SCIENCE, ENGINEERING, AND TECHNOLOGY OF DYE SENSITIZED SOLAR CELLS: A DIDACTICAL DESIGN BASED ON TECHNOCHEMISTRY EDUCATION

This research was conducted to build a view of the nature of science and technology (VNoST) chemistry education students' ability through the didactical design reconstruction. The material taken is Dye-Sensitized Solar Cells (DSSCs) topic with technochemistry education model. It is a model that looked at education from the perspective of engineers and scientists who work not only on inquiry but also on a design perspective. Based on literature research, Indonesian students had low academic literacy performance as revealed in PISA (Program for International Student Assessment) study from 2000-2015. This problem can be caused by a weak teacher's abilities of the nature of science and technology (VNoST). This research's method is Research and Development (R&D) through the Model of Educational Reconstruction (MER). The instruments used were the VNoST questionnaire, interview guidelines, and content analysis guidelines. This study's subjects were 25 prospective chemistry education students in the 6th semester for pre-conception study and ten students for implementation study at one of State Universities in Indonesia. The didactical design of learning that has been developed had several advantages, including the prediction of student responses and the anticipation of educators as well as the essential material that is a barrier to student learning. Analysis of the VNoST understanding construction patterns is explored further so that the reasons that underlie students in defining science and technology and their relationship are obtained. The implementation study proved that understanding VNoST students after attending didactical design learning improved by changing students' views on science and technology to be more accurate

Design of Science Process Skill-Based Intertextual Learning on Reaction Kinetics Concept

The study aims to design an intertextual learning strategy with Predict-observe-explain (POE) to develop students' science process skills. The research method is Research and Development (R&D) consist of material analysis, developing indicators of science process skills, and developing learning designs. The learning design was validated by five experts. Based on experts’ suggestion, intertextual-based learning activities involving three levels of chemical representation with POE learning steps to build the concept of the effect of the nature of the reactant and catalyst on reaction rates and develop students' science process skills. The strategy consists of five phenomena which are followed by three experiments and two videos as observation tools for the student. The explanation stages are guided by sets of guiding questions that involve multi-representation levels in that explanation. The product of this research is expected to be used as an alternative learning strategy that can be used by teachers to minimize the possibility of misconceptions that occur, increase mastery of concepts, and students' science process skills

Tes Diagnostik Model Mental Tipe Pilihan Ganda Multi Tingkat Pada Materi Koloid (Tdm-pmt-koloid)

Pada penelitian ini, telah dikembangkan Tes Diagnostik Model Mental dengan teknik Pilihan Ganda Multi Tingkat pada materi Sistem Koloid (TDM-PMT-Koloid) dengan menggunakan metode deskriptif. TDM-PMT-Koloid terdiri dari 9 butir pertanyaan (5 sub konsep) yang meliputi empat pilihan jawaban dan empat pilihan alasan. Pilihan jawaban merupakan representasi makroskopik dan simbolik yang dikembangkan melalui data primer percobaan dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Pilihan alasan merupakan representasi model sub-mikroskopis yang dikembangkan berdasarkan kajian beberapa buku teks General Chemistry. TDM-PMT-Koloid telah dinyatakan valid dengan beberapa catatan perbaikan oleh lima orang panelis yang terdiri dari seorang profesor bidang Pendidikan Kimia, seorang doktor bidang Pendidikan Kimia, dan tiga orang doktor bidang Kimia Fisika. Uji reliabilitas menggunakan metoda Cronbach didapatkan koefisien reliabilitas CronbachAlpha sebesar 0,782 untuk total soal dan antara 0,607 sampai 0,797 untuk setiap sub konsep. Hasil ujicoba TDM-PMT-Koloid terhadap 46 siswa SMA ditemukan sebanyak 21% siswa memiliki model mental utuh (memahami konsep koloid dalam tiga level representasi); sebanyak 33% siswa memiliki model mental parsial (memahami konsep koloid dalam salah satu level representasi); dan 46% siswa memiliki model mental hampa (tidak memahami konsep koloid dalam semua level representasi)

