337 research outputs found

    "KAIFIYAT SEMBAHYANG HAJAT": Suntingan Teks dan Analisis Isi Berdasarkan Ilmu Fikih

    Get PDF
    Rini Handayani. C0210058. 2015. “Kaifiyat Sembahyang Hajat”: Suntingan Teks dan Analisis Isi Berdasarkan Ilmu Fikih. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana suntingan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat? (2) Bagaimana isi dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat? Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyajikan suntingan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat yang baik dan benar. (2) Mengungkapkan isi ajaran fikih dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. Naskah ini tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh, jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah no 12, Baiturahman, Banda Aceh, Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode penyuntingan teks dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan teks yang digunakan adalah metode standar. Metode pengkajian teks yang digunakan adalah metode analisis isi berdasarkan tinjauan ajaran fikih. Teknik penyajian analisis data yang digunakan adalah penyajian informal dan penyajian formal. Teknik penarik simpulan yang digunakan adalah teknik induktif. Berdasarkan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, secara keseluruhan terdapat 20 kesalahan salin tulis, meliputi: 9 lakuna, 2 adisi, 2 substitusi, dan 3 ditografi. Kedua, isi ajaran fikih dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat berupa arti dari Kaifiyat yaitu tatacara, Sembahyang yaitu cara untu berdoa (salat dalam Islam), dan Hajat yaitu keinginan. Kaifiyat Sembahyang Hajat memiliki arti sebagai tatacara berdoa (salat dalam Islam) agar keinginannya terkabul. Tatacara mengerjakannya sama dengan mengerjakan salat yang lain. Hanya saja yang memebedakan adalah bacaan surat dan lebih baik jika membaca Ayat Kursi, Al-Ikhlas, A-Nas, Al-Falak, QS.Ghofir:44, QS.Asy-Syuro:53, QS.Ash-Shaff:13, dan QS.Al-Fath:1.. Salat hajat dikerjakan sebanyak empat rakaat dan dilakukan setelah magrib (malam hari). Setelah selesai salat membaca dzikir sebanyak seratus kali, yaa latif seratus kali, yaa mujib seratus kali, mengucap ghufronaka rabbana wa ilaikal mashiir seratus kali, rabbana taqabbal minna innaka anta sami`ul `alim seratus kali dan juga salawat atas Nabi Muhammad Saw. dan setelah itu membaca doa hajat dan mengucapkan hajatnya lalu bersujud

    Analisis Faktor-Faktor Yang Menentukan Fektivitas Sistem Informasi Pada Organisasi Sektor Publik

    Full text link
    <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:"Century Schoolbook"; panose-1:2 4 6 4 5 5 5 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page WordSection1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} --> The objective of this study is to examine some factors that determinant of information system effectiveness. The study is based on the model proposed by Gupta et al.,(2007). Data used in this study is primary data based on questionnaires distributed to public sector organization in Surakarta. Three hundred questionnaires have sent to companies, 105 questionnaires were returned, and only 97 questionnaires can be used. The data were analyzed by using multiple regression by SPSS 16 software. The results of this study show that top management, information system management and information system use are statistically significant positive influence to information system effectiveness. User satisfaction and organization culture are insignificant positive influence to information system effectiveness.&nbsp

    GAME EDUKASI HURUF HIJAIYAH USIA TAMAN KANAK-KANAK UNTUK PROGRAM KERJA KARANG TARUNA PERUMAHAN KALIWUNGU INDAH DESA PROTOMULYO KENDAL

