525 research outputs found

    ETNIK MADURA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL KALOMPANG KARYA BADRUL MUNIR CHAIR SERTA RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI PERGURUAN TINGGI (Kajian Antropologi Sastra)

    Get PDF
    Karya sastra bersifat memberi kenikmatan, manfaat, nilai edukasi, dan merupakan hasil rekaman kehidupan yang diimajinasikan. Oleh sebab itu, dapat difungsikan sebagai media memperkenalkan etnik suatu wilayah yang melatari terbentuknya karya sastra. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; (1) unsur budaya Pesisir Madura, (2) wujud budaya Pesisir Madura, (3) nilai pendidikan karakter dalam novel Kalompang karya Badrul Munir Chair, dan (4) relevansinya dengan pembelajaran sastra di perguruan tinggi. Jenis penelitian ini, yakni penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan antropologi sastra. Data diperoleh dari pembacaan intensif pada novel dan wawancara dengan informan, yakni dosen atau praktisi. Sumber data dalam penelitian ini, yakni sumber data primer berupa novel dan sumber data sekunder berasal dari buku, jurnal, artikel, dan penelitian yang relevan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Unsur kebudayaan dalam novel, meliputi (a) bahasa Madura sebagai alat komunikasi keseharian, perumpaan, jargon, dan bahasa tulis (b) sistem teknologi yang digunakan saat melakukan aktivitas di laut dan darat, (c) sistem pengetahuan yang digunakan saat melakukan aktivitas sosial-ekonomi, dan (d) sistem religi yang mencakup keyakinan, sistem upacara, dan umat yang menganut religi pada masyarakat Pesisir Madura. (2) Wujud kebudayaan, mencakup (a) kompleksitas aktivitas sosial sebagai unsur terluar; aktivitas kekerabatan, ekonomi, pendidikan, keindahan dan reaksi, serta religi masyarakat Pesisir Madura yang terbentuk berdasarkan wujud ide, (b) kompleksitas ide setiap individu dalam masyarakat Pesisir Madura, mencakup (i) hakikat bahwa hidup itu buruk, namun harus berupaya memperbaikinya (ii) hakikat bahwa karya sebagai nafkah hidup dan penghormatan (iii) hakikat manusia harus selaras dengan alam, (iv) hakikat memikirkan waktu masa lalu, kini, dan mendatang, (v) hakikat orang Madura membutuhkan sesamanya, dan (c) Nilai budaya yang merupakan dasar terwujudnya ide, meliputi (i) mengutamakan agama, (ii) penghormatan tinggi pada kiai, (iii) menjujung solidaritas, (iv) memperjuangkan hidup, dan (v) melestarikan budaya. (3) Nilai pendidikan karakter dalam novel, mencakup nilai religius, tanggung jawab, kerja keras, dan peduli sosial. (4) unsur budaya, wujud budaya, dan nilai pendidikan karakter relevan dengan pembelajaran sastra di perguruan tinggi, khususnya pada mata kuliah Antropologi Sastra. Kata kunci : etnik, budaya, nilai karakter, relevans

    Unimanual versus bimanual motor imagery classifiers for assistive and rehabilitative brain computer interfaces

    Get PDF
    Bimanual movements are an integral part of everyday activities and are often included in rehabilitation therapies. Yet electroencephalography (EEG) based assistive and rehabilitative brain computer interface (BCI) systems typically rely on motor imagination (MI) of one limb at the time. In this study we present a classifier which discriminates between uni-and bimanual MI. Ten able bodied participants took part in cue based motor execution (ME) and MI tasks of the left (L), right (R) and both (B) hands. A 32 channel EEG was recorded. Three linear discriminant analysis classifiers, based on MI of L-B, B-R and B--L hands were created, with features based on wide band Common Spatial Patterns (CSP) 8-30 Hz, and band specifics Common Spatial Patterns (CSPb). Event related desynchronization (ERD) was significantly stronger during bimanual compared to unimanual ME on both hemispheres. Bimanual MI resulted in bilateral parietally shifted ERD of similar intensity to unimanual MI. The average classification accuracy for CSP and CSPb was comparable for L-R task (73±9% and 75±10% respectively) and for L-B task (73±11% and 70±9% respectively). However, for R-B task (67±3% and 72±6% respectively) it was significantly higher for CSPb (p=0.0351). Six participants whose L-R classification accuracy exceeded 70% were included in an on-line task a week later, using the unmodified offline CSPb classifier, achieving 69±3% and 66±3% accuracy for the L-R and R-B tasks respectively. Combined uni and bimanual BCI could be used for restoration of motor function of highly disabled patents and for motor rehabilitation of patients with motor deficits

    HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA OPERATOR KERJA DUDUK DAN KERJA BERDIRI BAGIAN PRODUKSI PTPN IX PG TASIKMADU TAHUN 2007

