35 research outputs found

    PENGOPTIMALAN KLB2D (Kearifan Lokal Berbasis Bahasa Daerah) MELALUI PENERAPAN PRINSIP KESETARAAN BAHASA (KAJIAN KONSERVASI WUJUD MAKNA FAKTORIS ORISINALITAS BAHASA DAERAH (X. Batasan Sampel : Bahasa Jawa)

    Get PDF
    Di zaman modern seperti ini, orang Indonesia mengenal 3 bahasa, yaitu bahasa asing, bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Penggunaan bahasa asing (khususnya bahasa inggris) sangat dibutuhkan, jadi tak sedikit orang tua yang memperkenalkan bahasa asing kepada anak-anaknya dari usia dini. Para orang tua lebih mementingkan anaknya fasih dalam bahasa asing daripada bahasa daerah, karena banyak yang menganggap bahasa daerah sudah ketinggalan jaman. Menurut Hermadi (2010), bahasa Jawa merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa pergaulan sehari-hari di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah. Hal ini tidak mengherankan karena kejayaan kehidupan keraton di masa lampau banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dibanding di daerah Jawa yang lain. Dengan demikian, bahasa Jawa merupakan bahasa asli masyarakat Jawa di Indonesia, khususnya di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan daerah di sekitarnya.Usaha pelestarian bahasa Jawa dewasa ini telah diupayakan lewat lembaga pendidikan, baik yang bersifat informal, formal, maupun non formal, meskipun hasilnya belum optimal. Lingkungan keluarga (sebagai lembaga informal), lingkungan sekitar (lingkungan non-formal), maupun Sekolah (lembaga formal) sangat berperan dalam pembentukan karakter anak, khususnya penanaman nilai-nilai budaya dan bahasa Jawa. Lingkungan tempat tinggal dan Pendidikan Pra-sekolah, seperti; Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), dan pendidikan dasar sangat menentukan pembentukan kepribadian dan karakter anak. Segala hal yang berhubungan dengan bahasa daerah ((X. Batasan Sampel : Bahasa Jawa) , bahasa Indonesia dan bahasa asing spesifikasi bahasa inggris) harus disamakan kedudukannya dari segala segi yang telah dipaparkan pada tabel 1.2. yang meliputi kedudukan jam pembelajaran, kelengkapan sumber referensi, dll. Apabila semua aspek yang ada pada tabel 1.2. sudah disamakan atau disetarakan maka akan tercipta KLB2B yang optimal dan akan muncul dan bersinar makna faktoris orisinalitas bahasa daerah (X. Batasan Sampel : Bahasa Jawa).Penerapan prinsip kesetaraan bahasa, merupakan sebuah opsi yang bisa ditawarkan untuk menangani masalah kepunahan bahasa daerah. Penerapan prinsip ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan kepunahan bahasa daerah yang selama ini menjadi sisi negatif dari globalisasi.Apabila diterapkan prinsip kesetaraan bahasa ternyata sangat berpengaruh terhadap kedudukan bahasa daerah (X. Batasan Sampel : Bahasa Jawa) dan hasilnya kedudukan bahasa daerah (X. Batasan Sampel : Bahasa Jawa) dapat setara dengan bahasa Indonesia dan bahasa asing dan prinsip kesetaraan bahasa ternyata terbukti dapat dijadikan sebagai salah satu cara mutakhir untuk mempertahankan bahasa daerah (X. Batasan Sampel : Bahasa Jawa).Indonesia adalah Negara yang majemuk, berbagai suku, ras, budaya, adat, agama dan bahasa, ada di dalamnya. Bahasa, adalah salah satunya yang menjadikan negeri kita ini semakin beragam. Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia kita wajib menjaga dan melestarikan bahasa – bahasa daerah, misalnya dengan menggunakan bahasa jawa di lingkungan rumah, agar bahasa Jawa tidak terlupakan. Sedangkan implementasi oleh pemerintah adalah mendukung dan mewujudkan semua aspek yang telah dipaparkan pada tabel 1.2.(Keadaan bahasa daerah (X. Batasan Sampel : Bahasa Jawa) sebelum adanya penerapan prinsip kesetaraan bahasa

    Penerapan Joyful Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Fantasi Siswa Kelas VII MTS YASPURI