TES DIAGNOSTIK MODEL MENTAL TIPE PILIHAN GANDA MULTI TINGKAT PADA MATERI KOLOID (TDM-PMT-KOLOID)

Abstrak:Pada penelitian ini, telah dikembangkan Tes Diagnostik Model Mental dengan teknik Pilihan Ganda Multi Tingkat pada materi Sistem Koloid (TDM-PMT-Koloid) dengan menggunakan metode deskriptif. TDM-PMT-Koloid terdiri dari 9 butir pertanyaan (5 sub konsep) yang meliputi empat pilihan jawaban dan empat pilihan alasan. Pilihan jawaban merupakan representasi makroskopik dan simbolik yang dikembangkan melalui data primer percobaan dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Pilihan alasan merupakan representasi model sub-mikroskopis yang dikembangkan berdasarkan kajian beberapa buku teks General Chemistry. TDM-PMT-Koloid telah dinyatakan valid dengan beberapa catatan perbaikan oleh lima orang panelis yang terdiri dari seorang profesor bidang Pendidikan Kimia, seorang doktor bidang Pendidikan Kimia, dan tiga orang doktor bidang Kimia Fisika. Uji reliabilitas menggunakan metoda Cronbach didapatkan koefisien reliabilitas CronbachAlpha sebesar 0,782    untuk total soal dan antara 0,607 sampai 0,797 untuk setiap sub konsep. Hasil ujicoba TDM-PMT-Koloid terhadap 46 siswa SMA ditemukan sebanyak 21% siswa memiliki model mental utuh (memahami konsep koloid dalam tiga level representasi); sebanyak 33% siswa memiliki model mental parsial (memahami konsep koloid dalam salah satu level representasi); dan 46% siswa memiliki model mental hampa (tidak memahami konsep koloid dalam semua level representasi)

KARAKTERISASI ADSORPSI BATUBARA MUDA TERMODIFIKASI HIDROGEN PEROKSIDA MENGGUNAKAN METODE KONTINYU TERHADAP METILEN BIRU

Kapasitas adsorpsi batubara muda masih lebih rendah bila dibandingkan dengan adsorben lain terutama bila dibandingkan dengan karbon aktif. Pada penelitian ini telah diupayakan peningkatan kapasitas adsorpsi pada batubara muda melalui pengayaan kadar oksigen dipermukaannya. Batubara muda yang digunakan berasal dari daerah Kalimantan, Indonesia, memiliki nilai kalori 5015,41 cal/g, 53,67 % karbon, 6,02 % hidrogen, 38,58 % oksigen, 0,69 % nitrogen, dan 0,12 % sulfur. Uji adsorpsi dilakukan menggunakan metode kontinyu dengan larutan metilen biru sebagai larutan model. Konsentrasi metilen biru ditentukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 664 nm. Data hasil pengujian FTIR menunjukkan batubara muda hasil modifikasi adanya penambahan intensitas pada 1750cm-1 yang menandakan penambahan gugus C=O. Dari hasil uji adsorpsi menunjukkan adanya peningkatan kapasitas adsorpsi pada batubara muda hasil modifikasi yaitu dari 48,59 mg/g menjadi 91,11 mg/g. Dapat disimpulkan bahwa oksidasi menggunakan hidrogen peroksida telah berhasil meningkatkan kemampuan adsorpsi batubara muda

Aktivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L) pada Mencit Parkinson yang Diinduksi Haloperidol