    Get PDF
    Operator selama bekerja pada postur kerja duduk dan postur berdiri mengalami keluhan pegal-pegal pada otot tulang belakang bagian bawah dan kaki yang disebabkan oleh dimensi yang tidak sesuai dengan anthropometri operator, sehingga posisi kerja menjadi kurang sesuai dan menyebabkan keluhan-keluhan muskuloskeletal. Tujuan penelitian yaitu melakukan identifikasi untuk mendeskripsikan hubungan antara posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada operator kerja duduk dan kerja berdiri bagian produksi PTPN IX PG Tasikmadu. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan crossectional. hasil penelitian menggambarkan bahwa posisi kerja berisiko menyebabkan keluhan muskuloskeletal. Analisa data dengan uji statistik chi-square membuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal p-value 0,05 (0,074>0,05). Saran bagi PG Tasikmadu, penggantian peredam getaran, penambahan tempat air minum, dan penambahan bantalan peredam kursi kerja operator serta sandaran punggung. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk pemeriksaan keluhan muskuloskeletal operator dengan Electro Myo Graphy (EMG) dan pemberian terapi pencegahan seperti stretching. Kata Kunci: posisi kerja, keluhan muskuloskeletal RELATION BETWEEN WORK POSITION WITH SIGH MUSCULOSCELETAL OPERATOR WITH SIT DOWN WORK AND OPERATOR WITH STAND UP WORK FABRICATION ROOM PTPN IX PG TASIKMADU 2007 Operators working in sitting down and standing position suffer weary at the back bone muscles of the under part and feet caused by mechines dimnetion not suitable to the employee anthropometrics in order that the position or dissorder occupational. Position of work become less appropriate and resulted sigh musculosceletal. The aim research are doing identification to description relathionship between attitudeto work with sigh musculosceletal in operator with sit down work and operator with stand up work PTPN IX PG TAsikmadu. This research used survey methode with approach crossectional. The result of analysis with statistical test chi-square proved that there relate to significant between position with sit down work to sigh musculosceletal with p-value0,05 (0,074>0,05). Suggestion to PG Tasikmadu, change the vibration absorben, more drinking places, give absorben and wood for the back on the chairs. Obliged doing research follow up with sigh musculosceletal examine to the operator with Electro Myo Graphy (EMG) and give prevention theraphy like stretching. Keyword: work position, sigh musculosceleta

    KARYA SENI LUKIS BIBIT WALUYA PADA PAMERAN TEMA CULTUUR=TANDUR DI BENTARA BUDAYA JAKARTA TAHUN 2012

    Get PDF
    KARYA SENI LUKIS TEMA CULTUUR=TANDUR KARYA BIBIT WALUYA (Skripsi: Findha Dwi Laila Firdausi, 123 halaman). S-1 Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Seni dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Istilah cultuur dalam bahasa Belanda berasal dari kata mengelola atau mengolah tanah (bercocok tanam) merupakan sebuah konsep dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Bibit Waluya melakukan pendekatan terhadap suatu kebudayaan sebagai tema pameran tunggalnya serta dalam konsep karya-karya lukisnya. Kata budaya diusung sebagai everyday life yang tercipta oleh keringat masyarakat yang berkaitan dengan segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya dunia seni rupa saat ini, masih jarang yang seperti Bibit Waluya telah mengangkat ide gagasan tentang budaya Jawa beserta simbol dan figur wayang beber. Dilihat dari konteks berdasarkan dari tema dan konsep yang telah diusung oleh Bibit Waluya bahwa karya lukisnya memunculkan perihal aktivitas masyarakat dari berbagai kalangan seperti petani, pedagang, pejabat, budayawan dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menjaga serta melestarikan budaya Jawa berdasarkan atas gagasan tentang pesan moral yang diungkapkan oleh Bibit Waluya dalam karya lukisnya. Pembahasan mengenai estetika seni lukis karya Bibit Waluya yang mengacu pada Metode Penelitian Kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan teori Monroe Beardsley tentang kesatuan (unity), kerukitan (complexity), dan kesungguhan (intensity). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Bibit Waluya telah menjadikan identitas budaya Jawa sebagai tema yang diusung dalam pameran tunggalnya. Kemudian Bibit Waluya telah mengolah rupa wayang beber menjadi bentuk wayang beber yang menjadi khas dalam lukisannya misalnya bentuk figur wajah manusia masih menggunakan bentuk pada wayang beber namun bentuk postur tubuhnya sudah dibuat seperti proporsi realis. Selain itu juga mempunyai karakter dalam bentuk garis yaitu teknik sunggingnya serta mengangkat konsep yang berhubungan dengan budaya Jawa dalam karya-karya lukisny

    GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA SEMESTER VI DALAM MENGHADAPI UJIAN KTI PRODI DIII KEPERAWATAN UNUSA

    Get PDF
    Ujian siding Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu stressor yang dapat menimbulkan kecemasan pada mahasiswa semester VI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiswa semester VI dalam menghadapi ujian Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan UNUSA. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang akan menghadapi ujian Karya Tulis Ilmiah sebesar 107 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling besar sampel 53 responden yang bisa ditemui saat penelitian dan yang belum melaksanakan ujian Karya Tulis Ilmiah. Variabelnya adalah tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi ujian Karya Tulis Ilmiah. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner SAS atau SRAS. Pengolahan data dengan cara editing, scoring, coding, tabulating. Hasil penelitian sebagian besar (66,1%) mahasiswa mengalami tingkat kecemasan sedang, sebagian kecil (24,5%) mengalami kecemasan ringan, sedangkan sebagian kecil (9,4%) tidak mengalami kecemasan. Simpulan penelitian bahwa tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi ujian Karya Tulis Ilmiah sebagian besar mengalami kecemasan sedang, karena itu diharapkan mahasiswa dapat mengontrol kecemasan dengan berfikiran positif dalam menghadapi ujian dansiapsecara individual supayatidakterjadipeningkatankecemasan

