3,103 research outputs found
Supersymmetric dark matter in the light of LEP
The negative outcome of searches for supersymmetry performed at LEP have been
used to derive indirect constraints on the parameters of the most plausible
models for cold dark matter based on supersymmetric extensions of the Standard
Model. The main results are summarized.Comment: 3 pages, 1 figure, to be published in the proceedings of the XIII
Italian meeting on Physics at LEP, LEPTRE, Rome, April 200
Selected topics from non-Higgs searches at LEP
Extensive searches for new phenomena have been performed at LEP. The
principal aspects and results of those not related to Higgs bosons are reviewed
here.Comment: 4 pages, 4 figures, presented at "XXXVIIth Rencontres de Moriond on
QCD and High Energy Hadronic Interactions", Les Arcs, France, 16-23 March
200
Dark Matter and SUSY: LEP results
The negative outcome of searches for supersymmetry performed at LEP have been
used to derive indirect constraints on the parameters of the most plausible
supersymmetric candidates for cold dark matter, in particular for the lightest
neutralino. We review the basic ideas leading to the present lower limit on the
lightest neutralino mass of about 37 GeV, with emphasis on the underlying
assumptions.Comment: 12 pages, 8 figures, to appear in the proceedings of Vulcano Workshop
2000: Frontier Objects In Astrophysics And Particle Physics, 22-27 May 2000,
Vulcano, Ital
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SD NEGERI JLABAN (KECAMATAN SENTOLO, KULON PROGO) 2 JULI 2014 SAMPAI DENGAN 17 SEPTEMBER 2014
Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu rangkaian mata kuliah yang wajib diikuti mahasiswa. Kegiatn PPL dilakukan bersamaan dengan KKN. PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa di bidang pembelajaran maupun administrasi sekolah. Kegiatan adminintrasi itu meliputi pembuatan administrasi kelas, program semester, rekapitulasi data siswa baru, inventarisasi buku, dan analisis kurikulum 2013. Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan, mahasiswa telah melaksanakan beberapa tahap yaitu ; observasi, menonton video AVA, microteaching, supervise kelas dan kelompok serta real pupil.
Kegiatan observasi dimulai pada tanggal 25 februari dan Pelaksanaan PPL dilaksanakan sejak tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014. Kegiatan mahasiswa meliputi 8 kali praktik terbimbing, 2 kali mandiri, dan 2 kali ujian. Selain praktik mengajar, mahasiswa juga berkesempatan untuk melaksanakan program administrasi sebagai bekal ketika menjadi guru kelak.
Pelaksanaan kegiatan PPL merupakan sarana bagi mahasiswa untuk belajar dan menimba ilmu di sekolah untuk menjadi guru profesional. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan inovatif sehingga menciptakan pembelajaran efektif
ANALISIS TARIF PENGIRIMAN BARANG DAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) CABANG SOLO
Dewasa ini sektor jasa telah mengalami peningkatan yang
dramatis dibanding dekade sebelumnya, sehingga sektor ini
memberikan kontribusi terhadap perekonomian dunia. Kontribusi ini
dapat dilihat dari segi laba maupun kemampuannya menyerap
sebagian besar pasokan tenaga kerja. Seiring dengan meningkatnya
kesejahteraan masyarakat, maka konsumsi akan kebutuhan barang
juga meningkat baik kebutuhan primer maupun bukan primer. Begitu
juga dengan kebutuhan untuk mengkonsumsi produk-produk jasa yang
timbul dari kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kenyamanan
dan kepuasan.
Industri jasa cukup bervariasi sesuai dengan dinamika yang
terjadi pada sektor jasa dapat dilihat dari perkembangan dari berbagai
industri jasa, salah satunya adalah jasa pengiriman barang.
Perkembangan teknologi informasi mendorong terjadinya perubahan
terhadap perilaku yang serba instant, mobilitas tinggi, akses luas, dan
kemudahan konsumsi atau belanja melalui jaringan e-business
cenderung meningkat. Perubahan psikografis ini nampak jelas dari
perilaku kelompok orang-orang dewasa yang bercirikan kreatif,
menyukai hal-hal baru, dinamis, konsumtif, dan berorientasi teknologi.
Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi jasa-jasa pengiriman
2
yang ada salah satunya PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE
EXPRESS) Cabang Solo dalam meningkatkan penjualannya.
