18 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI SMA NEGERI UNGGUL SUBULUSSALAM

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Project Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida statis di SMAN Unggul Subulussalam. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental Design. Penelitian ini dilakukan di SMAN Unggul Subulussalam pada bulan Desember 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 20 orang dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dan jumlah siswa 20 orang. Kelas eksperimen dalam perlakuannya menggunakan model pembelajaran Project Based Learning sedangkan dikelas kontrol menggunakan model Direct Instruction pada saat proses pembelajaran. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji Independent Sample Test. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai rata-rata hasil belajar kognitif  posttest kelas eksperimen sebesar 70,75 dan kelas kontrol sebesar 65. Pada uji Independent Sample Test hasil signifikan (2-tailed) 0,911 < Sig 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima. Nilai hasil belajar afektif menunjukan persentase tertinggi pada kriteria sangat baik sebesar 90,9% dan kriteria baik 9,1%. Nilai hasil belajar psikomotorik menunjukan persentase tertinggi pada kriteria sangat baik sebesar 73,9% dan kriteria baik sebesar 17,1%.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa setelah penggunaan model project Based learning pada materi Fluida Statis ditetapkan di SMAN Unggul Subulussalam tahun ajaran 2020/2021

    Pengaruh Waktu Pemberian Buncis (Phaseolus vulgaris) terhadap Kadar Glukosa Darah Postprandial

    Get PDF
    Latar Belakang : Hiperglikemia postprandial merupakan kelainan homeostasis glukosa yang dapat menjadi penyebab diabetes melitus tipe 2. Pengaturan diet merupakan cara yang efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Bahan makanan yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah adalah buncis (Phaseolus vulgaris). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian buncis (Phaseolus vulgaris) terhadap kadar glukosa darah postprandial. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre-post test group design. 30 subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang dengan kriteria, usia > 21 tahun, IMT 18-22,9 kg/m2, Kadar gula darah sewaktu 90 - 110 mg/dl dan dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan secara acak. Perlakuan penelitian adalah waktu pemberian buncis rebus 160 gram, kelompok 1 diberi buncis ½ jam sebelum makan dan kelompok 2 diberikan saat makan. Metode pengukuran kadar glukosa darah puasa sebelum perlakuan adalah spektrofotometri dan kadar glukosa darah postprandial menggunakan glucometer test. Paired t-test dan Independent sample t-test digunakan untuk menganalisis perbedaan kadar glukosa darah. Hasil : Rerata selisih kadar glukosa darah 1 jam setelah makan mengalami kenaikan 40,85 mg/dl pada kelompok 1 dan 42,83 mg/dl pada kelompok 2, sedangkan jam ke-2 dan jam ke-3 mengalami penurunan secara berturut-turut 27,07 mg/dl, 6,35 mg/dl pada kelompok 1 dan 22,58 mg/dl, 5,91 mg/dl pada kelompok 2. Namun uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05)

    PROSEDUR DOKUMEN EKSPOR PADA PT. ARINDO JAYA MANDIRI (STUDI KASUS PADA PT. ARINDO JAYA MANDIRI SEMARANG)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih luas mengenai penggunaan dokumen ekspor pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif, yaitu mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada dalam obyek penelitian tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara secara langsung kepada pihak PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku ataupun sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan pokok bahasan yang diambil. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Alur pelaksanaan dokumen ekspor pada PT. Arindo Jaya Mandiri di Semarang adalah Shipping instruction, Job File, Delivery Order (DO), Bill Of lading (B/L), Certificate of Fumigation, costume clearance. Serta dalam proses pelaksanaan dalam proses dokumen ekspor adalah dari pihak Freight Forwading PT. Arindo Jaya Mandiri antara lain: Arindo jaya mandiri akan bertanggung jawab penuh jika ekportir maupun importer tidak mangasuransikan barangnya, kertelembatan pembayaran shipper maupun consigne, belum padunya antar freight forwading, shipper, dan currier, dan makin mermbahanya usaha sejenis seperti yang di jalani PT. Arindo Jaya Mandiri Semarang harus dilakukan NOTUL (nota pembetulan) Jika melakukan kesalahan dalam pembuatan dokumen (Dokumen PEB dan PIB), dan Pencicilan pembayaran (non cash payment) yang tentunya akan menghambat dalam pengurusan administrasi dokumen. Sedangkan dari Pihak Bea cukai sendiri yaitu Kurangnya sesuai antara invoice dan packing list dengan barang ekspor, dan adanya pangaturan dari bea cukai uang menyebutkan PEB tidak boleh lebih dari 3 kali setelah kapal berangkat

