8 research outputs found

    Kontradiksi Kecantikan, Mentalitas, dan Identitas Perempuan dalam Novel Amba Karya Laksmi Pamuntjak

    Full text link
    Novel Amba karya Lakmsi Pamuntjak adalah novel Internasional yang dipamerkan di Frankfurt Book Fiar di Jerman. Novel tersebut juga sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Belanda, dan Jerman, dan mendapatkan penghargaan LiBeraturpreis 2016 dari Lembaga Litprom Jerman. Ada wacana feminis yang direpresentasikan sebagai bentuk politik dalam novel ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis wacana.Hasil penelitian menemukan adanya : (a) kontradiksi konsepsi cantik sebagai identitas, (b) kontradiksi identitas mental dalam menggugat wacana patriarkat, dan (c) kontradiksi orientasi budaya sebagai identitas yang dibongkar. Artikel ini diharapkan dapat membuka diskursus pembacaan terhadap novel Amba dari perspektif keperempuanan

    DEWI SRI SEBAGAI FIGUR IBU MITOLOGIS: TINJAUAN NARASI DAN VISUAL FOLKLOR JAWA TIMUR

    Get PDF
    Dewi Sri is a character in Javanese mythology. This goddess is close to the Javanese community, especially the farming community. Dewi Sri as the goddess of rice is widely written in ancient literature as well as in oral literature (folklore). In practice, Dewi Sri is often mentioned in traditional rituals and beliefs of the Javanese people. The cult of Dewi Sri is proof of the existence of a deity in the form of mother in the belief system of patriarchal Javanese society. The research on Dewi Sri as a mythological mother figure is important as a source of creating works of art or digital literature based on local wisdom. So, the focuses of this research is to find the character of Dewi Sri based on narratives and visual review and to analyse Dewi Sri as a mythological mother. This is a qualitative research with a social representation  approach. The data is in the form of text or verbal speech. Sources of data are the people of East Java. Data collected by interview and literature study. The result shows that Dewi Sri has a feminine character as the positive mother archetype in Jung's concept. Visually, Dewi Sri is depicted with feminine symbols of adult women, which is visually different from the ancient art works. Meanwhile, the divine figure of Dewi Sri that found was a mythological mother and spiritual figure with a feminine opposition as "Mother Goddess". Javanese belief that Dewi Sri gives bless with fertility. The conclusion is that figure of Dewi Sri can be used as a source of creating art and literature based on local wisdom

    PERFORMANSI UJUB: DOA DAN KOMUNIKASI TIGA ALAM DALAM TRADISI BERSIH DESA KRISIK DI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Slametan Bersih Desa is a Javanese folklore in Krisik village. Ujub as oral literature is the richness of Indonesian culture. In facing challenges of the modern era, speakers of ujub are less from the young generation. Most of them are from the old generation. This research is qualitative research with structural and ethnographic approaches. The focuses of the problem are (1) the performance of orality ujub in the tradition of Bersih Desa, (2) the object and the theme of prayer in ujub Bersih desa, and (3) the communication of the three worlds in ujub Bersih desa.  This research aims to describe the performance of ujub orality, objects, and themes of prayer, and communication of the three worlds which become the function of ujub orality in order to increase documentation and interpretation of the richness of oral literature as Indonesian folklore. By knowing the performance and the formulas of the ujub orality, it is easier for the younger generation of speakers to formulate the memory of ujub orality. The research shows that performance of ujub presented at the main ritual of slametan has a pattern of matra free text, has a rhyme of asonasi, desonasi, and alliteration, the rhythm of efony, and contains the formulaic pattern and formulaic expressions. The content of the prayer in ujub got influences from Islam and it has syncretism between the religion of Islam and the traditions of Java. The text of ujub has a function to communicate the three worlds which are between the humans’ world, the spirits world, and the God world

    Wanita dalam Karya Seni: Catatan Retrospektif Peran-peran Wanita pada Relief Candi Jawi

    Get PDF
    Penelitian ini terfokus kepada peran-peran wanita yang digambarkan pada relief di badan Candi Jawi. Candi Jawi adalah salah satu candi di Jawa Timur yang memiliki kekhasan, dan berbeda dengan candi-candi di Jawa Tengah. Hal ini disebabkan candi-candi di Jawa Timur merupakan representasi dari akulturasi dua kepercayaan, yakni Shiwa-Budda.Rumusan masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana peran wanita digambarkan pada relief Candi Jawi? Tujuan penelitian iniadalah menganalisis peran wanita yang tergambar pada relief Candi Jawi. Sementara itu manfaat dari penelitian ini adalah berikut; (1) Dapat digunakan sebagai sumber penciptaan seni mengenai hasil temuan tentang peran-peran wanita pada relief candi; (2) Memberikan deskripsi tentang aktivitas figur wanita sebagai hasil pembacaan relief untuk memperkaya penelitian sebelumnya

    The Efforts to Strengthen National Identity Through Ethical Value and Local Wisdom in Oral Literature

    No full text
    Research shows that oral literature contains ethical values and local wisdom. However, the existence of oral literature is getting weaker with the changing of the era. Therefore, to strengthen national identity, oral literature needs to be revived. The main goal is to improve the character of the young generation which is the Z generation. Efforts that need to be done is mediatization of oral literature and integrate oral literature into the college curriculum. The mediatization of oral literature needs to involve digital media, as well as in its dissemination it requires social media. Meanwhile, integration into the college curriculum can be done by insert to the Indonesian language course

