37 research outputs found

    ANALISIS KINERJA SIMPANG KUTA BINJEI KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR

    Get PDF

    Nilai-Nilai Penidikan Akhlak Mulia dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El Shirazy

    Get PDF
    ABSTRAK Khairul Fajri, (2021) : Nilai-Nilai Penidikan Akhlak Mulia dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El Shirazy Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan wawasan nilai-nilai pendidikan akhlak mulia dalam karya sastra berbentuk novel. Fokus penelitan yang akan dikaji adalah nilai-nilai pendidikan akhlak mulia dalam novel Api Tauhid Karya Habiburahman El Shirazy. Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak mulia yang terkandung dalam novel Api Tauhid karya Habiburrahman El-Shirazy. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) melalui analisis isi (content analysis) berupa studi pustaka yang bersifat kualitatif deskriptif pada novel Api Tauhid yang diterbitkan oleh Republika Penerbit pada tahun 2014 yang terdiri dari 588 halaman. Hasil penelitian berdasarkan analisis pada nilai-nilai pendidikan akhlak mulia dalam novel Api Tauhid yakni : 1) Akhlak kepada Allah meliputi, yakin, taat terhadap perintah Allah Swt, bersyukur, istiqomah, tawakkal, tawadhu. 2) Akhlak Kepada Rasulullah meliputi, mematuhi dan mengikuti sunnah, Mencintai Rasulullah dan bershalawat kepadanya. 3) Akhlak kepada diri sendiri meliputi, memelihara kesucian, kebersihan, kesehatan, kerapian, kecantikan dan keindahan, bersikap mandiri, menjaga kemuliaan dan kehormatan. 4) Akhlak terhadap masyarakat dan keluarga. Kata Kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Mulia, Api Tauhid, Habiburrahman El Shiraz

    PENGARUH PEMBERIAN VERMIKOMPOS LIMBAH SAYUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERAPAN HARA TANAMAN KEDELAI PADA ULTISOL

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk pengaruh pemberian vermikompos terhadap pertumbuhan dan serapan hara tanaman kedelai pada Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga bulan Agustus 2016 di Rumah Kawat dan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu A : tanpa vermikompos (kontrol), B: Dosis 5 ton/ha, C: 10 ton/ha, D: 15 ton/ha dan E: 20 ton/ha dan 3 kali ulangan. Data hasil analisis tanah dan vermikompos di uji dengan tabel kriteria dan analisis tanaman serta serpan hara di analisis secara statistik dengan uji F (Fisher’s Test) dan dilanjutkan dengan Uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5 %. Hasil percobaan menunjukkan adanya pengaruh pemberian Vermikompos terhadap perubahan sifat kimia Ultisol dengan nilai pH H2O sebesar 5,61; C organik 3,87%; N-total 0,23 %; P-total 5,13 %; KTK 16,87 me/100 g; K-dd 0,48; Ca-dd 2,13, Mg-dd 1,54 Kejenuhan Basa sebesar 34,38% serta Al-dd bernilai 1,20 me/100g. Pertumbuhan vegetatif dan serapan hara N dan K terbaik adalah pada pada dosis Vermikompos 15 ton/ha, dan serapan hara P terbaik pada dosis 20 ton/ha. Permberian vermikompos 15 ton/ha bisa dijadikan sebagai dosis terbaik untuk penanaman kedelai pada tanah Ultisol. Kata kunci : vermikompos, limbah sayur perkotaan, sawi dan kol, sifat kimia tanah, Ultisol