    Budaya Organisasi, Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Disiplin Kerja dalam Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pada Karyawan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan budaya organisasi dan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap disiplin kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berjenis korelasi. Metode pengumpulan data menggunakan teknik skala likert. Subjek penelitian ini adalah karyawan PT. Komatsu Remanufacturing Asia Balikpapan dengan jumlah sampling sebanyak 100 orang karyawan dari department machining fabrikasi & engine production. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda dengan bantuan program statistical package for social sciences (SPSS) 22.0 for Windows. Temuan statistik menunjukkan bahwa budaya organisasi  terhadap disiplin kerja terdapat hubungan yang positif dan signifikan dengan perolehan beta = 0.200, t hitung > t tabel = (2.251 > 1.978), dan p = 0.026 t tabel = (2.285 > 1.978), dan p = 0.024 F tabel = (8.034 > 2.995), R2 = 0.111, dan p = 0.001 < 0.050

    Deteksi Gangguan Organ Tubuh Manusia Melalui Citra Iris dengan Metode Grey Level Co-occurrence Matrix

    Get PDF
    ABSTRAKSI: Iridologi merupakan suatu alternatif teknik pengobatan yang meyakini bahwa pola, warna, dan karakteristik lain dari iris dapat diperiksa untuk diketahui informasi tentang kesehatan pasien. Gangguan terhadap organ-organ tertentu dapat dikenali dengan melihat ciri khusus yang terdapat pada iris seseorang. Namun, pengamatan tersebut hanya bisa dilakukan oleh para ahli, sehingga masyarakat umum menjadi sulit untuk melakukannya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dalam mengenali kelainan organ secara dini, sehingga dapat digunakan sebagai tindakan preventifDalam Tugas Akhir ini, dibangun suatu sistem yang membantu untuk mendeteksi dan menentukan bagian tubuh mana yang mengalami gangguan. Citra iris mata bagian kiri dan kanan digunakan sebagai inputan dari sistem. Kemudian, dari citra iris tersebut, bisa didapatkan ciri tertentu dengan menggunakan metode Grey Level Co-occurrence Matrix (GLCM). Ciri tekstur yang dapat dimunculkan oleh GLCM antara lain, mean, standar deviasi, kontras, homogenitas, energi, entropi, korelasi. Ciri tekstur yang didapat kemudian dijadikan dasar perhitungan metode klasifikasi dengan menggunakan KNN.Pada penelitian ini, pendeteksian kondisi organ didesain melalui tahapan akuisisi citra, grayscale, segmentasi, ekstraksi ciri, dan klasifikasi. Masukan berupa iris mata kiri dan kanan yang telah teridentifikasi keadaannya. Sedangkan organ yang mampu dideteksi dalam sistem ini hanya meliputi organ pankreas, ginjal kiri, dan ginjal kanan. Tingkat prediksi kondisi organ terbaik sistem untuk organ pankreas adalah sebesar 57,69%, untuk ginjal kanan sebesar 92,31% dan untuk ginjal kiri sebesar 83,33%Kata Kunci : Kata kunci: Iridology, Grey Level Co-Occurrence Matrix (GLCM), K-NearestABSTRACT: Iridologi is an alternative treatment technique that believe that patterns, colors, and other characteristics of the iris can be examined for known information about the health of patients. Disruption of certain organs can be recognized by looking at the special features contained on a person\u27s iris. However, these observations can only be done by experts, so that people can be difficult to do so. Therefore, we need a system that can help the general public in identifying early abnormalities organism, so it can be used as a preventative measure.In this Final Project, built a system that helps to detect and determine which body part impaired. Iris image to the left and right are used as input of the system. Then, from the iris image, certain characteristics can be obtained by using the Grey Level Co-occurrence Matrix (GLCM). Characteristic texture that can be raised by the GLCM, among others, the mean, standard deviation, contrast, homogeneity, energy, entropy, correlation. Texture characteristics obtained and then used as the basis of the calculation method of classification using KNN.In this study, the detection of the condition of the organ was designed through the stages of image acquisition, grayscale, segmentation, feature extraction, and classification. Input system is left and right of iris that has been identified. While an organ that can be detected in this system covers only organ pancreas, left kidney and right kidney. The best recognition rate system for organ pancreas amounted to 57.69%, to 92.31% for right kidney and left kidney at 83.33%Keyword: Iridology, Grey Level Co-Occurrence Matrix (GLCM), KNeares