    Analisis Positioning Smartphone Berdasarkan Persepsi Konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

    Full text link
    Semakin banyaknya telepon seluler yang ada khususnya smartphone, memberikan banyak pilihan bagi konsumen untuk memilih smartphone seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Untuk mendapatkan perhatian konsumen suatu Perusahaan smartphone perlu mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan Perusahaan smartphone lainnya atau bisa dikatakan pesaingnya. Memposisikan suatu smartphone diperlukan untuk dapat unggul dalam persaingan. Dalam hal ini smartphone tersebut adalah smartphone Blacberry, smartphone Samsung, dan smartphone Lenovo. Dilihat dari realita dalam gaya hidup dikalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa banyak yang menggunakan dan yang mengetahui smartphone Blackberry, Samsung, dan Lenovo. Maka dari itu penulis mengambil merek smartphone Blackberry, Samsung dan Lenovo untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui positioning smartphone berdasarkan persepsi konsumen mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Untuk teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu dengan pertimbangan tertentu. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Multidimensional scaling (MDS) tiga dimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi konsumen tentang positioning ketiga smartphone memiliki perbedaan dan berada pada posisinya masing-masing dibenak mahasiswa. Dilihat dari atribut desain, fitur dan kualitas smartphone Samsung lebih unggul dibanding smartphone Blackberry dan smartphone Lenovo, hal ini ditunjukkan dalam peta persepsi smartphone Samsung berada di dekat atribut desain, fitur dan kualitas. Kata kunci: Positioning, Smartphone, Persepsi Konsumen, multidimensional Scaling (MDS

    Tinjauan Yuridis Pengoperasian Pesawat Tanpa Awak Terhadap Keselamatan Penerbangan Di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (Studi Pada PT. Uavindo Nusantara, Bandung)

    Full text link
    Pengoperasian pesawat tanpa awak di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang dilayani di Indonesia. Secara Internasional, hal ini diatur dalam Konvensi Chicago 1944 meskipun belum secara langsung. Regulasi mengenai pengoperasian drone belum sepenuhnya dipatuhi, sehingga menimbulkan ancaman terhadap keselamatan penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana regulasi pengoperasian pesawat tanpa awak ditinjau dari konvensi Internasional dan Perundang-undangan nasional serta untuk mengetahui solusi dari pihak PT. Uavindo Nusantara bagaimana bentuk tanggung jawab operator pesawat tanpa awak apabila terjadi risiko akibat pengoperasiannya. Penelitian dilakukan dengan metode yuridis empiris dan spesifikasinya menggunakan deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan yaitu data primer yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Metode dalam menganalisa data dilakukan secara kualitatif. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa Konvensi Chicago 1944 dan Part 107 of the Federal Aviation Regulations menjadi aspek hukum Internasional dalam pengoperasian pesawat tanpa awak, sedangkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 90 Tahun 2015 menjadi dasar hukum Perundang-undangan nasional. Hasil penelitian menyatakan apabila terjadi risiko akibat pengoperasian drone, PT. Uavindo Nusantara menggunakan metode win-win solution atau dengan metode pembayaran ganti rugi terhadap pihak yang merasa dirugikan (based on fault liability)

    Analisa Highest And Best Use pada Lahan Kosong di Jemur Gayungan II Surabaya

    Full text link
    Perkembangan bisnis properti di Surabaya yang semakin pesat, mengakibatkan permintaan terhadap lahan semakin tinggi. Namun fakta di lapangan menampakkan hal yang sebaliknya karena ternyata masih terdapat lahan-lahan yang dibiarkan kosong tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya. Kondisi yang demikian memerlukan efisiensi dan optimalisasi penggunaan lahan dengan mendirikan sebuah properti komersial yang memberikan keuntungan bagi pemilik serta lingkungan sekitarnya.Lahan “X” seluas 1786 m2 berlokasi di Jl. Jemur Gayungan II merupakan lahan kosong yang terletak di dekat daerah perkantoran dan berpotensi dikembangkan menjadi properti komersial. Penentuan nilai lahan “X” bergantung pada penggunaan lahan. Metode penilaian yang digunakan adalah analisa penggunaan tertinggi dan terbaik atau Highest and Best Use (HBU) yang secara legal diijinkan, secara fisik memungkinkan, layak secara finansial dan memiliki produktifitas maksimum. Dari hasil penelitian didapatkan alternatif yang menghasilkan nilai lahan tertinggi dan produktivitas maksimum adalah hotel. Nilai lahan yang didapatkan sebesar Rp 9.722.718/m2 dengan produktivitas meningkat sebesar 486%
    corecore