49 research outputs found

    Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pembelajaran Statistika Elementer melalui Problem Based-learning

    Full text link
    Kemampuan Komunikasi Matematika dalam Pembelajaran Statistika Elementer melalui Problem Based-Learning. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang diajar dengan model problem-based learning lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang diajar secara konvensional. Penelitian ini termasuk penelitian semu yang menggunakan desain pretest-posttest control group. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar pada Statistik Elementer. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang diajar dengan model problem-based learning tidak lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang diajar secara konvensional

    Pengambilan Keputusan Incomplete N-Soft Sets Pada Data Untuk Mengukur Indikator Sustainable Development Goals

    Get PDF
    Data dapat dibedakan berdasarkan kejelasan tipe data yaitu data pasti dan data tidak pasti. Data pasti merupakan data yang secara makna tidak ambigu. Contohnya, data pribadi mahasiswa seperti nama, usia, latar belakang pendidikan, dan alamat. Sebaliknya, data yang tidak pasti merupakan data yang secara pemaknaan dapat lebih dari satu interpretasi. Contohnya, perempuan cantik, lelaki tinggi, sementara penilaian cantik dan tinggi relatif untuk setiap individu. Contoh lain dalam pengambilan keputusan bisnis antara lain mitra terpercaya, rekan kerja penuh tanggung jawab, konsumen potensial. Meskipun data dapat bersifat tidak tentu dalam hal nilai namun teknik dan model penyelesaian masalahnya harus tetap runut dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Diantaranya, probabilitas, interval matematika, fuzzy sets, rough sets, vague sets, dan soft sets serta perluasan dan kombinasi dari berbagai cabang ilmu lainnya

    Perlunya Mata Kuliah Matematika Diskret Dalam Struktur Kurikulum Program Studi Matematika (S1) FMIPA-UT

    Get PDF
    Matematika merupakan bagian dari ilmu-ilmu dasar, sehingga perannya selama ini lebih dominan pada penelitian atau riset-riset di perguruan tinggi. Sebagai negara berkembang, kita lebih tertarik pada ilmu yang penerapannya langsung terlihat dan dialami seperti, kedokteran, pertanian atau informatika. Matematika terapan dibutuhkan oleh masyarakat untuk memberikan alternatif solusi pada permasalahan yang mereka alami. Mahasiswa matematika perlu mengetahui dan menguasai cabang ilmu-ilmu matematika terapan agar dapat berfikir kritis, realistik, dan inovatif terhadap persoalan yang ada di sekitar mereka. Salah satu kompetensi pendukung program studi matematika S1 Universitas Terbuka (UT) adalah mahasiswa diharapkan mampu mewujudkan sikap mandiri dan cepat tanggap terhadap perubahan dalam masyarakat. Matematika diskret merupakan cabang matematika terapan khususnya ilmu informatika. Informatika merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan dewasa ini. Sayangnya mata kuliah matematika diskret tidak ada pada struktur kurikulum S1 matematika UT. Makalah ini membahas pentingnya keberadaan mata kuliah matematika diskret pada struktur kurikulum S1 Matematika UT

    PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

    Get PDF
    Salah  satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan model pembelajaran yang tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dan jigsaw pada kelas IV SD Siswah. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Experiment dengan Post-Test Only Design. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket motivasi dan pertanyaan postest hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam motivasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai thitung lebih besar daripada ttabel (4,014 > 2,036933). Sedangkan ditinjau dari hasil belajar nilai t hitung sebesar 0,765 < 2,036933 (t tabel) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh hasil belajar yang signifikan (nyata) antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TSTS dan model pembelajaran jigsaw atau  siswa yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memiliki hasil belajar matematika yang sama dengan siswa yang diterapkan model pembelajaran tipe jigsaw. Melalui pengujian Uji F diperoleh nilai sig. sebesar 0,002 <  0,05 yang artinya ke dua model pembelajaran (TSTS dan Jigsaw) memiliki kemampuan yang sama dalam  mempengaruhi motivasi belajar dan hasil belajar siswa secara simultan/ keseluruhan dan bersama sama

    PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DAN JIGSAW TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

    Get PDF
    Salah  satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan model pembelajaran yang tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dan jigsaw pada kelas IV SD Siswah. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Experiment dengan Post-Test Only Design. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket motivasi dan pertanyaan postest hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam motivasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai thitung lebih besar daripada ttabel (4,014 > 2,036933). Sedangkan ditinjau dari hasil belajar nilai t hitung sebesar 0,765 < 2,036933 (t tabel) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh hasil belajar yang signifikan (nyata) antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TSTS dan model pembelajaran jigsaw atau  siswa yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memiliki hasil belajar matematika yang sama dengan siswa yang diterapkan model pembelajaran tipe jigsaw. Melalui pengujian Uji F diperoleh nilai sig. sebesar 0,002 <  0,05 yang artinya ke dua model pembelajaran (TSTS dan Jigsaw) memiliki kemampuan yang sama dalam  mempengaruhi motivasi belajar dan hasil belajar siswa secara simultan/ keseluruhan dan bersama sama

    Integrasi problem based learning dan nilai-nilai moral untuk pembelajaran sains dan teknologi

