read instruments were employed to measure their attitude and self-concept, before and after the intervention program. The reliability of the reading attitude and self-concept were confirmed. The content validity of the scales was investigated using the judgment of 10 psychology experts. The analysis of the finding through independent t-test showed a significant difference between the control group and the experimental group after the intervention, at ρ<0.000

    Interactive Learning in Statistics and Students Performance in Higher Education

    Get PDF
    This study aims to examine the effectiveness of applying integrated learning tools to study statistics in a particular topic of sampling techniques. The researchers developed an interactive application, referred to as e-SampTec II, to enhance the overall student learning process. Based on a sample of 92 students from the Diploma of Applied Sciences at Universiti Teknologi MARA, Pahang, the mean test scores of the experimental group and control group were found to be significantly different at the 5% level. These results suggest that employing technology-assisted pedagogy can be a more compelling medium for teaching and learning the current university generation, and in turn, to enhance their overall study performance.    Keywords: Higher education; Interactive learning; Statistics; e-learning.    eISSN: 2398-4287 © 2020. The Authors. Published for AMER ABRA cE-Bs by e-International Publishing House, Ltd., UK. This is an open access article under the CC BYNC-ND license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). Peer–review under responsibility of AMER (Association of Malaysian Environment-Behaviour Researchers), ABRA (Association of Behavioural Researchers on Asians) and cE-Bs (Centre for Environment-Behaviour Studies), Faculty of Architecture, Planning &amp; Surveying, Universiti Teknologi MARA, Malaysia.   DOI: https://doi.org/10.21834/ebpj.v5iSI1.231

    Aplikasi Teknik NGT (Nominal Group Technique-Teknik Kumpulan Nominal) dalam penilaian elemen model pembangunan profesionalisme pengurusan Pendidikan Islam

    Get PDF
    This article discussing about Nominal Group Technique (NGT) in assessment of an Islamic Education teaching professionalism model. The objective is to determine to what extent this technique can adopted in assessing the elements of the main component of themodel. This technique was conducted in final phase of researcher’s research about the development of an Islamic education teaching professionalism model based on ‘Riadhah Ruhiyyah’ to identify the usability of that model. The findings show this technique can help the researcher to gain the data in simple and fastest way becausethe usability of the model can acquire directly from the items percentage score
    corecore