    Representasi Nilai-Nilai Budaya Jawa dalam Tokoh Novel Biola Tak Berdawai Karya Seno Gumira Ajudarma (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra)

    No full text
    ABSTRAK   Fitrahayunitisna. 2009. Representasi Nilai-Nilai Budaya Jawa dalam Tokoh Novel Biola Tak Berdawai Karya Seno Gumira Ajudarma (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra). Skripsi, Jurusan Sastra Indonesia FS Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Dr. H. Mujianto, M.Pd. dan Dwi Sulistyorini, S.S, M.Hum   Kata Kunci: Nilai budaya, novel Biola Tak Berdawai   Nilai budaya adalah ide-ide yang mengonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dari kehidupan manusia. Konsepsi-konsepsi tersebut berakar dalam bagian emosional dari alam jiwa manusia sehingga sulit untuk diamati oleh panca indra karena nilai tersebut memang bersifat abstrak. Nilai budaya yang terdiri dari konsepsi-konsepsi itu hidup di dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, dan konsepsi-konsepsi tersebut merupakan hal-hal yang dianggap amat bernilai dalam hidup oleh karena itu, nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi sikap dan tata cara hidup manusia di dalam masyarakat. Penelitian ini berawal dari prinsip bahwa karya sastra merupakan cerminan dari realita sosial dalam kelompok masyarakat yang secara potensial mengemban gambaran obyek, gagasan, pesan, dan nilai tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan Tuhan, nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan sesamanya, dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan dirinya sendiri di dalam novel Biola Tak berdawai. Penelitian ini telah menemukan nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan Tuhan, nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan sesamanya, dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan diri sendiri dalam novel Biola Tak Berdawai karya Seno Gumira Ajidarma. Nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan Tuhan meliputi nilai-nilai religius budaya Jawa dalam emosi keagamaan. Aspek yang kedua adalah nilai-nilai religius budaya Jawa dalam kepercayaan tokoh terhadap dimensi gaib, dewa-dewa, makhluk halus, dan roh nenek moyang dalam novel. Aspek yang ketiga adalah nilai-nilai religius budaya Jawa dalam kepercayaan tokoh terhadap sistem ritus dan upacara keagamaan dalam novel. Nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan sesamanya meliputi prinsip kerukunan, nilai hormat, tolong menolong dan etika pergaulan laki-laki dan perempuan. Nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan diri sendiri dalam novel meliputi pengendalian diri akan nafsu dan ego, dan sikap batin sepi ing pamrih

    REPRESENTASI NILAI-NILAI BUDAYA JAWA DALAM TOKOH NOVEL BIOLA TAK BERDAWAI KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra)

    No full text
    ABSTRAK   Fitrahayunitisna. 2009. Representasi Nilai-Nilai Budaya Jawa dalam Tokoh Novel Biola Tak Berdawai Karya Seno Gumira Ajudarma (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra). Skripsi, Jurusan Sastra Indonesia FS Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Dr. H. Mujianto, M.Pd. dan Dwi Sulistyorini, S.S, M.Hum   Kata Kunci: Nilai budaya, novel Biola Tak Berdawai   Nilai budaya adalah ide-ide yang mengonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dari kehidupan manusia. Konsepsi-konsepsi tersebut berakar dalam bagian emosional dari alam jiwa manusia sehingga sulit untuk diamati oleh panca indra karena nilai tersebut memang bersifat abstrak. Nilai budaya yang terdiri dari konsepsi-konsepsi itu hidup di dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, dan konsepsi-konsepsi tersebut merupakan hal-hal yang dianggap amat bernilai dalam hidup oleh karena itu, nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi sikap dan tata cara hidup manusia di dalam masyarakat. Penelitian ini berawal dari prinsip bahwa karya sastra merupakan cerminan dari realita sosial dalam kelompok masyarakat yang secara potensial mengemban gambaran obyek, gagasan, pesan, dan nilai tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan Tuhan, nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan sesamanya, dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan dirinya sendiri di dalam novel Biola Tak berdawai. Penelitian ini telah menemukan nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan Tuhan, nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan sesamanya, dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan diri sendiri dalam novel Biola Tak Berdawai karya Seno Gumira Ajidarma. Nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan Tuhan meliputi nilai-nilai religius budaya Jawa dalam emosi keagamaan. Aspek yang kedua adalah nilai-nilai religius budaya Jawa dalam kepercayaan tokoh terhadap dimensi gaib, dewa-dewa, makhluk halus, dan roh nenek moyang dalam novel. Aspek yang ketiga adalah nilai-nilai religius budaya Jawa dalam kepercayaan tokoh terhadap sistem ritus dan upacara keagamaan dalam novel. Nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan sesamanya meliputi prinsip kerukunan, nilai hormat, tolong menolong dan etika pergaulan laki-laki dan perempuan. Nilai-nilai budaya Jawa dalam kaitannya hubungan tokoh dengan diri sendiri dalam novel meliputi pengendalian diri akan nafsu dan ego, dan sikap batin sepi ing pamrih
    corecore