    IMPLEMENTASI HAAR-LIKE FEATURE DAN SVM UNTUK PENGENALAN WAJAH DARI CITRA THERMAL

    Get PDF
    Pengenalan wajah berbasis citra tampak atau visual menimbulkan permasalah pencahayaan yang tidak merata. Pencahayaan yang tidak merata ini tidak terjadi pada citra termal. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem pengenalan wajah berbasis citra termal dengan menggabungkan metode deteksi dan segmentasi wajah menggunakan haar-like feature, metode ekstraksi fitur berbasis tekstur dan klasifikasi menggunakan support vector machine (SVM). Citra termal terlebih dahulu dideteksi dan disegmentasi bagian wajah menggunakan metode haar-like feature. Setelah proses tersebut, citra diberikan noise atau gangguan untuk menambah variasi citra training. Noise yang ditambahkan adalah gaussian, salt & pepper, poison, blur dan kombinasi blurring dan gaussian noise. Selanjutnya, citra termal tersebut diekstraksi fiturnya menggunakan metode ekstraksi fitur berbasis tekstur, yaitu gray level co-occurrence matrix (GLCM), local binary pattern (LBP), dan Gabor-wavelet. Kemudian citra termal wajah dilatih menggunakan metode SVM dan menggunakan kernel radial basis function (RBF). Pada eksperimen, nilai gamma yang digunakan untuk kernel RBF adalah 10, 1, 10-1, 10-2, dan 10-3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi fitur terbaik dalam mengenali wajah menggunakan citra termal adalah metode GLCM dengan tingkat akurasi mencapai 100%. Akurasi ini dicapai dengan menggunakan nilai gamma sebesar 10-1 untuk kernel RBF. Hasil terbaik untuk metode LBP adalah 70% akurasi dan untuk metode Gabor-wavelet adalah 40% akurasi. Hal ini menunjukkan bahwa metode GLCM memberikan hasil terbaik dalam ekstraksi fitur citra termal pada sistem pengenalan wajah berbasis citra termal

    PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN FUTSAL

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara metode latihan drill dan metode bermain serta koordinasi terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan futsal. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik ekstrakurikuler futsal SMPN 5 Cilegon. Penelitian ini menggunakan desain penelitian treatment by level 2x2. Sampel terdiri dari 36 peserta didik. Teknik analisis data adalah analisis varians dua jalur (ANAVA) dan selanjutnya dilanjutkan dengan uji Tuckey pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Nilai menggiring bola dalam permainan futsal pada perlakukan metode latihan drill (A1) lebih tinggi dari nilai metode latihan bermain (A2) peserta didik ekstrakurikuler futsal SMPN 5 Cilegon (2). terdapat interaksi antara metode latihan (A) dan koordinasi (B) terhadapketerampilan menggiring bola dalam permainan futsal. (3). Nilai keterampilan menggiring bola pada permainan futsal pada perlakuan metode latihan drill koordinasi tinggi (A1B1) lebih baik dari nilai metode latihan bermain koordinasi tinggi (A2B1) di ekstrakurikuler ekstrakurikuler futsal SMPN 5 Cilegon. (4). Nilai keterampilan menggiring bola dalam permainan futsal pada perlakuan metode latihan drill koordinasi rendah (A1B2) lebih rendah dari nilai metode latihan bermain koordinasi rendah (A2B2) di ekstrakurikuler futsal SMPN 5 Cilegon. Kata Kunci : metode latihan drill, metode latihan bermain dan koordinasi The purpose of this study was to determine the differences between drill training methods and play methods as well as coordination of dribbling skills in futsal games. This research was conducted on futsal extracurricular students of SMPN 5 Cilegon. This study uses a 2x2 treatment by level research design. The sample consisted of 36 students. The data analysis technique is the analysis of two-way variance (ANAVA) and then followed by the Tuckey test at the significance level α = 0.05. The results of this study indicate that (1). The value of dribbling in a futsal game on the treatment of the drill practice method (A1) is higher than the value of the play practice method (A2) futsal extracurricular students of SMPN 5 Cilegon (2). there is an interaction between the training methods (A) and coordination (B) on dribbling skills in futsal games. (3). The value of dribbling skills in the game of futsal on the treatment method of high coordination drill exercise (A1B1) is better than the value of the method of high coordination play training (A2B1) in futsal extracurricular extracurricular activities at SMPN 5 Cilegon. (4). The value of dribbling skills in futsal games on the treatment method of low coordination drill exercise (A1B2) is lower than the value of the low coordination play practice method (A2B2) in futsal extracurricular SMPN 5 Cilegon. Keywords: drill training method, play training method and coordinatio

    Selingkuh Sebagai Salah Satu Faktor Penyebab Perceraian

    Get PDF
    Perselingkuhan dapat diartikan sebagai keterlibatan seksual dengan orang lain yang bukan merupakan pasangan primernya. Perselingkuhan pada umumnya banyak terjadi pada anggota keluarga yang kurang memiliki kualitas keagamaan yang mantap, lemahnya dasar cinta, komunikasi yang kurang lancar dan harmonis, sikap egois dari masing-masing, emosi yang kurang stabil, dan kurang mampu membuat penyesuaian diri. Dalam hal ini penelitian fokus pada selingkuh sebagai salah satu faktor penyebab perceraian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bermaksud menganalisis putusan perkara No.3958/Pdt.G/2012.PA. juga menggunakan Perspektif Maqashid Syariah
    corecore