Penetapan harga merupakan keputusan kritis yang menunjang
operasi organisasi profit maupun nonprofit. Harga merupakan satu-
satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi
organisasi, maupun dapat menentukan seberapa jauh kualitas layanan
jasa yang dinilai oleh konsumen dan proses pembangunan citra
perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa
terutama jasa pengiriman PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR
(JNE EXPRESS) perlu menggunakan strategi penetapan harga agar
mampu bersaing dengan perusahaan jasa ekspedisi lain. Namun,
keputusan mengenai harga (terutama dalam konteks pemasaran jasa)
tidak mudah dilakukan. Di satu sisi, harga yang terlalu mahal bisa
meningkatkan laba jangka pendek, tetapi di sisi lain akan sulit
dijangkau konsumen dan sukar bersaing dengan competitor. Dalam
kasus tertentu, harga yang terlampau mahal bisa diprotes lembaga
konsumen dan bahkan mengundang campur tangan pemerintah untuk
menurunkannya. Selain itu, margin laba yang besar cenderung
menarik para pesaing untuk masuk ke industri yang sama. Sedangkan
bila harga murah, pangsa pasar bisa melonjak, namun margin
kontribusi dan laba bersih yang diperoleh akan berkurang. Selain itu,
sebagian konsumen bisa saja mempersepsikan kualitasnya jelek.
3
Nilai suatu jasa tidak ditentukan oleh harga, namun manfaatnya
bagi pelanggan ketika mengkonsumsi jasa tersebut relatif terhadap
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jasa tersebut, sehingga
merasa puas setelah menggunakan jasa pengiriman barang JNE
EXPRESS. Berbagai manfaat yang dimiliki oleh suatu produk jasa
harus dibandingkan dengan berbagai biaya yang ditimbulkan dalam
menggunakan layanan jasa tersebut. Kepuasan bauran harga
berkenaan dengan kebijakan separti adanya tingkat harga, struktur
diskon, syarat pembayaran dan adanya perbandingan harga diantara
berbagai kelompok pelanggan bagi produsen harga yaitu nilai jasa
yang jadi penerimaan dari penjual jasa tersebut, sedangkan bagi
konsumen harga merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan hal tertentu beserta pelayanannya.
JNE EXPRESS bergerak dalam bidang jasa transportasi
angkutan darat, laut dan udara yaitu pelayanan paket pengiriman dan
distribusi barang atau sesuai surat kirim dari pengirim kepada
penerimanya. Perusahaan jasa yang bergerak di bidang pengiriman
barang, perencanaan dan kebijakan penetapan harga jasa kirim pada
perusahaan sangatlah penting, mengingat Menurut Lupiyoadi (2001 :
87), menerangkan bahwa harga jasa adalah sejumlah uang (ditambah
beberapa produk lain jika perlu) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari jasa pelayanan.
4
Oleh karena itu, JNE EXPRESS dalam menentukan tarif
pengiriman barang harus memperhatikan selera costumer, jumlah
pesaing yang memasuki pasar, dan harga jual pesaing. Mengingat
suatu tingkat harga yang baik dapat memberikan pengaruh baik di
dalam perekonomian maupun dalam perusahaan. Dari latar belakang
di atas, maka penulis tertarik mengambil judul “ANALISIS TARIF
PENGIRIMAN BARANG DAN VOLUME PENJUALAN PADA PT.
TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE EXPRESS) CABANG
SOLO”
Analisis Pengaruh Promotional Mix Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada : Konsumen Natasha Skin Care Di Surakarta)
Persaingan merupakan faktor yang tidak boleh dipandang dengan sebelah mata terutama dalam bidang produk dan jasa. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan pada usahanya serta mampu menciptakan strategi jual yang lebih baik
dari para pesaingnya. Hal ini yang dilakukan juga oleh sebuah klinik kecantikan yang bernama Natasha Skin Care. Dalam mempromosikan produk serta jasanya, Natasha Skin Care menggunakan promosi baik melalui media cetak maupun
media non cetak. Hal ini selain untuk menarik minat konsumen juga untuk menghadapi persaingan dari klinik kecantikan lainnya, seperti Taman Sari Royale Heritage, Tje Fuk Cosmetic, Larissa, London Beauty Center dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara promotional mix (advertising, personal selling, public relation and publicity, sales
promotion dan direct marketing) terhadap keputusan konsumen Natasha Skin Care dan faktor apa yang dominan yang telah mempengaruhi konsumen sehingga konsumen memutuskan dan mempercayai Natasha Skin Care sebagai tempat untuk merawat kecantikan mereka. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Natasha Skin Care yang pernah/yang sedang menggunakan jasa dan produk dari Natasha Skin Care. Sampel dalam penelitian
ini adalah sebanyak 100 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis Regresi Linear Berganda, Uji t serta Uji F. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua unsur seperti advertising (periklanan), personal selling (penjualan perseorangan), public relation and publicity (hubungan masyarakat dan publisitas), sales promotion (promosi penjualan) serta direct marketing (penjualan langsung) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen Natasha Skin Care di Surakarta. hasil uji