    Skenario Keandalan Tampungan Embung untuk Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Proyek SI/DD Embung Kabupaten Blora)

    Get PDF
    Blora merupakan salah satu kabupaten di ujung timur Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur dengan luas wilayah 1.804,60 km2, yang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah krisis air (baik untuk air minum maupun untuk irigasi). Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pembangunan embung yang nantinya digunakan untuk menampung air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi air yang ada untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 185 ha, berdasarkan keandalan debit inflow dan untuk mempersiapkan agar di beberapa kondisi debit inflow waduk dapat selalu memasok air secara cukup. Metode yang digunakan dalam studi ini merupakan tampungan dengan menggunakan 4 skenario kondisi debit bersumber dari Montarcih (2018), yaitu skenario menggunakan debit air cukup (26%), debit air normal (50,7%), debit air rendah (75,3%), dan debit musim kering (97,3%), dengan data sekunder yang ada. Hasil keandalan yang didapatkan yaitu dengan debit air cukup (26%) 88,462%, debit air normal (50,7%) 82,692%, debit air rendah (75,3%) 64,103%, dan debit musim kering (97,3%) 43,269%

    PEMAKNAAN LIRIK LAGU ”UNTUK KITA RENUNGKAN’’ (Studi Semiotika Terhadap Lirik Lagu ’’Untuk Kita Renungkan’’ dari penyanyi Ebiet G.Ade, dalam Album “Gamelan”)

    Get PDF
    Musik diartikan sebagai suatu ungkapan yang berasal dari perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi-bunyian atau suara. Musik merupakan hasil karya manusia yang menarik karena musik memegang sebuah peranan yang sangat banyak diberbagai bidang. Salah satu hal terpenting dalam sebuah musik adalah lirik lagunya, karena lirik lagu dalam musik yang sebagaimana dapat menjadi media komunikasi untuk mencerminkan realitas sosial yang beredar dalam masyarakat. Lirik lagu dapat pula sebagai sarana untuk sosialisasi karena mengandung informasi atau pesan, dan dapat pula sebagai pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam lirik lagu ”Untuk Kita Renungkan” dari penyanyi Ebiet G. Ade, dalam album “Gamelan”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semiotik Ferdinand De’ Saussure, lagu dan juga lirik lagu, arti dari renungan itu sendiri, dan juga pesan yang disampaikan kepada masyarakat. Pemaknaan terhadap lirik lagu ini menggunakan metode Semiotik dari Saussure dengan tipe penelitian deskriptif. Unit analisis yang digunakan adalah analisis reference, yaitu beberapa kata dan rangkaian kata dalam kalimat pada lirik lagu “Untuk Kita Renungkan”. Teknik pengumpulan data dilihat dari dua aspek yaitu penanda (konsep material) dan petanda (konsep mental) yang kemudian menghasilkan signifikasi sehingga diketahui external reality of meaning. Kesimpulan dari data yang dianalisis, dalam lirik lagu “Untuk Kita Renungkan” yaitu bahwa musibah dan bencana yang terjadi didunia ini, bukan lain hanya untuk membuat kita sadar bahwa sudah banyak dosa yang yang telah kita perbuat. Tuhan menginginkan kita agar sadar dan kembali bertaubat, dan memulai untuk berbuat baik karena Tuhan ingin manusia menjalankan setiap perintahNya dan menjauhi laranganNya karena Tuhan diatas segalanya. Dan kita harus benar-benar merenungkan dan menginstropeksikan diri atas dosa yang kita perbuat didalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci : Semiotik, lirik lagu, Renungan, Ebiet G. Ade