    Get PDF
    Program Karya Pengabdian Dosen (KPD) ini dimaksudkan untuk mengembangkan keahlian dosen IAIN Walisongo dalam membantu mencerdaskan masyarakat diluar lingkungan civitas academica IAIN Walisongo Semarang. Game Edukasi Huruf Hijaiyah merupakan kegiatan KPD yang diperuntukkan bagi anak-anak TK di RT 9 RW 10 desa Protomulyo Kendal. Mengingat di karang taruna tersebut mempunyai salah satu kegiatan yaitu memberikan pembelajaran baca tulis huruf Hijaiyah secara gratis pada anak-anak TK. Namun kegiatan tersebut mempunyai beberapa kendala seperti masih menggunakan teknik konvensional, kurangnya buku Iqro dan mengatasi kebosanan anak TK dalam belajar.Hasil akhir/output dari kegiatan KPD ini adalah terciptanya sebuah aplikasi (software game edukasi) pembelajaran huruf Hijaiyah yang animatif, interaktif dan imaginatif untuk anak TK sehingga dalam proses belajar mereka tidak mudah lelah dan bosan dan merubah teknik mengajar remaja karang taruna, bahwa mengajar tidak harus bersifat konvensional namun dapat juga disisipi dengan permainan serta memanfaatkan media teknologi modern seperti laptop dan media audio visua

    KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA THAILAND SELATAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA (BAHASA) DI UIN WALISONGO SEMARANG

    Get PDF
    This article discusses the ability to speak (communicate) respondents from South Thailand at UIN Walisongo Semarang. The communication ability of the respondents is measured using the Indonesian language indicator (Bahasa) namely the ability to speak. Respondents aged between 20 to 28 years. Respondents numbered 37 people from the force 2012 to 2016. The 37 respondents consisted of 25 female students and 12 students. The original language of the respondents is Malay. The second language controlled by respondents is Thai. Respondents have not had enough Language skills before they arrive in Indonesia. The data collection in this article uses questionnaires. The results obtained from this research is the ability to communicate respondents using Language is in the category of being. This category uses a standard five interval that is very high, high, medium, low and very low. The mean or average of respondent data is at number 28. The number is between 26 - 29 which refers to the medium category. Keywords: communicate, language, south thailand students-------------------------------------------------------------------------------------Artikel ini membahas mengenai kemampuan berbicara (berkomunikasi) responden yang berasal dari Thailand Selatan di UIN Walisongo Semarang. Kemampuan komunikasi responden diukur menggunakan indikator bahasa Indonesia (Bahasa) yaitu kemampuan berbicara. Responden berusia antara 20 hingga 28 tahun. Responden berjumlah 37 orang yang berasal dari angkatan 2012 hingga 2016. Ke 37 responden terdiri dari 25 mahasiswi dan 12 mahasiswa. Bahasa asli dari responden adalah bahasa Melayu. Bahasa kedua yang dikuasai responden adalah bahasa Thailand. Responden belum cukup mempunyai bekal kemampuan Bahasa sebelum tiba di Indonesia. Pengumpulan data pada artikel ini menggunakan kuisioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kemampuan berkomunikasi responden menggunakan Bahasa berada pada kategori sedang. Kategori ini menggunakan interval standar lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Mean atau rata-rata data responden berada pada angka 28. Angka tersebut berada di antara angka 26 – 29 yang menunjuk pada kategori sedang.Kata kunci : berkomunikasi, bahasa, mahasiswa thailand selata