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dengan gangguan motorik seperti bradikinesia, rigiditas, dan tremor yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.  Hal ini terjadi karena penurunan kadar dopamin yang dapat dipicu oleh adanya stres oksidatif. Kunyit (Curcuma longa) mengandung kurkumin yang mempunyai aktivitas antioksidatif dan neuroprotektif yang potensial sehingga dapat mencegah gangguan neurodegeneratif karena stres oksidatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak rimpang kunyit pada mencit model Parkinson yang diinduksi haloperidol. Ekstraksi rimpang kunyit dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 60 ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing mendapat perlakukan sebagai berikut : Kelompok normal diberi CMC-Na per oral (p.o) dan NaCl fisiologis intraperitoneal (i.p), kelompok haloperidol diberi CMC -Na (p.o) dan larutan haloperidol i.p (1 mg/kg BB), kelompok levodopa diberi levodopa (p.o) dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 100 diberi ekstrak kunyit dosis 100 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p , Kelompok ekstrak 200 diberi ekstrak kunyit dosis 200 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 400 diberi ekstrak kunyit dosis 400 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p. Pemberian CMC-Na, levodopa dan ekstrak kunyit diberikan selama 21 hari. Lima belas menit setelah pemberian perlakuan hari terakhir, semua hewan uji kecuali kelompok 1 diinjeksi haloperidol dosis 1 mg/kg BB secara i.p. Kemudian dilakukan uji batang, uji roda berputar, uji refleks geotaksis, uji refleks menghindari jurang dan uji kemampuan penciuman pada menit ke 5, 60, 120 dan 180. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova satu jalur dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian haloperidol dapat meningkatkan waktu katalepsi, meningkatkan jumlah jatuh dan mempercepat waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, meningkatkan waktu refleks menghindari jurang serta menurunkan kemampuan indera penciuman. Sedangkan pemberian ekstrak kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB dapat menurunkan waktu katalepsi, menurunkan jumlah jatuh dan memperlama waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, menurunkan lama waktu pada uji refleks menghindari jurang serta meningkatkan kemampuan indera penciuman jika dibandingkan dengan Haloperidol (P0,05) dengan pemberian levodopa. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB memiliki aktivitas untuk mencegah terjadinya Parkinson pada mencit yang diberi haloperidol

Hasil cek similarity " Aktivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L) pada Mencit Parkinson yang Diinduksi Haloperidol"

Parkinson’s disease is a neurodegenerative disease with motor disorders such as bradykinesia, rigidity, and tremors that can affect body balance. This happens because of a decrease in dopamine levels that can be triggered by oxidative stress. Turmeric (Curcuma longa) contains curcumin which has potential antioxidative and neuroprotective activity so that it can prevent neurodegenerative disorders due to oxidative stress. The purpose of this study was to determine the activity of turmeric rhizome extract in haloperidol-induced Parkinson’s model mice. Extraction of turmeric rhizome was carried out by maceration with 96% ethanol as solvent. A total of 60 mice were divided into 6 groups, each of which was treated as follows: The normal group was given CMC-Na orally (po) and 0.9% NaCl intraperitoneally (ip), the haloperidol group was given CMC-Na (po) and haloperidol solution ip (1 mg/kg BW), the levodopa group was given levodopa (po) and haloperidol solution, the extract groups were given turmeric extract at a dose of 100, 200 and 400 mg/kg BW and haloperidol ip. The treatments were given for 21 days. Fifteen minutes after the last day of treatment, all mice except group 1 were injected with haloperidol at a dose of 1 mg/kg BW by i.p. Then the rod test, spinning wheel test, geotactic reflex test, cliff avoidance reflex test and olfactory ability test were carried out at minutes 5, 60, 120 and 180. The data obtained were analyzed using a one-way ANOVA test followed by a post hoc LSD test. The results of data analysis showed that the administration of haloperidol could increase the catalepsy time, increase the number of falls and accelerate the first fall time, decrease the geotactic reflex, increase the avoidance reflex time and decrease the sense of smell. While the administration of turmeric extract doses of 200 and 400 mg/kgBW can reduce catalepsy time, reduce the number of falls and prolong the time of first falling, reduce geotactic reflexes, decrease the length of time on the avoidance reflex test and improve the ability of the sense of smell when compared to Haloperidol (P0.05) with levodopa administration. Based on the results, it can be concluded that turmeric rhizome extract doses of 200 and 400 mg/kgBW have activity to prevent Parkinson’s in mice given haloperidol. Key words : Curcuma longa L; Haloperidol; Parkinso