13 research outputs found

    PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TKJ KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan TKJ kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas. Subyek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas X TKJ semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan lembar observasi, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan TKJ dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keaktifan siswa dari siklus I sebesar 53,85% mengalami peningkatan menjadi 72,02% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari persentase siswa siswa yang tuntas KKM sebesar 68% kemudian meningkat menjadi 87,5% pada siklus II. Nilai rata-rata kelas juga meningkat dari siklus I sebesar 76 meningkat menjadi 80 pada siklus II. Kata Kunci : Make A Match, keaktifan, hasil belajar, Kompetens

    Penerapan Metode Scramble Terhadap Kemampuan Menyusun Kalimat Anak Tunarungu Kelas V SDLB

    Get PDF
    ABSTRACTSentence arrangement skill is a skill in arranging or writing words which will be a structured sentence in form of SVO/SVOA (SPO/SPOK), so the sentence is well structured and easy to be understood by others. If the difficulty in arranging the sentence is not well handled, it will give impact that the message is hard to be understood by normal people. Deaf children are those ones who lack or loss of hearing sense caused by damaged or dysfunctional in a part or all of hearing organs in order to he/she has difficulty in his/her language development. The objective of the research is to investigate whether there is effect in applying Scramble method towards sentence arrangement skill of deaf children at class V SDLB-B Dharma WanitaSidoarjo or not.This research is an experimental research. The term that used was 8 meetings with 6 interventions. Research design used by researcher was one group pre-test post-test design, with the subjects of 6 children. The data collection was done by test and documentation. In data analysis was statistic non parametric by using sign test formula. The result of the research showed that there is an improvement in their sentence arrangement skill, when in pre-test, the score is 69,16 and 94,16after post-test.From the research result, it had been analyzed by using Z-test. Then the researcher obtained the data Zh = 2,05> Z table = 1,96 in a level of significance 5% (two tale test). So, it can be concluded that there is significant effect in using Scramble method towards sentence arrangement skill of deaf children at class V in SDLB-B Dharma WanitaSidoarjo.Keywords: Sramble Method, Sentence arrangement skil

    EFFECTS OF ROSEMARY (ROSMARINUS OFFICINALIS L.) LEAF EXTRACT ON ANGULAR CHEILITIS INDUCED BY STAPHYLOCOCCUS AUREUS AND CANDIDA ALBICANS IN MALE WISTAR RATS

    Get PDF
    Objective: The study aimed to determine the effect of rosemary (Rosmarinus officinalis L.) leaf extract on healing angular cheilitis induced byStaphylococcus aureus and Candida albicans in male Wistar rats.Methods: We assessed 24 male Wistar rats that were divided into four groups: The first group was induced by S. aureus and given rosemary leafextract, the second group was induced by S. aureus and given gentamicin, the third group was induced by C. albicans and given rosemary leaf extract,and the fourth group was induced by C. albicans and given miconazole. All rats in each group were treated, and wound length and erythema wereobserved for 7 days.Results: The average wound length on the 7th day was 0.00±0.0 mm in the first group, 0.29±0.4 mm in the second group, 0.00±0.0 mm in the thirdgroup, and 0.25±0.2 mm in the fourth group. Statistical analysis demonstrated significant differences in wound length for each treatment group.Conclusion: Rosemary leaf extract has a healing effect on angular cheilitis induced by S. aureus and C. albicans in male Wistar rats

    CIP: an alternative career guidance model to improve self-understanding and work understanding for deaf students

    Get PDF
    The Cognitive Information Processing (CIP) career guidance model is an approach that emphasizes the reconstruction of the mind to achieve self-understanding and understanding of work. This research examines the CIP career guidance model to improve self-understanding and work understanding in deaf students. This research uses a single-subject design with a pretest-posttest on 12 deaf students in Indonesia. Data collection uses the self-understanding and work understanding Instrument developed by researchers, intervention workbooks, observation instruments, and interviews. Data analysis of this study using non-parametric statistics with the Wilcoxon Test. The results showed that CIP, a career guidance model for deaf students, can improve the knowledge and skills of self-understanding and work understanding. Thus, CIP can be used as a career guidance model for deaf students to improve their self-understanding and work understandin

    PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA

    Get PDF
    Kabupaten Semarang merupakan salah satu wilayah Jawa Tengah yang memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Dalam rangka pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam menjadi daerah tujuan wisata unggulan. Salah satu daerah obyek wisata yang menjadi tujuan wisatawan adalah cagar alam kawasan Hutan Wisata Penggaron yang tepatnya di Kabupaten Semarang Desa Susukan Kecamatan Ungaran

    MOTIVASI WISATAWAN DOMESTIK UNTUK BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SUBANG (SURVEI TERHADAP WISATAWAN DOMESTIK KE DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SUBANG)

    Get PDF
    ariwisata merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat. Sektor ini berkembang karena telah menjadi suatu kebutuhan untuk melakukan perjalanan. Daya tarik wisata merupakan salah satu objek yang menjadi tujuan wisatawan salah satunya di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Subang. Kabupaten Subang merupakan suatu Kabupaten yang memiliki kawasan wisata yang didalamnya terdapat daya tarik wisata yang menarik. Selain itu, daya tarik wisata yang dimilikinya sangat beragam mulai dari alam, budaya, minat khusus dan memiliki masyarakat lokal yang ramah sehingga menimbulkan suatu keinginan atau dorongan dari wisatawan untuk melakukan suatu perjalanan atau kunjungan wisata ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang. Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan penelitian mengenai motivasi wisatawan domestik untuk berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang. Penelitian motivasi wistawan ini dilakukan pada wisatawan domestik yang berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi wisatawan domestik ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang, keputusan berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang, dan pengaruh motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan ukuran populasi sebanyak 4.153.344 orang. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment, dan teknik regresi berganda Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi wisatawan domestik ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang telah dilakukan namun sebagian besar wisatawan tidak menyadarinya telah memiliki motivasi tersebut, dan tingkat keputusan berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang yang cukup baik. Selanjutnya hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tedapat hubungan yang signifikan antara motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang. Dengan bantuan pengolahan komputer berdasarkan perhitungan SPSS 18 tersebut diperoleh Fhitung 41.870 sedangkan Ftabel dengan derajat kebebasan 100 pada α (0.05) adalah sebesar 3,09. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi wisatawan yang terdiri dari X1 (Physical Motivation), X2 (Cultural Motivation), X3 (Social Motivation), X4 (Fantasy Motivation), berpengaruh dan signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu keputusan berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang. Besarnya nilai koefisien determinasi yang diperoleh dengan perhitungan SPSS 18 adalah 0,638. Hal ini menunjukkan bahwa 63,8 % keragaman keputusan berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang disebabkan oleh motivasi wisatawan yang terdiri dari X1(physical motivation), X2(cultural motivation), X3 (social motivation), X4 (fantasy motivation), sedangkan sisanya 36,2