    Get PDF
    Salah satu upaya peningkatan Sumber Daya Manusia yang sistematis, dan terukur adalah melalui pendidikan. Visi pendidikan Indonesia ke depan adalah membentuk insan cerdas dan kompetitif tahun 2025. Sains dan teknologi menjadi kebutuhan mendasar, membawa perubahan kepada gaya hidup, budaya kerja serta tanpa disadari membentuk karakter bangsa. Pendidikan berbasis karakter menjadi penting karena sumber daya manusia yang diharapkan bukan saja menguasai science knowledge tapi juga memiliki nilai-nilai moral yang bagus. Salah satu model pembelajaran untuk sains dan teknologi adalah Problem Based Learning (PBL) terintegrasi nilai-nilai moral. PBL mampu mengembangkan kemampuan problem solving, kreativitas, dan inovasi. PBL terintegrasi nilai moral disajikan dengan memberikan masalah yang bermuatan nilai-nilai moral terkait dengan pemecahan masalah di masyarakat

    KEPEMIMPINAN INOVATIF WALIKOTA PAYAKUMBUH DALAM MEMBANGUN CITY BRANDING "PAYAKUMBUH, THE CITY OF RANDANG"

    Get PDF
    AbstractIn 2019, the Mayor of Payakumbuh began to build a city branding titled "Payakumbuh, The City of Randang". The Mayor of Payakumbuh emphasized to the world community that Payakumbuh City is a Rendang City with the advantage that it has a Rendang Village and a modern and standardized center for rendang processing. Furthermore, this study will explain how the innovative leadership of the Mayor of Payakumbuh in building the city branding "Payakumbuh, The City of Randang". This research method uses descriptive qualitative. The research data was obtained from primary data through the main resource persons, namely the Mayor of Payakumbuh and other fairly representative informants. Secondary data by citing books, journals, documents and online media. The data analysis technique in this research is through data reduction, data display and drawing conclusions. The results of the study reveal that the development of the city branding "Payakumbuh, The City of Randang" is driven by the innovative leadership of the Mayor of Payakumbuh who is visionary, collaborative, risk-taking and change-oriented. Although the collaborative dimension is not yet optimal, the Mayor of Payakumbuh has succeeded in developing all the potential of existing resources towards improving the quality of processes and products that are more effective, efficient and relevant.AbstrakPada tahun 2019, Walikota Payakumbuh mulai membangun city branding bertajuk “Payakumbuh, The City of Randang”. Walikota Payakumbuh menegaskan kepada masyarakat dunia bahwa Kota Payakumbuh adalah Kota Rendang dengan keunggulannya yaitu memiliki Kampung Rendang dan pusat pengolahan rendang secara modern dan terstandarisasi. Lebih lanjut, penelitian ini akan menjelaskan bagaimana kepemimpinan inovatif Walikota Payakumbuh dalam membangun city branding “Payakumbuh, The City of Randang“. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Data penelitian didapatkan dari data primer melalui narasumber utama yaitu Walikota Payakumbuh dan informan lainnya yang cukup representatif. Data skunder dengan mengutip buku, jurnal, dokumen dan media online. Teknik analisa data dalam penelitian ini melalui reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembangunan city branding “Payakumbuh, The City of Randang” didorong oleh kepemimpinan inovatif Walikota Payakumbuh yang visoner, kolaboratif, berani mengambil resiko dan berorientasi perubahan. Meskipun pada dimensi kolaboratif belum begitu optimal, namun Walikota Payakumbuh berhasil mengembangkan segenap potensi sumber daya yang ada menuju pada peningkatan mutu proses dan produk yang lebih efektif, efisien dan relevan

    Pengaruh Pemberian Remunerasi Terhadap Kinerja Anggota Polri Pada Satuan Intelkam Polresta Barelang

    Get PDF
    Performance allowance or also known as salary is an award or remuneration given by the company for the company's goals. In this case, the performance allowance means that the organization or institution should not ignore its existence in the company organization. The questions explored in this study are as subtle as the major influences that give performance or gratuities to the performance of 41 members of the Barelang Police. The purpose of this study is to use data analysis methods (namely descriptive analysis, simple linear regression analysis and data normality test using SPSS) to see whether it affects performance. The results showed that the performance permit variable (X1) has a significance value (Sig.) Of 0.001 in the Coefficientsa table, the α (significance) value of 0.05 means 0.001 <0.05 or has a significant effect, and the t test shows 3.520> t table (2.000 )

    PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI KECAMATAN TARUTUNG

    Get PDF
    This study describes the differences in students' mathematics learning outcomes using the Realistic Mathematics Approach with students' mathematics learning outcomes using conventional learning. Differences in mathematics learning outcomes of students who have high learning motivation with mathematics learning outcomes of students have low learning motivation. The interaction between the learning of Realistic Mathematics Approach and learning motivation in influencing student learning outcomes. The research population was all sixth grade students of SD Negeri 173106 Parbubu and SD Negeri 173123 Hutabarat. The sample is set as 60 people consisting of 2 (two) classes. The research design used in this study was an experimental design with a 2x2 factorial. In this study, the first independent variable consisted of two strategies, namely PMR and conventional strategies. While the second independent variable (moderator variable) consists of high learning motivation and low learning motivation and the dependent variable is the result of learning mathematics. The results of the study stated that there were differences in students' mathematics learning outcomes using the PMR strategy with the conventional strategy. Students' mathematics learning outcomes using the PMR strategy with an average score of 89.80, while students' mathematics learning outcomes using conventional strategies obtain an average score of 84.10. There are differences in mathematics learning outcomes of students who have high learning motivation and have low learning motivation. Students who have high learning motivation get an average score of 89.79 mathematics learning outcomes, while students who have low learning motivation get an average score of 84.29. There is an interaction between learning strategies and learning motivation in influencing students' mathematics learning outcomes. Based on the results of the 2x2 factorial ANOVA test, the value of sig = 0.016 < sig.0.05, thus proving the interaction between learning strategies and learning motivation in influencing student learning outcomes
    corecore