    Get PDF
    ABSTRAK: Pembelajaran cerita fantasi merupakan salah satu pembelajaran utama dalam kurikulum 2013. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya ketrampilan dan motivasi belajar menulis teks cerita fantasi yang benar. Hal ini terlihat dari data pratindakan yang dilakukan pada siswa kelas VII MTS YASPURI, untuk mengatasi hal ini peneliti menerapkan pembelajaran joyful learning dengan tujuan untuk meningkatkan minat belajar dari siswa dalam menulis cerita fantasi kelas VII MTS YASPURI.Fokus penelitian untuk mengatasi permasalahan diatas adalah “Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran joyful learning dalam mengembangkan kreatifitas dan motivasi belajar menulis cerita fantasi siswa kelas VII MTS YASPURI?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari penggunaan model pembelajaran joyful learning dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita fantasi pada siswa kelas VII MTS YASPURI. Hipotesis yang diajukan adalah “penerapan joyful learning dalam mengembangkan kemampuan menulis cerita fantasi siswa kelas VII MTS YASPURI”.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan penerapan joyful learning dapat mempengaruhi dan meningkatkan kreatifitas dan minat belajar siswa tentang menulis teks ceriita fantasi. Hal ini dapat dilihat dari data siklus I yaitu dari 76,8% siswa dapat menulis cerita fantasi menjadi 80,8%. Dengan demikian dapat disimpulkan model pembelajaran joyful learning mampu mempengaruhi dan meningkatkan kemampuan menulis cerita fantasi siswa kelas VII MTS YASPURI.Kata Kunci : joyful learning, menulis, cerita fantas

    Perancangan Media Kampanye Pelestarian Kesenian Wayang Golek Untuk Anak-Anak

    Get PDF

    PENERAPAN PENGAJARAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Get PDF
    Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari oleh siswa. Tetapi, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajarinya, yang akibatnya dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai hasil ujian nasional yang relatif rendah. Menghadapi kesulitan belajar siswa, guru matematika harus mampu menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa, salah satunya dengan cara melakukan pendekatan dengan pengajaran modul. Karena dengan pengajaran ini, siswa akan lebih mempunyai kebebasan dalam menuangkan ide-ide terhadap apa yang diketahuinya untuk menyelesaikan masalah-masalah belajarnya dengan menggunakan caranya sendiri. Siswa tidak lagi terfokus pada cara guru untuk menyelesaikan masalah-masalahnya. Tetapi bukan berarti guru dapat begitu saja membiarkan siswa lepas belajar sendiri, karena tetap saja harus ada kontrol dari guru untuk memberikan petunjuk kepada siswa supaya tidak melakukan kekeliruan lebih jauh. Dengan demikian, maka siswa diharapkan akan lebih menyenangi terhadap matematika, sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Masalah tersebut yang menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul: Penerapan Pengajaran Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP. Hal ini karena konsentrasi peneliti dalam studi adalah sekolah menengah, dan SMP merupakan tingkatan paling rendah untuk sekolah menengah. Dalam penelitian ini peneliti memilih SMP-SMP yang ada di Jawa Barat. Karena SMP-SMP di Jawa Barat mempunyai kemampuan sedang yang dapat dilihat dari hasil UAN matematika, yang dianggap dapat mewakili SMP-SMP umumnya di Indonesia. Karena keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan untuk memudahkan komunikasi, maka dari sekian banyaknya SMP di Jawa Barat dipilih SMP Ciledug Garut. Subjek dalam penelitian ini diambil secara acak berdasarkan kelas yaitu 2 kelas siswa kelas VIII SMP Ciledug Garut. Pengambilan subjek kelas VIII, karena siswa kelas VIII merupakan siswa yang cukup mempunyai pengalaman belajar, dan terdapat pokok bahasan yang peneliti gunakan dalam pengajaran modul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, angket, dan wawancara. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, diperoleh hasil validitas isi instrumen tes didapat dengan cara berkonsultasi dengan pembimbing dan guru mata pelajaran, reliabilitas tes berinterpretasi sedang, untuk tingkat kesukaran dua soal berkategori mudah, lima soal berkategori sedang, dan satu soal berkategori sukar. Sedangkan untuk daya pembeda lima soal berkategori sangat baik, dan tiga soal berkategori cukup. Berdasarkan analisis data, pada taraf kepercayaan a = 7% prestasi belajar matematika siswa yang belajarnya memperoleh perlakuan pengajaran modul lebih baik dari pada siswa yang belajarnya memperoleh pengajaran biasa. Siswa yang belajarnya memperoleh pengajaran modul dapat mencapai ketuntasan belajar pada pokok bahasan relasi, pemetaan dan grafik. Selanjutnya siswa yang memperoleh perlakuan pengajaran modul mempunyai sikap yang positif terhadap penerapan pengajaran modul dalam pembelajaran matematika, dan tanggapan seorang guru matematika terhadap penerapan pengajaran modul dalam pembelajaran matematika positif

    PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM PELAKSANAAN CUTI MENGUNJUNGI KELUARGA (CMK) DALAM KERANGKA PEMBAHARUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2022 TENTANG PEMASYARAKATAN

    Get PDF
    Cuti mengunjungi keluarga yang diberikan kepada narapidana untuk dapat dimaksimalkan kegunaannya antara lain dapat berkumpul dengan keluarga, menghilangkan stigma negatif, menghilangkan penolakan dari masyarakat di tempat dia tinggal, serta untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pribadi narapidana. Namun demikian, pelaksanaan Cuti Mengunjungi Keluarga (CMK) sulit untuk direalisasikan di setiap Lapas, padahal Cuti Mengunjungi Keluarga (CMK) merupakan hak dari setiap narapidana. Identifikasi masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana urgensi Cuti Mengunjungi Keluarga bagi narapidana, serta bagaimana konsep pembinaan narapidana dalam pelaksanaan Cuti Mengunjungi Keluarga (CMK) dalam kerangka pembaharuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan. Metode penelitian yang peneliti lakukan adalah deskriptif analitis. Metode pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang mengutamakan cara meneliti data sekunder, berupa hukum positif dan bagaimana implementasinya dalam praktik. Teknik Pengumpulan Data adalah studi kepustakaan, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan serta mengkaji peraturan perundang undangan, rancangan undang-undangan hasil penelitian, jurnal ilmiah. Alat Pengumpulan Data adalah studi Kepustakaan, Penelitian Kepustakaan. Analisis Data adalah yuridis didasarkan pada asas-asas hukum serta norma-norma hukum yang bertitik tolak dari peraturan-peraturan yang ada sebagai hukum positif. Kualitatif diartikan penelitian yang dilakukan memberikan uraian sistematis yang berhubungan dengan objek penelitian dalam bentuk uraian. Hasil dari penelitian ini adalah urgensi Cuti Mengunjungi Keluarga bagi narapidana adalah dengan didasarkan pada Cuti Mengunjungi Keluarga sebagai hak bahkan dapat dikatakan sebagai hak asasi manusia, maka Cuti Mengunjungi Keluarga wajib didapatkan oleh narapidana. Diberikannya Cuti Mengunjungi Keluarga maka narapidana mendapatkan keadilan atas keberadaan hak yang wajib diterimanya. Selain itu, Cuti Mengunjungi Keluarga merupakan upaya menghilangkan pandangan negatif terharhadap narapidana dan dalam mencegah penolakan masyarakat terhadap bekas narapidana masih beresiko bagi narapidana. Konsep pembinaan narapidana dalam pelaksanaan Cuti Mengunjungi Keluarga (CMK) dalam kerangka pembaharuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan adalah dengan menjadikan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan sebagai dasar terlaksananya integrasi warga binaan pemasyarakatan yang telah memenuhi syarat sesuai ketentuan administrasi maupun personal berkelakuan baik dengan masyarakat diluar lapas termasuk didalamnya adalah keluarga dengan waktu yang telah ditetapkan, sebelum warga binaan tersebut mendapatkan kebebasan atau expirasi yang sebenarnya (diperkenalkan terlebih dahulu dengan masyarakat sebelum bebas murni atau sebenarnya). Konsep ini merupakan konsep cuti mengunjungi atau dikunjungi keluarga. Kata Kunci: Pembinaan Narapidana, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pemasyarakata

    METODE KIRCHHOFF PRE-STACK TIME MIGRATION UNTUK MENGATASI EFEK DIFRAKSI HASIL STACKING DATA SEISMIK REFLEKSI MULTICHANNEL 2D DI LAUT FLORES NUSA TENGGARA TIMUR