    Studi Imobilisasi Enzim Selulase pada Matriks Silika-Selulosa

    No full text
    ABSTRAK   Fatimasari, Emada . 2018. Studi Imobilisasi Enzim  Selulase pada Matriks Silika-Selulosa. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Surjani Wonorahardjo, Ph.D., (II) Dr. Evi Susanti, S.Si., M.Si.   Kata Kunci: Silika-selulosa, enzim selulase, imobilisasi Silika dari abu sekam padi dan selulosa dari nata de coco dapat dikombinasikan untuk membentuk matriks silika-selulosa yang digunakan untuk imobilisasi enzim selulase (Trichoderma viride). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) waktu kontak optimum menggunakan shaker pada pembentukan enzim selulase kedalam matriks silika-selulosa, (2) kecepatan pengadukan optimum menggunakan shaker pada pembentukan enzim selulase kedalam matriks silika-selulosa, (3) efektivitas enzim selulase imobil dalam silika-selulosa dengan metode adsorpsi.  Penelitian ini bersifat deskriptif laboratoris dan terbagi menjadi 5 tahap yaitu (1) pembuatan matriks silika-selulosa, (2) karakterisasi fisik silika-selulosa sebagai matriks yang meliputi kadar air, kadar abu, massa jenis, daya serap iod, dan juga analisis gugus fungsi dengan FT-IR merk IR-Irprestige-21 (Shimadzu), (3) optimasi waktu pembentukan enzim selulase imobil dengan matriks silika-selulosa pada variasi 15,30,45,60,75 menit, (4) optimasi kecepatan pengadukan pembentukan enzim selulase imobil dengan matriks silika-selulosa pada variasi 50,100,150,200,250 rpm (5) Uji efektivitas imobilisasi enzim selulase. Terbentuknya enzim selulase imobil diamati dengan membandingkan aktivitas enzim bebas dengan enzim imobil pada silika-selulosa. Aktivitas enzim sebanding dengan kadar glukosa yang dihasilkan.  Hasil penelitian yang diperoleh (1) waktu kontak optimum untuk imobilisasi 10 mL enzim selulase dalam 0,25 gram matriks silika-selulosa terdapat pada 45 menit dengan persen enzim terimobil 7,71% (2) kecepatan pengadukan optimum untuk imobilisasi 10 mL enzim selulase dalam 0,25 gram matriks silika-selulosa pada 150 rpm dengan persen enzim terimobil 6,18% (3) hasil dari uji efektivitas imobilisasi enzim selulase dilihat dari tujuh kali penggunaan berulang dan kadar glukosa minimum sebesar 16,9%.

    Studi Imobilisasi Enzim Selulase pada Matriks Silika-Selulosa

    No full text
    ABSTRAK   Silika dari abu sekam padi dan selulosa dari nata de coco dapat dikombinasikan untuk membentuk matriks silika-selulosa yang digunakan untuk imobilisasi enzim selulase (Trichoderma viride). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) waktu kontak optimum menggunakan shaker pada pembentukan enzim selulase kedalam matriks silika-selulosa, (2) kecepatan pengadukan optimum menggunakan shaker pada pembentukan enzim selulase kedalam matriks silika-selulosa, (3) efektivitas enzim selulase imobil dalam silika-selulosa dengan metode adsorpsi. Penelitian ini bersifat deskriptif laboratoris dan terbagi menjadi 5 tahap yaitu (1) pembuatan matriks silika-selulosa, (2) karakterisasi fisik silika-selulosa sebagai matriks yang meliputi kadar air, kadar abu, massa jenis, daya serap iod, dan juga analisis gugus fungsi dengan FT-IR merk IR-Irprestige-21 (Shimadzu), (3) optimasi waktu pembentukan enzim selulase imobil dengan matriks silika-selulosa pada variasi 15,30,45,60,75 menit, (4) optimasi kecepatan pengadukan pembentukan enzim selulase imobil dengan matriks silika-selulosa pada variasi 50,100,150,200,250 rpm (5) Uji efektivitas imobilisasi enzim selulase. Terbentuknya enzim selulase imobil diamati dengan membandingkan aktivitas enzim bebas dengan enzim imobil pada silika-selulosa. Aktivitas enzim sebanding dengan kadar glukosa yang dihasilkan. Hasil penelitian yang diperoleh (1) waktu kontak optimum untuk imobilisasi 10 mL enzim selulase dalam 0,25 gram matriks silika-selulosa terdapat pada 45 menit dengan persen enzim terimobil 7,71% (2) kecepatan pengadukan optimum untuk imobilisasi 10 mL enzim selulase dalam 0,25 gram matriks silika-selulosa pada 150 rpm dengan persen enzim terimobil 6,18% (3) hasil dari uji efektivitas imobilisasi enzim selulase dilihat dari tujuh kali penggunaan berulang dan kadar glukosa minimum sebesar 16,9%
    corecore