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

    Get PDF
    Posyandu lansia merupakan program kebijakan pemerintah untuk melayani penduduk lansia yang menitikberatkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kota Semarang yaitu 52, 81%, masih dibawah Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan Kota Semarang sebesar 70%. Dalam kegiatan posyandu lansia, kader memiliki peran penting sebagai penyedia pelayanan kesehatan. Apabila peran tersebut tidak berfungsi dengan baik maka akan berpengaruh terhadap kegiatan posyandu lansia setiap bulannya. Berdasarkan observasi peneliti, diketahui bahwa 4 dari 5 posyandudi Kelurahan Sendangmulyo belum melaksanakan sistem 5 meja posyandu secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik kader di Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Subjek penelitian sebanyak63 kader posyandu lansia yang ada di Kelurahan Sendangmulyo. Uji statistik menggunakan Chi Square. Dari variabel yang diteliti yang termasuk dalam kategori baik adalah praktik (63,1%),pengetahuan (69,8%), sikap (57,1%), pelatihan (65,1%), sarana prasarana (54,4%), akses (82,5%), supervisi (52,4%), dan dukungan petugas kesehatan (61,9%) dan yang kurang baik adalah motivasi (52,4%) dan insentif (54%) . Ada hubungan antara pendidikan (p=0,000), pengetahuan (p=0,003), sikap (p=0,000), motivasi (p=0,000),insentif (p=0,005), sarana prasarana (p=0,000), supervisi (p=0,003), dan dukungan petugas kesehatan (p=0,000) dengan praktik kader dalam pelaksanaan posyandu lansia di Kelurahan Sendangmulyo, Kota Semarang dan yang tidak berhubungan adalah umur, pekerjaan, pelatihan, dan akses. Diharapkan puskesmas dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan kader terutama dalam melakukan penyuluhan terhadap lansia dan kelurahan dapat meningkatkan fasilitas sarana prasarana dan memberikan insentif secara rutin sebagai bentuk penghargaan sebagai kader Kata Kunci: Posyandu Lansia,Praktik Kader, Kader Posyandu Lansi

    Blogging Sebagai Salah Satu Media Berdakwah Dan Berbagi Ilmu Pengasuhan Bagi Pengurus Panti Asuhan Disabilitas

    Get PDF
    Orphanages that accept disability children surely different with orphanages that do not receive child disability. These differences include parenting, caregiver quality and operational funding. Operational needs on high quality of health, lack of donors, lack of information about the disability orphanages are among the reasons that led to the orphanage disabilities require more attention. Solutions that can be given to help this institution is providing training to create and manage its own blog created by a caregiver, so that the caregiver can provide information and share knowledge with the community of persons with disabilities and how the patterns of parenting. But no less important, blog can also be used as a medium of preaching through writing primarily an expression of gratitude for His blessings. The form favors the grace of the presence of persons with disabilities either double disability or not in a family.***Panti asuhan yang menerima anak disabilitas berbeda dengan panti asuhan yang tidak menerima anak disabilitas. Perbedaan panti asuhan disabilitas dengan panti yang lain meliputi pola pengasuhan, kualitas pengasuh, dan pendanaan operasional. Kebutuhan operasional dan kesehatan yang tinggi, minimnya donatur, minimnya informasi tentang panti asuhan disabilitas, merupakan beberapa alasan yang menyebabkan panti asuhan disabilitas membutuhkan perhatian yang lebih. Solusi yang dapat diberikan untuk membantu panti ini adalah dengan memberikan pelatihan membuat dan mengelola blog yang dibuat sendiri oleh pengasuh agar para pengasuh dapat memberikan informasi dan berbagi ilmu dengan masyarakat tentang penyandang disabilitas dan bagaimana pola pengasuhannya. Namun yang tidak kalah penting, blog tersebut juga dapat digunakan sebagai media berdakwah melalui tulisan terutama ungkapan syukur atas nikmatNya. Nikmat tersebut berupa anugrah akan hadirnya penyandang disabilitas baik disabilitas ganda atau tidak dalam sebuah keluarga.

    RESPONS MASYARAKAT TERHADAP TWEET USTADZ FELIX SIAUW: ”LAYAKKAH WANITA BEKERJA MENDAPAT SEBUTAN SEBAGAI IBU?”

    Get PDF
    Islam is a perfect religion. A religion which is always honor a woman. In Islam there is no prohibition of a woman to work for a living, as long as follow the terms and conditions according to Islam. Ustad Felix Siauw once twote some statement which was associated with working mothers in his Twitter on 28 May 2013. The amount of the tweet is 25, but the spotlight later evolved into the conversation is tweet #22. It became viral since a working mother wrote an open letter to comment the tweet #22 . This article discusses the phenomenon of public response from various backgrounds and religions to the #22 tweet, and also comments and reasons of ustad Felix Siauw write that tweet
    corecore