    Praktikum Microsoft Visual Basic Bagi Pemula

    No full text

    Metode Residual Fully Convolutional Network Untuk Segmentasi Kanal Mandibula

    No full text
    Dalam melakukan bedah implan gigi pada mandibula, perlu dilakukan perhitungan jarak tinggi dan lebar antara tulang alveolar dengan kanal mandibula. Dalam praktiknya, perhitungan jarak tinggi dan lebar antara tulang alveolar dengan kanal mandibula secara manual memerlukan waktu yang lama. Untuk itu, perlu adanya sistem penghitung jarak tersebut secara otomatis. Salah satu proses yang penting pada sistem tersebut adalah segmentasi kanal mandibula. Penelitian sebelumnya terkait segmentasi kanal mandibula dengan deep learning menggunakan metode 2D U-Net masih belum dapat mensegmentasi kanal mandibula dengan baik. Masalah utama dalam mensegmentasi kanal mandibula adalah jumlah kelas yang tidak seimbang antara objek dengan background sehingga sering terjadi kesalahan klasifikasi terutama piksel yang berada di boundary. Pada penelitian ini diusulkan arsitektur baru berbasis residual fully convolutional network (RFCN) dengan memperhitungkan nilai loss pada region dan boundary pada segmentasi kanal mandibula. RFCN merupakan integrasi antara residual unit dengan fully convolutional network untuk menjaga fitur yang penting agar tidak terdegradasi pada proses pelatihan. Dalam penelitian ini diperkenalkan arsitektur yang mengoptimalisasi RFCN dengan dual auxiliary loss (DAL) yang memperhitungkan nilai loss pada region dan boundary dari objek, sehingga network tidak salah mensegmentasi objek di luar boundary. Fungsi loss yang digunakan pada arsitektur ini yaitu focal loss yang akan memberikan bobot bagi objek yang meskipun tidak seimbang dengan background namun masih akan tetap dikenali. Dataset yang akan digunakan pada penelitian ini ada 2 yaitu, 200 citra dengan kanal mandibula dan 300 citra yang terdiri dari 200 citra dengan kanal mandibula dan 100 citra tanpa kanal mandibula. Dataset tersebut akan dibagi 80% sebagai data training dan 20% sebagai data testing. Metode yang diusulkan dibandingkan dengan metode yang sudah ada yaitu Fully Convolutional Neural Network (FCNN) dan RFCN dengan hanya memperhitungkan loss pada region. Hasil dice similarity coefficient dari metode RFCN dengan DAL yang diusulkan paling baik dibandingkan dengan metode-metode pembanding lainnya dengan skor 0.914 pada dataset pertama dan 0.868 pada dataset kedua. ================================================================================================= Calculating the height and width distance between the alveolar bone and the mandibular canal is important for preparing dental implant surgery on the mandible. In practice, it takes a long time to manually calculate the distance of height and width between the alveolar bone and the mandibular canal. For that, it is necessary to have an automatic distance counting system. The segmentation of mandibular canal is an essential step for this system. Previous research related to mandibular canal segmentation with deep learning using the 2D U-Net method has not been able to segment the mandibular canal properly. The main problem in segmenting the mandibular canal is the unbalanced number of classes between objects and the background so that there are often misclassifications, especially pixels that are on the boundary. This research proposes residual fully convolutional network (RFCN) for mandibular canal segmentation by evaluating the loss value in the region and boundary. RFCN is an integration between residual and fully convolutional network to keep important features from being degraded in the training process. In this research, an architecture that optimizes RFCN with dual auxiliary loss is introduced which considered the loss value in the region and boundary of the object, so that the network does not wrongly segment objects outside the boundaries. The loss function used in this architecture is the focal loss which will give weight to objects that, although not balanced with the background, will still be recognized. In this study, 2 datasets were used. The datasets will be divided 80% as training data and 20% as testing data The proposed method is compared with the existing method, namely Fully Convolution Neural Network (FCNN) and RFCN which only considered the region loss. There are 200 images with canal mandibular in the first dataset and 300 images in the second dataset which contain 100 images without mandibular canal and 200 images from the first dataset. The score of dice similarity coefficient (DSC) from the RFCN method with the proposed DAL are outperforms the comparing methods
    corecore