    Get PDF
    Telah dilakukan akuisisi seismik di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) pada bulan Mei 2012. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran serta informasi geologi bawah permukaan Laut Flores dengan menerapkan metode seismik refleksi multichannel 2D. Data yang dihasilkan berjumlah 20 lintasan dan diolah dengan bantuan software ProMAX 2D. Pengolahan data dimulai dari pre-processing sampai tahap migration. Tahap migration merupakan tahap terpenting dalam seismic processing, karena pada tahap ini efek difraksi dan reflektor miring yang diakibatkan oleh sesar, kubah garam, pembajian, akan dikembalikan pada keadaan sebenarnya. Salah satu contoh adanya efek difraksi bisa dilihat pada penampang stacking konvensional yaitu bowtie yang mengakibatkan terjadinya reflektor semu pada penampang seismik. Efek difraksi bowtie sangat menyulitkan para peneliti dalam memperoleh informasi geologi, sehingga perlu adanya proses lebih lanjut untuk mengatasi efek tersebut. Dengan menggunakan salah satu metode yang terdapat pada migrasi yaitu metode Kirchhoff dan dilakukan pada saat Pre-Stack Time Migration (PSTM), ternyata metode ini menghasilkan penampang jauh lebih baik daripada penampang stacking konvensional. Hal ini terjadi karena pada metode Kirchhoff Pre-Stack Time Migration efek difraksi tersebut ditekan lebih awal, sehingga penampang yang dihasilkan mampu menggambarkan struktur geologi permukaan Laut Flores (SMLF-12) yang lebih bersih dari efek difraksi

    PENGEMBANGAN APLIKASI KISAH 25 NABI DAN RASUL BERBASIS ANDROID

    Get PDF
    mengetahui dan meyakini adanya Nabi dan Rasul-Rasul Allah SWT serta mencontoh akhlak baik yang dimiliki oleh para Nabi dan Rasul karena iman kepada Nabi dan Rasul merupakan salah satu dari rukun iman. Kisah Nabi dan Rasul dalam Islam merupakan kisah yang dapat dijadikan teladan terutama dalam mencontoh akhlak para Nabi dan Rasul. Dalam ajaran Islam kita wajib mengetahui dan mengenal 25 Nabi dan Rasul yang terdapat di dalam Al-Quran mulai dari Nabi Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW. Buku merupakan media pembelajaran umum yang digunakan dalam menceritakan kisah Nabi, namun media seperti buku memiliki beberapa kekurangan seperti fisik yang mudah rusak, dan kurang interaktif yang menyebabkan mudah bosan sehingga diperlukan sebuah aplikasi pembelajaran kisah 25 Nabi dan Rasul yang dapat meningkatkan minat membaca tentang kisah 25 Nabi dan Rasul pada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan sistem multimedia Luther-Sutopo dan untuk pengujia aplikasi menggunakan metode pengujian Black Box dan pengujian Beta terhadap kepuasan pengguna. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi kisah 25 Nabi dan Rasul yang berisi materi tentang Kisah 25 Nabi dan Rasul dimana terdapat fitur evaluasi berupa pertanyaan-pertanyaan berupa kuis sehingga lebih interaktif serta menambahkan dalil-dalil Al-Quran yang dapat memperkuat kisah 25 Nabi dan Rasul

    LATIHAN PASSING TRIANGLE DAN PASSING DIAMOND UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING PEMAIN SEPAKBOLA U-18

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan Passing pemain sepakbola U-18 tahun. Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan model two-group pretest posttest design. 20 pemain sepakbola U-18 pemain ekstrakurikuler SMAN 1 menjadikan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling. Seluruh sampel tersebut dilakukan pretest untuk menentukan kelompok treatment. Prosedur penelitian ini adalah memberikan model latihan Passing Triangle dan model latihan Passing Diamond. Data yang diperoleh di olah menggunakan SPSS Versi 25. Hasil Uji-t berpasangan kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 diperoleh nilai signifikansi 0.000 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari kedua model latihan antara model latihan Passing Triangle dan model latihan Passing Diamond tidak ada perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan Passing pemain sepakbola U-18 tahun. This study aims to determine the level of Passing skills of U-18 football players. This study uses a true experimental method with a two-group pretest posttest design model. 20 soccer players U-18 extracurricular SMAN 1 players were the subject of this research using purposive sampling technique. All samples were pretested to determine the treatment group. The procedure of this research is to provide a model of the Passing Triangle exercise and the Passing Diamond exercise model. The data obtained were processed using SPSS Version 25. The results of the paired t-test of experimental group 1 and experimental group 2 obtained a significance value of 0.000 0.05. Thus it can be concluded that from the two training models between the Passing Triangle training model and the Passing Diamond training model there is no significant difference in improving the Passing skills of U-18 football players