validitas menunjukkan nilai koefisien korelasi product moment lebih besar dari rtabel,. Uji reliabilitas nilai rhitung (Alpha Cronbach’s) lebih besar dari 0,600. Analisis regresi linear berganda menunjukkan nilao koefisien positif. Uji t dan Uji F menunjukkan adanya signifikansi karena nilai dan nilai lebih besar dari dan . Kesimpulannya, bahwa variabel promotional mix (advertising, personal selling, public relation and publicity, sales promotion dan direct merketing) memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen Natasha Skin Care di Surakarta. Faktor yang dominan terhadap keputusan pembelian dari kelima variabel promotional mix adalah faktor direct marketing
ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PERMASALAHAN PARKIR LIAR DI KELURAHAN KARANG BESUKI KOTA MALANG
Parkir liar merupakan fenomena parkir yang dilakukan secara ilegal atau tidak resmi secara sepihak. Fenomena ini banyak terjadi di Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten, Jalan Kota dan Jalan Desa. Penulis melakukan penelitian terhadap perkara parkir liar yang terjadi di Kota pada umumnya, karena tidak adanya lahan parkir kendaraan roda 4 (empat) yang disediakan khusus untuk warga sekitar yang tidak memiliki garasi pribadi, sehingga hal tersebut dapat mengganggu warga sekitar. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui analisis yuridis kewenangan Pemerintah dalam mengatasi parkir liar di Kelurahan Karang Besuki Kota Malang, dan mengetahui kewenangan Pemerintah dalam mengelola parkir liar di Kelurahan Karang Besuki Kota Malang. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah yuridis sosiologis serta menggunakan data primer, dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kelurahan merupakan instansi yang mempunyai kewenangan untuk menyelenggarakan pengelolaan parkir. Akan tetapi Kelurahan tetap harus melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan. Selanjutnya upaya yang dilakukan Kelurahan Karang Besuki Kota Malang dalam mengatasi permasalahan parkir liar belum terlaksana, karena masih berupa perencanaan penyediaan lahan parkir dan belum di eksekusikan sampai saat ini
What if the Higgs Boson Weighs 115 GeV?
If the Higgs boson indeed weighs about 114 to 115 GeV, there must be new
physics beyond the Standard Model at some scale \la 10^6 GeV. The most
plausible new physics is supersymmetry, which predicts a Higgs boson weighing
\la 130 GeV. In the CMSSM with R and CP conservation, the existence, production
and detection of a 114 or 115 GeV Higgs boson is possible if \tan\beta \ga 3.
However, for the radiatively-corrected Higgs mass to be this large, sparticles
should be relatively heavy: m_{1/2} \ga 250 GeV, probably not detectable at the
Tevatron collider and perhaps not at a low-energy e^+ e^- linear collider. In
much of the remaining CMSSM parameter space, neutralino-stau coannihilation is
important for calculating the relic neutralino density, and we explore
implications for the elastic neutralino-nucleon scattering cross section.Comment: 17 pages, 5 eps figure
REPETISI SEBAGAI PEMADU ANTARPARAGRAF (Dalam Kumpulan Kolom “Jungkir Balik Jagat Jawa” Karya Triyanto Triwikromo)
Nourmalita, Ghanis Adelia. 2017. “Repetisi sebagai Pemadu Antarparagraf dalam Kumpulan Kolom Jungkir Balik Jagat Jawa Karya Trianto Triwikromo”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang.
Study of “Repetisi sebagai Pemadu Antarparagraf dalam Kumpulan Kolom Jungkir Balik Jagat Jawa Karya Trianto Triwikromo” is aimed to describe the marker types and the role of interparagraph linker repetition marker in the columns. The datas which used by the writer is based on the theme of myth, love, and anigma. Myth takes 5 columns, love takes 3 columns, and enigma takes 5 columns. Then, datas are studied by read and record technique that the writer read and recorded all datas in the repetition marker. This study used 185 paragraphs chosen by the writer as the object. Datas then analyzed by discourse analysis approach using qualitative descriptive method for types and role of interparagraph linker repetition marker in Jungkir Balik Jagat Jawa columns.
Overall, titles in Jungkir Balik Jagat Jawa columns drove that used in this reasearch has been united by the repetition linker in each paragraph. There are 9 epizeuksis repetition, 2 anafora repetition, 3 mesodiplosis repetition, 2 epistrofa repetition, and 3 anadiplosis repetition marker types used in this collumn. Besides, 36 repetition in another types, 20 full repetition, and 6 replacement repetition. The roles of the repetition markers are the primary role and secondary role. The primary role is to associate the ideas and the theme wholeness as the titles, in the other hand, the secondary role is becase there isn’t any other linker that is dia, ia, saya, kita, and mereka.
Keyword : Repetition, interparagraph linker, discourse analysis, columns
- …
