421 research outputs found

    Analisa Strategi Pemasaran Pada Divisi Business Service Di PT. Telkom

    Get PDF
    Seiring dengan pertumbuhan layanan akses internet yang semakin tinggi maka semakin tinggi pula tingkat persaingan yang harus dihadapi oleh PT Telkom. Untuk menjadi unggul dalam menghadapi persaingan yang ketat, maka dengan ini pihak manajemen PT Telkom harus menciptakan strategi pemasaran yang tepat, guna menciptakan posisi yang baik dan bernilai sehingga membuat perusahaan terus mendapatkan keuntungan. Strategi pemasaran yang digunakan untuk menjawab pokok persoalan dalam penelitian ini adalah Bauran Pemasaran dan Analisis SWOT, dimana Bauran Pemasaran yang digunakan menggunakan metode 8P yaitu produk (product), promosi (promotion), tempat dan waktu (place and time), harga (price), orang (people), produktivitas dan kualitas (productivity and quality), proses (process), dan bukti fisik (physical evidence). Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, dimana secara umum penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan dimulai dengan mengenali opportunity (peluang) dan threat (ancaman) yang terkandung dalam lingkungan eksternal serta memahami strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) pada aspek internal perusahaan. Metode Interview atau Wawancara serta metode kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan orang-orang yang terlibat pada permasalahan yang dibahas. Metode Studi Kepustakaan, metode ini dilakukan dengan menjadikan buku sebagai sumber objek. Metode Observasi Langsung, metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan penelitian kegiatan pelaksanaan pada objek penelitian secara langsung. Berdasarkan nilai bobot dan rating setiap unsur matrik yang diperoleh, maka diketahui bahwa posisi perusaaahn saat ini berada pada kuadran I, yaitu kuadran Aggresive yang terletak pada titik koordinat (0,85 ; 0,9). Hasil analisis SWOT PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, diatas menunjukkan bahwa strategi yang terpilih adalah Strategi Strength–Opportunity (Strategi SO). Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO, dan WT. Berdasarkan hasil Bauran Pemasaran dan analisis SWOT, maka disimpulkan PT. Telkom akan tepat apabila melakukan Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan), strategi ini didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau kombinasi dari ke tiganya, hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas

    An Exploratory Study of The Perceptions of Footwear for Individuals who use Lower Limb Orthotics

    Get PDF
    The purpose of this study was to explore individual’s perceptions of orthotics and footwear. A survey was created by the authors with the expert opinions of physical and occupational therapists and was distributed to two therapy clinics in Tennessee that provide both occupational therapy and physical therapy as well as on several online support groups. Seventy-nine (79) caregivers completed surveys. Thematic analysis was performed using Nvivo 10 (QSR International) and descriptive statistics were generated using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) IBM International). Ninety percent (90%) of participants report that orthotics affect what type of shoes the user can wear. Eighty-two percent (82%) report that it is difficult to shop for shoes that accommodate orthotics. Sixty-one percent (61%) report that the user would be more likely to wear their orthotics if they had more options of shoes to wear. Fifty-nine percent (59%) report that the user would be more likely to wear their orthotics if they had shoes that were more attractive. The importance of collaborating with consumers when designing products is essential for the success of both the individual and the product

    Pelaksanaan Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi Yang Telah Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap

    Get PDF
    Penelitian ini mengambil judul “PELAKSANAAN PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan upaya pengembalian tindak pidana korupsi dan untuk mengetahui hambatan dalam pelaksaan proses upaya pengembalian tindak pidana korupsi. Kejahatan korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang terjadi secara sistematis di berbagai sektor, kejahatan tersebut tengah mengancam kesejahteraan bangsa, dalam UndangUndang Tindak Pidana Korupsi terdapat ancaman pidana pokok, pidana denda dan pidana tambahan namun norma hukum ancaman pidana tentang pelaksanaan pengembalian kerugian keuangan negara secara yuridis belum ada yang eksplisit mengatur untuk dapat diterapkan karena keadaan tertentu yang sulit terpenuhi, tidak seperti kejahatan penyalahgunaan narkotika dan terorisme yang ancaman pidana mati dalam undang-undangnya tidak sulit untuk dapat diterapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis, dengan metode pendekatan yuridis-empiris, yakni penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengkajian dan pengolahan terhadap data primer sebagai data utama yaitu fakta-fakta dan perilaku empiris di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan, yaitu implementasi proses pengembalian kerugian keuangan Negara (kerugian negara) akibat tindak pidana korupsi tidak berjalan secara maksimal, karena pidana pembayaran uang pengganti sebagai upaya untuk mengembalikan kerugian keuangan negara dapat diaganti dengan pidana penjara sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 apabila terpidana tidak memiliki harta benda yang mencukupi untuk mengembalikan kerugian Negara. praktek ini dapat dikualifikasikan tidak sesuai (bertentangan) dengan asas pembentukan undangundang pemberantasan tindak pidana korupsi yang melandasi/menghendaki adanya pengembalian kerugian Negara akibat tindak pidana korupsi

    Handbuch Zivilgesellschaft: Anregungen für das Engagement gegen Rechtsextremismus und Rassismus

    Get PDF

    Assembly of an artificial vision system to capture wear images in cutting tools

    Get PDF
      En este trabajo se someterá a evaluación, la normativa ISO 8688-1 que rige el criterio de desgaste de herramientas. Existen varias maneras de observar o determinar el estado de vida de la herramienta, en este caso particular se determinará la vida útil de la herramienta de corte por medio de tratamientos de imágenes, obtenidas por un electro-microscopio, realizando un montaje minucioso para la obtención de las mismas. En esta publicación se especifican los detalles del montaje de sistema de visión para la captura de las imágenes. Palabras clave: Desgaste, norma ISO 8688-1, tratamiento de imágenes
    corecore