    Pengaruh Budaya Organisasi, Teknologi Informasi, dan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial PT. Propan Raya I.c.c Cab. Bandung

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh budaya organisasi, teknologi informasi dan sistem informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Populasi dalam  penelitian ini manajer karyawan PT. Propan Raya I.C.C Cab. Bandung. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan jumlah responden karyawan manajer. Data penelitian merupakan data primer dan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial 2) Teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial 3) sistem akuntansi informasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial

    TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK GADAI KONTRAK KEBUN KOPI DI DESA PURAMEKAR KECAMATAN GEDUNG SURIAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT.

    Get PDF
    ABSTRAK Secara umum gadai adalah suatu akad dimana pihak yang penggadai memberikan barang kepada pihak yang menerima gadai sebagai jaminan. Gadai di desa puramekar kecamatan Gedung Surian kabupaten Lampung Barat telah berlangsung cukup lama. Mayoritas masyarakat desa Puramekar bermatapencaharian sebagai petani kopi. Adanya kebutuhan yang mendesak yang pada saat itu juga harus dipenuhi, maka masyarakat desa Puramekar menggadaikan kebun kopi miliknya sebagai jaminan utang. Pada awal akad terdapat perjanjian-perjanjian tambahan yang harus disepakati oleh kedua belah pihak. Pihak rahin harus memelihara dan mengambil manfaat dari marhun ,hasil dari pemanfaatan marhun tersebut sebagian menjadi milik murtahin. Adapun besarnya hasil pemanfaatan marhun yang menjadi milik murtahin sebanyak 300 kg kopi pada setiap tahunnya yang harus diserahkan oleh rahin sampai waktu pelunasan hutang dan jumlah uang yang harus dipinjam oleh rahin sebesar Rp.20.000.000,00. Apabila rahin tidak memeberikan sebagian hasil dari pemanfaatan marhun kepada murtahin, maka akan diakumulasikan dan ditambahkan pada jumlah hutang rahin. Biasanya petani dan masyarakat desa puramekar menggadaikan kebun kopi miliknya untuk kebutuhan biaya berobat, biaya usaha, biaya anak kuliah, dan keperluan lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan praktik gadai kontrak kebun kopi di desa Puramekar dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik gadai kontrak kebun kopi di desa Puramekar. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mendeskripsikan tentang bagaimana praktek gadai kontrak kebun kopi, dan untuk mengetahui hukum melakukan praktek gadai kontrak kebun kopi di desa Puramekar, kecamatan Gedung Surian, kabupaten Lampung Barat menurut perspektif hukum islam. Manfaatnya adalah diharapkan dapat memberikan informasi dan pandangan hukum islam mengenai praktek gadai kontrak. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu memaparkan, dan menggambarkan tentang transaksi gadai kontrak. adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan study pustaka, observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa Pelaksanaan dalam perjanjian tersebut rahin sebagai peminjam menggadaikan kebun kopi kepada murtahin sehingga, atas dasar saling percaya murtahin miminjamkan uang kepada rahin dengan kententuan bahwa rahin harus memelihara dan mengambil manfaat dari marhun yang kemudian hasil dari pemanfaatan marhun sebagian menjadi milik murtahin sebanyak 300 kg pada setiap tahunnya yang harus diserahkan oleh rahin sampai waktu pelunasan hutang. Pandangan hukum Islam tehadap praktik gadai kontrak kebun kopi di desa Puramekar Kecamatan Gedung Surian Kabupaten Lampung Barat tidak dibenarkan karena dalam Islam tidak diperbolehkan adanya tambahan dalam gadai. Pada dasarnya dalam gadai maupun utang piutang apabila terdapat tambahan yang harus diserahkan oleh rahin kepada murtahin yang telah disepakati di awal akad maka termasuk ke dalam riba
    corecore